Anda di halaman 1dari 2

PRESS RELEASE | Aksi GMPK

16 Januari 2017

Semarang—Aksi untuk rakyat Kendeng kembali digelar oleh mahasiswa Semarang


pada Senin, 16 Januari 2017. Terhitung, aksi yang dilakukan di depan kantor Gubernur Jawa
Tengah ini adalah aksi kali ke 3 yang dilancarkan. Aksi kali ini diikuti oleh sejumlah
Universitas di Jawa Tengah seperti Undip, Unnes, UIN Walisongo, UMS, Unwahas, Undaris,
Unnisula, Polines, dan beberapa kampus lain di Jawa Tengah yang tergabung Gerakan
Mahasiswa Pembela Kendeng (GMPK).

Aksi dimulai dengan berjalan dari kampus Undip Pleburan dan bersalaman dengan
warga Kendeng yang berada di depan kantor Gubernur Jateng, GMPK kembali dengan
tuntutan yang sama yaitu, menuntut kepada Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah
untuk mematuhi putusan MA dengan nomor registrasi 99 PK/TUN/2016 terkait pencabutan
izin pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendeng. Aksi di depan Gubernuran
kemudian dilanjutkan dengan orasi dari masing-masing kampus. Upaya lobbying pun
dilakukan untuk bisa beraudiensi dengan pihak perwakilan Gubernur. Setelah negosiasi yang
cukup alot akhirnya 20 perwakilan mahasiswa berhasil untuk dipertemukan dengan Bambang
Herwanto, Kepala Bagian Pemerintahan. Sempat terjadi negosiasi alot saat Pak Bambang
diminta untuk menandatangani nota kesepahaman dan meminta beliau untuk keluar menemui
massa yang hadir. Adapun nota kesepahaman tersebut berisi sebagai berikut:

Gubernur Jawa Tengah harus mencabut SK Gubernur Jawa tengah Nomor 660/17
tahun 2012 tentang izin Lingkungan Kegiatan Penambangan dan Pembangunan Pabrik
Semen Oleh PT. Semen Gresik (Persero), Tbk. Di Kabupaten Rembang sesuai putusan MA
Nomor 99 PK/TUN/2016.

Moratorium Pembangunan Pabrik Semen di Jawa Tengah.

Adapun Pak Bambang selaku pihak eksekutif menyatakan bahwa dirinya tidak bisa
menemui massa diluar dikarenakan dirinya tidak mendapat mandat dari Gubernur. Namun
beliau berjanji untuk menyampaikan nota kesepahaman tersebut pada Gubernur.
Massa masih bertahan di depan Gubernuran. Mereka masih mendesak ada pihak
perwakilan pemerintah untuk menerima semen dari mahasiswa sebagai aksi simbolis
penolakan pembangunan pabrik semen. Akhirnya sekitar pukul 13.30 WIB, salah satu
perwakilan keluar untuk menemui massa.

Aksi pada hari ini dibubarkan sekitar pukul 14.30 WIB, setelah membagikan rilis di
sekitar lampu merah Polrestabes Semarang kepada warga berkendara yang melintas sebagai
upaya pencerdasan. Aksi puncak rencananya akan dilaksanakan tanggal 17 Januari 2017
bersama elemen buruh dan warga Jateng yang menolak pembangunan pabrik semen.

Anda mungkin juga menyukai