Anda di halaman 1dari 4

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan

Ansietas

SPTK pada klien dengan Ansietas :


Pertemuan ke-1
Hari/ Tanggal : Rabu, 3-2-2021
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
• Klien mengatakan cemas dan khawatir dengan keadaannya.
• Klien mengatakan sulit tidur
• Klien mengatakan tidak nafsu makan
Data Objektif
• Klien terlihat kurang bersemangat
• Tampak gelisah dan tegang
• TD : 110/90 mmHg, RR : 88x/menit
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
• Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
• Tujuan Khusus :
Pasien mampu membina hubungan saling percaya
Pasien mampu mengenal ansietas
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik
relaksasi untuk mengatasi ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar
pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
b) Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling
percaya adalah
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Berjabat tangan
c. Menjelaskan tujuan interaksi
d. Mempakat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap
kali bertemu pasien
b. Membantu pasien mengenal ansietas :
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya
b. Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimpa klien
tentang ansietas
c. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
d. Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
e. Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat sore Bu! Perkenalkan pak nama saya
perawat A Saya adalah perawat yang bertugas pagi ini. Nama ibuk
siapa?” “ibu senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?
c. Kontrak :
Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang
kecemasan dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan
relaksasi”
Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan
saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja”
Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah,
Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang- bincang”
d. Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang dirasakan dan cara
mengatasinya”
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini” Coba Ibu
ceritakan pada saya”
“Ouw jadi ibu merasa takut jika gula darah ibu naik dan, hal itu yang
membuat ibu cemas apalagi pada masa pandemik seperti sekarang.
Yang perlu Ibu ketahui adalah saat ini ibu berada pada tingkat
kecemasan yang sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat
ibu merasakan perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu
menurunkan tingkat kecemasan Ibu.”
“Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu
dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan
salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu
perhatikan saya, lalu ibuk bisa mengikuti cara yang sudah saya
ajarkan.”
“Kita mulai ya bu.”
“Silahkan duduk dengan posisi seperti saya.”
Pertama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas
dalam hitungan tiga setelah itu ibu hempaskan udara melalui mulut
dengan meniup udara perlahan-lahan.
“Sekarang coba ibu praktikkan”
“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan
latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau
santai. Selain cara tersepati untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu bisa
melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas
kecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu
disepakah kertas, bersantai seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa
mengatasinya dengan mendengarkan musik.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah
yang ibu rasakan dan latihan relaksasi?
Obyektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibuk
merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini”
c. Kontrak yang akan datang
Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit
kecemasan yang ibu rasakan, bagamana jika kita latihan kembali
besok bu? Jangan lupa ibu mencoba teknik yang lain untuk
mengurangi kecemasan ibu ya”
Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, nanti jam
12.00. Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang
dengan saya nanti? Bagaimana kalau 20 menit saja”
Tempat
“Dimanaibuk akan latihan dengan saya nanti? Ya sudah,
bagaimana kalau nanti kita melakukannya disini saja”

Anda mungkin juga menyukai