Makalah Sains Arsi
Makalah Sains Arsi
Dosen Pengampu :
Dr. Abdul Munir S.T., M.T.
Oleh : Kelompok 2
1. Saela Fitri (1904104010006)
2. Fawwaz Abier (1904104010039)
3. Intan Katarina (1904104010059)
4. Cut Nyak Thufaila Rafifa (1904104010083)
5. Nur Afra Mahlian (1904104010105)
FAKULTAS TEKNIK
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
RUMUSAN MASALAH...............................................................................................3
TUJUAN........................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Pengertian Iklim (Climate)....................................................................................4
B. Letak Geografis Indonesia.....................................................................................4
C. Ciri-ciri tropis iklim lembab..................................................................................4
D. Ciri – Ciri Desain Arsitektur Tropis......................................................................4
E. Arsitektur Tropis Lembab......................................................................................5
F. Sistem Untuk Mengantisipasi Terhadap Iklim Tropis............................................6
G. Kriteria Perencanaan Pada Iklim Tropis Lembab..................................................7
H. Kondisi yang Berpengaruh....................................................................................7
I. Dampak Lingkungan Penerapan Arsitektur Tropis.................................................7
J. Dampak Jangka Pendek (sekarang)........................................................................8
h. Pertanyaan Dan Jawaban........................................................................................9
BAB III..............................................................................................................................9
KESIMPULAN..............................................................................................................9
SARAN..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Temperatur udara dan kelembapan tinggi serta kecepatan angin yang relatif,
Rancangan arsitektur tropis cenderung terbuka terhadap udara luar. Terbuka
dalam artian tidak memisahkan secara tegas antara udara di dalam dengan di luar.
Kecuali bagian atap, dinding bangunan dibuat terbuka, atau memiliki banyak
bukaan. Sejumlah dinding yang dirancang semi terbuka atau dengan material tidak
rapat, akan memungkinkan masuknya angin dari luar, yang akan memberikan efek
pendinginan bagi penghuni bangunan pada kondisi udara yang relatif panas.
Rancangan arsitektur tropis vernakular dengan teknologi bangunan dan material
lokal memberikan gambaran tentang ini. Bilahan bambu, kayu dan lapisan daun
sebagai dinding bangunan memberi banyak peluang bagi masuknya aliran udara
ke dalam bangunan, membantu mengurangi panasnya udara di dalam bangunan.
Di Indonesia khususnya, wujud arsitektur tropis berkembang dari masa ke masa
sesuai dengan perkembangan aktifitas manusia, perkembangan teknologi materil
dan teknologi konstruksi. Terjadi perkembangan dan perunbahan bentuk arsitektur
tropis dari masa kehidupan vernakular, masa pendudukan kolonial dan masa
modern.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
PEMBAHASAN
Hal utama sebagai prinsip dasar yang harus diperhatikan pada arsitektur tropis
lembab
adalah :
Gambar o1.
Gambar 02
Teori,teori Arsitektur,komposisi
Bentuk, Fungsi bangunan
Citra bangunan, nilai-nilai estetika bangunan
Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa dinikmati dengan
penerapan konsep arsitektur tropis adalah :
Desain rumah tropis bekerja menuju satu tujuan utama dasar: tinggal
nyaman tanpa bergantung pada AC. Hal ini dilakukan dengan moderasi dari tiga
variabel: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara. Victor Olgay dalam
bukunya, “Desain dengan Iklim”, mengembangkan garis panduan untuk arsitektur
iklim responsif dalam empat daerah iklim yang berbeda, salah satunya adalah
lingkungan tropis panas lembab. Merancang sebuah rumah pasif didinginkan
dimulai dengan situs dan mencakup setiap aspek dari rumah sampai ke warna.
Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan 1 :
Penanya : Azelia Ayu Lestari (1904104010101)
Apa hubungan iklim tropis dengan estetika bangunan ?
Jawaban :
Diambil salah satu contoh bangunan di Semarang. Semarang yang
merupakan kota tropis lembab sesuai dengan letak geografis Indonesia
pada 6° Lintang Utara dan 11° Lintang Selatan. Dalam usaha mengatasi
iklim tropis lembab sangat bervariasi. Dan salah satunya adalah
pembuatan elemen lubang udara pada penutup atap bangunan rumah
tinggal yang disebut sebagai keongan. Awalnya keongan diharapkan' dapat
membantu kenyamanan fisik penghuni dengan usahanya mengatasi iklim
seperti; memasukan cahaya terang langit dan menolak radiasi matahari,
mengalirkan udara untuk menurunkan suhu dan mengurangi kelembaban
dalam ruangan atap, yang akan turun melalui plafon maupun media lain ke
ruang dibawahnya dan juga sebagai fungsi segi non fisik. Beberapa bentuk
dan macam keongan pada real estat daerah pantai Semarang diambil
sebagai obyek penelitian pengaruh estetika keongan terhadap kenyamanan
fisik rumah tinggal tropis lembabpada real estat daerah pantai Semarang,
banyak terdapat penampilan estetika keongan hanya merupa¬kan elemen
estetis saja tanpa memperhatikan fungsi seba¬gai usaha menanggulangi
iklim tropis lembab. Penggunaan material atau bahan keongan hanya
sebatas tampilan indah tanpa memperhatikan fungsi sebagai elemen
estetika seka¬ligus sebagai media untuk menanggulangi iklim tropis
lembab, bahkan dapat menambah panasnya ruangan dalam atap karena
bahan yang digunakan lebih mudah memungkinkan radiasi matahari
masuk kedalam ruang atap (material kaca tanpa/ dengan penyerap panas).
Pertanyaan 2 :
Penanya : Arif Maulana (1904104010045)
Dimana wujud arsitektur tropis dan apa ciri khas bangunan iklim tropis ?
Jawaban :
Hubungannya jadi iklim tropis itu menimbulkan rasa hawa panas
dalam bangunan sehingga terbentuknya pembuatan kanopi2 pada
bangunan, pelindung anti panas, bagaimana kita membentuk fasad
sedemikian rupa agar penghuni pengguna tidak merasakan hawa panas
BAB III
KESIMPULAN
Desain arsitektur tropis bekerja menuju satu tujuan utama dasar: tinggal
nyaman tanpa bergantung pada AC. Hal ini dilakukan dengan moderasi dari tiga
variabel: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara. Victor Olgay dalam
bukunya, “Desain dengan Iklim”, mengembangkan garis panduan untuk arsitektur
iklim responsif dalam empat daerah iklim yang berbeda, salah satunya adalah
lingkungan tropis panas lembab. Merancang sebuah rumah pasif didinginkan
dimulai dengan situs dan mencakup setiap aspek dari rumah sampai ke warna.
Semua bangunan yang didirikan di Indonesia dengan segala macam ragam
atau langgam arsitektur harus dapat mengantisipasi permasalahan dan
memanfaatkan potensi iklim tropis lembab. Agar dapat tercapai kenyamanan
dalam bangunan, kesesuaian dengan lingkungan alam dan budaya, mewujudkan
karya arsitektur yang berkelanjutan. Adanya perpaduan antara kearifan lokal,
teknologi dan ilmu pengetahuan Global dengan proporsi yang sesuai dengan
keperluan dan ketentuan merupakan hal yang penting, untuk mewujudkan
arsitektur yang berkelanjutan serta diharapkan kedepan terus tercipta karya
arsitektur tropis lembab modern yang inovatif. Arsitektur modern di Indonesia
harus dapat mengantisipasi permasalahan dan memanfaatkan potensi ik im tropis
lembab. Dengan memperhatikan kenyamanan pengguna bangunan, penghematan
enerji, tidak mencemari lingkungan (tidak menyebabkan Pemanasan Global dan
sebagainya), memberi sumbangan terhadap pelestarian alam dalam arti luas serta
penghematan sumber daya alam.
SARAN