Anda di halaman 1dari 48

Oleh Nila Feby Puspitasari

1. Sequence Structure : digunakan untuk


program yang innstruksinya berurutan
2. Selection Structure: digunakan untuk
program yang menggunakan pilihan dari
sebuah kondisi.
3. Repition Structure : digunakan untuk
program yang instruksinya akan
dieksekusi berulang ulang.
 Setiap instruksi akan dikerjakan satu-satu
 Setiap instruksi akan dilaksanakan tepat 1 kali,
tidak ada instruksi yang diulang maupun tidak
dilaksanakan
 Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses
sama dengan urutan aksi sebagaimana tertulis
dalam teks algoritmanya
 Aksi dari instruksi terakhir merupakan akhir
algoritma
 Bila runtutan instruksi dalam algoritma berturut-
turut dilambangkan dengan A1,A2,A3,A4 dan A5
maka pelaksanaan instruksi tersebut adalah :
Pseudocode A1

A  10 A  10
A  2*A BA A2
BA A  2*A
Output(B) Output(B)
A3
Keluaran = 20 Keluaran = 10
A4

A5
1. Masukkan panjang (p)
2. Masukkan lebar ( l )
3. Hitung Luas (p * l )
4. Tulis Luas
 Urutan instruksi dalam algoritma adalah
penting. Urutan instruksi menunjukan
urutan logik penyelesaian masalah.
 Urutan instruksi yang berbeda mungkin
tidak ada pengaruh terhadap solusi
persoalan, tetapi mungkin juga
menghasilkan keluaran yang berbeda,
tergantung pada masalahnya
Deklarasi : Deklarasi :
A, B, C, D : integer A, B, C, D : integer
Deskripsi : Deskripsi :
read (A, B) {1} read (A, B)
C A + B {2} D A*B
D A * B {3} C A+B
write (C, D) {4} write (C, D)

Dari kedua algoritma hasil C dan D adalah SAMA


 Tetapi jika algoritma di atas urutan no.
1,2 dan 3 diubah (ditukarkan ) maka
menghasil keluaran yang berbeda (tidak
sama) seperti berikut :
 {di baca dua buah bilangan integer kemudian
hitung penjumlahan dan perkalian dua buah
bilangan tersebut, dan tampilkan hasilnya ke
layar}
Deklarasi : Hasil C dan D akan
A, B, C, D : integer berbeda dengan dua
algoritma sebelumnya
Deskripsi :
C A+B
D A*B
read (A, B)
write (C, D)
 Kerjakan Tugas Pada Job Sheet II Halaman
127
 Rumus Luas Lingkaran = phi*r*r
 Fahrenheit =9/5*celcius+32
 Usia Orang = (Tgl,Bln,Thn skr) – (Tgl,Bln,Thn
Lahir);

 Pernyataan percabangan memungkinkan
suatu pernyataan dieksekusi hanya suatu
kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi.
Contoh :
 Jika Mau Nonton Film, Maka Belilah Tiketnya
 Jika Biangan habis dibagi 2, maka bilangan itu
adalah bilangan genap
 Instruksi IF
IF

F
KON
DISI

T
PERNYATAAN 1 PERNYATAAN 2

Pernyataan
sesudah
ENDIF
 Pernyataan IF Sederhana
Bentuk :
IF <kondisi> THEN
<Pernyataan>
ENDIF
1. Pernyataan IF dengan Syarat Tunggal :
Instruksi untuk memeriksa sebuah kondisi saja:
Contoh :
IF komentar$=“coba” THEN
output(“anda masukkan kata yang
benar”)
ENDIF
 Pernyataan IF Syarat Majemuk
Digunakan Operator AND dan OR
Contoh :
IF nilai =“A” OR nilai=“B” Then
Output(“Anda lulus Ujian Taruna”)
ENDIF
 Atau
IF nilai<=100 AND nilai>= 80 THEN
Output(“Nilai Mata Kuliah anda A”)
ENDIF
 Pemeriksaan Data String
Digunakan Operator >,>=,<,<=,=,<> untuk mendeteksi nilai
ASCII dari data tersebut.
Contoh :
IF sandi$=“HS” THEN
output(“Silahkan Akses Program ini”)
ENDIF
IF data$<“a” THEN
output(“Huruf Kapital”)
ENDIF
 Pernyataan IF ELSE
Bentuk umum :

IF(kondisi) THEN
<statement 1>
ELSE
<statement 2>
ENDIF
 IF X>0 THEN
Output(“X ADALAH BILANGAN Positif”)
ELSE
Output(“X ADALAH BILANGAN Negatif”)
ENDIF

 IF tahun mod 4 = 0 THEN


Output(“X ADALAH Tahun Kabisat”)
ELSE
Output(“X ADALAH bukan Tahun Kabisat”)
ENDIF
Bentuk:
IF<kondisi 1> THEN
<statement 1>
ELSE
IF<kondisi 2>THEN
<statement 2>
ELSE
IF<kondisi 3>THEN
<statement 3>
…………
ELSE
<statement m>
ENDIF
ENDIF
ENDIF
 Alternatif dari pernyataan IF untuk masalah
dengan pilihan ganda yang bertipe karakter
atau integer. Bentuk:
SELECT CASE<ekspresi >
CASE <ekspresi 1>
<blok instruksi_1>
[CASE <ekspresi 2>
<blok instruksi_2>
….
[CASE ELSE]
<blok instruksi_m>
END SELECT
SELECT
CASE <ekspresi>

F F F
Daftar Daftar Daftar
Nilai 1 Nilai 2 Nilai 3

T T T
Blok Instruksi 1 Blok Instruksi 2 Blok Instruksi 3 Blok Instruksi 4

Pernyataan
sesudah END
SELECT
 Digunakan untuk program yang dieksekusi secara berulang-
ulang, jika kondisi terpenuhi ataupun tidak
 Proses ini digunakan untuk mengulang proses pemasukan
data, mengulang proses penghitungan dan mengulang
proses penampilan hasil pengolahan data.
 Terdiri dari 2 bagian yaitu kondisi pengulangan, yaitu
ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melaksanakan
pengulangan dan body pengulangan, yaitu satu atau lebih
aksi yang akan diulang.
 Disertai inisialisasi, aksi yang dilakukan sebelum
pengulangan dilakukan pertama kali dan terminasi, yaitu
aksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai
dilaksanakan.
 Digunakan untuk mengeksekusi suatu baris/blokinstruksi
secara berulang selama kondisi terpenuhi.
 Kondisi yang digunakan untuk menguji hanya sebatas
perhitungan menambah/mengurangi isi variabel counter
dengan step tertentu.
 Jumlah perulangan diketahui secara pasti (n kali)
 Jumlah perulangan = nilai_akhir-nilai_awal+1
 Bentuk Instruksi :
For variabel_counter=nilai_awal to nilai_akhir[STEP nilai
naik/turun]
<blok instruksi / pernyataan>
NEXT variabel_counter
FOR

Var=nilai_awal

Var<=nila
i akhir

Blok pernyataan

Var = Var+1

Pernyataan
Sesudah NEXT
 Instruksi untuk perulangan yang hanya
menggunakan sebuah counter.
 Contoh :
 Menampilkan bilangan bulat 1..100
 Menampilkan “Hallo” sebanyak 10 Kali
 Menampilkan Angka 0..n
 Menjumlahkan deret 1+2+3+..+n
 Menghitung rata-rata bilangan
 Menghitung perpangkatan
 Menghitung Faktorial(n!)
 Urutan instruksi dimulai dari kalang yang paling
dalam
 Syarat yang harus dipenuhi yaitu setiap kalang
tidak boleh menggunakan variabel counter yang
sama dan antara kalang-kalang tersebut tidak
boleh saling berpotongan (overlapping).
 Kalang yang berpotongan contohnya:
FOR I = 1 TO 10
FOR J=1 TO 10
PRINT I,J
NEXT I
NEXT J
Kalang yang menggunakan Variabel Counter yang
sama contohnya:
FOR J=1 TO 10
FOR J=1 TO 10
PRINT J,J
NEXT J
NEXT J
Kalang yang tersarang contohnya:
FOR I=1 TO 10
FOR j=1 TO 10
PRINT J,I
NEXT J
NEXT I
 Instruksi digunakan untuk proses berulang selama
sebuah kondisi terpenuhi dan proses berulang
tidak diketahui jumlahnya.
 Bentuk Instruksi :
 WHILE <kondisi>
<blok pernyataan>

WEND
Bentuk ini identik dengan DO WHILE -LOOP
 Flowchart
F
Kondisi

Blok Pernyataan

Pernyataan Sesudah WEND


 Mempunyai fungsi yang sama dengan WHILE-WEND, yaitu
melakukan operasi perulangan, tetapi untuk penulisan
kondisinya dapat dilakukan secara fleksibel. Proses
berulang tidak diketahui jumlahnya.
Bentuk Umum:
Do [WHILE / UNTIL kondisi]
Loop
Instruksi Do WHILE – LOOP, pengulangan dilakukan selama
kondisi bernilai benar dan pengujian dilakukan sebelum blok
pernyataan dijalankan.
Bentuk Instruksi:
DO WHILE <kondisi>
<blok pernyataan>
LOOP
 Flowchart
F
Kondisi

Blok Pernyataan

Pernyataan Sesudah LOOP


 Algoritma untuk menjumlahkan deret
1+2+3+4+….+N
Input (N)
Jml  0
Angka  1
Do WHILE Angka <=N
Jml  Jml + Angka
Angka  Angka +1
LOOP
Output (Jml)
END
 Instruksi DO UNTIL – LOOP yaitu pengulangan
dilakukan selama kondisi bernilai salah dan
pengujian dilakukan sebelum blok pernyataan
dijalankan
 Bentuk Instruksi :

 DO UNTIL <kondisi>
<blok pernyataan>
 LOOP
 Flowchart
F
Kondisi

Blok Pernyataan

Pernyataan Sesudah LOOP


 Algoritma untuk menjumlahkan deret
1+2+3+..+N
Input (N)
Jml  0
Angka  1
DO UNTIL Angka > N
Jml  Jml+Angka
Angka  Angka+1
LOOP
Output(Jml)
END
 Flowchart

F
Kondisi

Blok Pernyataan

Pernyataan Sesudah LOOP


 Algoritma untuk menjumlahkan deret
1+2+3+..+N
Input (N)
Jml  0
Angka  1
DO UNTIL Angka > N
Jml  Jml+Angka
Angka  Angka+1
LOOP
Output(Jml)
END
 Instruksi Do-Loop WHILE yaitu pengulangan
dilakukan selama kondisi bernilai benar dan
pengujian dilakukan setelah blok pernyataan
dijalankan, sehingga minimal sekali pernyataan
akan dieksekusi.
 Bentuk Instruksi:
Do Loop
<Blok Pernyataan>
WHILE
<Kondisi>
DO

Blok Pernyataan

Kondisi
T
F

Pernyataan
sesudah LOOP
 Algoritma untuk menjumlahkan deret
1+3+5+..+Un
Input (Un)
Jml  0
Angka  1
DO
Jml  Jml+Angka
Angka  Angka+1
LOOP WHILE Angka<=Un
Output(Jml)
END
 Instruksi DO-LOOP-UNTIL yaitu pengulangan dilakukan
selama kondisi bernilai salah dalam pengujian dilakukan
setelah blok pernyataan dijalankan, sehingga minimal
sekali pernyataan akan dieksekusi.
 Bentuk Instruksi:
 DO LOOP
<Blok Pernyataan>
UNTIL
<Kondisi>
DO

Blok Pernyataan

Kondisi
F

Pernyataan
sesudah LOOP
 Algoritma untuk mengakses,dengan password
maksimal melakukan kesalahan 3 kali:
 Password$  “sP”
 DO
IF N>3 THEN
EXIT DO
END IF
Input(Pass$)
N=N+1
LOOP UNTIL Pass$=Password$
IF N>3 THEN
OUTPUT (“AKSES DITOLAK”)
ELSE
OUTPUT (“SELAMAT BERGABUNG”)
ENDIF
END
 TENTUKAN MANA YANG TERMASUK BILANGAN
BULAT POSITIF ATAU NEGATIF
 BUAT ALGORITMANYA DENGAN 3 CARA
 1. NATURAL
 2. PSEUDOCODE
 3. FLOWCHART
 Taruna Memilih
 Jika Pilihan 1 Hitung Luas Lingkaran
 Jika Pilihan 2 Hitung Keliling Lingkaran
 Jika Pilihan 3 Maaf Pilihan hanya 2
 Masukkan Tahun
 Jika Tahun Mod 4=0 Berarti Tahun Kabisat
 Jika Tidak maka tahun yang anda masukkan
tidak termasuk dalam range .
 JIKA Bilangan > 0 maka bilangan positif
 JIKA Bilangan < 0 maka bilangan negatif
 Jika Tidak kedua-duanya maka “Bilangan
tersebut adalah 0”
 #include <conio.h>
 #include <iostream.h>
 #include <iomanip.h>
 void main()
 {
 const float phi = 3.141592;
 float jari_jari, luas;
 cout<<“Masukkan Jari Jari”;
 cin>>jari_jari;
 luas = phi * jari_jari * jari_jari;
 cout << “Luas lingkaran adalah ” << luas << “satuan luas \n”;
 getch();
 }
 #include <conio.h>
 #include <iostream.h>
 void main()
 {
 tahun_lhr,tahun_skr,hitung_usia=double;
 cout<<“Masukkan Tahun Sekarang”;
 cin>>tahun_skr;
 cout<<“Masukkan Tahun Lahir”;
 cin>>tahun_lhr;
 hitung_usia=tahun_skr-tahun_lhr;
 cout << “Usia Orang adalah<< hitung_usia ;
 getch();
 }

Anda mungkin juga menyukai