Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada
wanita hamil selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh
karena itu asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan
harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan tindakan
yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya (Walyani,2015).
Tujuan utama ANC adalah menurunkan atau mencegah kesakitan, serta kematian
maternal dan perinatal. Adapun tujuan ANC adalah memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu, mengenali dan mengurangi secara
dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan
persalinan cukup bulan dan persalinanyang aman dengan trauma seminimal mungkin,
membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu
dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta
kemungkinan adanya komplikasi, dan menyiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
berhasil memberika ASI eksklusif (Bidan dan Dosen Bidan Indonesia: 2017)
Asuhan kebidanan pada ibu hamil bertujuan untuk melakukan pengawasan sebelum
persalinan, terutama ditujukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin pada rahim.
Selain itu antenatal care bertujuan untuk mendeteksi risiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwa wanita hamil (Manuaba, 2013). Kunjungan antenatal sebaiknya paling
sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan, 1 kali
pada usiakandungan sebelum 4-6 bulan dan 2 kali pada usia kandungan sebelum 7-9
bulan (Midwifery Update, 2016)

Penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan


dengan melihat cakupann kunjungan pertama (K1) dan cakupan kunjungan ke 4 (K4).
Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan antenal pertama
kali oleh tenaga kesehatan di bandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan k4 adalah jumlah ibu

1
hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan (Kemenkes RI, 2017).
Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, dengan mengusahakan tenaga kesehatan dalam jumlah
yang memadai dengan kualitas sebaik-baiknya, menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang terbaik sesuai dengan standar terutama penyediaan PONED dan PONEK selam 24
jam dalam 7 hari dan memobilisasi seluruh lapisan masyarakat, utamanya untuk
pelaksanaan P4K serta penyuluhan dan pendidikan mengenai masalah kesehatan,
kehamilan, dan melahirkan, program kerjasama (DEPKES, 2013).
Di Provinsi Lampung tahun 2015 penyebab kasus kematian ibu disebabkan oleh
perdarahan sebanyak 46 kasus, hipertensi sebanyak 35 kasus, infeksi sebanyak 7 kasus,
gangguan sistem peredarah darah sebanyak 10 kasus, gangguan metabolik sebanyak 3
kasus dan lain-lain (Dinkes Provinsi Lampung, 2015)
Upaya kesehatan di Provinsi Lampung diarahkan untuk meningkatkan mutu dan
kemudahan pelayanan kesehatan yang mungkin terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya
kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyususi.
Di Provinsi Lampung tahun 2015 penyebab kasus kematian ibu disebabkan oleh
perdarahan sebanyak 46 kasus, hipertensi sebanyak 35 kasus, infeksi sebanyak 7 kasus,
gangguan sistem peredarah darah sebanyak 10 kasus, gangguan metabolik sebanyak 3
kasus dan lain-lain (Dinkes Provinsi Lampung, 2015)
Berdasarkan cakupan K1 dan K4 di provinsi Lampung cenderung fluktuatif naik
turun. Jika dibandingkan dengan target pertahunnya, cakupan K1 dan K4 belum mencapai
target. Jika didtribusi cakupan K1 dan K4 perkabupaten/kota maka cakupan K1 pada 14
kabupaten/kota telah melebihi cakupan 80%, yaitu kab Lampung Utara, Tulang Bawang
Barat dan pesisir Barat (Dinkes Provinsi Lampung, 2015).

B. Rumusan Masalah.
Bagaimana Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan menggunakan pendekatan
managemen kebidanan terhadap Ny.T dengan keluhan sakit punggung dengan di PMB
Ni Nengah Astiti.SST, desa Sidorejo Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur,
tahun 2020 ?

2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
komprehensif meliputi aspek biopsikososio, spiritual pada ibu hamil fisiologis.
2. Tujuan Khusus.
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil secara
komprehensif .
b. Mampu menyusun diagnosa asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
komprehensif .
c. Mampu merencanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara komprehensif.
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif.
e. Mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
Komprehensif.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu
hamil dalam bentuk SOAP
D. Manfaat.
1. Intitusi Pendidikan.
Dapat menambah bahan refrensi di perpustakaan dan menambah masukan untuk
mengevaluasi kemampuan siswa dala menerapka asuhan kebidanan pada ibu
hamil.
2. Lahan Praktek.
Dapat menambah bahan acuan dan wawasan serta meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan terutama dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan pada ibu
hami.
3. Mahasiswa
Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada ibu hamil serta sebagai bahan 6 evaluasi dalam menilai
kemampuan menyiapkan materi untuk persiapan praktek kebidanan secara
langsung.

3
4. Bagi klien.
Klien Mendapatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan kebutuhan
pada masa kehamilan. Sehingga ini mendapatkan manfaat sebagai pengetahuan
mengenai pelayanan yang telah klien dapatkan dari unit pelayanan kesehatan.
Klien mendapatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil yang berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai