Dibuat oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena kasih dan
anugerah-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah “Etika Bisnis” ini. Makalah ini
dapat diselesaikan tepat waktu, semua itu tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
baik dari segi kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, untuk menjadikan
bahan evaluasi dan menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
DAFTAR ISI
Stakeholder adalah pihak pemangku kepentingan atau beberapa kelompok orang yang
memiliki kepentingan di dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
tindakan dari bisnis secara keseluruhan. Stakeholder dikelompokkan menjadi dua yaitu
stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal meliputi: organisasi / industri
itu sendiri, pemegang saham, pemilik bisnis, dan para karyawan. Sedangkan stakeholder
eksternal meliputi: konsumen, supplier, pesaing, investor, pemerintah, sebuah komunitas lokal di
suatu daerah, media, masyarakat secara umum, dll.
Bentuk-bentuk stakeholder:
1. Stakeholder Utama (Primer)
Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara
langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan
sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
2. Stakeholder Pendukung (Sekunder)
Stakeholder pendukung (sekunder) adalah stakeholder yang tidak memilikikaitan
kepentingan secara langsung terhadap suatu kebijakan, program,
dan proyek, tetapi memiliki kepedulian (concern) dan keprihatinan sehingga merekaturut
bersuara dan berpengaruh terhadap sikap masyarakat dan keputusan
legal pemerintah.Yang termasuk dalam stakeholders pendukung (sekunder).
1) Lembaga(Aparat) pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memilikitanggung
jawab langsung.
2) Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memilikikewenangan
secara langsung dalam pengambilan keputusan
3) Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) setempat : LSM yang bergerak
di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang munculyang
memiliki concern (termasuk organisasi massa yang terkait).
4) Perguruan Tinggi yakni kelompok akademisi ini memiliki
pengaruh penting dalam pengambilan keputusan pemerintah serta Pengusaha
(Badan usaha) yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam kelompok
stakeholder pendukung.
5) Pengusaha (Badan usaha) yang terkait.
3. Stakeholder Kunci
Stakeholder kunci merupakan stakeholder yang memiliki kewenangan secaralegal dalam
hal pengambilan keputusan. Stakeholder kunci yang dimaksud adalahunsur eksekutif
sesuai levelnya, legislatif dan instansi. Stakeholder kunci untuksuatu keputusan untuk
suatu proyek level daerah kabupaten. Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu :
1) Pemerintah Kabupaten.
2) DPR Kabupaten.
3) Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah Corporate Social
Responsibility merupakan komitmen perusahaan secara berkesinambungan untuk memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Corporate Social Responsibility telah
diatur dalam Undangundang No. 40 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa Perseroan yang
menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam dan bidang yang berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Di samping pelaksanaan yang bersifat wajib, kini perusahaan juga mulai memiliki kesadaran
secara sukarela untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility. Hal tersebut dikarenakan
perusahaan sadar bahwa penerapan Corporate Social Responsibility akan membawa dampak
positif bagi stakeholder maupun perusahaan baik dalam menjalankan operasi perusahaan maupun
keberlanjutan perusahaan di masa mendatang. Dampak sosial yang disebabkan oleh aktivitas tiap
perusahaan tidak selalu sama meskipun perusahaan memiliki jenis usaha yang sama. Hal tersebut
disebabkan karena masing-masing perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga
berpengaruh terhadap penerapan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility yang
dilakukan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA