Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK-TEKNIK

PEMROGRAMAN
Konsep Pengujian Kondisi

 Pengujian kondisi berkaitan dengan pengambilan keputusan.


Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan satu pilihan dari
minimal dua kemungkinan kondisi yang dapat terjadi.
 Kondisi bisa berupa pernyataan boolean atau proses
perbandingan.
 Simbol pengujian kondisi memiliki satu input dan dua output
seperti gambar berikut

T
Kondisi

F
 Dalam penulisan kondisi, beberapa operator relasional
yang biasa digunakan adalah:
> Lebih besar dari
< Lebih kecil dari
≥ Lebih besar atau sama
≤ Lebih kecil atau sama
<> Tidak sama
 Kondisi dapat saja berupa gabungan dari beberapa
syarat. Untuk menggabungkan beberapa syarat dalam
suatu kondisi dapat menggunakan operator logika
(AND, OR, NOT).
 Contoh gambarkan simbol pengujian kondisi dari:
a) Apakah B kurang dari 30
b) Apakah A lebih besar dari 5 atau B lebih kecil dari 20
c) Apakah A lebih besar dari 5 dan B lebih kecil dari 40
 Implementasi:
a) Apakah B kurang dari 30 B<30
T

b) Apakah A lebih besar dari 5 atau B lebih kecil dari 20

A>5 OR T
B<20
F
c) Apakah A lebih besar dari 5 dan B lebih kecil dari 40

A>5 AND T
B<40
F
Konsep Looping
1. Pengulangan Proses
Terjadi ketika mengalihkan alur proses kembali ke proses
tertentu , sehingga beberapa proses sebelumnya diulang.
 Perhatikan flowchart di samping, bahwa ada
tiga proses yang diulang, yang dimulai dari
penambahan 1 pada variabel A, s/d mencetak
(print) bilangan B.
 Pertanyaan:
1. Kapan proses looping ini berakhir?
2. Lengkapi flowchart di samping dengan terminal
Stop.
 Dalam beberapa kasus, seringkali terdapat proses
yang harus dilakukan secara berulang-ulang.
 Pada dasarnya pengulangan proses dalam
pembuatan program diperlukan untuk
penyederhanaan penulisan program, sekaligus
mengoptimalkan kinerja komputer.
 Implementasi pengulangan proses dalam algoritma,
harus memperhatikan 3 (tiga) hal berikut:
1. Inisialisasi; penentuan nilai awal variabel kondisi yang harus
diletakkan di luar daerah pengulangan.
2. Proses yang di ulang; harus mencakup semua proses yang berkaitan
dengan pengulangan.
3. Pengujian kondisi; suatu decision yang berisi kondisi sampai kapan
pengulangan proses berlangsung.
2. Penggunaan Flag

 Untuk mengontrol proses yang berlangsung berulang


kali dalam membaca data masukan yang cukup banyak,
sesungguhnya dapat dilakukan dengan memberi tanda
(flag) pada bagian akhir file yang menandai bahwa data
telah habis.
 Dalam memberi nilai flag harus dipastikan bahwa nilai
tersebut bukanlah nilai data sebenarnya. Misalnya yang
umum digunakan adalah nilai 999 atau 9999 untuk
variabel bilangan dan “XXX” atau “EOF” untuk
variabel string. Selain itu, data yang dianggap dapat
menimbulkan error dalam proses, dapat juga digunakan
sebagai nilai flag.
Contoh

Berikut adalah flowchart untuk menghitung luas 3 segitiga yang


diproses satu persatu dan diketahui alas dan tingginya.
Latihan
Nomor 1)
1. Buatlah folwchart START
untuk membaca 5
pasangan data A dan B
I=1
2. Buatlah flowchart
untuk mengaktifkan
dan menonaktifkan Input A, B
AC, berdasarkan suhu
ruang (Celsius), dimana I=5
F
I=I+1
jika suhu ruang ( 20 ≤
Celcius ≤ 25 ) maka T
AC padam tapi jika STOP
tidak AC on Nomor 2) ?
Konsep Counter

 Secara umum konsep counter dipakai untuk mengontrol


pengulangan proses.
 Konsep counter merupakan teknik algoritma dengan
memanfaatkan suatu varibel sebagai kontrol pengulangan.
 Pengontrolan dilakukan dengan memeriksa isi variabel
yang digunakan sebagai variabel counter, sehingga
jumlah pengulangan dapat diketahui.
 Bentuk umum penulisan:
vCount = vCount + konst
dibaca:
variabel counter baru menerima nilai variabel counter lama +
konstanta
Konsep Total

 Konsep total dipakai untuk menghitung total atau jumlah


dari hasil perhitungan suatu variabel.
 Nilai total suatu variabel diperoleh dengan memeriksa isi
variable yang digunakan sebagai variabel total.
 Penggunaan konsep total biasanya untuk menghitung total
kelompok data tertentu, misalnya: nilai ujian, umur, gaji,
pajak, dll.
 Bentuk umum penulisan:
vTotal = vTotal + Eksp
dibaca:
variabel total baru menerima nilai variabel total lama + nilai suatu ekspresi/variabel
Catatan: Ekspresi dapat saja berupa variabel
Contoh:

Flowchart untuk Start


mencari hasil
perhitungan
1+2+3+4+5 N=0
T=0

Perhatikan N= N + 1
flowchartnya,
kemudian:
T=T+N
tentukan mana
proses Counter dan
mana proses Total? T
N=5 ?T Stop

F
Perhatian !
 Pada penggunaan proses counter ataupun total, harus
diingat bahwa variabel yang digunakan sebagai
variabel counter atau variabel total harus diberi harga
awal = 0 (nol), atau khusus untuk proses counter
tergantung jenis counternya apakah berbentuk
increment (naik) atau decrement (turun).
 Setiap putaran (looping), maka nilai variabel tersebut
akan bertambah ataupun berkurang, tergantung pada
ekspresi operator yang digunakan pada proses counter,
atau tanda nilai variabel yang ditotal (+/-) pada proses
total.
Latihan
Start

Perhatikan flow- N=0


chart di samping
kemudian Anda S=0
diminta untuk
menentukan:
N= N+1
Mana proses
1.
counter,
Mana proses total
2. S = S + (N*N)

Apa tujuan
3.
algoritma program
tersebut T
?S
N=6 Stop

F
Latihan
 Buatlah flowchart untuk membaca dan mencetak n
data mahasiswa yang terdiri dari atribut (nri, nama,
dan nilai), dan di akhir proses, hitung nilai rata-rata
mahasiswa.
Konsep Input/Output Satu-satu
 Proses ini bermaksud untuk memperlihatkan
bagaimana pengambaran algoritma proses input
data dan outputnya langsung ditampilkan.
 Flow-chart untuk 1 data:
START

INPUT NAMA,
ALAMAT, TS,TL

UMUR=TS-TL

OUTPUT NAMA,
UMUR, ALAMAT

STOP
 Flowchart untuk N data

START

JD=1

INPUT N

INPUT NAMA,
ALAMAT, TS,TL

UMUR=TS-TL

OUTPUT NAMA, UMUR,


ALAMAT

T
JD<N JD=JD+1
F

STOP
Konsep Input/Output Serempak
 Maksud serempak di sini adalah proses input/output
dilakukan secara terus menerus hingga semua data
dibaca/dicetak.
 Untuk proses ini memerlukan pemesanan tempat
(array) di dalam memory, oleh karena itu variabel
yang digunakan untuk merepresentasikan data disebut
variabel array.
 Variabel array adalah variabel yang mempunyai index
dimana penulisan index diletakkan di dalam kurung
mengikuti nama variabel array.
Jenis Variabel
 Secara Umum terbagi dalam 2 jenis
 Variabel Independen (bebas)
 Variabel Dependen (tak bebas)
 Variabel Independen
 Adalah suatu variabel yang berdiri sendiri (bebas)
tanpa memiliki ketergantungan dari manapun.
 Dalam suatu proses, variabel ini dapat mewakili nilai data
tertentu, dan pada proses lain juga akan mewakili nilai data
lainnya.
 Contoh : No, I, N, Nim, Nama, Umur, tBadan, bBadan, dll
 Variabel dependen

Adalah suatu variabel yang tak bebas (memiliki


ketergantungan) pada index yang digunakannya,
sehingga dapat mewakili lebih dari satu nilai.
 Untuk mengidentifikasi nilai tertentu dalam suatu
variabel dependen maka harus diketahui dahulu index-
nya. Karena itu dalam prakteknya, variabel dependen
lebih populer dikenal sebagai variabel berindex atau
juga disebut variabel array.
 Dalam implementasi program variabel ini
menggunakan jenis variabel array.
 Contoh data matrix : A(3,3), yang terdiri dari elemen
A(1,1), A(1,2), A(1,3),A(2,1). . . . dst s/d A(3,3)
 Untuk menyatakan elemen-elemen matrix di atas
maka harus digunakan variabel index yang dapat
mewakili nilai baris dan kolom.
 Misalkan untuk index baris menggunakan variabel
I, dan kolom menggunakan variabel J, sehingga
untuk mengidentifikasi elemen matrix tertentu dapat
ditulis A(I,J), untuk nilai Idan J telah ditentukan
terlebih dahulu, maximum I adalah jumlah batas
baris, dan J adalah jumlah batas kolom.
 Untuk jelasnya diberikan contoh matrix B:
|1 2 3|
|4 7 5|
 Matrix di atas dapat diuraikan:
b (1,2) = 2; b(1,3)= 3; dan b(2,3) = 5
Dengan demikian dalam operasi yang menggunakan
variabel index, maka diperlukan definisi awal index
baris dan kolom dimaksud. Dalam hal ini index
harus berupa variabel independen.
 Variabel independen yang berfungsi sebagai index
harus bertipe integer dan dikonter dengan harga
awal=0 atau 1.
 Jika contoh matrix B di atas di baca oleh komputer
maka bentuk flow-chartnya ?
START

B=0
F
10 20 K=3

K=0 T
F
B=2 10

B=B+1 T
20
STOP
K=K+1

INPUT MB(B,K)

1
Contoh Lain

 Proses untuk membaca dan menampilkan 50 pasang


data A dan B. START

I=1 : J=1

INPUT A(I),B(I)

F
I=50 I=I+1
T

OUTPUT A(J),B(J)

F
J=50 J=J+1
T
STOP
Latihan
 Buat flow-chart dan program untuk membaca dan
menulis data matrix A(3,3)

Anda mungkin juga menyukai