Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis Islam
Institut Agama Islam (IAIN) Bone
Oleh:
Sarifuddin Andreadi
602022021054
Muh. Alif
602022021055
Nur Mutmainnah
602022021057
Nurul Izzatul Ummah
602022021058
Nurcapikah
602022021059
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan kemampuan kami. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
keharibaan nabi besar Muhammad SAW. Karena berkat beliua kita dapat
merasakan kebebasan dari zaman jahiliah menuju zaman yang dipenuhi ilmu
pengetahuan ini.
Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah “Etika Bisnis Islam” penulis
menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada banyak kemungkinan kritikan yang
bisa membangun dan akan sangat membantu perbaikan penyusun kedepannya untuk semakin
lengkap dan lebih baik dari sebelumnya.
Ucapkan terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah ini
untuk teman teman dan semua pihak yang telah membantu, kami ucapkan terimakasih, semoga
makalah ini dapat berguna sebagai karya dari kita dan untuk semua amiin.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pemangku Kepentingan Bisnis Syariah...................................................................3
B. Praktik-praktik Umum Bisnis Syariah....................................................................8
C. Pedoman praktis Good Governance Bisnis Syariah..............................................12
BAB III............................................................................................................................27
PENUTUP.......................................................................................................................27
A. Kesimpulan...........................................................................................................27
B. Saran....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................28
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini di negara kita, rakyat berharap pada pemerintah agar dapat
terselenggaranya good governance, yaitu penyelenggaraan pemerintahan yang
efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Permasalahan
yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang ini semakin komplek. Oknum-
oknum organisasi pemerintah yang seharusnya menjadi panutan rakyat banyak
yang tersandung masalah hukum. Eksistensi pemerintahan yang baik atau
sering disebut good governance yang selama ini dieluelukan, faktanya saat ini
masih menjadi mimpi dan hanyalah sebatas jargon belaka. Indonesia harus
segera terbangun dari tidur panjangnya. Revolusi di setiap bidang harus
dilakukan karena setiap produk yang dihasilkannya hanya mewadahi
kepentingan kelompok saja, fraksi dan sekelompok orang. Padahal seharusnya
penyelenggaraan negara yang baik harus menjadi perhatian serius.
Transparansi memang bisa menjadi salah satu solusi, tetapi hal itu tidaklah
cukup untuk mencapai good governance. Karena pada dasarnya Good
Govermance itu memiliki peran yang harus dijaga untuk mencapai hal
tersebut. Adadpun peran-perannya yaitu peran negara, peran ulama, peran
pelaku bisnis dan peran masyarakat. Maka dari itu materi kali ini akan
membahas tentang Good Govermance dan pedoman untuk mencapai hal
tersebut.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
kebutuhan, dan sudut pandang yang berada dan harus dapat dikelola dengan
proyek baik pengaruh positif maupun negatif, atau sebaliknya yang mungkin
1
Nor Hadi,”Corporate Social Resposibility”, Yogyakarta: Graha Ilmu, (2011),h.18
Iwan Nugroho,” Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan”, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, (2015),h. 18
Arif Budimanta , Adi Prasetyo, dan Bambang Rudito,”Corporate Social Responsibility:
Alternatif bagi Pembangunan Indonesia”, Jakarta: ICSD,(2008),h.19
2
4
secara langsung dengan suatu permasalahan tertentu. Dalam hal ini para
pendidikan, dll.
3
Reski Amalyah, Djamhur Hamid, and Luchman Hakim. Peran stakeholder pariwisata
dalam pengembangan Pulau Samalona sebagai destinasi wisata bahari”,Brawijaya University,
(2016),h.19
5
a. Stakeholder subyek
b. Stakeholder kunci
kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan atau pihak yang
adalah:
1) Pemerintah kabupaten
2) DPRD
c. Stakeholder pendukung
4
Rachel Thompson, "Stakeholder analysis: Winning support for your
projects." MindTools. Recuperado de: https://www. mindtools. com/pages/article/newPPM_07.
htm (2011).
6
tanggungjawab langsung.
sebagai berikut:
stokeholder5, seperti:
a. Negara
terciptanya iklim kehidupan masyarakat yang lebih baik, termasuk iklim bisnis
yang sehat dan dinamis. Dalam hal ini, negara menetapkan berbagai
sarana prasarana demi terciptanya iklim bisnis yang sehat, sehingga dapat
optimal.
b. Ulama
sebagai pihak yang wajib bertakwa dan mematuhi serta menaati berbagai
d. Masyarakat
rahmat dari Allah SWT. Selain itu masyarakat juga merupakan pihak yang
5
Komite Nasional Kebijakan Governance, “Pedoman Umum Good Governance Business
Syariah” (Jakarta, 2011).,h.15
8
kedzaliman
unsur riba. Biasanya praktik riba banyak terjadi dalam bisnis keuangan.
Misalnya, ada seseorang yang mau meminjam uang dengan syarat adanya
bunga yang harus di bayar maka transaksi seperti itu termasuk dalam praktik
riba. Islam memandang bahwa riba adalah bentuk kezaliman kepada customer.
kehalalan itu mengacu pada hukum islam. Minuman keras, narkoba, makanan
yang mengandung najis, atau jasa pengiriman barang yang di haramkan tidak
oleh syariat, dan tidak masuk dalam wilayah yang diharamkan. AlQur‟an
telah meletakkan konsep dasar halal dan haram yang berkenaan denga
benda hendaknya dilihat dan dihukumi dengan dua kriteria halal dan haram.
ُصابُ َوااْل َ ْزاَل ُ•م ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ ه
َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْالخَ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُ•ر َوااْل َ ْن
َلَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras,
berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak
panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka
6
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan (surabaya: Pustaka agung, 2006), h.47
7
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.123
10
Dalam dunia bisnis tidak terhitung penipuan yang terjadi dalam praktik
baik dengan yang jelek. Bisnis berkonsep syariah tidak melakukan praktik –
praktik seperti itu. Hubungan antara penjual dengan pembeli adalah simbiosis
dampaknya akan sangat terasa dan tidak mungkin untuk diabaikan. Al-Qur‟an
(Tolong Menolong)
8
Mustaq Ahmad, “Etika Bisnis Dalam Islam”, Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar,
(2006), hal, 136
9
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.101
11
seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari yang
karyawan pabrik. Pabrik yang dia dirikan tidak akan berjalan jika tidak ada
bantuan dari yang lain. Jadi dalam hidup ini, tolong-menolong adalah sebuah
hanya menolong orang yang didzhalimi, tetapi juga turut membantu orang
yang mendzhalimi agar orang yang mendzhalimi itu tidak lagi berbuat
Maidah: 210.
ۤ هّٰللا
َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ِحلُّوْ ا َش َع ۤا ِٕى َر ِ َواَل ال َّش ْه َر ْال َح َرا َم َواَل ْالهَ ْد
َي َواَل ْالقَاَل ۤ ِٕى َد َوٓاَل ٰا ِّم ْينَ ْالبَيْت
ْال َح َرا َم يَ ْبتَ ُغوْ نَ فَضْ اًل ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َو ِرضْ َوانًا َۗواِ َذا َحلَ ْلتُ ْم فَاصْ طَا ُدوْ ا َۗواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم اَ ْن
اونُوْ ا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َ اونُوْ ا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َع َ ص ُّدوْ ُك ْم ع َِن ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام اَ ْن تَ ْعتَ ُد ۘوْ ا َوتَ َع
َ
هّٰللا هّٰللا
ِ ان ۖ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا
ب ِ َو ْال ُع ْد َو
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar
kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-
hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-
orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan
Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah
kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena
mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat
melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah
sangat berat siksaan-Nya” (QS al-Maidah:2)
Para pelaku ekonomi Islam dituntut agar dapat membantu saudaranya
menikmati riba menuju ke sistem yang Islami atau syariah, juga dikategorikan
10
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.106
12
hubungan atasan dan bawahan. Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak
yang terjadi di kantor atau pabrik. Anak-anak dan wanita jangan dipekerjakan
di malam hari. Jika batas-batas ini tidak dijaga, maka suatu ketika akan
sebagainya11.
11
Buchari Alma, “Pengantar Bisnis”, Bandung: CV Alfabeta, (2009), h.176
13
A. Prakondisi Spiritual
Upaya untuk menegakkan ketaatan dan kepatuhan (takwa) dalam kegiatan
bisnis melalui penerapan GGBS, dilakukan dengan cara memiliki komitmen
takwa yang diwujudkan melalui tahapan niat, pemahaman yang benar,
keyakinan, kesungguhan dan konsistensi untuk menjalankan GGBS, dilakukan
dengan cara:
Peran Ulama
1. Peran penyusunan dan pengembangan standar syariah.
Memberi masukan kepada negara dalam rangka terciptanya iklim
kondusif yang mendukung bisnis yang sehat.
Menyusun dan mengeluarkan penjelasan, ketetapan dan pedoman
(termasuk fatwa) atas berbagai hal terkait kegiatan bisnis. Dalam hal
mengeluarkan fatwa, pelaksanaannya dilakukan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan organisasiorganisasi Islam di Indonesia.
2. Peran pembinaan dan edukasi
Memberikan penjelasan dan konsultasi tentang berbagai hal terkait
kegiatan bisnis yang baik dan benar, termasuk aspek etika dan akhlak.
15
menggambarkan sifat dan perilaku beliau, seperti yang telah disepakati oleh
a. Shiddiq
keseimbangan emosional adalah sikap yang sangat urgen dalam hal bisnis. Sikap
ucapan dan perbuatan, selalu bersikap jujur maka akan dicatat oleh Allah sebagai
mengantarkan ke dalam surga. Seseorang yang selalu berusaha untuk jujur akan
dicatat oleh Allah sebagai orang jujur, dan jauhilah oleh kamu sekalian dusta,
karena dusta itu akan mengantarkan kepada kejahatan, dan kejahatan akan
mengantarkan ke dalam neraka. Seseorang yang selalu berdusta akan dicatat oleh
Hadis di atas menjelaskan bahwa salah satu karakter pebisnis yang terpenting
dan diridhoi oleh Allah ialah kejujuran. Begitu pentingnya kejujuran bagi
kehidupan disegala aspek terutama dalam kegiatan bisnis yang berkaitan dengan
orang lain. Betapa bahagianya pebisnis yang selalu bersikap jujur kelak dapat
b. Amanah
waktu sikap ini juga sangat dianjurkan dalam aktifitas bisnis, kejujuran dan
12
Al-Bukhari, Shahih al-bukhari jilid 5, (Beirut: Dar Ibn Katsir, 1897 M), h. 2261
17
amanah mempunyai hubungan yang sangat erat, karena jika seseorang telah dapat
berlaku jujur pastilah orang tersebut amanah (terpercaya). Maksud amanah adalah
orang mukmin yang beruntung dengan perkataannya, dan orang yang memelihara
berbunyi14:
visi, pemimpin yang cerdas sadar produk dan jasa serta mengerti akan sesuatu dan
kebijaksanaan15.
Sifat fatanah dapat dinyatakan sebagai strategi hidup setiap muslim. Seorang
13
Yusuf Qardawi, “Norma dan Etika Ekonomi Islam”, Gema Insani, (2022).h. 177
14
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.468
15
A. Darussalam, Etika Bisnis dalam Pesepektif Hadis, (2011),h. 131
18
yang bersifat fitrah, menuju manusia seutuhnya (banif) dan memiliki pola
seseorang muslim yang memiliki kecerdasan dan kebijakan dalam berbisnis, tidak
d. Tabligh
diterima dari Allah SWT, kepada umatnya dengan tidak mengurangi sedikitpun
perintah yang di terimanya. Sifat tabligh nilai dasarnya ialah komunikatif dan nilai
bisnisnya ialah supel, penjual yang cerdas, deskripsi tugas, kerja tim, koordinasi
dan ada supervisi, tabligh artinya menyampaikan sesuatu. Hal ini berarti bahwa
Jika kita dititipi amanah oleh orang lain harus disampaikan kepada yang
dalam berbisnis secara Islami, baik untuk lembaga yang sudah menyatakan diri
Good Governance yang berlaku secara umum dalam dunia usaha, yaitu sebagai
berikut:
a. Transparansi
bertransaksi...”, dan berdasarkan hadits yang menyatakan “... barang siapa yang
bukan termasuk umat kami”, maka semua transaksi harus dilakukan secara
(disclosure) dan penyediaan informasi yang memadai dan mudah diakses oleh
diperlukan agar pelaku bisnis syariah menjalankan bisnis secara objektif dan
tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundangan, tetapi juga hal
yang penting untuk pengambilan keputusan yang sesuai dengan ketentuan syariah.
pribadi.
b. Akuntabilitas
secara efektif dan efisien. Jika accountability ini diterapkan secara efektif, maka
pemegang saham, dewan komisaris serta direksi. Dengan adanya kejelasan maka
ࣖ قُلْ ُك ٌّل يَّ ْع َم ُل ع َٰلى َشا ِكلَتِ ٖ ۗه فَ َربُّ ُك ْ•م اَ ْعلَ ُم بِ َم ْن هُ َو اَ ْه ٰدى َسبِ ْياًل
Artinya:
20
Dariri, Mas Achmad, Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya dalan
Konteksa Indonesia, (Jakarta: PT. Ray Indonesia, 2005), h. 37
21
َ اِ ْق َرْأ ِكتَابَ ۗكَ َك ٰفى بِنَ ْف ِسكَ ْاليَوْ َم َعلَ ْي
ك َح ِس ْيب ًۗا
Artinya:
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung
atas dirimu.”(QS Isra: 14)23
secara transparan dan wajar. Untuk itu bisnis syariah harus dikelola secara benar,
terukur dan sesuai dengan kepentingan pelaku bisnis syariah dengan tetap
1) Pelaku bisnis syariah harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab
2) Pelaku bisnis syariah harus meyakini bahwa semua elemen organisasi dan
21
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.290
22
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.285
23
Departemen Agama RI, al-qur’an dan terjemahan”,.. h.283
24
Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Governance Business
Syariah, …., h. 17.
22
4) Pelaku bisnis syariah harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran
system).
organisasi dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis syariah
c. Responsibilitas
berbunyi25:
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا• ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَاِ ْن تَنَازَ ْعتُ ْم فِ ْي َش ْي ٍء
ࣖ فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذلِكَ خَ ْي ٌر َّواَحْ َسنُ تَْأ ِو ْياًل
Artinya:
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS an-Nisa: 59)
Dalam usul fikih terdapat sebuah kaidah yang diturunkan dari sabda
sebanding dengan hasil yang akan diperoleh, atau dapat pula dimengerti
pelaku bisnis yang baik (good corporate citizen). Prinsip tanggung jawab ini
perusahaan. Setiap peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku tentu akan
diikuti dengan sanksi yang jelas dan tegas. Oleh karena itu kepatuhan
sanksi hukum sebagaimana diatur dalam peraturan terkait, dan juga sanksi
(by-laws).
termasuk tetapi tidak terbatas pada pemenuhan hak dan kewajiban yang
26
Komite Nasional Kebijakan Governance, Pedoman Umum Good Governance Business
Syariah, …., h. 18.
24
d. Independensi
berpegang teguh pada kebenaran meskipun harus menghadapi risiko. Dalam Al-
ۤ
اِ َّن الَّ ِذ ْينَ قَالُوْ ا َربُّنَا هّٰللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموْ ا• تَتَنَ َّز ُل َعلَ ْي ِه ُم ْال َم ٰل ِٕى َكةُ اَاَّل تَخَافُوْ ا َواَل تَحْ َزنُوْ ا َواَب ِْشرُوْ ا
َبِ ْال َجنَّ ِة الَّتِ ْي ُك ْنتُ ْم تُوْ َع ُدوْ ن
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah
Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka
malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata),
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati;
dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah
dijanjikan kepadamu” (QS Fushshilat: 30)
Independensi merupakan karakter manusia yang bijak (ulul al-bab) yang
tanpa tekanan pihak manapun)” (az-Zumar: 18). Oleh karena itu, maka28:
tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu
yang berbunyi:
dunia bisnis. Setiap keputusan bisnis, baik dalan skala individu maupun
apa yang biasa berlaku, dan tidak diputuskan berdasar suka atau tidak suka.
seimbang dengan apa yang dilakukan oleh setiap entitas bisnis, baik di dunia
masing.
2) Pelaku bisnis syariah harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar
yang diberikan.
4) Pelaku bisnis syariah harus bersikap tawazun yaitu adil dalam pelayanan
dengan harga, kualitas, spesifikasi atau ketentuan lain yang terkait dengan
A. Kesimpulan
yang baik dan membantu para pelaku bisnis untuk mampu menhasilkan
manajemen kinerja bisnis yang baik. Selain itu, dalam operasional good
bisnis dan masyarakat, sehingga hal ini akan lebih mudah mengatur dan
mengelola bisnis sesuai dengan tuntutan syariah. Hal in juga ditunjukkan dari
ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam
B. Saran
Sehingga dalam menjalankan kegiatan bisnis atau pun bentuk kegiatan ekonomi
lainnya bisa memberikan nilai kinerja yang baik dan mendatangkan rahmat Allah