Skripsi 002.FEBI.2019
Skripsi 002.FEBI.2019
Oleh :
SITI MUTMAINAH
NPM. 1289314
Oleh :
SITI MUTMAINAH
NPM. 1289314
Oleh :
SITI MUTMAINAH
NPM. 1289314
ABSTRAK
MOTTO
َّ صلَّى
َُّللا ُ ِّث أ َ َّن َم ْع َم ًرا قَا َل قَا َل َر
َّ سو ُل
َ َِّللا ُ ب يُ َح ِد َ س ِعيدُ ب ُْن ْال ُم
ِ َّسي َ َع ْن
ئ ْ سلَّ َم َم ِن
ِ احت َ َك َر فَ ُه َو خ
ٌ َاط َ َعلَ ْي ِه َو
PERSEMBAHAN
Tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa Syukur kepada Allah SWT
yang telah memberikan ilmu kepada peneliti, saya persembahkan Skripsi ini
sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kasih saya yang tulus kepada :
1. Kedua orang tuaku (Bapak Muhammad Junaidi dan Ibu Darsini) yang
mencurahkan cinta, kasih sayang dan do’anya untuk saya. Terima kasih untuk
perjuangan dan pengorbanan kalian semua. Semoga kita semua termasuk orang-
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah menciptakan
Salawat dan salam kita sanjungkan kepada pemimpin revolusioner umat Islam
sedunia tiada lain yakni, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat
dan ujian, namun pada akhirnya selalu ada jalan kemudahan, tentunya tidak
terlepas dari beberapa individu yang sepanjang penulisan Skripsi ini banyak
terhingga :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, Selaku Rektor IAIN Metro
3. Ibu Rina Elmaza, SHI. MSI selaku ketua Jurusan Ekonomi Syariah
4. Bapak H. Husnul Fatarib, Ph. D dan Ibu Suci Hayati, MSI selaku
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 8
D. Penelitian Relevan .............................................................................. 8
Tengah ....................................................................................... 35
BAB V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 49
B. Saran ................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
14
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampung Tengah
Pedoman Interview
Pedoman Observasi
Pedoman Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
malasan, namun ada aturan yang harus diperhatikan agar tidak mendatangkan
kerugian pada orang lain, agar bekerja keras tidak semata-mata melegalkan
Bekerja dan/atau mencari nafkah adalah ibadah dan wajib dilakukan sehingga
tidak seorang pun tanpa bekerja, yang berarti siap menghadapi resiko dan
siap dijual dan barang yang menjadi pesanan bagi pembeli. Namun masih
banyak yaitu dengan cara menimbun barang yang nantinya akan dibutuhkan
1
Mia Lasmi Wardiah, Dasar-Dasar Perbankan, (Bandung : Pustaka Setia, 2013), h.91.
2
Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, Perbankan Syariah Dasar-dasar dan
Dinamika Perkembangannya di Indonesia, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2017), h.12
17
(tidak ada stok) maka secara langsung barang yang ditimbun akan
Jual beli adalah tukar menukar harta atau barang dengan cara tertentu
atau tukar menuykar sesuatu yang disenangi dengan barang yang setara nilai
adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat
baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk lain dan
barang yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen atau pelanggan maka
jual beli dapat dilakukan dalam tempat bisnis seperti pasar atau lainnya yang
3
Imam Mustofa, Fiqih Muamalah Kontemporer, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2016),
h.21
4
Irham Fahmi, Perilaku Konsumen Teori dan Aplikasi, (Bandung : Alfabeta, 2016), h. 74
5
Elfa Murdiana, Hukum Dagang Internalisasi Hukum dagang dan Hukum Bisnis di
Indonesia, (Yogyakarta : Idea Sejahtera, 2013), h.155.
18
keuntungan agar setiap orang mencari nafkah dengan jalan yang halal.6
memperkaya diri sendiri, yaitu mencari uang dengan cara menjual barang
barang jualannya dijual ketika harga naik. Hal tersebut merupakan bagian jual
beli yang dilarang disebabkan merugikan orang lain dan menguntungkan diri
sendiri saja, dalam menjalankan bisnis perdagangan dan dalam mencari rizki
dilakukan tidak adil yaitu melalui cara yang merugikan sepihak atau
6
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, diterjemahkan oleh Zainal Arifin,
(Jakarta : Gema Insani, 1997), h.99
7
Elfa Murdiana, Hukum Dagang, h.157.
19
dengan akhlak dan etika sehingga dalam meraih keuntungan bukan atas dasar
8
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Bandung : CV Diponogoro,
2008), h.10
20
Ayat di atas dapat dipahami bahwa dalam memperoleh rizki tidak boleh
dengan cara yang batil, yaitu yang bertentangan dengan hukum Islam dan jual
beli harus didasari saling rela-merelakan, tidak boleh menipu, tidak boleh
menimbun barang, manfaat atau jasa sehingga menjadi langka di pasaran dan
satu perkara dalam perdagangan yang diharamkan oleh agama karena bisa
membawa madhorot.
Ketidakadilan seperti ini banyak dilakukan dalam suatu pasar salah satunya
suatu yang diinginkan. Salah satunya dengan cara membeli barang untuk
ditahan agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi yang disebut dengan
usaha spekulatif.
9
Ibid, h.53
21
barang yang dilakukan oleh sekelompok orang maka akan berakibat fatal
pihak.
Fajar Mataram Lampung Tengah bahwa pada bulan Juni tepatnya pada Idul
Fitri 1438 H terdapat kelangkaan telur ayam yang menjadi pokok kebutuhan
seminggu, ketika sudah tersedianya telur ayam di Pasar fajar Mataram namun
cabai karena cabai adalah bahan pokok yang digunakan untuk memasak, rata-
rata harga cabai Rp 25.000 – 30.000/kg namun apabila cabai sangat langka
sehingga harga cabai melonjak tinggi kisaran 50.000- 60.000/kg bahkan bisa
10
Sumiati, Selaku pedagang Sembako di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah,
Wawancara, pada tanggal 10 Juni 2017 Pukul 10.00 WIB.
22
bahan pembuat kue sehingga orang yang ingin mempunyai keuntungan lebih
akan menjual terlur ayam tersebut dengan harga yang relatif mahal, walaupun
seperti, telur, cabai terkadang gula. Sehingga para pelanggan merasa kecewa
atas kenaikan dan tidak ada pasokan untuk barang konsumsi tersebut.
Masyarakat menjadi keusahan dan merasa terbebani atas kenaikan harga yang
11
Hasil Pra Survey di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah, pada tanggal 10 Juni 2017
Pukul 10.25 WIB.
23
B. Pertanyaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian
D. Penelitian Relevan
barang ini sering terjadi setiap tahun pada musim kemarau dan cuaca buruk
bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti memiliki kajian yang sama
terutama pada bahan makanan pokok saja. Hal ini menegaskan penelitian
12
Khoirul Muhbibah, Penimbunan Bahan Pokok dalam perspektif Bawean (Studi Fiqih
Muamalah), Jurusan Hukum Bisnis Syari’ah, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, Malang diunduh pada 26 Oktober 2016
13
Afifah Wahyudi, Penimbunan Barang dalam Perspektif Hukum Islam, Jurusan Hukum
Bisnis Syari’ah, Fakultas Syari’ah, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
diunduh pada 27 Oktober 2016
25
BAB II
LANDASAN TEORI
(barang yang ditimbun tersebut) menjadi naik dan pada waktu harga
pasar.15
persediaan terbatas atau stok barang hilang sama sekali dari pasar,
14
Chairuman Pasaribu dan Sahrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Islam, (Jakarta : Sinar
Grafika) h. 47
15
Yusuf Ahmad Mahmud, Bisnis Islami dan Kritik atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis,
Penerjemah: Yahya Abdurrahman, (Bogor : Al Azhar Press, 2009), h.32.
26
harga barang menjadi mahal dan menyusahkan masyarakat luas, maka itu
wajib dicegah, demi menjaga kepentingan umat Islam. Pendek kata, kaidah
komoditas, dan bahkan jasa dari para pemberi jasa; dengan syarat
“embargo” yang dilakukan para pedagang atau pemberi jasa itu bisa
membuat harga pasar tidak stabil, padahal komoditas, manfaat, dan jasa
16
http://asyarihasanpas.blogspot.com/2009/02/monopoli-dan-ihtikar-dalam-hukum html,
diakses tanggal 12 Juli 2017, Jam 14.30 WIB.
17
Muhammad Qasim Kamil, Halal Haram Dalam Islam, (Sukmajaya Depok: Mutiara
Allamah Utama, 2014), h. 290.
27
persediaan terbatas atau stok barang hilang sama sekali dari pasar,
jual beli dan bersaing secara wajar, namun ia menentang dengan keras
telah membutuhkannya.
hal kebaikan entah itu kebaikan apapun jenisnya. dan Allah melarang agar
tidak tolong - menolong hal dalam hal kejelekan. seperti halnya orang
18
Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terkemahnya, (Bandung : CV Diponegoro,
2008), h. 110.
29
ungkapan-ungkapan yang sangat pedas dan keras. Hadits Umara dari Nabi
orang lain itu kelaparan dan tidak berpakaian, yang penting dirinya sendiri
19
Yusuf Al-Qardawi , Halal Haram dalam Islam, (Surabaya : Bina Ilmu, 2000), h. 358.
20
Ibid.
30
atau jasa dan enggan menjual dan memberikannya kepada orang lain yang
persediaan terbatas atau stok barang hilang sama sekali dari pasar,
manfaat suatu komoditas dan bahkan jasa dari para peberi jasa dengan
syarat yang dilakukan para pedagangatau pemberi jasa itu bisa membuat
harga pasar tidak stabil, padahal komoditas, manfaat dan jasa sangat
dengan segala cara karena perbuatan itu memberikan mudharat yang besar
21
Idri, Hadis Ekonomi Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (Jakarta : Gema Insani,
2002), h 152
22
Ibid.
23
A. Karim Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta : Gema
Insani, 2006), h. 52.
24
Harun Nasrun, Fiqih Muamalah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2006), h .60
25
Yusuf Qardhawi, Halal Haram dalam Islam Terjemahan, (Surabaya : Bina Ilmu, 2002),
h 124
32
negara. 26
menjualnya kembali saat itu juga apabila itu bukan penimbunan barang
masyarakat.
dibutuhkan. 27
26
Ibid.
27
Ahmad Mahmud Yusuf, Bisnis Islami dan Kritik Atas Praktik Bisnis Ala Kapitalis,
Penerjemah : Yahya Abdurrahman (Bogor : Al Azhar Press, 2009), h 12
33
terhadap jumlah barang yang tersedia dari barang yang ditimbun, dimana
28
A. Karim Adiwarman, Ekonomi Islam Suatu, h 73
34
mengalami kelangkaan dan juga tidak akan merusak harga pasar serta
29
Nurul Huda Dkk, Keuangan Publik Pendekatan Instrumen Kebiajkan dalam Perspektif
Islam, (Jakarta : Elex Media Komputindo, 2015), h. 42.
30
Sudarto, Ilmu Fiqih, (Sleman: Budi Utama, 2018), h. 269.
35
besar dari menjual dengan harga tinggi barang-barang yang telah lama
31
Yusuf al-Qardawi, Halal Haram, h.84
32
Nasrun Harun, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2005), h.83
33
Gibtiah, Fikih Kontemporer, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), h. 121.
36
tetap terjaga dengan baik selaku khalifah Allah di atas muka bumi ini.
B. Ekonomi Islam
permaslahan ekonomi yang mereka hadapi sehingga ada kesan telah terjadi
34
Abdul Abdullah Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Dana Bhakti
Wakaf, 2001), h.73
35
Metwally, M.M, Teori dan Model Ekonomi Islam, (Jakarta: Bangkit Daya Insani, 2004)
, h. 96.
37
setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi islam menekankan empat sifat,
antara lain:
a. Kesatuan (unity)
b. Keseimbangan (equilibrium)
d. Tanggungjawab (responsibility).36
36
Yusuf Qardhawi, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press :,
2000), h. 105.
37
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 2000), 15
38
Islam itu sendiri, yaitu mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat melalui
Islam merupakan menciptakan peluang yang luas bagi semua orang untuk
38
Eko Supriyatno, Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h.77
39
Muhammad Nejatullah Ash Siddiqi, Kegiatan Ekonomi dalam Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2002), h.3
40
Burhanuddin Abdullah, Ekonomi Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.54
39
a. Kerja
b. Kompensasi
c. Efisiensi
d. Profesionalisme
e. Kecukupan
f. Pemerataan Kesempatan
g. Kebebasan
h. Kerjasama
i. Persaingan
j. Keseimbangan
k. Solidaritas
41
http : // fahmyzone. blogspot. co. id /2013/04/ Pengertian - ekonomi – Islam. diakses
tanggal 09 Januari 2016.
40
l. Informasi Simetri. 42
bagi dirinya dan orang lain, zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang
telah memnuhi batas (nisab) dan Islam melarang riba dalam segala
a. Pada asalnya aktivitas ekonomi itu boleh dilakukan sampai ada dalil
yang mengharamkannya.
b. Aktivitas ekonomi hendaknya dilakukan dengan suka sama suka (‘an
taradlin).
c. Kegiatan ekonomi yang dilakukan hendaknya mendatangkan maslahat
dan menolak mudharat (Jalb Al-Mashalih Wa Dar’u Al-Mafasiq).
d. Dalam aktivitas ekonomi terlepas dari unsur gharar, kedzaliman dan
unsur lain yang diharapkan berdasarkan syara’.43
a. Tauhid (keimanan)
b. Maslahah dan falah
c. Khalifah
d. Al-Amwal (harta)
e. Adl (keadilan)
f. Ukhuwah (persaudaraan)
42
Burhanuddin Abdullah, Ekonomi Islam, h.66
43
Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta : Sinar Grafika, 2000), h. 34.
44
Burhanuddin Abdullah, Ekonomi Islam, h.66
41
g. Akhlaq (etika)
h. Ulil Amri (pemimpin)
i. Al-Hurriyah dan Al-Ma’uliyah
j. Berjamaah (kerjasama)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
teori dari kondisi lapangan dan berbentuk deskripsi. Penelitian kualitatif ini suatu
46
menggunakan data empiris. Pendapat lain mengatakan bahwa penelitian
45
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah Dipahami,
(Yogyakarta: Pustaka Baru, 2014), h.19
46
Masyhuri dan Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif,
(Bandung: Refika Aditama, 2011) h.20
43
sisitematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga perbuatan
desain penelitiannya.47
termasuk field research atau penelitian lapangan yaitu penelitian yang bertujuan
48
untuk mengumpulkan data dari lokasi atau lapangan. Kaitannya dengan
2. Sifat Penelitian
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
dihadapi.50
47
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo
(Metro: 2015), h.24
48
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2011) h. 54
49
Ibid.
50
Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2008), h.89
44
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh.51 Sumber datanya dapat diperoleh berdasarkan dari dua sumber yaitu:
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.52 Artinya sumber data yang langsung memberikan data
yaitu TM selaku distributor bahan dapur Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah,
SH, dan AR selaku agen di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah dan AL, SH
Sumber data sekunder adalah hasil pengumpulan oleh orang lain dengan
keperluan mereka.53
sekunder adalah sumber data kedua yaitu sumber data yang diperoleh dari
sumber lain yang tidak berkaitan secara langsung, seperti data yang diperoleh
barang dagangan di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah ditinjau dari ekonomi
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
CIpta, 2013), h. 172
52
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D),
(Bandung: Alfabeta, 2011) h. 308
53
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta : Bumi Aksara, 2016), h. 143
45
Penulis untuk memperoleh data yang objektif dan valid, berkaitan dengan
penimbunan barang dagangan di Pasar Merapi ditinjau dari ekonomi Islam. Maka
digunakan adalah:
1. Wawancara
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dan terperinci. Teknik interview atau wawancara disini penulis gunakan untuk
54
Sugiyono, Metode Penelitian, h. 317
55
Nasution, Metode Research, h. 113
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h.270
46
pedagang di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah dan AL, SH dan MR selaku
2. Dokumentasi
ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang sejarah berdiri, struktur Desa,
proses penelitian yang sangat penting, karena dengan analisis data yang ada
diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisis kualitatif yaitu proses mencari
dan menyusun secara berurutan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami
57
Moh Nazir, Metode Penelitian, h.149
13.
Lexy. J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosdakarya, 2005), h. 248.
47
dari ekonomi Islam. Setelah semua bahan yang diperlukan didapat, kemudian
dianalisis dan diambil kesimpulan bahwa metode analisis yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini adalah metode yang cenderung menggunakan sistem berfikir
untuk mengemukakan teori dan fakta-fakta nyata dari data yang ada untuk
BAB IV
kembali oleh PT Mega CIPTA Graha) pada tahun 2014-2015, tetapi saat
status pasar seputih mataram belum resmi diserahkan oleh PT Mega Cipta
Graha kepada daerah setempat. Luas pasar tersebut 3,8 hektar. Alamat Pasar
Kode Pos 34164. Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah jam
oprasionalnya adalah hari senin sampai dengan minggu dan muali buka
3. Visi, Misi dan Tujuan Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah
i. Visi
58
Dokumentasi Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015
49
ii. Misi
manajemen.
meningkatkan pengawasan.60
iii. Tujuan
pengguna pasar.
59
Dokumentasi Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015
60
Dokumentasi Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015
50
(PAD).61
sebagai berikut:
1) Retribusi salar
2) Sampah
3) Wc umum
Tabel 4.1
Kios Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah
61
Dokumentasi Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015
62
Dokumentasi Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah Tahun 2015
51
membuat permintaan naik dan harga juga naik. Penimbun menjual barang yang
demikian di dorong oleh nafsu serakah, loba dan tamak, serta mementingkan
diri sendiri dengan merugikan orang banyak. Selain itu juga membuktikan
antara lain beras, daging/ikan, telur, minyak, sayur mayur, gula dan lain
mudah dicari dan dibelanjakan namun berbeda dengan hari besar dan hari raya
lainnya seperti menjelang hari raya idul fitri sering terjadi kelangkaan
52
kebutuhan sembako contohnya telur, terigu dan cabai. Telur, terigu dan cabai
1-2 minggu, cabai dilakukan 1 minggu dan terigu dilakukan 1-2 minggu
menjelang hari raya idul fitri. Dampak dari penimbunan barang adalah kurang
yang nantinya akan susah dicari atau langka agar tidak mengalami dan
tujuan utama adalah untuk menyiapkan atau stok barang tersebut yang akan
63
Wawancara, Bapak Tamrin selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 08.30 WIB.
64
Wawancara, Bapak Tamrin selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 08.40 WIB.
53
diperjualbelikan kepada pembeli dan mayarakat agar tidak susah untuk mencari
dipenuhi adalah sembako, antara lain beras, daging/ikan, telur, minyak, sayur
mayur, gula dan lain sebagainya. Karena kebutuhan tersebut sangat dibutuhkan
dicari namun dengan rentan waktu yang singkat kebutuhan tersebut sudah
pada sembako tersebut. Seperti hari raya idul fitri, idul adha, natal dan tahun
baru. Dulu ketika menjelang hari raya pasti susauh untuk mencari kebutuhan
sembako namun dibandingkan sekarang pada hari-hari besar tidak begitu parah
yang sering mengalami kelangkaan contohnya telur, terigu cabe, dan terkadang
daging. Apabila telur, terigu, cabe dan daging tersedia maka harganya naik 30-
kebutuhan tersebut.66
65
Wawancara, Bapak Tamrin selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 08.50 WIB.
66
Wawancara, Bapak Sahrial selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 09.15 WIB.
54
dilakukan terus menerus dan tidak dalam jumlah yang banyak, hal ini hanya
hari-hari raya lainnya seperti hari raya idul adha, idul fitri, natal dan tahun
mengetahui hukum larangan dalam penimbunan barang maka dari itu pedagang
keuntungan sebanyak-banyaknya.68
dalam berbagai acara. Kebutuhan sembako yang dicari masyarkat antara lain
beras, daging/ikan, telur, minyak, sayur mayur, gula, garam, cabe, bawang
merah dan bawang putih dan lain sebagainya. Kebutuhan tersebut disediakan di
67
Wawancara, Bapak Sahrial selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 09.25 WIB.
68
Wawancara, Bapak Sahrial selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 09.35 WIB.
55
kebutuhan sangat mudah dicari dan dibelanjakan namun berbeda dengan hari
besar dan hari raya lainnya seperti menjelang hari raya idul fitri kebutuhan
yang paling susah dicari adalah telur dan cabe, apabila tersedia harganya naik
50-80%. Menjelang idul adha kebutuhan sembako yang langka adalah cabe,
bawang merah, bawang putih dan telur sering mengalami kenaikan 20-40%
pada saat menjelang natal dan tahun baru sering terjadi kelangkaan kebutuhan
sembako.69
jual beli kebutuhan sembako. Namun tersebut tidak dilakukan terus menerus,
hanya menjelang hari raya idul fitri. Dampak dari penimbunan barang
tinggi.70
yang nantinya akan susah dicari atau langka agar tidak mengalami dan
69
Wawancara, Ibu Aryani selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 10.02 WIB.
70
Wawancara, Ibu Aryani selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 10.10 WIB.
56
diperjualbelikan kepada pembeli dan mayarakat agar tidak susah untuk mencari
tidak bisa dipisahkan dengan kebutuhan tersebut karena menyangkut hidup dan
matinya manusia. Menjelang hari besar Islam seperti hari raya idul fitri, idul
adha, natal dan tahun baru. Kebutuhan sembako yang sering mengalami
kelangkaan yaitu telur, cabe terkadang daging. Penimbunan barang adalah hal
Menjelang hari besar Islam seperti hari raya idul fitri, idul adha, natal dan
71
Wawancara, Ibu Aryani selaku Pedagang sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 10.17 WIB.
72
Wawancara, Ibu Maryamah selaku Pembeli sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 11.10 WIB.
57
tahun baru. Pedagang sembako pada awal bulan ramadhan pedagang sudah
pasar. Kebutuhan sembako yang sering mengalami kelangkaan yaitu telur, cabe
kelancaran dalam melakukan jual beli tidak boleh saling merugikan. terjadinya
kelangkaan kebutuhan pokok orang yang sangat dirugikan adalah pembeli atau
masyarakat. 73
Menjelang hari besar Islam seperti menjelang ramadhan, hari raya idul fitri,
idul adha, natal dan tahun baru terjadi kelangkaan sembako di Pasar Merapi
mengalami kelangkaan yaitu telur, cabe, gula pasir, gas dan daging.
Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah hal ini dapat menyebabkan
73
Wawancara, Ibu Suhartini selaku Pembeli sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 11.30 WIB.
58
masyarakat.74
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dapat dijelaskan bahwa praktik penimbunan sering dilakukan
terhadap barang-barang yang paling dibutuhkan oleh masyarakat seperti sembilan bahan pokok seperti gula pasir,
minyak, daging, gas dan cabe. Praktik penimbunan tujuannya tidak lain untuk mendapatkan keuntungan dari menjual
dengan harga tinggi barang-barang yang telah lama ditimbun saat permintaan dari konsumen sedang tinggi.
dengan mengambil dari selisih harga yang jauh dari biaya produksi dan
distribusinya.
Analisis
74
Wawancara, Ibu Alfiah selaku Pembeli sembako di Pasar Merapi Seputih Mataram
Lampung Tengah, tanggal 03 Oktober 2018 pukul 12.20 WIB.
59
dengan mengambil dari selisih harga yang jauh dari biaya produksi dan
distribusinya.
sebab merupakan bahan pokok rakyat. Ada pula ulama yang memperluas
naiknya arga dan ini sikap yang tidak adil. Tetapi ada yang berpendapat, kalau
hanya menimbun hasil panen sendiri atau barang hasil produksi sendiri maka
dan bersaing secara wajar, namun ia menentang dengan keras terhadap orang-
hukum yang digunakan para ulama fiqh yang tidak membolehkan ihtikar
kemampuannya.
75
Oneng Nurul Bariah, Materi Hadis, (Jakarta: Kalamulia, 2008), h. 107
61
ekonomi dan sosial yang hanya dilakukan oleh mereka yang menyeleweng dari
konsep islam. Menimbun adalah membeli barang ketika harga murah dan
barang yang sering dikonsusmsi masyarakat yaitu telur, gula, cabai dan
cabai, telur, gula dan sebagainya sehingga pembeli merasa dirugikan bahkan
masyarakat tidak mampu untuk membeli barang tersebut khususnya pada idul
fitri dan idul adha telur, gula dan cabai sangat mahal harganya berkisar 40%
mereka akan terganggu dan mereka akan kesulitan mendapatkan barang yang
menjadi penyebab terbesar dari krisis yang dialami oleh manusia sekarang, hal
barang yang diharamkan menurut ahli fiqih adalah apabila memenuhi tiga
tinggi dan kebutuhan rakyat sudah mendesak baru dijual sehingga terpaksa
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
seperti telur, gula, cabai bahkan daging yang bertujuan untuk mendapatkan
masyarakat.
setiap perbuatan aniaya dan dapat merugikan serta kesengsaraan orang lain.
64
A. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Metwally, M.M, Teori dan Model Ekonomi Islam, Jakarta: Bangkit Daya
Insani, 2004.
Yusuf Ahmad Mahmud, Bisnis Islami dan Kritik atas Praktik Bisnis Ala
Kapitalis, Penerjemah: Yahya Abdurrahman, (Bogor : Al Azhar Press,
2009), h.32.
-------, Norma Dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press: 2000.
67