Anda di halaman 1dari 18

PERAN STAKEHOLDERS, KREDITOR, DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY

Dosen Pengampu: La Ode Abdul Rahman, SE., M.Ak.

Dibuat Oleh Kelompok 3


Irna Saman : 101901068

Kintan Arcin : 101901066

Amiludin : 101901060

Riskawati : 101901047

Fitri : 101901159

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

BAUBAU

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan

dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-

Nya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak

lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW

yang syafa’atnya kita nantikan kelak. kami mengucapkan syukur kepada

Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga makalah kami yang

barjudul “Peran Stakeholders, Kreditor, dan Corporate Social Responsibility”

dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata “Good

Corporate Governance”.

Kami sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih

banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mohon maaf serta

mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan

makalah ini.

kami Akhiri dengan doa yang tulus dan ikhlas semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Baubau, 10 Januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Stakeholders..................................................................................................3

B. Kreditor.........................................................................................................6

C. Corporate Social Responsibility....................................................................7

D. Contoh Kasus PT. Kaltim Prima Coal..........................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

A. Kesimpulan.................................................................................................14

B. Saran............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia bisnis istilah stakeholder digunakan oleh para pelaku

bisnis dalammen jalankan kegiatan perekonomian. Menurut definisi oleh

Rhenald Kasali yang dikutip oleh Kirana (2009), Stakeholder merupakan

setiap kelompok yang berada didalam maupun di luar perusahaan yang

mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Mereka

terdiri dari pemasok, pelanggan, pemerintah, masyarakat lokal, investor,

karyawan, kelompok,politik, asosiasi perdagangan dan lainya.

Perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnis seringkali berhubungan

langsung dengan stakeholder. Corporate Social Responsibility menurut

definisi yang banyak digunakan pada saat ini yaitu menurut World Business

Council for Sustainable Development (WBCSD, 1999). Berdasarkan definisi

tersebut, CSR merupakan sebuah komitmen dari sebuah bisnis atau

perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan, disamping itu juga meningkatkan kualitas

hidup karyawan dan keluarganya, komunitas local dan masyarakat luas.

CSR tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar saja tapi juga dilakukan

oleh perusahaan mikro, kecil , dan menengah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Di Maksud Dengan Stakeholders?

2. Apa Yang Dimaksud Dengan Kreditor?

1
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Coporate Social Responsibility?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Stakeholders!

2. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Kreditor!

3. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Coporate Social

Responsibility!

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Stakeholders

1. pengertian stakeholders

Stakeholder merupakan semua pihak di dalam masyarakat, baik itu

individu komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki sebuah

hubungan dan kepentingan terhadap organisasi, perusahaan dan dapat

mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis.

2. jenis-jenis stakeholders

Pada umumnya, stakeholder akan terbagi berdasarkan posisi,

kekuatan, serta pengaruhnya. Berikut ini adalah jenis-jenis stakeholder

tersebut, diantaranya :

a. Stakeholders Utama (Primer)

Stakeholder primer adalah stakeholder yang erat kaitannya

dengan penyusunan kebijakan, proyek, dan program. Mereka adalah

pihak penentu yang paling utama dalam aktivitas pengambilan

keputusan perusahaan. Beberapa contoh stakeholder primer ini

adalah:

 Masyarakat dan Tokoh Masyarakat: Masyarakat adalah pihak

yang akan terkena imbas langsung dari suatu kebijakan, program

atau suatu proyek. Sedangkan tokoh masyarakat adalah anggota

masyarakat yang mampu menyampaikan aspirasi dari

masyarakat.

3
 Manajer Publik: Manajer publik adalah pihak yang memiliki

tanggung jawab dalam hal penentuan keputusan dan

penerapannya.

b. Stakeholders Pendukung (sekunder)

Stakeholder sekunder adalah pihak yang tidak akan berhubungan

langsung atas suatu program, kebijakan atau suatu proyek. Tapi,

stakeholder primer memiliki rasa keprihatinan dan kepedulian,

sehingga mereka turut serta dalam mengatakan pendapatnya yang

berpotensi mampu mengubah sikap stakeholder primer dan keputusan

resmi pemerintah. Beberapa contoh stakeholder sekunder adalah:

 Lembaga pemerintah yang berada dalam suatu wilayah tertentu

namun tidak memiliki tanggung jawab secara langsung.

 Suatu lembaga pemerintah yang erat kaitannya dengan

permasalahan, tapi tidak memiliki wewenang dala menentukan

keputusan.

 Pihak LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang fokus

dalam dampak,

 Perguruan Tinggi, kelompok akademisi yang memiliki pengaruh

langsung terkait proses pengambilan kebijakan pemerintah.

 Pengusaha atau badan usaha yang berhubungan langsung dengan

permasalahan.

c. Stakeholders Kunci

4
Stakeholder kunci merupakan kelompok eksekutif yang memiliki

wewenang resmi atas pengambilan keputusan. Beberapa contoh dari

stakeholder kunci dalam suatu proyek pemerintah daerah kabupaten

adalah Pemerintah Kabupaten, DPRD Kabupaten, dan Dinas yang

bertanggung jawab langsung atas pengerjaan proyek tersebut.

3. peran stakeholders

1. Pemegang saham/pemilik: Berperan sebagai pemilik modal yan

menjalankan dan mengelola perusahaan. Terkadang perannya sebagai

pemegang saham juga akan menjadikannya sebagai pengawa daripada

kebijakan.

2. Karyawan/pegawai: Adalah individu atau sekelompok orang yang

menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

3. Pelanggan/Konsumen: Adalah individu atau kelompok yang membeli,

menggunakan atau mengkonsumsi produk yang dijual perusahaan.

4. Supplier/pemasok: Adalah individu atau kelompok yang menyediakan

bahan baku atau keperluan produksi lainnya dari perusahaan.

5. Pemerintah: lembaga yang memiliki wewenang memberikan aturan,

batasan dan perizinan bisnis yang dilakukan perusahaan.

6. Bank: Lembaga keuangan yang berperan sebagai pemberi modal

kepada perusahaan

7. Kompetitor/pesaing: Adalah individu atau kelompok yang memiliki

produk yang sama atau serupa dalam satu bidang industri.

5
B. Kreditor

1. Pengertian Kreditor

Istilah kredit dan kreditur sering kita dengar baik dalam dunia bisnis

maupun finansial. Namun, ternyata masih banyak orang yang belum

benar-benar mengerti apa itu kreditur dan apa perannya bagi masyarakat.

Penggunaan istilah ini sering digunakan pada dunia keuangan

khususnya mengacu pada hak tanggungan, pinjaman jangka pendek, atau

obligasi jangka panjang. Pinjaman seperti ini juga sering digunakan pada

pinjaman yang memiliki tenor yang pendek.

Secara umum, kreditur merupakan pihak baik perorangan,

perusahaan, maupun pemerintah yang memiliki tagihan kepada pihak lain

atas properti atau jasa yang diberikannya. Proses ini biasanya dituangkan

dalam bentuk kontrak atau perjanjian, yang pada perjanjian tersebut pihak

peminjam akan mengembalikan properti atau layanan jasa yang diberikan

dengan nilai atau jumlah yang sama.

2. Jenis-Jenis Kreditor

1. Kreditur Konkuren

Jenis kreditur konkuren merupakan kreditur yang memiliki

kedudukan sejajar dengan kreditur preferen dan separatis. Kreditur

konkuren tidak memiliki hak untuk didahulukan. Namun, kreditur

konkuren tetap memiliki hak pelunasan dan besarnya piutang dihitung

secara proporsional. Maka, pada proses penyelesaian harta kekayaan

debitur, kreditur konkuren berada pada prioritas terakhir.

6
2. Kreditur Preferen

Kreditur preferen adalah kreditur yang mempunyai hak untuk

didahulukan daripada kreditur lainnya. Penyebabnya adalah karena

sifat piutangnya yang oleh undang-undang diberi kedudukan

istimewa.

3. Kreditur Separatis

Sedangkan kreditur separatis sendiri mempunyai hak atas agunan

sesuai dengan penjaminan debitur. Misalnya, pegadaian, hipotek, dan

jaminan fidusia. Dalam hal kepailitan sesuai dengan Pasal 55 UUK-

PKPU mengatur bahwa kreditur separatis mempunyai hak untuk

mengeksekusi sendiri jaminan yang dimilikinya dengan tetap

memperhatikan ketentuan yang sesuai dengan UUK-PKPU.

3. Peran Kreditor

1. Menyediakan dana sesuai permintaan debitur

2. Meningkatkan jumlah pendanaan produktif

3. Menyediakan jalur kredit cadangan

4. Memperlancar perputaran ekonomi sebuah negara

C. Corporate Social Responsibility

1. Pengertian Corporate Social Responsibility

CSR adalah suatu bentuk pertanggungjawaban sosial yang harus

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk semua stakeholder

dan juga semua pihak yang mempunyai kepentingan. Berbagai macam

pihak yang dimaksud di atas adalah karyawan Perusahaan, pemegang

7
saham perusahaan, konsumen, pihak pemerintah, dan masyarakat yang

ada di ruang lingkup perusahaan tersebut. Bentuk tanggung jawab yang

harus ada di dalam CSR adalah sebuah kegiatan atau aktivitas yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan sebagai salah satu bentuk rasa

tanggung jawabnya sebagai perusahaan kepada masyarakat sosial serta

lingkungan sekitar. Dimana perusahaan itu melakukan segala aktivitas

operasionalnya.

Sehingga bisa kita simpulkan bahwa CSR adalah sebuah

pertanggungjawab sosial yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk

memberikan suatu manfaat kepada pihak yang ada di dalam dan sekitar

perusahaan dengan melakukan suatu program yang bermanfaat. Perlu

Grameds pahami bahwa sebuah bisnis memang mempunyai tanggung

jawab kepada masyarakat secara umum dan lingkungan tempat mereka

berdiri.

2. manfaat Corporate Social Responsibility

Manfaat pelaksanaan CSR menurut Kotler dan Lee dalam buku Republic

relation karangan Firsan nova ialah:

a. Memperkuat brand positioning.

b. Meningkatkan reputasi dan citra perusahaan.

c. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan atau

organisasi.

d. Menciptakan preferensi merek dan mendorong peningkatan

penjualan.

8
e. Memberikan dampak terhadap perubahan sosial, dan penyelesaian

masalah sosial dalam komunitas lokal.

f. Membangun hubungan yang tulus antara perusahaan dengan

komunitas.

g. Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

D. Contoh Kasus PT. Kaltim Prima Coal

1. Profil Perusahaan

PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan

industri baik pasar ekspor maupun domestik. Tahun 1982 PT Kaltim

Prima Coal (KPC) didirikan di Indonesia dengan masing-masing BP dan

CRA 50% memegang saham. KPC lisensi untuk melakukan eksplorasi dan

pertambangan batubara berdasarkan Kontrak Karya Batubara (Kontrak

Karya) dengan HPH seluas 90.706 ha. Negara Indonesia Perusahaan

Batubara (PTBA) untuk menerima hak 13,5% dari produksi semua. Lokasi

dari PT Kaltim Prima Coal terletak di sekitar Sangatta, Kabupaten Kutai

Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur Indonesia.

2. Latar belakang kasus

Permasalahan kasus ini timbul saat masyarakat dan pemerintah

kabupaten merasa belum merasakan hasil dari program CSR yang

dilakukan oleh KPC Selama sekian puluh tahun beroperasi di bawah

pemerintahan kabupaten terkait, PT Bumi Resources membeli KPC pada

tahun 2003.

9
Pada tahun 2023 PT Bumi Resources memberikan beberapa janji

untuk tetap ikut membangun daerah Kutai Timur. Janji yang dilontarkan

pada tahun 2003 tersebut ada beberapa, yaitu pembangunan rumah sakit,

membangun kampus Stiper, dan jalan Soekarno-Hatta dua jalur yang

semuanya sampai sekarang belum terealisasi. BR juga berjanji

mengucurkan CSR sekira Rp 50 miliar per tahun. Namun, menurut pihak

masyarakat dan pemerintah daerah setempat pengelolaannya dinilai tidak

transparan dan ditangani sendiri oleh KPC. Forum Multi Stakeholder

Coorporate Social Responsibility (Forum MSH- CSR) mengatakan bahwa

dana yang mereka kelola belum maksimal dan masih di bawah dana yang

dijanjikan. Misalnya saja CSR tahun 2009 untuk Kecamatan Bengalon.

Data itu adalah data yang dirilis oleh Forum Multi Stakeholder (MSH)

CSR. Dari dana CSR sekira Rp 1,1 miliar yang sampai ke rakyat hanya

sekira Rp 400 juta. Dana sekira Rp 690 juta diberikan ke instansi vertikal.

Namun, di sisi lain pihak KPC menyanggah hal tersebut dengan

berdalih bahwa dana yang dikucurkan harus melalui prosedur yang sesuai

dengan kelengkapan dokumen dan progress report pada tiap-tiap proyek.

Akhirnya, masyarakat menuntut adanya transparansi dan pertemuan rutin

antara pihak KPC dengan Forum MSH-CSR agar permasalahannya bisa

didiskusikan bersama untuk dicari solusinya. Selain itu, masyarakat

meminta agar dana CSR tersebut tidak semuanya dikelola oleh KPC tetapi

juga bekerja sama dengan Forum MSH-CSR dalam pengalokasiaannya.

Tuntutan masyarakat ini bahkan disertai dengan ancaman bahwa operasi

10
KPC mungkin akan terhambat keamanan dan ketertibannya jika tuntutan

tersebut tidak dipenuhi. Pihak pemerintah daerah pun juga setuju dengan

tuntutan akan transparansi dan pendelegasian pengelolaan dana CSR

tersebut. Jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, pihak pemerintah daerah

akan meninjau ulang izin pertambangan di daerah tersebut.

3. Analisis Kasus Berdasarkan Prinsip Good Corporate Governance

Yang Dilanggar PT. Kaltim Prima Coal

1. Transparency

Dalam kasus PT Kaltim Prima Coal dari dana CSR yang sudah

ditentukan oleh perusahaan batu bara ini yaitu Rp 1,1 miliar,

sedangkan yang sampai ke rakyat hanya Rp 400 juta. Dana sejumlah

Rp 690 juta diberikan ke instansi vertikal. Adapun informasi

pembagian dana untuk ke masyarakat, hanya diketahui oleh satu pihak

yaitu PT Kaltim Prima Coal, yang bebas menentukan besaran dana

yang akan diturunkan ke masyarakat tanpa memberitahu detail

persentase dana untuk masyarakat disekitar lingkungan bisnis dan

perhitungan-perhitungan lainnya yang mendukung dana CSR untuk

masyarakat.

2. Responsibility

PT Kaltim Prima Coal sejak tahun 2010 mulai melepas tanggung

jawabnya kepada lingkungan sekitar perusahaan, dimana seharusnya

PT Kaltim Prima Coal membayar biaya perawatan lingkungan

perusahaan kepada kepala daerah setempat sesuai dengan kontrak yang

11
sudah dijanjikan, namun realisasinya justru dana yang seharusnya

diberikan sepenuhnya kepada masyarakat, hanya 40% saja yang

sampai ke tangan masyarakat, tidak sesuai dengan data yang

disebarkan oleh Forum MSH-CSR.

3. Fairness

PT Kaltim Prima Coal harus memperlakukan secara adil seluruh

golongan yang memiliki andil dalam kesuksesan perusahaan, baik

yang internal maupun eksternal, tanpa mementingkan golongan

tertentu. Walaupun masyarakat sekitar tidak berperan langsung untuk

kemajuan Kaltim Prima Coal, namun perusahaan memiliki tanggung

jawab untuk merawat lingkungan sekitar bisnis, karena tanpa

persetujuan masyarakat daerah lokasi perusahaan, perusahaan bisa saja

ditutup karena dianggap merugikan masyarakat dan tidak memelihara

lingkungan perusahaan.

4. Solusi Dari Kasus Pt. Kaltim Prima Coal

1. Perumusan strategi pengalokasian dana CSR yang harus mengikut

sertakan masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

2. Proses penjelasan bagaimana sistem penyaluran dana CSR dilakukan

pada forum bersama dan forum yang akhirnya dilaksanakan secara

berkala untuk monitoring pelaksanaan kegiatan yang dicanangkan pada

perumusan jangka pendek maupun jangka panjang alokasi dana CSR.

3. Proses evaluasi dan pertanggungjawaban yang tidak hanya dilakukan

melalui media luar dan berbentuk laporan semata, tetapi juga

12
berbentuk forum yang mengundang masyarakat dan pemerintah daerah

untuk ikut mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap kinerja

penggunaan dana CSR selama tahun berjalan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Stakeholder merupakan semua pihak di dalam masyarakat, baik itu

individu, komunitas atau kelompok masyarakat yang memiliki sebuah

hubungan dan kepentingan terhadap organisasi, perusahaan dan dapat

mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis.

Kreditur merupakan pihak baik perorangan, perusahaan, maupun

pemerintah yang memiliki tagihan kepada pihak lain atas properti atau jasa

yang diberikannya.

CSR adalah suatu bentuk pertanggungjawaban sosial yang harus

dilakukan olehpihak manajemen perusahaan untuk semua stakeholder dan

juga semua pihak yang mempunyai kepentingan.

B. Saran

Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan dalam penulisan

makalah ini oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

mendukung dan semoga dapat di jadikan referensi untuk mata kuliah yang

bersangkutan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-riau/audit
manajemen/makalah-tkp-kel-3/40287777
https://www.scribd.com/document/346467450/Kasus-PT-Kaltim-Prima-Coal

15

Anda mungkin juga menyukai