Oleh
AMIRUS SORIF
NIM. 1502131725
Oleh
AMIRUS SORIF
NIM. 1502131725
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh Amirus Sorif, NIM: 1502131725 dengan judul “Mekanisme Klaim
Dana Tabarru’ Bagi Nasabah Pemegang Polis (studi kasus PT. Asuransi Jiwa
Syariah Bumiputera Cabang Mataram)” telah memenuhi syarat dan disetujui
untuk diuji.
Pembimbing I Pembimbing II
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di Mataram
Pembimbing I Pembimbing II
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Mekanisme Klaim Dana Tabarru’ Bagi
Nasabah Pemegang Polis (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera
Cabang Mataram)” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sebelumnya. Jika saya terbukti
melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah
ditetapkan oleh lembaga.
AMIRUS SORIF
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Amirus Sorif, NIM: 1502131725 dengan judul “Mekanisme Klaim
Dana Tabarru’ Bagi Nasabah Pemegang Polis (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa
Syariah Bumiputera Cabang Mataram)” telah dipertahankan di depan dewan
penguji Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Mataram pada tanggal 5 Desember 2019
Dewan Penguji
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
MOTTO
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
ix
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi
Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya. Aamin.
Skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang
telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi
pernah selesai.
dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih mateng dan cepat
selesai;
6. Ibu Siti Nurul Khaerani, MM selaku wali dosen yang selalu membimbing,
7. Bapak dan ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam yang
pada waktunya.
Heriyah, Kakak Misan ku Wazir Rosyidi S. H.I dan Istri dan saudari
Juhaeriah
tidak bisa sebutkan satu persatu, terimakasih untuk kalian semua, yang
12. Kepada keluarga besar bapak Suhaili dan Ibu Asyiah yang telah berperan
Penulis
AMIRUS SORIF
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
HALAMAN JUDUL................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQASYAH...................................................
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................
PENGESAHAN........................................................................................................
MOTTO....................................................................................................................
PERSEMBAHAN.....................................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................................4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian.........................................................5
E. Telaah Pustaka................................................................................................5
F. Kerangka Teori...............................................................................................9
1. Akad Tabarru’.............................................................................................9
2. Asuransi Syariah.......................................................................................11
G. Metode Penelitian.........................................................................................28
1. Pendekatan atau Jenis Penelitian.............................................................29
2. Tehnik Pengumpulan Data......................................................................29
3. Jenis dan Sumber Data.............................................................................31
4. Analisis Data.............................................................................................32
H. Sistematika Pembahasan..............................................................................34
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum PT.Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera.......................36
1. Sejarah PT. Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera Cabang Mataram......36
xiii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masalah metafisis. Manusia tidak dapat mengetahui apa yang akan ia perbuat
esok hari, dan manusia pun tidak mengetahui di bumi mana ia akan meninggal
mengancam jiwa, harta, kehormatan, agama, dan tanah airnya. Manusia juga
serta harapan pada masa yang akan datang kepada individu atau kelompok-
menderita kerugian lebih lanjut karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
1
Anshori, Abdul Ghofur. Asuransi Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press. 2007)
hlm. 2.
1
2
tertentu atau belum pasti. Di samping itu perusahaan asuransi dapat pula
syariah (ta’min, takaful atau tadhamun) adalah usaha saling tolong diantara
sesama orang/ pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’
tijarah dan atau akad tabarru’. Akad tijarah merupakan semua bentuk akad
dilakukan dengan tujuan kebaikan dan tolong menolong, tidak ditujukan untuk
komersil.3
2
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah
3
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik (Upaya Menghilangkan
Gharar, Maisir Dan Riba), (Jakarta: Gema Insani,2006), hlm.2.
3
tolong menolong dan harus ada iktikad baik dalam menjalankannya dan
asuransi tidak semudah yang dipikirkan akan tetapi harus memenuhi prosedur
klaim.4
sering bingung sendiri bagaimana langkah yang akan dilakukan atau apa-apa
bisa di klaim kemudian regulasi terhadap klaim dan dana tabarru’ tersebut
tersebut kemana dan dimana dana tabarru’ tersebut diposisikan sehingga dana
tersebut bisa berkembang dan bisa di klaim oleh peserta asuransi yang
B. Rumusan Masalah
4
Hermawan Darmawi, Manajmen Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara,2001), hlm.2.
5
Suhaili dan Burhanuddin, Wawancara, Kebun Sari Ampenan 9 Mei 2019.
4
Cabang Mataram?
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat penelitian
dari aspek ilmu pengetahuan, referensi, waktu, tenaga, maupun dari aspek
pendanaan. Oleh karena itu, dirasakan perlu untuk membatasi ruang lingkup
penelitian yaitu fokus pada “mekanisme klaim dana tabarru’ bagi nasabah
untuk memperoleh data dan informasi adalah Asuransi Jiwa Syariah (AJS)
E. Telaah Pustaka
akad tabarru’.
6
obligasi syariah mempunyai jumlah margin fee yang tetap dan jelas
6
Amalia Fadilah, “Pengelolaan dana tabarru’ dan kesesuaian dalam mengelola
dana tabarru’ Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor. 53/ DSN-MUI/
III/ 2006 tentang akad tabarru”. (Skripsi: Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2019)
7
siapa saja yang mendapat musibah, namun hanya terbatas pada sesama
dunia sewaktu masih dalam masa perjanjian atau masa kontrak, maka ahli
ahli waris tidak sesuai, hilangnya polis atau kwitansi pembayaran premi.
7
Siti Fatimatuzzahro “Akad Tabaruuq Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Syariah Kudus “Analisis Terhadap Klaim Meninggal” (Skripsi: UIN Wali Songo, 2016)
8
peserta, dana perusahaan, dan dana tabarru’. Dana tabarru’ menjadi dana
tolong menolong antar peserta asuransi syariah yang terkena musibah yang
dipisahkan dari dana lainnya. Dana tabarru’ dapat diambil dengan cara
pengajuan klaim, tanpa pengajuan klaim, maka dana tabarru’ tidak dapat
F. Kerangka Teori
1. Akad Tabarru’
8
Fadilah, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Pengelolaan Dana Tabarru’ Pada Asuransi
Syariah Dan Relasinya Dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional, vol.2, Nomor 1, April 2019.
9
dana hibah dalam bentuk dana tabarru’ yang dikelola oleh perusahaan
makna hibah atau pemberian dapat kita lihat dalam firman Allah surat
kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka
satu sama lain sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila ada
dari rekening dana tabarru’ yang sudah diniatkan oleh semua peserta
kebaikan dari Allah Swt. Hal ini berbeda dengan akad muawwadah
diberinya.10
9
Al-qur’an, Mushaf Al-Majid (Jakarta Timur: Pustaka Al- Mubin, 2013) hlm. 90
10
Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah-Berkah Terakhir Yang Tak Terduga
(Yogyakarta: CV. Andi offset 2016) hlm.67
10
produk asuransi.
terkena musibah.
2. Asuransi Syariah
a. Definisi Asuransi
pihak ketiga yang kan mungkin diderita tertanggung, yang timbul dari
yang dipertanggungkan”.
adalah transaksi perjanjian anatara dua belah pihak; pihak yang satu
syariah.
11
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik Upaya Menghilangkan
Gharar, Maisir, Dan Riba, ( Jakarta:Gema Insani,2016) hlm.2.
12
Abdul Aziz Dahlan, Ekslopedi Hukum Islam (Jakarta: Ichtiar Baru, Van Hoeven,1996)
hlm.138.
13
Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum
Asuransi Syariah.
13
asuransi syariah tidak jauh beda metodologi yang digunakan oleh ahli
Sumber non tekstual atau sumber tak tertulis yang disebut ghair
ijtihad.
14
Nurul Huda dan Muhammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: tinjauan teoritis dan
praktis (Jakarta:Kencana,2013) hlm.158-159
14
1) Al-Quran
siksanya”.15
3) Piagam Madinah
4) Ijtihad
a. Fatwa sahabat
17
Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 (Jakarta: UI-
Press,1995) hlm.47.
16
b. Ijma’
c. Qiyas
dari hukum Islam. Ide pokok aqilah adalah suku Arab zaman
d. Istihsan
18
Mohd Ma’sum Billah, Penerapan Hukum Dagang dan Keuangan Islam,isu-isu
Kontemporer Terpilih (Jakarta: UIN Syarif Hidaytullah,2009) hlm.165.
17
asuransi.
1) Akad tabarru’
19
H.M. Daud Ali, Hukum Islam:Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004) hlm.120.
18
terkena musibah.
hasil atas investasi Dana Tabarru’. Dalam akad ini dana yang
(saving).
(non-saving).
yang kuat dan kokoh. Dalam asuransi harus tertanam prinsip dasar
sebagai berikut:
1) Tauhid (unity)
Allah swt QS. Al-Hadid (57):4 yang artinya: “dan dia selalu
2) Keadilan (justice)
4) Kerjasama
selalu ada pada dunia bisnis. Pada asuransi syariah, prinsip kerja
20
Al-Qur’an, Mushaf “Al-Majid”....,hlm 537
20
musyarakah.
5) Amanah
6) Kerelaaan
7) Larangan riba
(4):29).22
f. Klaim (Claims)
A. Pengertian klaim
22
Ibid...
22
dalam akad.23
dibayarkan.
akad.
berikut:
masing-masing manfaat.
23
Burhanuddin, Aspek Hukum Lembaga Keuangan (Yogyakarta: Graha Ilmu,2010)
hlm.98.
23
waris sesuai dengan isi akad atau yang telah diperjanjikan, baik
Tabel
C. Persyaratan klaim
berlaku.
rumah sakit.
dokter.
a. Bunuh diri
26
c. Melanggar hukum
e. Misrepresentasi
kerugian mereka.25
keliru.
bukanlah penipuan.
25
http://kamusbisnis.com./arti/misrepresentasi/ diakses tanggal 9 Juli 2019.
28
calon peserta.
G. Metode Penelitian
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilkau yang dapat
diamati.
a) Observasi
observasi.28
b) Wawancara
27
Muhammad Nasir, Metode Pnelitian, (Jakarta: Ghlm.ia Indonesia, 1998), hlm. 25.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitati, kualitatif, dan R&D...., hlm.226
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002) hlm. 128
30
c) Dokumentasi
a) Jenis Data
Data kualitatif
b) Sumber Data
1) Data Primer
data asli atau sumber pertama. Dalam hal ini, maka peroses
Mataram.
2) Data Sekunder
31
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grapindo
Persada, 2008), hlm. 183
32
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009) hlm. 70
32
4. Analisis Data
a) Deduktif
b) Induktif
Induktif adalah pikiran yang berangkat dari fakta atau data yang
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif ....., hlm.244
33
lapangan.
c) Triangulasi
penelitian.
H. Sistematika Pembahasan.
beberapa uraian suatu sistem pembahasan dalam suatu karya ilmiah atu
34
Faisal Sanapiah, Penelitian Kuantitatif, Dasar dan Aplikasi (YA3: Malang, 1990)
hlm.241
34
tentang arah penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini peneliti akan
Bab kedua, tentang paparan data dan temuan. Bab ini merupakan
ditemukan di lapangan.
penelitian. Bab ini merupakan bab inti, dalam bab ini peneliti kan
sebuah penelitian. Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
dalam bab II dan bab III. Sedangkan saran merupakan harapan penulis
kepada semua pihak yang terkait dalam masalah ini, agar penelitian yang
UUS AJB Bumiputera 1912 pada saat itu adalah DR. KH. Sahal
Mahfudz.
Pada tahun 2002, UUS AJB Bumiputera 1912 ini baru memiliki
35
Laporan pertanggung jawaban pengurus dan laporan pengawas, PT. Asuransi Jiwa
Syariah Cabang mataram (tahun buku 2017) hlm.56
37
berbasis syariah.36
36
Elly Puspitasari, S.H, Wawancara, Mataram 4 September 2019.
38
Cabang Mataram.37
STRUKTUR ORGANISASI
RUPS
(RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM)
37
Dokumentasi PT. Asuransi Jiwa Syariah Cabang Mataram 04 September 2019
39
1. Anggaran Dasar
pengawas.
tugasnya
perusahaan.
B. Pengurus
1. Tugas Pengurus:
pelaksanaan tugas.
2. Wewenang Pengurus
kepengurusan.
yang ada.
Pengurus.
perusahaan.
pengeluaran perusahaan.
39
Elly Puspitasari, S.H, Wawancara, Mataram 05 September 2019
42
C. Pengawas
a) Tugas Pengawas
pengelompokan perusahaan .
b) Wewenang Pengawas
polis.
dideritanya.
perusahaan.
akadnya.
calon peserta.40
kumpulan syariah.
40
Dokumentasi PT. Asuransi Jiwa Syariah Cabang Mataram, Mataram 05 September
2019.
44
sangat terjangkau.
meninggal dunia.
finansial akibat meninggal dunia. dan yang mana semua produk secara
sistem juga dengan otomatis menggunakan akad yang tiga yaitu akad
tabarru’, akad wakalah bil ujrah dan akad bagi hasil (mudharabah).
payung tersebut adalah melindungi kita dari air yang turun dari langit
dan profitabilitas.
Pemegang Polis
cabang Mataram mulai dari kepala cabang, staf, agen dan beberapa
Jadi pertama dana tabarru’ itu adalah dana yang terkumpul dari
premi yang disetor oleh peserta, dan memang dana tabarru’ itu
dialokasikan untuk dana kebajikan, dana tabarru’ itu diklaim hanya
untuk musibah meninggal dunia saja, dan untuk yang klaim karena
habis kontrak, tidak bisa diklaim dana tabarru’nya.41
41
Elly Puspitasari, S.H, Wawancara, Mataram 4 September 2019
47
Kemudian peneliti lanjut bertanya, sejauh ini apakah sudah ada nasabah
yang melakukan pengklaiman dana tabarru’ ini?
Jawaban ibu Elly Puspitasari, S.H:
tersebut?
42
Ely Puspitasari, Wawancara, Mataram 4 September 2019
48
Peneliti lanjut bertanya kepada subjek yang berbeda yakni Ibu Yarni,
Dari hasil wawancara dengan kepala cabang, bagian keuangan dan staf
untuk peserta yang meninggal dunia saja dan akan diterima oleh ahli
dengan persyaratan klaim biasa akan tetapi kalau klaim dana tabarru’
adalah 70% untuk dana tabarru’ dan 30% untuk perusahaan. Kemudian
ibu Elly Puspitasari, S.H selaku kepala cabang PT. Asuransi Jiwa
lain yakni Senior agen Servise perusahaan kepada Mbak Yarni, S.E
asuransi?
biasa maupun klaim dana tabarru’, tentang bagaimana cara atau apa
Hambatan yang saya temukan dalam hal ini ialah respon yang
kurang dari peran agen/tim lapangannya yang seharusnya ikut
membantu dalam proses pengklaiman, kemudian menyebabkan
saya harus mengeluarkan tenaga ekstra dalam hal pengurusan
dokumen-dokumen yang diminta oleh perusahaan dan juga sering
molornya waktu dalam pembayaran klaim.48
pendukung dalam hal ini adalah salah satu peserta asuransi yakni bapak
47
Yarni, S.E, Wawancara, Mataram 5 September 2019
48
Sunardi, Wawancara, Mataram 11 September 2019
52
“Iya pernah, kendala yang saya rasakan pada saat proses pengajuan
klaim itu adalah telat/tidak tepat waktu dalam pembayaran klaim
tersebut akan tetapi tetap perusahaan memberikan dana klaim
tersebut”.50
Dari hasil wawancara dengan beberapa informan peneliti yaitu
Ibu Elly Puspitasari, S.H, Mbak Yarni S.E, Bapak Sunardi dan Pak Heri
pernyataan dan pembuktian yang dilakukan secara tidak jujur pada saat
PEMBAHASAN
dengan cara yang halal dan memberikan santunan kepada pihak yang
mengalami musibah sesuai dengan akad yang telah dibuat. Oleh karena
yang diberikan kepada peserta merupakan uang dari dana tabarru’ antar
peserta.
yang kami bisa terangkan dari pada mekanisime klaim dana tabarru’
ialah bahwa dalam pengajuan pengklaiman, baik itu klaim biasa maupun
1. Pelaporan klaim
lisan, tertulis (surat, faks atau teleks) sesuai dengan jangka waktu
ditanda tangani, foto copy polis dan tanda bukti pembayaran premi
kepolisian/lurah/camat setempat.
2. Validitasi dokumen
c. Polis asuransi
Sigma, Jurus Pintar Asuransi-Agar Anda Tenang, Aman, dan Nyaman (Yogyakarta:
51
3. Proses klaim
a. Survei klaim
c. Validitas klaim
(lurah/kepala desa/camat).
sakit.
12 tahun)52
teori yang ada, memang tidak salah atau sudah sesuai dengan prinsip
tabarru’ tidak dapat diambil. Dan tercatat sebesar kurang lebih 150
52
Dokumentasi PT. Asuransi Jiwa Syariah Cabang Mataram 04 September 2019
58
menanggung satu sama lain, jadi jika salah satu peserta mendapat
yang kami bisa terangkan dari pada hambatan yang dihadapi dalam
asuransi sama, baik itu asuransi syariah maupun konvensional. Jika tidak
penolakan klaim asuransi jiwa, yaitu bunuh diri, melukai diri sendiri,
dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa Syariah Cabang Mataram ialah karena
misrepresentasi.
membuat pernyataan palsu tentang satu fakta kepada pihak lain yang
dari dokter karena dapat menyebabkan kerugian pada satu pihak dan ini
klaim asuransi jiwa syariah karena berkaitan dengan iktikad baik atau
53
Modul Prufast start, PT Prudencial Life Assurance. Hlm.135.
54
Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah Berkah Terakhir Yang Tak Terduga,
(Yogyakarta: C.V Andi 2016) hlm. 96
60
Asas kejujuran atau iktikad baik ini pada dasarnya merupakan asas
utama dalam suatu perjanjian dan hukum pada dasarnya tidak melindungi
orang yang mempunyai iktikad buruk. Iktikad baik diatur dalam kitab
“setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak
tidak akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat-syarat yang sama,
berikut:
َ ُ َّ َ ْ ُ َ َق: ال
َ هللا َع ْن ُه َق
ُ َع ْن َع ْبد هللا بن َم ْس ُع ْود َرض َي
هللا َعل ْي ِه صلى ِ ال َرسو ُل
هللا ِ ِ ِ ِ
َ ْ ْ َ ّ َفإ َّن، الص ْدق ْ ُ ْ َ َ َ َّ َ َ
َو ِإ َّن ال ِب َّر َي ْه ِد ْي ِإلى، الص ْد َق َي ْه ِد ْي ِإلى ال ِب ّ ِر
ِ
ّ
ِ ِ ِ عليكم ِب: وسلم
َْ َ ْ ُ َّ َ َ ْ ّ ص ُد ُق َو َي َت َح َّرى
ِ الصدق حتى يكت َب ِعند
هللا ْ الر ُج ُل َي ُ َو َما َي َز، ْال َج َّن ِة
َّ ال
ِ
ْ ْ َ َْ َ َْ ُ
َو ِإ َّن ال ُف ُج ْو َر، ف ِإ َّن الك ِذ َب َي ْه ِد ْي ِإلى ال ُف ُج ْو ِر، َو ِإ َّياك ْم َوالك ِذ َب، ِص ِّد ْي ًقا
َّ َ
كذ ًابا
61
harta yang didapatkan menjadi halal. Begitu pula dengan pembeli, apa
yang dibeli akan menjadi halal dan berkah, dengan tidak melakukan tipu
daya.
barang yang halal dan baik bagi konsumen, dan sebagainya. Untuk
pelanggan, maka insya Allah rezeki Allah tidak akan berpindah kepada
orang lain.
menyebabkan salah satu penghambat dari proses kinerja baik itu terhadap
55
Huda, Nurul dan Muhammad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis
dan Praktis (Jakarta: Kencana 2013) hal.33
62
dalam proses pengklaiman dan peran agen dalam hal ini kurang
َ َ َْ ُ َ َ
LنLَ L وLمLُ LلL LعLْ LتL LمLْ LتLُ LنL LأL LوLَ LمLْ LكL LتLِ L اLنL L اLمLَ LأL
Dalam prinsip Islam juga, dalam hal ini adalah kita harus tolong
menolong dalam situasi apapun dan dalam kondisi apapun, sebagai agen
klaim karena itu merupakan hak peserta dan ini juga harus sudah
56
Al-qur’an, Mushaf Al-Majid (Jakarta Timur: Pustaka Al- Mubin, 2013) hlm. 180
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil.
sebenarnya sama, akan tetapi kalau klaim dana tabarru’ itu harus ada
investasi para peserta dan untuk pembagiannya adalah 70% untuk dana
klaim adalah sering terjadi para calon peserta itu melakukan suatu
saat proses pertama mendapatkan polis dan hal ini juga akan menjadi
L. Saran
lebih berhati-hati agar supaya tidak ada dari salah satu pihak yang
dirugikan.
DAFTAR PUSTAKA