Anda di halaman 1dari 22

KONSEP DAN MODEL KEPERAWATAN DAN SEJARAH DARI

DOROTHEA E. OREM

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Dini Auliya Agustin (18016)


2. Dita Aulia Athani (18018)
3. Fitratul Illahi (18028)
4. Meidayanti (18036)
5. Mila Sari Safitri (18038)
6. Nadha Kamilia Salsabila (18041)
7. Suci Ashriani (18069)

Mata Pelajaran : Keperawatan Keluarga


Tingkat :3B

AKADEMI KEPERAWATAN HERMINA MANGGALA HUSADA


JAKARTA
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada tuhan yang maha esa , atas rahmat dan
karunia-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Yang merupakan bukti
tertulis bahwa kami telah melaksanakan Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Ns. Suryani Hartati, M.Kep. Sp.Kep.Mat selaku Direktur Akademi Keperawatan


Manggala Husada.
2. Ns. Musripah,M.Kep selaku dosen koordinator dan pengajar mata kuliah keperawatan
keluarga.

Kami menyadari bahwa isi dari Makalah ini masih banyak kekurangannya
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu dimohon kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya demi penyempurnaan isi laporan ini
di masa yang akan datang dan semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak orang.

Jakarta, 28 Maret 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................ i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1. 2 Tujuan .............................................................................................. 2

1. 2. 1 Tujuan Umum ....................................................................... 2

1. 2. 2 Tujuan Khusus ...................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2. 1 Sejarah Dorothea E. Orem ............................................................... 4

2. 2 Model Dorothea E. Orem tentang Perawatan Diri (Self Care Deficit Theory of
Nursing) ........................................................................................... 5

2. 3 TujuanModel Keprerawatan Dorothea E. Orem .............................. 7

BAB 3 PENUTUP

3. 1 Kesimpulan ...................................................................................... 9

3. 2 Saran ................................................................................................ 9

Daftar Pustaka ........................................................................................ 10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan keperawatan di masyarakat mempunyai sasaran dari tingkat individu,


keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan keperawatan di masyarakat bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam pemeliharaan kesehatan. Keluarga merupakan
unit terkecil di masyarakat. Peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan keluarga
dan komunitas merupakan unsur penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan
mandiri. Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga
dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010).
Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan
sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan (Depkes RI, 2010).
Keperawatan komunitas atau community health nursing merupakan praktik untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dari
ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat. Pengertian lain dari
keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan profesional berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan terutama pada kelompok risiko tinggi untuk meningkatkan status
kesehatan komunitas dengan menekankan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit serta tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan perawat yang bekerja di ruang


perawatan estella,dikutip dari jurnal media sains 2017 didapatkan data bahwa hampir setiap
anak yang menjalani rawat inap, pemenuhan kebutuhan perawatan dirinya dibantu oleh
orangtua atau wali. Dalam pemenuhan kebutuhan perawatan diri, masih banyak orangtua atau
wali yang raguragu atau khawatir dan mengharapkan perawat yang melakukan perawatan diri
anaknya. Penelitian mengenai bagaimana perilaku orangtua atau wali dalam memenuhi
kebutuhan self-care pada anak yang menderita kanker dan menjalani rawat inap

Keluarga merupakan sentral bagi pertumbuhan dan perkembangan individu, sehingga


keluarga menjadi salah satu aspek terpenting dari keperawatan, melalui pendekatan asuhan
keperawatan keluarga, perawat keluarga dapat memodifikasi lingkungan keluarga,

1
memfasilitasi pencapaian tugas perkembangan keluarga, mempertahankan struktur dan fungsi
keluarga, serta menadaptasikan keluarga terhadap stresor di keluarga sehingga keluarga dapat
mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri (Friedman, 1998). Pendekatan asuhan
keperawatan keluarga melalui pelaksanaan 5 (lima) tugas kesehatan keluarga dapat
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku perawatan diri (self care behavior).

Self care adalah penampilan dari aktivitas individu dalam melakukan perawatan diri
sendiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Self care yang
dilakukan secara efektif dan menyeluruh dapat membantu menjaga integritas struktur dan
fungsi tubuh serta berkontribusi dalam perkembangan individu. Seorang individu dalam
melakukan aktivitas perawatan diri (self care activity) harus mempunyai kemampuan dalam
perawatan diri yang disebut sebagai self care agency. Individu yang terlibat aktif dalam self
care memiliki tuntutan kemampuan bertindak, yaitu kekuatan untuk bertindak secara mandiri
untuk mengendalikan factor yang mempengaruhi fungsi diri dan perkembangan mereka
(Orem, 1991) didalam Tomey & Alligood (2010). Tindakan ini memerlukan pengetahuan,
pengambilan keputusan dan tindakan untuk berubah. Keberhasilan self-care tergantung pada
keaktifan individu untuk berpartisipasi terhadap upaya pemeliharan kesehatan dirinya.
Dengan self-care behaviour yang efektif, maka akan terjadi peningkatan status kesehatan,
selain itu juga dapat meminimalkan komplikasi akibat perjalanan penyakit, mengurangi lama
perawatan dan meningkatkan kualitas hidup (Carter et al., 1998 dalam Lenoci, 2002).

Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam
merubah perilaku penderita dan keluarga sehingga terjadi keseimbangan dan kemandirian
dalam aktivitas perawatan diri. Dorothea E. Orem (1971) didalam Tomey & Alligood (2010)
berpandangan bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya secara mandiri. Peran perawat adalah sebagai agen yang mampu membantu klien
dalam mengembalikan peranya sebagai self care agency. Perawat sesuai dengan perannya
sebagai educator dan counselor bagi pasien dapat memberikan bantuan kepada pasien TB
dalam bentuk supportive-educative system dengan memberikan pendidikan dengan tujuan
pasien mampu melakukan perawatan secara mandiri dan meningkatkan kepatuhan pasien
dalam pengobatan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

2
Menjelaskan serta memberi gambaran umum tentang teori konsep model keperawatan
komunitas dan keluarga menurut Dorothea Orem.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui sejarah tentang Dorethea E. Orem.


2. Untuk mengetahui Model Dorothea E. Orem tentang Perawatan Diri (Self Care
Deficit Theory of Nursing).
3. Untuk mengetahui tujuan model keperawatan Dorthea E. Orem.

3
BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Sejarah Dorothea E. Orem


Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di
Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan
keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan
kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi
keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
b. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model
teori keperawatan komunitas
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang
menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika
tentang teori keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri
sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ;
Theory selfcare, theory self care deficit, theory system keperawatan.
Pengertian Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah : “Suatu pelaksanaan
kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan
guna mempertahaankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan,
baik sehatmaupun sakit “ (Orem’s, 1980). Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu
mempunyai kebutuhan – kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk
mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.

4
2.2 Model Dorothea E. Orem tentang Perawatan Diri (Self Care Deficit Theory of
Nursing)
Menurut Orem, asuhan keperawata dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini
dikenal sebagai Self Care atau Self Care Defisit Teori (Marrey and Tomey, 2006). Ada tiga
prinsip dalam perawatan diri sendiri atau perawatan mandiri. Pertama, perawatan mandiri
yang bersifat holistic meliputi kebutuhan oksigen, air, makanan, eliminasi, aktivitas dan
istirahat, mencegah trauma serta kebutuhan hidup lainnya. Kedua, perawatan mandiri yang
dilakukan harus sesuai dengan tumbuh kembang manusia. Ketiga, perwatan mandiri
dilakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit untuk pencegah dan peningkatan
kesehatan.

Menurut Orem, perawat dibutuhkan ketika seseorang membutuhkan asuhan


keperawatan karena ketidakmampuan untuk merawat diri sendiri. Menurutnya, arena kerja
perawat adalah membina dan mempertahankan hubungan terapeutik antara perawat dan
pasien, menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan atau pertolongan,
memperhatikan respon pasien, memberi pertolongan langsung kepada individu dan keluarga
serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain. Model Orem (1971) menjelaskan bahwa
asuhan keperawatan diperlukan ketika individu dewasa tidak dapat melakukan self care
secara penuh untuk menyokong hidup, memelihara kesehatan, memulihkan dari penyakit atau
injuri atau mengatasi dampak penyakit atau injuri (Orem, 1991). Model Orem juga
mengakomodasikan ketika asuhan keperawatan mungkin langsung menuju pemberian asuhan
keperawatan. contoh : Asuhan perawatan mungkin langsung menuju orang tua atau wali dari
anak yang sakit. Enam konsep sentral dari model Orem adalah self care, Self Care Agency,
Terapeutic Self Care Demands, Self-Care Deficit, Nursing agency dan Nursing System
(Friedman, 2004).

a. Tiga kategori self care


Model Orem’s menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care / hyang disebutkan sebagai
keperluan self care ( self care requisite ), yaitu :
1. Universal self care requisite
Keperluan self care uiniversal kaadan ada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi
kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar
manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :

5
a)Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b)Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c)Pemeliaharaan kecukupan makanan
d)Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
e)Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan
manusia
f) Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
g) Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan
seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite
Terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkunag dimana
tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup sseseorang atau
tingkat siklus kehidupan.
3. Health deviation self care requisite
Timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang
menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan
dalam prilaku self care.
b. tiga sistem keperawatan yang dapat digunakan perawat untuk membantu komunitas
dalam memenuhi gangguan kebutuhan, seperti uraian di atas. Tindakan self care
(mandiri) adalah reaksi komunitas terhadap tuntutan untuk memenuhi kebutuhan self care
dalam upaya mencapai kesehatan.
1. Wholly Compensatory Nursing System
Perawat komunitas mengambil seluruh kegiatan self care untuk memenuhi kebutuhan
komunitas secara total. Contoh, daerah yang mengalami bencana alam, yang
komunitasnya tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhannya, maka perawat
komunitas dapat bermitra dengan lintas sektoral atau lintas program untuk membantu
memenuhi kebutuhan komunitas.
2. Partly Compensatory Nursing System
Perawat komunitas dan masyarakat bersama-sama memenuhi kebutuhan self care.
Perawat mengidentifikasi kebutuhan, kemampuan, dan kelemahan yang ada di
komunitas. Untuk kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh komunitas, perawat
melakukan tindakan keperawatannya, dan bila komunitasnya mampu, perawat tetap
memberikan motivasi agar kemampuan tersebut dapat dipertahankan atau
ditingkatkan. Kemitraan dengan komunitas pada sistem ini sangat dibutuhkan.
Contoh, daerah bencana alam yang tidak terlalu parah kondisinya dan komunitasnya
masih dapat diajak bekerjasama. Perawat komunitas dapat melakukan perawatan luka
pada klien yang mengalami fraktur atau memberikan konseling trauma, sedangkan

6
komunitasnya dapat membantu mempertahankan kebersihan lingkungan dan
memenuhi nutrisinya. Masih banyak contoh lain yang dapat Anda kembangkan.
3. Supportive Educative System
Pada situasi ini komunitas mampu melakukan pemenuhan kebutuhan self care, tetapi
harus dengan bimbingan dan dukungan dari perawat dalam hal mengambil keputusan,
mengontrol perilaku, memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Contoh: daerah
yang mengalami bencana, komunitasnya perlu diajarkan dan dibimbing tentang
manajemen stres dan pendampingan adaptasi dengan kondisi saat ini. Komunitas yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan self care-nya karena adanya gangguan kesehatan,
penyakit atau keterbatasan komunitas, maka komunitas tersebut akan mengalami self
care defisit. Ketidakmampuan tersebut akan mengakibatkan ketergantungan
komunitas terhadap pihak lain, salah satunya perawat. Perawat sebagai nursing
agency adalah orang yang dipercaya komunitas memiliki kemampuan dalam hal
pengetahuan, dan keterampilan yang diakui dapat membantu orang lain memenuhi
kebutuhan self care melalui tindakan keperawatan secara terapeutik. Kemampuan
komunitas memenuhi kebutuhan self care-nya bukan semata-mata, karena adanya
nursing agency, tetapi juga karena adanya kemampuan komunitas untuk menjaga
keseimbangan, struktur, dan fungsi yang dapat mendukung tercapainya kesejahteraan
dan kesehatan.
2.3 Tujuan Model Keperawatan Dorothe E. Orem
Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat diamna klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.
4. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara lngsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga/ komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearha tidaakan- tidakan asuahan mandiri

7
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya yang mengalami
gangguan secara kompeten.
4. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawtan keutrga/ mkomunitas adalah:
a) aspek interpersonal : hubungna didalam kelurga
b) aspek social : hubungan keurga dengan masyarakat disekitarnya.
c) aspek procedural ; melatihn ketrampilan darar keuraga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terajdi
d) aspek tehnis : mengajarkan keapda keluarga tentang tehnik dasar yang
dialkukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secra benar.

8
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model keperawatan keluarga dan komunitas menurut orem adalah suatu model
keperawatan yang menekankan pada kemampuan keluarga untuk merawat dirinya
sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care
atau Self Care Defisit Teori (Marrey and Tomey, 2006). Peran perawat sangat penting
dalam mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan yang ada didalam keluarga
dengan membina dan mempertahankan hubungan terapeutik antara perawat dan
pasien, menentukan kapan seseorang membutuhkan bantuan atau pertolongan,
memperhatikan respon pasien, memberi pertolongan langsung kepada individu dan
keluarga serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain.

Model Orem’s menyebutkan ada tiga kebutuhan self care / yang disebutkan
sebagai keperluan self care ( self care requisite ), yaitu : Universal self care requisite,
Developmental self care requisite, dan Health deviation self care requisite. tiga sistem
keperawatan tersebut dapat digunakan perawat untuk membantu komunitas dalam
memenuhi gangguan kebutuhan.

3.2 Saran

Demikian makalah ini yang dapat kami sajikan, diharapkan pemabaca


terutama mahasiswa dapat memahami pembelajaran mengenai Model keperawatan
keluarga dan komunitas menurut Dorothea E. Orem. Penulis mengharapkan agar
setiap mahasiswa dapat menerapkan teori Self Care atau Self Care Defisit Teori yang
diutarakan oleh Dorothea E. Orem ini dengan baik saat memasuki dunia kerja maupun
saat bermasyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

A.haris, muhtar. (2016). Asuhan keperawatan Kelurga Dalam Meningkatkan Self Care
Behavior Penderita Tuberkulosis Paru dikota Bima Nusa Tenggara Barat. Jurnal
Kesehatan Prima. Volume : 10, No.1, Februari 2016, ISSN Print : 1978 – 1334, ISSN
Online : 2460 – 8661

Kholifah, Nur, Siti. (2016). Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta:


KEMENKES RI

Mertajaya, Made I, dkk. (2019) . Modul 1 Konsep Keperawatan Keluarga. Jakarta:


Fakultas Vokasi Prodi DIII Keperawatan UKI

Sinaga, sumiati. (2017). Pengalaman Orang tua Dalam Memenuhi Kebutuhan Perawatan
diri (Self Care) pada anak kanker.media sains, volume 10 Nomor 1, April 2017 ISSN
ELEKTRONIK 2355-9136

Widagdo, wahyu. (2016). keperawatan keluarga dan komunitas.jakarta : Pusdik SDM


Kesehatan

10
Konsep Model
Keperawatan Keluarga
dan Komunitas Menurut
Dorothea E. Orem
Kelompok 2 :
Dini, Dita, Fitratul, Meidayanti, Mila, Nadha, Suci
SEJARAH DOROTHEA E. OREM
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus
Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di
Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat,
perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
a. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan
kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
b. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
c. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan
komunitas
d. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan
kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
e. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
f. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori
keperawatan.
g. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan
dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
h. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada
keluarga, kelompok dan masyarakat.
i. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory selfcare,
theory self care deficit, theory system keperawatan.
Menurut Orem’s Keperawatan mandiri (self
care adalah Suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahaankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik
sehatmaupun sakit (Orem’s, 1980).
Model Dorothea E. Orem tentang Perawatan
Diri (Self Care Deficit Theory of Nursing)

Menurut Orem, asuhan keperawata dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai
kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan dan kesejahteraannya. Oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care atau
Self Care Defisit Teori (Marrey and Tomey, 2006). Ada tiga prinsip dalam perawatan diri sendiri atau
perawatan mandiri, yakni :

01 02 03
Perawatan mandiri yang bersifat Perawatan mandiri yang Perwatan mandiri dilakukan
holistic meliputi kebutuhan dilakukan harus sesuai karena adanya masalah
oksigen, air, makanan, eliminasi, dengan tumbuh kembang kesehatan atau penyakit
aktivitas dan istirahat, mencegah manusia. untuk pencegah dan
trauma serta kebutuhan hidup peningkatan kesehatan
lainnya
Konsep Sentral
dari Model Orem
Selain itu menurut (Friedman, 2004).
Ada 6 konsep sentral dari model Orem
adalah
1. Self care
2. Self Care Agency
3. Terapeutic Self Care Demands
4. Self-Care Deficit
5. Nursing agency
6. Nursing System.
Tujuan keperawatan pada model Orem”s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat diamna klien dapat


memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan,
oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara lngsung dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam
praktek keperawatan keluarga/ komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluraga untuk keperawatan mandiri


secara terapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearha tidaakan- tidakan asuahan
mandiri.
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluraganya
yang mengalami gangguan secara kompeten.
4. Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model
orem’s yang diterapkan pada praktek keperawtan keuluarga/
komunitas adalah:
a. aspek interpersonal : hubungna didalam kelurga
b. aspek social : hubungan keurga dengan masyarakat disekitarnya.
c. aspek procedural ; melatihn ketrampilan darar keuraga sehingga
mampu mengantisipasi perubahan yang terajdi
d. aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dialkukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secra
benar.
Mertajaya, Made I, dkk. (2019) . Modul 1 Konsep Keperawatan
Keluarga. Jakarta: Fakultas Vokasi Prodi DIII Keperawatan UKI

Kholifah, Nur, Siti. (2016). Keperawatan Keluarga dan


Komunitas. Jakarta: KEMENKES RI
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai