Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PEMROGRAMAN KOMPUTER

RANGKUMAN MATERI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: I Putu Yogi Darmendra, S.Si.,M.Sc.

Disusun Oleh:
Immanuela Cleine Celestine
NIM. 1913511044
Kelas B

Program Studi Ilmu Kelautan


Fakultas Kelautan dan Perikanan
Universitas Udayana
Jimbaran
2023
A. Pendahuluan Bahasa FORTRAN:
Bahasa Pemrograman FORTRAN (Formula Translation):
FORTRAN adalah salah satu bahasa pemrograman tertua yang dikembangkan khusus untuk
keperluan ilmiah dan teknik. Diciptakan pada tahun 1950 oleh IBM, FORTRAN memainkan
peran penting dalam perkembangan komputasi ilmiah dan teknik.
Karakteristik FORTRAN:
• Dirancang untuk pemrosesan numerik dan ilmiah.
• Mudah digunakan dalam perhitungan matematika kompleks.
• Fokus pada efisiensi eksekusi program.

B. Algoritma:
Algoritma adalah langkah-langkah terstruktur untuk menyelesaikan masalah atau melakukan
tugas tertentu. Algoritma merupakan pedoman sistematis untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Karakteristik Algoritma:
• Harus memiliki langkah-langkah yang jelas dan terurut.
• Harus dapat dijalankan dalam waktu terbatas.
• Mampu memecahkan masalah dengan input yang berbeda.

C. Flowchart:
Flowchart adalah representasi grafis dari algoritma. Menggunakan simbol-simbol grafis untuk
menggambarkan langkah-langkah dan alur logika dari suatu proses.
Simbol-simbol Flowchart:
• Oval: Mewakili awal atau akhir dari algoritma.
• Rectangle: Mewakili proses atau langkah-langkah.
• Diamond: Mewakili keputusan atau percabangan.
• Panah: Menunjukkan alur dari satu langkah ke langkah berikutnya.

D. Operational Math
• Penjumlahan dan Pengurangan
a = b + c ! Penjumlahan
x = y - z ! Pengurangan

• Perkalian dan Pembagian


result = operand1 * operand2 ! Perkalian
quotient = dividend / divisor ! Pembagian

• Pangkat dan Akar Kuadrat


squared = number ** 2 ! Pangkat dua
cubed = number ** 3 ! Pangkat tiga
square_root = SQRT(number) ! Akar kuadrat

• Fungsi Matematika
FORTRAN menyediakan fungsi matematika bawaan, seperti SIN, COS, TAN, EXP,
LOG, dsb.
sine_value = SIN(angle_in_radians)
exp_value = EXP(exponent)

• Contoh Program Sederhana


PROGRAM Math
REAL :: a, b, c, result
! Input
a = 10.0
b = 5.0
c = 2.0
! Operasi matematika
result = (a + b) / c
! Output
PRINT *, 'Hasil operasi matematika: ', result
END PROGRAM Math

E. Operational Math
Dalam Bahasa FORTRAN, pengendalian program dapat dicapai melalui berbagai struktur
kontrol yang memungkinkan pengaturan alur eksekusi program. Berikut adalah beberapa
struktur kontrol umum dalam FORTRAN:
• Pernyataan IF:
Pernyataan IF digunakan untuk melakukan pengujian kondisi dan mengarahkan eksekusi
program berdasarkan hasilnya.
IF (condition) THEN
! Eksekusi jika kondisi benar
ELSE
! Eksekusi jika kondisi salah
ENDIF

• Loop DO:
Loop DO digunakan untuk mengulang eksekusi blok pernyataan sejumlah kali atau selama
suatu kondisi terpenuhi.
DO i = 1, 10, 2
! Blok pernyataan yang diulang dengan nilai i dari 1 hingga 10
dengan langkah 2
END DO

• Pernyataan DO WHILE:
Pernyataan DO WHILE digunakan untuk mengulang eksekusi suatu blok pernyataan
selama kondisi tertentu terpenuhi.
DO WHILE (condition)
! Blok pernyataan yang diulang selama kondisi benar
END DO

• Pernyataan SELECT CASE:


Pernyataan SELECT CASE digunakan untuk membuat struktur percabangan yang lebih
kompleks, terutama ketika ada banyak pilihan.
SELECT CASE (variable)
CASE (value1)
! Eksekusi jika variable sama dengan value1
CASE (value2)
! Eksekusi jika variable sama dengan value2
CASE DEFAULT
! Eksekusi jika tidak ada kecocokan dengan nilai di atas
END SELECT
• Pernyataan GOTO:
Pernyataan GOTO memungkinkan untuk meloncat ke label tertentu dalam program.
Namun, penggunaan GOTO sebaiknya dihindari karena dapat membuat kode sulit dibaca
dan dipahami.
IF (condition) THEN
GOTO 100
ENDIF
! Blok pernyataan yang dilewati jika kondisi benar
100 CONTINUE

F. Operational Math
Pernyataan kontrol IF dalam Bahasa FORTRAN digunakan untuk membuat percabangan
kondisional, yang memungkinkan suatu bagian dari kode untuk dieksekusi berdasarkan apakah
suatu kondisi tertentu benar atau salah. Berikut adalah bentuk umum dari pernyataan IF dalam
FORTRAN:

IF (condition) THEN
! Pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi benar
ELSE
! Pernyataan yang akan dieksekusi jika kondisi salah
END IF

‘condition’: Kondisi yang dievaluasi. Jika kondisi ini benar (non-nol), blok pernyataan dalam
bagian THEN akan dieksekusi. Jika kondisi salah (nol), blok pernyataan dalam bagian ELSE
(jika ada) akan dieksekusi.

Contoh penggunaan pernyataan ‘IF’:

PROGRAM IfExample
INTEGER :: x
! Input nilai x
PRINT *, 'Masukkan nilai x: '
READ *, x
! Pernyataan IF untuk menentukan tanda x
IF (x > 0) THEN
PRINT *, 'x adalah bilangan positif'
ELSE IF (x < 0) THEN
PRINT *, 'x adalah bilangan negatif'
ELSE
PRINT *, 'x adalah nol'
ENDIF
END PROGRAM IfExample

Dalam contoh di atas, program meminta pengguna untuk memasukkan nilai x. Pernyataan IF
kemudian digunakan untuk menentukan apakah x adalah bilangan positif, negatif, atau nol.
Blok ELSE IF dan ELSE memberikan opsi tambahan jika kondisi sebelumnya tidak terpenuhi.

Perlu diperhatikan bahwa di FORTRAN, jika hanya terdapat satu pernyataan yang akan
dieksekusi dalam blok THEN atau ELSE, maka tanda END IF dapat ditulis tanpa spasi.
Misalnya, ENDIF dan ELSEIF juga dapat digunakan. Namun, konvensi modern lebih sering
menggunakan END IF, ELSE IF, dan ELSE dengan spasi.

G. Pengantar LOOP
Dalam Bahasa FORTRAN, terdapat beberapa cara untuk membuat loop, yang memungkinkan
sebuah blok pernyataan dieksekusi berulang kali. Salah satu cara utama adalah menggunakan
konstruksi DO. Berikut adalah pengantar perintah loop menggunakan konstruksi DO pada
FORTRAN.

LOOP DO
DO index = start, end, step
! Blok pernyataan yang akan diulang
END DO

• index: Variabel loop yang memegang nilai iterasi saat ini.


• start: Nilai awal dari index.
• end: Nilai akhir dari index.
• step: Langkah perubahan nilai index.

LOOP DO WHILE
Loop DO WHILE digunakan ketika kita ingin mengulang suatu blok pernyataan selama
suatu kondisi tertentu terpenuhi. Struktur umumnya adalah sebagai berikut:

DO WHILE (condition)
! Blok pernyataan yang akan diulang selama kondisi benar
END DO

Penggunaan loop ini memberikan fleksibilitas dalam mengontrol alur eksekusi program
dan memungkinkan untuk mengulang suatu tugas atau blok pernyataan sejumlah kali yang
ditentukan.

H. Implementasi Looping
Implementasi looping dalam Bahasa FORTRAN untuk bidang kelautan dapat melibatkan
sejumlah tugas terkait data laut, pengolahan data oseanografi, atau simulasi pergerakan laut.
Berikut adalah contoh sederhana implementasi looping menggunakan Bahasa FORTRAN
dalam konteks kelautan:

PROGRAM OseanografiSimulation
INTEGER :: time_steps, i
REAL :: sea_surface_temperature(365), sea_depth(365)

! Inisialisasi data laut


sea_surface_temperature = 25.0 + 5.0 * SIN([(i-1)*2*3.14159/365.0 | i =
1:365])
sea_depth = [10.0, 20.0, 30.0, ..., 360.0, 370.0, 380.0]

! Simulasi perubahan suhu laut sepanjang tahun


time_steps = SIZE(sea_surface_temperature)
DO i = 1, time_steps
PRINT *, 'Hari ke-', i, ': Suhu Permukaan Laut =',
sea_surface_temperature(i), '°C'
END DO

! Analisis data kedalaman laut


DO i = 1, time_steps
IF (sea_depth(i) > 200.0) THEN
PRINT *, 'Pada hari ke-', i, 'kedalaman laut melebihi 200 meter.'
END IF
END DO
END PROGRAM OseanografiSimulation

Dalam contoh ini, program melakukan simulasi perubahan suhu permukaan laut selama
setahun dan menganalisis data kedalaman laut. Looping digunakan untuk mengiterasi melalui
data suhu dan kedalaman laut.

Penting untuk dicatat bahwa implementasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan spesifik dalam
bidang kelautan. Penggunaan looping dapat bervariasi tergantung pada jenis data yang
dihadapi dan tugas analisis atau simulasi yang diinginkan. Data dalam contoh di atas hanya
bersifat representatif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lebih lanjut.

I. 1D & 2D Array
Pada pertemuan ini, kami melakukan review video mengenai 1D dan 2D array. Video berfokus
pada pembelajaran tentang array dalam bahasa pemrograman FORTRAN, khususnya array 1
dimensi. Video tersebut memperlihatkan dua metode untuk menetapkan nilai ke dalam sebuah
array, yaitu shorthand method dan alternative approach. Metode singkat melibatkan penetapan
nilai ke dalam variabel array menggunakan tanda kurung, garis miring, dan nilai indeks.
Metode alternatif melibatkan penggunaan variabel untuk mendeklarasikan array dengan
dimensi tertentu. Sepanjang video, ditekankan bahwa saat mendeklarasikan array dengan
dimensi tertentu, nilai indeks dihitung mulai dari nilai dimensi pertama dan berakhir pada nilai
dimensi terakhir + nilai dimensi.
Video tersebut menjelaskan konsep array dalam Photon, bahasa pemrograman yang digunakan
untuk pemrosesan multiprosesor dan komputasi ilmiah. Array adalah kumpulan data dengan
tipe data yang sama yang dapat disimpan dalam satu variabel. Berbeda dengan variabel, array
dapat menyimpan beberapa nilai sekaligus, yang dapat diakses dan dimanipulasi menggunakan
indeks. Video juga memperlihatkan bagaimana membuat dan menetapkan nilai ke dalam array
di Photon menggunakan contoh di mana array "a" dapat menyimpan enam nilai berbeda. Video
menunjukkan cara menetapkan nilai berbeda ke setiap indeks array menggunakan tanda kurung
kurawal dan koma untuk memisahkan indeks. Video juga menjelaskan cara mencetak nilai
individu dari sebuah array menggunakan indeks, dan juga cara mencetak semua nilai array
sekaligus menggunakan loop for.

Kemudian pada video berikutnya yang berjudul "Learn Fortran ARRAY | 2D array | matrix |
Fortran Tutorial 16” menyajikan informasi tentang cara membuat dan memanipulasi array dua
dimensi atau matriks dalam bahasa pemrograman Fortran. Video tersebut membahas
bagaimana membuat array dua dimensi dengan maksimal tiga baris dan kolom serta
menetapkan nilai ke elemen-elemen tertentu menggunakan indeks. Mereka juga
memperlihatkan cara mencetak nilai-nilai matriks menggunakan sebuah loop. Secara
keseluruhan, video ini memberikan gambaran mendalam tentang array dan matriks dalam
Fortran, termasuk cara membuat, memanipulasi, dan mencetaknya.

Di awal video, pembicara membahas pembuatan array dua dimensi dalam Fortran, yang juga
dikenal sebagai matriks. Mereka menjelaskan bahwa array dua dimensi dapat memiliki
maksimal tiga baris dan kolom sebagai contoh array dimensi kedua. Nilai dapat ditetapkan ke
elemen-elemen tertentu dalam array menggunakan indeks, yang ditentukan oleh baris dan
kolom yang dipisahkan oleh koma. Pembicara juga menjelaskan cara mencetak nilai-nilai
matriks menggunakan sebuah loop. Kode memberikan contoh bagaimana membuat array dua
dimensi dengan dimensi yang diberikan dan menetapkan nilai ke elemen-elemen tertentu
menggunakan indeks.

Pada bagian berikutnya, pembicara membahas cara membuat loop bersarang dalam Fortran
untuk mencetak array dua dimensi atau matriks. Mereka menjelaskan cara membuat loop yang
akan melalui dimensi pertama matriks (dinyatakan oleh I) dan kemudian melalui dimensi
kedua (dinyatakan oleh J) untuk setiap elemen dari dimensi pertama. Pembicara juga
membahas cara memformat output agar terlihat seperti matriks dan cara membuat cara yang
lebih singkat dan efisien untuk menetapkan nilai ke array dua dimensi menggunakan fungsi
"reshape".

Pada akhir video, YouTuber memperkenalkan konsep matriks dan mendemonstrasikan cara
membuat dan memanipulasinya menggunakan Fortran. Mereka menggunakan matriks P, Q,
dan B sebagai contoh, dan menunjukkan cara menetapkan nilai ke setiap elemen matriks secara
urut. YouTuber juga menjelaskan cara mencetak nilai-nilai elemen matriks tertentu
menggunakan loop. Terakhir, mereka membahas fungsi transpose, yang dapat digunakan
untuk membalik posisi baris dan kolom dalam sebuah matriks, namun hanya berfungsi pada
jenis matriks tertentu. YouTuber mengakui pentingnya memahami urutan spesifik matriks
untuk menggunakan fungsi transpose dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai