Anda di halaman 1dari 18

TUGAS:

AGAMA ISLAM

DOSEN PENGAMPU: ABDUL RAHIM S.P.DI., M.PD

NAMA : IRNA SAMAN


NIM : 101901068
PRODI : AKUNTANSI
KELAS : A

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
Soal:
1. Jelaskan sejarah manusia tentang ketuhanan menburut prah ahli?
2. Jelaskan konsep manusia menurut islam?
3. Sebutkan dan jelaskan problem, tantangan dan resiko dalam mengimplementasikan iman
dan taqwa pada kehidupan modern?
4. Konsep masyarakat madani menurut para ahli
5. Persepsi HAM menurut barat dan islam (menurut para ahli?.

Jawab:

1. FILSAFAT KETUHANAN MENURUT PARA PARA AHLI


Tuhan merupakan zat yang maha agung, yang maha tinggi, yang menciptakan langit dan
bumi beserta isinya, serta apa yang ada di bumi dan langit bertasbih kepada.

 FILSAFAT YUNANI
1. Tuhan Menurut Socrates

Sebagai seorang ahli fikir, ia turut membahas masalah Ketuhanan dengan logika yang
simpel dengan menetapkan adanya wujud Tuhan yang wajib disembah. Ia memiliki  sistem
pengetahuan manusia tentang Tuhan, yakni ada dua jalan. Pertama, berdasar pada bukti-bukti
aalam.  Kedua, dengan alasan-alasan sejarah.Melalui bukti-bukti alam dengan
membentangkan peristiwa-peristiwa alam itu sendiri. Sedangkan melalui alasan sejarah,
dengan mengemukakan tabiat manusia yang dengan sendirinya tertarik kepada Tuhan yang
menjadikan, mengatur, dan memelihara manusia.

Socrates mengatakan bahwa Tuhan sangat besar perhatiannya kepada makhluk-


makhluk-Nya.Ia juga mengakatan: “Bagaimanakah engkau mengatakan bahwa Tuhan tidak
memperhatikan makhluk-Nya, padahal engkau mengetahui bahwa Tuhan sudah memberikan
sifat-sifat khas untuk manusia, yang tidak terdapat pada makhluk lainnya. Engkau wahai
makhluk yang beroleh dua macam nikmat yang mahal sekali, apakah engkau mengira bahwa
Tuhan tidak memperhatikan engkau dan tidak menyelenggarakan  keperluanmu? Apalagi
yang belum disebutkan Tuhan bagi engkau supaya insyaf akan yang demikian itu?

2. Tuhan Menurut Plato

Plato, seorang filosof dari Athena di zaman Yunani Kuno, mulai mengenalkan alam
berpikir baru tentang realitas kebenaran abadi. Bagi Plato, di alam semesta ini terdapat
sesuatu yang kekal dan abadi.
Ia menggambarkan sosok Tuhan sebagai sosok yang niscaya tetap memiliki kekuatan
untuk melakukan segala sesuatu. Dengan keadaan niscaya, Tuhan tidak dapat berbuat apapun
selain dari yang ia lakukan. Tuhan oleh plato dikatakan tidak menciptakan segala sesuatu
selain hanya yang baik.

2
3. Tuhan Menurut Aristoteles

Di dalam metafisika Aristoteles membedakan antara bentuk dan materia. Hal ini ada
hubunganya dengan perbedaan antara “kemungkinan” dan “kenyataan”. Materia yang

bersih, murni, dianggap sebagai kemungkinan untuk menjadi bentuk. Semua perubahan
yang pada umumnya disebut perkembangan mempunyai bentuk lebih banyak dibanding
sebelumnya. Dia katakan, bahwa Tuhan adalah bentuk murni dan kenyataan murni maka itu
padanya tidak ada perubahan.

Pembuktian Aristoteles tentang adanya Tuhan berdasarkan atas prinsip bahwa adanya
sesuatu harus ada penyebabnya yang pertama (hukum kausalitas). Gerak harus timbul dari
satu titik dan titik ini sendiri harus tidak bergerak, harus langgeng, substantif dan nyata. Dan
Tuhan hidup, langgeng dan merupakan kebaikan tertinggi maka kehidupan dan kelanggengan
adalah keberadaan Tuhan.

 FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN


1. Tuhan Menurut Plotinus

Menurut Plotinus di dalam fikiran terdapat tiga realitas: 


a. The one (Yang Esa) adalah Tuhan dalam pandangan philo yaitu suatu realitas yang tidak
mungkin dapat difahami melalui metode sains dan logika. Yang Esa itu adalah puncak
semua yang ada, ia cahaya di atas cahaya dan tidak mungkin mengetahui esensinya yang
hanya diketahui bahwa ia itu pokok atau prinsip yang berada dalam akal dan jiwa. Ia
adalah pencipta semua yang ada.
b. The mind (nous) adalah gambaran tentang yang Esa dan di dalamnya mengandung idea-
idea Plato yang merupakan bentuk asli objek. Kandungan nous adalah benar-benar
kesatuan dan untuk menghayatinya kita harus melalui perenungan.
c. The soul adalah realitas ketiga dalam filsafat Plotinus yang mengandung satu jiwa dunia
dan banyak dunia kecil.

2. Tuhan Menurut Augustinus

Terpisah dari Tuhan tidak ada realitas, ungkapan ini tidak sulit difahami bila kita
menganggap bahwa esensi adalah hanya milik Tuhan, jadi hanya Tuhan yang memilikinya
hal ini menunjukkan bahwa hakikat yang sebenarnya adalah sebab awal hanya Tuhanlah
yang merupakan sebab awal.

 Menurut Augustinus dalam kita mencari kebenaran, keindahan, kebaikan, mengenal


Tuhan hendaknya meyakini bahwa seseorang itu ada dan tidak diragukan lagi. Setelah itu ia
mampu mengenal Tuhan dan mempelajari tentangnya yang dibimbing oleh konsep yang
absolut. Menurutnya keesaan itu adalah Tuhan, jadi Tuhan itu ditemukan dengan rasa bukan
dengan proses pemikiran dan Tuhan itu di atas segala jenis. Sifat Tuhan yang paling penting
ialah kekal, bijaksana, mahakuasa, tidak terbatas, maha tahu, maha sempurna dan tidak dapat
diubah.

3
 FILSAFAT ISLAM
1. Tuhan Menurut Al-Ghozali

Menerangkan bahwa ada sepuluh pendapat filosof yang dianggap menyimpang dari
Islam:
1. Tuhan tidak mempunyai sifat;
2. Tuhan mempunyai substansi sederhana dan tidak mempunyai hakikat (mahiyah);
3. Tuhan tidak mempunyai partikular (juz’iyyat);
4. Tuhan tidak diberi sifat genus dan differentia;
5. Planet adalah bintang yang bergerak dengan kemauan;
6. Jiwa planet mengetahui juz’iyyat;
7. Hukum alam tidak dapat berubah;
8. Pembangkitan jasmani tidak ada;
9. Alam ini qadim, dan;
10. Alam ini kekal.

Tiga diantara ke sepuluh pendapat itu menurut Al-Gozhali membawa kepada kekufuran
yaitu :
1. Alam qodim (tidak mempunyai permulaan);
2. Tuhan tidak mengetahui partikular;
3. Pembangkitan jasmani tidak ada.

Pemikiran rasional itu yang mungkin saja menimbulkan akibat negatif bagi Islam dan
umat Islam, tetapi mungkin juga Al-Ghazali yang benar bahwa pendapat itu dapat membawa
kepada kekufuran akan tetapi, pemikiran rasional itu ternyata telah menunjang
perkembangan budaya dalam Islam. Perkembangan itu terutama terjadi selama abad ke-8
sampai dengan abad ke-13. Pada masa-masa ini berkembanglah penerjemahan karya yunani
kedalam bahasa arab atas dorongan khalifah Al-mansyur dan Harun Al-rasyd, kemudian Al-
ma’mun. Berdirilah perguruan Bait Al-hikmah yang selain pusat penerjemahan, juga
menjadi pusat perkembangan filsafat dan sains. Kepala penerjemahan di Bait Al-hikmah
ialah Hunain Ibn Ishaq Al-ibad (809-877), orang nasrani. Hunain juga mengajarkan
menerjemahkan. Muridnya ada sembilan puluh orang, mereka menerjemahkan buku-buku
Yunani seperti karry, galant, hipokrates, ptolemeus, euplid, dan aristoteles yang mencakup
pengetahuan filsafat, kedokteran, matematika, fisika, botani, ekonomi dan lain-lain.

2. Tuhan Menurut Al-Khindi

Bagi Al-Kindi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mulia. Filsafatnya tentang
keesaan Tuhan selain didasarkan pada wahyu juga proposisi filosofis. Menurut dia, Tuhan
tak mempunyai hakikat, baik hakikat secara juz'iyah atau aniyah (sebagian) maupun hakikat
kulliyyah atau mahiyah (keseluruhan).

Dalam pandangan filsafat Al-Kindi, Tuhan tidak merupakan genus atau species. Tuhan
adalah Pencipta. Tuhan adalah yang Benar Pertama (al-Haqq al-Awwal) dan Yang Benar
Tunggal. AL-Kindi juga menolak pendapat yang menganggap sifat-sifat Tuhan itu berdiri

4
sendiri. Tuhan haruslah merupakan keesaan mutlak. Bukan keesaan metaforis yang hanya
berlaku pada obyek-obyek yang dapat ditangkap indera.

Menurut Al-Kindi, Tuhan tidak memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut lain yang
terpisah dengan-Nya, tetapi sifat-sifat dan atribut-atribut tersebut haruslah tak terpisahkan
dengan Zat-Nya. Jiwa atau roh adalah salah satu pembahasan Al-Kindi. Ia juga merupakan
filosof Muslim pertama yang membahas hakikat roh secara terperinci. Al-Kindi membagi roh
atau jiwa ke dalam tiga daya, yakni daya nafsu, daya pemarah, dan daya berpikir.
Menurutnya, daya yang paling penting adalah daya berpikir, karena bisa mengangkat
eksistensi manusia ke derajat yang lebih tinggi.

3. Metafisika Ibnu Sina

Pemikiran metafisika Ibnu Sina bertitik tolak kepada pandangan filsafatnya yang
membagi tiga jenis hal yaitu:
1. Penting dalam dirinya sendiri, tidak perlu kepada sebab lain untuk kejadiannya, selain
dirinya sendiri yaitu tuhan;
2. Berkehendak kepada yang lain, yaitu makhluk yang butuh kepada yang menjadikan;
3. Makhluk mungkin, yang ada bisa pula tidak ada, dan ia sendiri tidak butuh kepada
kejadiannya maksudnya benda-benda yang tidak berakal seperti: pohon, air, batu, tanah,
dll.

Dalam membahas mengenai adanya Tuhan dalam hubungannya dengan alam semesta.
Ibnu Sina mengatakan dalam bukunya “Al Isharat”, “titik dan pandangan argument orang
terhadap wujud yang pertama, keesaannya kemahaagungannya, tidak berkehendak kepada
sesuatu yang lain selain dari ciptaannya atas makhluk itu sendiri, tanpa pandangan betapapun
ciptaan dan bentuknya, meskipun ciptaannya dipandang sebagai tanda adanya tuhan. Orang
akan lebih mengerti dengan lebih kuat dan baik terhadap tuhan, karena adanya makhluk
berarti adanya Tuhan. Adanya pandangan segala makhluk, dapat dibenarkan pendapat
tentang adanya Tuhan.
.

https://www.academia.edu/20836162/FILSAFAT_KETUHANAN_MENURUT_FILOSOFIS

2. KONSEP MANUSIA MENURUT ISLAM

Manusia adalah makluk allah yang di ciptakan untuk menjadi kalifah di muka bumi
sampai hari yang di tentukannya. Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati
tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang

5
paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib
bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.

Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan


bermacam-macam istilah, seperti Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat
diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang
terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak
menjelaskan secara rinci. Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun
secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa
manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan
antara permatozoa dengan ovum.

Jika diperhatikan surat Ali Imran 59 dimana Allah menyatakan bahwa penciptaan Isa seperti
proses penciptaan Adam, maka dapat menimbulkan pemikiran bahwa apabila isa lahir dari sesuatu
yang hidup, yaitu maryam, maka Adam lahir pula dari sesuatu yang hidup sebelumnya. Hal itu
karena kata “tsumma” yang berarti kemudian, dapat juga berarti suatu proses.

Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak, diciptakan langsung atau
melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya karena masing-masing akan teguh pada
pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan
waktu dan tidak sempat lagi memikirkan tentang status dan tugas yang telah ditetapkan Allah pada
manusia al-Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.

Dalam penciptaannya manusia dibekali dengan beberapa unsur sebagai kelengkapan dalam
menunjang tugasnya. Unsur-unsur tersebut ialah : jasad ( al-Anbiya’ : 8, Shad : 34 ). Ruh (al-Hijr 29,
As-Sajadah 9, Al-anbiya’ :91 dan lain-lain); Nafs (al-Baqarah 48, Ali Imran 185 dan lain-lain ) ; Aqal
( al-Baqarah 76, al-Anfal 22, al-Mulk 10 dan lain-lain); dan Qolb ( Ali Imran 159, Al-Ara’f 179,
Shaffat 84 dan lain-lain ). Jasad adalah bentuk lahiriah manusia, Ruh adalah daya hidup, Nafs adalah
jiwa , Aqal adalah daya fakir, dan Qolb adalah daya rasa. Di samping itu manusia juga disertai
dengan sifat-sifat yang negatif seperti lemah ( an-Nisa 28 ), suka berkeluh kesah ( al-Ma’arif 19 ),
suka bernuat zalim dan ingkar ( ibrahim 34), suka membantah ( al-kahfi 54 ), suka melampaui batas
( al-‘Alaq 6 ) suka terburu nafsu ( al-Isra 11 ) dan lain sebagainya. Hal itu semua merupakan produk
dari nafs , sedang yang dapat mengendalikan kecenderungan negatif adalah aqal dan qolb. Tetapi jika
hanya dengan aqal dan qolb, kecenderungan tersebut belum sepenuhnya dapat terkendali, karena
subyektif. Yang dapat mengendalikan adalah wahyu, yaitu ilmu yang obyektif dari Allah.
Kemampuan seseorang untuk dapat menetralisasi kecenderungan negatif tersebut ( karena tidak
mungkin dihilangkan sama sekali ) ditentukan oleh kemauan dan kemampuan dalam menyerap dan
membudayakan wahyu.

Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin : 95:4). Namun demikian,
manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai khalifah ( makhluk alternatif ) tetap

6
hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-An’am : 165 ). Karena ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa
dibedakan ) dengan makhluk lainnya.

 MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

Dalam pandangan Islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukalaf, mukaram,


mukhaiyar, dan mujizat. Manusia adalah makhluk yang memiliki nilai-nilai fitri dan sifat-sifa
insaniah, seperti dha’if ‘lemah’ (an-Nisaa’: 28), jahula ‘bodoh’ (al-Ahzab:
72), faqir ‘ketergantungan atau memerlukan’ (Faathir: 15), kafuuro ‘sangat
mengingkari nikmat’ (al-Israa’: 67), syukur (al-Insaan:3), serta fujur
dan taqwa (asy-Syams: 8).

Selain itu, manusia juga diciptakan untuk mengaplikasikan beban-beban ilahiah yang
mengandung maslahat dalam kehidupannya. Ia membawa amanah ilahiah yang harus
diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Keberadaannya di alam mayapada
memiliki arti yang hakiki, yaitu menegakkan khilafah. Keberadaannya tidaklah
untuk huru-hara dan tanpa hadaf ‘tujuan’ yang berarti. Perhatikanlah
ayat-ayat Qur`aniah di bawah ini.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (al-Baqarah: 30)

aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (adz-Dzariyat: 56)

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh.” (al-Ahzab: 72)

https://www.academia.edu/4727825/KONSEP_MANUSIA_DALAM_ISLAM_Manusia_diciptakan_Allah
_Swt

7
3. PROBLEM TANTANGAN DAN RESIKO DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN
IMAN DAN TAQWA PADA KEHIDUPAN MODERN.

Sebelum saya menejelaskan tantangan-tantangan dan resiko apa saja yang ada dalam
mengimplementsaikan iman dan taqwa, disini saya akan menjelaskan sedikit apa itu iman
dan taqwa.

Menurut bahasa iman berarti membenarkan, sedangkan menurut syara’ berarti


membenarkan denagn hati, dalam arti menerima dan tunduk kepada hal-hal yang diketahui

berasal dari Nabi Muhamad. Dengan demikian Iman kepada Allah berati iman atau percaya
bahwa Allah satu-satunya dzat yang mencipta, memelihara, menguasai, dan mengatur alam
semesta. Iman kepada keesaan Allah juga berarti iman atau yakin bahwa hanya kepada Allah-
lah manusia harus betuhan, beribadah memohon pertolongan, tunduk, patuh, dan
merendahkan diri. Selain itu iman kepada keesaan Allah juga berarti mempercayai bahwa
Allah-lah yang memiliki segala sifat kesempurnaan dan terlepas dari sifat tercela atau dari
segala kekurangan.

Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya
berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa
pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya
dalam kehidupan ini. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bahwa umat islam berada
dalam kehidupan modern yang serba mudah, serba bisa bahkan cenderung serba boleh.
Setiap detik dalam kehidupan umat islam selalu berhadapan dengan hal-hal yang dilarang
agamanya akan tetapi sangat menarik naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius
yang kurang mendukung. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi umat islam
terdahulu yang kental dalam kehidupan beragama dan situasi zaman pada waktu itu yang
cukup mendukung kualitas iman seseorang. Olah karenanya dirasa perlu mewujudkan satu
konsep khusus mengenai pelatihan individu muslim menuju sikap taqwa sebagai tongkat
penuntun yang dapat digunakan (dipahami) muslim siapapun.

Di antara cirri-ciri orang yang bertaqwa kepada Allah itu adalah :


1. Gemar menginfaqkan hartab bendanya dijalan Allah, baik dalam waktu sempit maupun
lapang.
2. Mampu menahan diri dari sifat marah.
3. Selalu memaafkan orang lainyang telah membuat salah kepadanya ( tidak pendendam ).
4. Tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau mendzalimi diri sendiri,ia segera
ingat Allah, lalu bertaubat, memohon ampun kepada-Nya atas dosa yang telah dilakukan.
5. Tidak meneruskan perbuatan keji itu lagi, dengan kesadaran dan sepengetahuan dirinya.

8
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(yaitu) orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada
mereka.Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan
memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat)
yang mulia."(QS.Al Anfal 2-4)

itulah tanda-tanda orang yang benar-benar beriman selain tanda-tanda yang lain yang
Allah Gambarkan dalam surat Al fatihah dan surat-surat yang lainnya.

Iman dan taqwa juga mempunyai peran penting dalam kehidupan dunia modern,
dalam kehidupan modern yang serba cepat sering kali memicu timbulnya stress dan
berbagai penyakit. Iman dan taqwa mempunyai peran antara lain:
1)      Iman dan taqwa melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda,
2)      Iman dan taqwa menanamkan semangat berani menghadap maut
3)      Iman dan taqwa menanamkan sikap “self-help” dalam kehidupan.
4)      Iman dan taqwa memberikan ketenteraman jiwa.
5)      Iman dan taqwa mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan tayyibah).
6)      Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.
7)      Iman dan taqwa memberi keberuntungan
8) Iman mencegah penyakit

 Problematika tantangan dan resiko dalam kehidupan modern

Problem-problem manusia dalam kehidupan modern adalah munculnya dampak


negatif (residu), mulai dari berbagai penemuan teknologi yang berdampak terjadinya
pencemaran lingkungan, rusaknya habitat hewan maupun tumbuhan, munculnya beberapa

9
penyakit, sehingga belum lagi dalam peningkatan yang makro yaitu berlobangnya lapisan
ozon dan penasan global akibat akibat rumah kaca.

Tidakkah kita belajar dari pohon, daun yang gugur karena sudah tua tidak menjadikan
residu yang merugikan tetapi justru bermanfaat bagi kesuburan pohon itu sendiri, ini
menyiratkan perlunya teknologi yang ramah lingkungan dan meminimalisasi dampak
lingkungan yang di timbulkannya.

Manusia tidak mampu lari seperti kuda dan mengangkat benda-benda berat seperti
sekuat gajah, namun akal manusia telah menciptakan alat yang melebihi kecepatan kuda dan
sekuat gajah. Kelebihi manusia dengan mahkluk lain adalah dari Akalnya. Sedangkan dalam
bidang ekonomi kapitalisme-kapitalisme yang telah melahirkan manusia yang konsumtif,
meterialistik dan ekspoloitatif.

 Problem dalam Hal Ekonomi

Semakin lama manusia semakin menganggap bahwa dirinya merupakan homo


economicus, yaitu merupakan makhluk yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan melupakan
dirinya sebagai homo religious yang erat dengan kaidah – kaidah moral, Setuju?

Ekonomi kapitalisme materialisme yang menyatakan bahwa berkorban sekecil –


kecilnya dengan menghasilkan keuntungan yang sebesar – besarnya telah membuat manusia
menjadi makhluk konsumtif yang egois dan serakah (saya sendiri mengakuinya).

 Problem dalam Bidang Moral

Dalam hal ini bersamaan dengan maraknya globalisasi masuklah sedikit demi sedikit
yang lama – lama menjadi bukit, yaitu faham liberalisme dalam bentuk kebebasan
berekspresi melalui teknologi informasi hasil rekaan manusia sendiri.

Pada hakikatnya Globalisasi adalah sama halnya dengan Westernisasi, setuju? Ini tidak
lain hanyalah kata lain dari penanaman nilai – nilai Barat yang menginginkan lepasnya ikatan
– ikatan nilai moralitas agama yang menyebabkan manusia Indonesia pada khususnya selalu
“berkiblat” kepada dunia Barat dan menjadikannya sebagai suatu symbol dan tolok ukur
suatu kemajuan.

 Problem dalam Bidang Agama

Tantangan agama dalam kehidupan modern ini lebih dihadapkan kepada faham
Sekulerisme yang menyatakan bahwa urusan dunia hendaknya dipisahkan dari urusan agama.
Hal yang demikian akan menimbulkan apa yang disebut dengan split personality di mana
seseorang bisa berkepribadian ganda. Misal pada saat yang sama seorang yang rajin beribadah
juga bisa menjadi seorang koruptor.
10
 Problem dalam Bidang Keilmuan

Masalah yang paling kritis dalam bidang keilmuan adalah pada corak kepemikirannya
yang pada kehidupan modern ini adalah menganut faham positivisme dimana tolok ukur
kebenaran yang rasional, empiris, eksperimental, dan terukur lebih ditekankan. Dengan kata
lain sesuatu dikatakan benar apabila telah memenuhi criteria ini. Tentu apabila direnungkan
kembali hal ini tidak seluruhnya dapat digunakan untuk menguji kebenaran agama yang

kadang kala kita harus menerima kebenarannya dengan menggunakan keimanan yang tidak
begitu poluler di kalangan ilmuwan – ilmuwan karena keterbatasan rasio manusia dalam
memahaminya.

Perbedaan metodologi yang lain bahwa dalam keilmuan dikenal istilah falsifikasi. Apa
itu? Artinya setiap saat kebenaran yang sudah diterima dapat gugur ketika ada penemuan
baru yang lebih akurat. Sangat jauh dan bertolak belakang dengan bidang keagamaan.

Jika anda tidak salah lihat, maka akan banyak anda temukan banyak ilmuwan yang
telah menganut faham atheis (tidak percaya adanya tuhan) akibat dari masalah – masalah
dalam bidang keilmuan yang telah disebutkan di atas.

https://www.academia.edu/8744938/IMPLEMENTASI_IMAN_DAN_TAQWA_DALAM_KE
HIDUPAN_MODEREN

4. MASYARAKAT MADANI MENURUT PARA AHLI

masyarakat madani adalah masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai peradaban luhur
yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah. yakni mewujudkan rahmat bagi seluruh alam
dalam situasi masyarakat yang egaliter, manusiawi, harmonis, mandiri, dan beradab.
Masyarakat madani telah diletakkan dasar-dasarnya oleh Nabi Muhammad SAW. Dan kini,
masyarakat madani menjadi salah satu alternatif penting untuk mengatasi permasalahan
kehidupan umat manusia melalui kontribusi dari pendidikan islam itu sendiri.

Secara umum Masyarakat madani merupakan masyarakat yang sangat diidam-idamkan


semua bangsa. Masyarakat Madani adalah suatu tatanan masyarakat sipil yang mandiri dan
demokratis, beriman dan beradab, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, serta masyarakat
yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Menurut Quraish Shibab, masyaraka muslim awal disebut umat terbaik karena sifat-
sifat yang menghiasi diri mereka, yaitu tidak bosan-bosan menyeru kepada hal-hal yang
dianggap baik oleh masyarakat selama sejalan dengan nilai-nilai Allah (al-ma’ruf) dan

11
mencegah kemunkaran. Selanjutnya Shihab menjelaskan, kaum Muslim awal menjadi
“khairu ummah” karena mereka menjalankan amar ma’ruf sejalan dengan tuntunan Allah dan
rasul-Nya. Berikut ini ada beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli:

1. Menurut Syamsudin Haris

Masyarakat Madani adalah suatu lingkup interaksi sosial yang berada di luar
pengaruh Negara dan model yang tersusun dari lingkup masyarakat paling akrab seperti
keluarga, asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan
komunikasi antarwarga masyarakat.

2. Menurut Nurcholis Madjid

Masyarakat Madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang
pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau
masyarakat peradaban dengan ciri antara lain: egaliteran (kesederajatan), menghargai
prestasi, keterbukaan, toleransi dan musyawarah.

3. Menurut Muhammad AS Hikam

Civil Society atau Masyarakat Madani adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial


yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan
(self-generating), keswadayaan (self-supporing), dan kemandirian yang tinggi
berhadapan dengan Negara, dan ketertarikan dengan norma-norma dan nilai-nilai hukum
yang diikuti oleh warganya.

4. Menurut Zbighiew Rau

Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang
mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung,
bersaing satu sama lainnya guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Sistem nilai
yang harus ada dalam masyarakat madani menurut Zbighiew Rau adalah:

1) individualisme,

2) pasar (market),

3) pluralisme.

5. menurut Han Sung Joo

Masyarakat madani adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin
hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang
publik yang mampu mengartikulasi isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu

12
mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma dan
budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan
terdapat kelompok inti dalam civil society ini

6. menurut Anwar Ibrahim

Masyarakat madani adalah masyarakat ideal yang memiliki peradaban maju dan
sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat, yaitu
masyarakat yang cenderung memiliki usaha serta inisiatif individu baik dari segi
pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan untuk mengikuti undang-undang bukan nafsu,
demi terlaksananya sistem yang transparan.

https://www.academia.edu/6466726/Masyarakat_Madani

5. HAM MENURUT BARAT DAN ISLAM

Hak Asasi Manusia ( HAM ) adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa.Secara definitif,hak merupakan unsur
nominatif yang berfungsi sebagai pedoman berprilaku, melindungi kebebasan, kekebalan
serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya.

Secara etimolgi hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman
perilaku melindumgi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi manusia
dalam menjadi harkat dan martabatnya. Sedangkan asasi berarti yang bersifat paling
mendasar yang dimiliki manusia sebagai fitrah, sehingga tak satupun makhluk 
mengintervensinya apalagi mencabutnya.

 HAM MENURUT KONSEP BARAT

Istilah hak asasi manusia baru muncul setelah Revolusi Perancis, dimana para tokoh
borjuis berkoalisi dengan tokoh-tokoh gereja untuk merampas hak-hak rakyat yang telah
mereka miliki sejak lahir.Akibat dari penindasan panjang yang dialami masyarakat Eropa

dari kedua kaum ini, muncullah perlawanan rakyat dan yang akhirnya berhasil memaksa para
raja mengakui aturan tentang hak asasi manusia.

Diantaranya adalah pengumuman hak asasi manusia dari Raja John kepada rakyat
Inggris tahun 1216.Di Amerika pengumuman dilakukan tahun 1773.Hak asasi ini lalu
diadopsi oleh tokoh-tokoh Revolusi Perancis dalam bentuk yang lebih jelas dan luas, serta

13
dideklarasikan pada 26 Agustus 1789.Kemudian deklarasi Internasional mengenai hak-hak
asasi manusia dikeluarkan pada Desember 1948.

 HAM MENURUT KONSEP ISLAM

Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum
dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak
boleh diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda: "Sesungguhnya darahmu, hartamu dan
kehormatanmu haram atas kamu."(HR. Bukhari dan Muslim). Maka negara bukan saja
menahan diri dari menyentuh hak-hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban
memberikan dan menjamin hak-hak ini.

Sebagai contoh, negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap


individu tanpa ada perbedaan jenis kelamin, tidak juga perbedaan muslim dan non-muslim.

Islam tidak hanya menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara diperintahkan
untuk berperang demi melindungi hak-hak ini.Dari sinilah kaum muslimin di bawah Abu
Bakar memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat.

Negara juga menjamin tidak ada pelanggaran terhadap hak-hak ini dari pihak
individu.Sebab pemerintah mempunyai tuga sosial yang apabila tidak dilaksanakan berarti
tidak berhak untuk tetap memerintah. Allah berfirman:

"Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukannya di muka bumi, niscaya
mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah
perbuatan munkar.Dan kepada Allah-lah kembali semua urusan."(QS. 22: 4)

 PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA MENURUT PARA AHLI

Selain pengertian HAM secara Umum seperti yang sudah dijelaskan diatas. Para ahli
dan pakar memiliki pendapat yang berbeda beda dalam mendefinisikan apa itu HAM. Untuk
lebih jelasnya, simak berikut ini kumpulan pengertian HAM menurut para ahli,

1. Menurut John Locke

Hak asasi adalah hak yang diberikan langsung oleh Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat
kodrati. Artinya, hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari
hakikatnya, sehingga sifatnya suci.

2. Menurut Austin-Ranney

HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas dalam konstitusi
dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.

14
3. Menurut A.J.M. Milne

HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di segala masa dan di segala
tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai manusia.

4. Menurut Jan Materson

Jan Materson dari Komisi HAM PBB dalam Teaching Human Right United Nations,
menegaskan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang ada pada setiap manusia yang
tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.

5. Menurut David Beetham dan Kevin Boyle

HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yang berasal


dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.

6. Menurut C. de Rover

HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai manusia. Hakhak tersebut
bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya maupun miskin, laki-laki ataupun
perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan.
Hak asasi merupakan hak hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak
asasi manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di dunia. Hak

asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia sejak lahir
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang. Hak asasi manusia bersifat
universal dan abadi.

7. Menurut Haar Tilar

HAM adalah hak yang melekat pada diri tiap insan, apabila tiap insan tidak memiliki
hak-hak itu maka setiap insan tersebut tidak bisa hidup seperti manusia. Hak tersebut
didapatkan pada saat sejak lahir ke dunia.

8. Menurut Peter R. Baehr

Definisi hak asasi manusia adalah hak dasar yang bersifat mutlak dan harus dimiliki
oleh setiap insan di dunia guna perkembangan dirinya.

9. Menurut Karel Vasak

Hak asasi manusia merupakan 3 generasi yang didapat dari revolusi Prancis. Karel
Vasak mengistilahkan generasi hal ini karena yang dimaksud untuk merujuk pada inti serta
ruang lingkup dari hak yang menjadi suatu prioritas utama dalam beberapa kurun waktu
tertentu.

15
10. Menurut Shaw

HAM adalah jika wacana publik masyarakat global dimasa damai itu dapat dikatakan
memiliki bahasa moral yang umum, itu merupakan hak asasi manusia. Walaupun demikian,
klaim yang kuat itu dibuat oleh adanya doktrin hak asasi manusia agar dapat terus
memunculkan sikap perdebatan dan skeptis tentang sifat, isi dan pembenaran hak asasi
manusia sampai berada dijaman sekarang ini. Memang, pertanyaan mengenai apa yang
diartikan dengan “hak” itu memiliki kontroversi dan masih menjadi perdebatan yang terus-
menerus secara filosofis.

11. Menurut G.J Wolhos

Hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang sudah mengakar serta melekat dalam diri
setiap manusia dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh dihilangkan, karena menghilangkan
hak asasi manusia orang lain sama saja sudah menghilangkan derajat kemanusiaan.

12. Menurut Leah Kevin

Konsepsi mengenai HAM mempunyai 2 makna dasar. Yang pertama adalah bahwa
hak-hak hakiki serta tidak dapat dipisahkan menjadi hak seseorang hanya karena ia adalah

manusia. Hak tersebut merupakan hak moral yang berasal dari keberadaannya sebagai
seorang manusia. Makna yang kedua dari HAM adalah hak-hak hukum, baik itu secara
nasional ataupun internasional.

13. Menurut Jack Donnely

Hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia. Umat
manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau berdasarkan
hukum positif, melainkan semata-mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia dan hak itu
merupakan pemberian dari tuhan yang maha esa.

14. Menurut Thomas Hobbes

Ia berpendapat bahwa satu-satunya hak asasi manusia adalah hak hidup.

15. Menurut Piagam Hak Asasi Internasional

Konsepsi HAM yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights


(UDHR) sebenarnya merupakan perkembangan dari ajaran F.D. Roosevelt, yaitu The four
Freedom yang terdiri atas:

 Kebebasan mengeluarkan pendapat dan berkarya


 Kebebasan beragama
 Kebebasan dari rasa takut

16
 Kebebasan dari kemiskinan
 Menurut UU No 39 Tahun 1999

Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.

16. Menurut Franz Magnis- Suseno

Definisi HAM menurutnya adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan karena
diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif yang berlaku,
melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia memilikinya karena ia
manusia.

17. Menurut Miriam Budiardjo

Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi manusia sebagai hak yang
dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya di dalam masyarakat.

18. Menurut Oemar Seno Adji

Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan hak-hak asasi manusia ialah hak
yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy
area.

19. Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto

Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, hak asasi manusia adalah suatu hak yang
bersifat mendasar. Hak yang telah dimiliki setiap manusia dengan berdasarkan kodratnya
yang tidak dapat bisa dipisahkan sehingga HAM bersifat suci.

20. Menurut Mahfudz M.D.

HAM merupakan hak yang sudah melekat pada martabat setiap manusia dan hak
tersebut sudah dibawa pada saat sejak lahir ke dunia dan pada hakikatnya hak tersebut
memiliki sifat kodrati.

21. Menurut Muladi

Hak asasi manusia adalah segala hak pokok atau mendasar yang melekat pada diri setiap
manusia dalam kehidupannya.

17
22. Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto

Hak asasi manusia adalah suatu hak yang bersifat mendasar. Hak yang telah dimiliki
setiap manusia dengan berdasarkan kodratnya yang tidak dapat bisa dipisahkan sehingga
HAM bersifat suci.

23. Menurut Muladi

Hak asasi manusia adalah segala hak pokok atau mendasar yang melekat pada diri
setiap manusia dalam kehidupannya.

24. Menurut Ketetapan MPR RI Nomor XVII/MPR/1998

Menurut Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor


XVII/MPR/1998, hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang
sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan berfungsi untuk
menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia dan masyarakat yang
tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu-gugat oleh siapapun.

25. Menurut Prof. Padmo wahyono

Pengertian HAM (Hak Asasi manusia) adalah hak yang memungkinkan orang hidup
berdasarkan suatu harkat dan martabat tertentu.

26. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

HAM adalah hak yang dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi PBB Declaration
of Human Rights), seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk
mengeluarkan pendapat

27. Menurut Prof Darji Darmodihardjo

Pengertian HAM (hak asasi manusia) adalah hak hak dasar atau hak hak pokok yang
dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi dasar dari
hak hak dan kewajiban kewajiban yang lain.

https://www.academia.edu/9985028/HAM_Menurut_Pandangan_Barat_Dan_Islam

https://www.zonareferensi.com/pengertian-hak-asasi-manusia/

18

Anda mungkin juga menyukai