Anda di halaman 1dari 7

Algoritma dan Pemrograman 1

5. Teknik Pengulangan

Counter

Teknik kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini


dilakukan dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga
junlah pengulangan dapat diketahui.

Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :

Proses A
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses B
Proses C
Proses D
Proses E

Dari contoh di atas bahwa proses B, C, dan D diulang sebanyak tiga kali.
Pengulangan ini terjadi setelah proses A dan sebelum proses E dikerjakan.
Jika diimplementasikan ke bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian symbol yang
tersusun berderet. Hal ini tidak efisien.
Agar flowchart menjadi lebih efisien maka digunakan kounter sebagai pengontrol
jumlah pengulangan ketiga proses tersebut.

Teknik pengulangan 1
Algoritma dan Pemrograman 1

Contoh :

START

K = 0

PROSES B

PROSES C

PROSES D

K = K + 1

T
K = 3

PROSES E

END

Dari flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :


1. Pertama kali dikerjakan adalah proses A.
2. Persiapkan variabel yang digunakan sebagai kounter yaitu K= 0. Variabel ini
digunakan untuk mengontrol jumlah pelaksanaan proses B, C dan D yang telah
dikerjakan.
3. Kerjakan proses B, C, D secara berurutan.
4. Variabel kounter ditambah 1. Isi variabel ini menunjukkan jumlah pelaksanaan
untuk proses B, C dan D.
5. Periksa isi variabel kounter yaitu K untuk membatasi jumlah perulangan. Jika isi
variabel K =3, maka kerjakan proses E. Sebaliknya jika K lebih kecil dari 3 berarti
proses B, C, D masih perlu diulang.

Teknik pengulangan 2
Algoritma dan Pemrograman 1

Berikut ini sebuah contoh untuk memperjelas penerapan teknik kounter dalam
flowchart.
Sebuah perusahaan ingin mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut
tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer.
Spesifikasi proses adalah :
c Input data diperoleh dari dik yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan
alamat.
c Data habis jika input data yang dibaca /*
c Setiap halaman terdapat judul .
c Satu halaman hanya memuat 30 baris data.

Karena dalam satu halaman hanya memuat 30 baris data, maka diperlukan suatu
variabel kounter. Kounter ini digunakan untuk menghitung jumlah data yang telah
dicetak pada setiap halaman.
Selain itu juga terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya
telah mencapai 30 maka pencetakan dilakukan pada halaman berikutnya dan
lakukan proses pencetakan judul.

Teknik pengulangan 3
Algoritma dan Pemrograman 1

Bentuk flowchart dari persoalan diatas :

START

N = 0

PRINT
JUDUL

READ
NO, NM,
ALM

Y
/* END

N = N + 1

PRINT
NO, NM,
ALM

T
N =30

N = 0

Berdasarkan flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut :


1. Siapkan variabel yang digunakan untuk kounter yaitu N = 0.
2. Cetak judul.
3. Baca data dan simpan di dalam variabel :
NO untuk data nomor pegawai.
NM untuk data nama pegawai.
ALM untuk data alamat pegawai
4. Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir.
5. Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui
jumlah data yang telah dicetak untuk setiap halaman.
6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM.
7. Periksa isi variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris.
Oleh karena itu proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 1 yaitu mencetka

Teknik pengulangan 4
Algoritma dan Pemrograman 1

judul halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses
selanjutnya kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa
mencetak judul lagi.

LOOPING

Merupakan pengolahan data yang berulang yang lebih dari satu diadalam arus
diagram alur untuk itu digunakan tanda panah ke pengolahan data tersebut.

Contoh :

START

READ
A, B

C=A+B

Y PRINT
C>5 C

PRINT
D=C+3 D

Untuk menghentikan proses diatas dapat digunakan :

Flag
Digunakan jika ada instruksi read atau input data . Fungsi dari flag ini adalah :
a. Untuk menghindari out of data.
b. Flag biasanya digunakna berupa data string atau character dan bisa berupa
data numeric atau angka-angka.

Contoh : String = “XXX”, “ZZZ”


Numeric = “999”, “000”

Teknik pengulangan 5
Algoritma dan Pemrograman 1

c. Variabel dari flag harus benar-benar data yang tidak dipakai didalam
pelaksanaan proses.
d. Banyaknya flag yang digunakan dan jenisnya harus disesuaikan dengan
variabel yang dibaca.
Contoh : READ A, B Maka Flagnya yang digunakan ada 2 flag.

Contoh :

START data 1,2,3,4,5,6,999,99 START

READ READ
A,B A,B

C=A+B Y
A = 999 END

N
PRINT
C
C=A+B

PRINT
C

Hasil : 3 Hasil: 3
7 7
11 11
999 = out of data

NESTED LOOP ( LOOPING BERSARANG)


Dalam sebuah kalang FOR-NEXT diperbolehkan untuk membuat kalang
FOR-NEXT lainnya. Pada operasi kalang dalam kalang tersebut, urutan eksekusi
dimulai dari kalang yang paling dalam sehingga instruksi-instruksi yang didapat
pada kalang yang paling dalam akan paling banyak dieksekusi.

Syarat yang harus diperhatikan untuk operasi FOR-NEXT kalang tersarang :


Setiap kalang tidak boleh menggunakan variabel counter yang sama
Antara kalang-kalang tersebut tidak boleh saling berpotongan (overlapping)

Teknik pengulangan 6
Algoritma dan Pemrograman 1

Contoh kalang berpotongan (Salah ) Contoh kalang Bersarang (Benar)

START START

FOR I = 1 TO FOR I = 1 TO
10 10

FOR J = 1 TO FOR J = 1 TO
10 10

Print I,J Print I,J

NEXT I NEXT J

NEXT J NEXT I

END END

Teknik pengulangan 7

Anda mungkin juga menyukai