Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN


Makalah Ini Dibuat Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hak Kekayaan Intelektual
Dosen Pengampun: Hervina, S.HI, M.Ag

Disusun Oleh:

Reza Andhika (1821407007)


Badrul Ma’arif (1821407023)
Ahmad Husaini

HUKUM EKONOMI SYARIAH


JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH
IAIN SAMARINDA
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua,
dan tak lupa sholawat dan salam kita hanturkan kepada nabi Muhammad SAW,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pada mata kuliah Hukum Kekayaan
Intelektual ini tepat waktu dan dengan materi yang tergolong sangat luar biasa
untuk kita cermati. Makalah yang bertemakan “Perlindungan Varietas Tanaman”
yang di berikan oleh Dosen pengampu Ibu Hervina, S.HI, M.Ag
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontrubusi dengan memberikan ide-ide sehingga makalah ini dapat disusun
dengan baik dan rapi.
Semoga dengan terbentuknya dan terselesaikannya makalah ini rekan-
rekan terutama Ibu Dosen menerima dengan segala kekurangan dan kekhilafan
yang diperuntukan kepada makalah ini yang kami buat dengan semangat dan
ikhlas serta dengan adanya makalah ini semoga dapat berguna dan berfaidah
materi-materi yang terkandung didalamnya serta bermanfaat bagi pembaca
sekalian. Wallahul Muwafiq Illa Aqwamit Thoriq.

Samarinda Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.............................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan penulisan .......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian PVT .........................................................................................3
B. Pemegang Hak PVT ..................................................................................4
C. Hak dan Kewajiban Pemegang PVT.........................................................5
D. Upaya Melindungi PVT …………………..……………………………..7
E. Proses Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman ……………....8
F. Istansi Yang Berwenang Mengelola Pendaftaran Hak Perlindungan
Varietas Tanaman ……………………………………………………….10
G. Syarat-Syarat Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman ………11
H. Prosedur Pendaftaran Hak Pendaftaran Varietas Tanaman …………….14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu
benda yang bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran
manusia yang menalar. Hak kekayaan intelektual (Intellectual Property
Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang lahir karena
kemampun intelektual manusia.
Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki sumber
daya hayati yang merupakan sumber plasma nutfah dan dapat dimanfaatkan untuk
merakit varietas unggul masa depan yang sangat mendukung pembangunan sektor
pertanian. Dalam prakteknya pembajakan varietas-varietas tanaman masih saja
terjadi. Berkaitan dengan maraknya pembajakan varietas-varietas tanaman maka
dibentuk Undang-undang Nomer 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas
Tanaman. Dalam pelaksanaan Undang-undang Perlindungan Varietas Tanaman
diharapkan peranan dari lembaga atau instansi yang dalam lingkup Departemen
Pertanian untuk menjalankan peran dan fungsinya memberikan perlindungan
hukum yang memadai terhadap varietas tanaman unggul baru.1
Undang-Undang No. 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman disusun sebagai upaya pemenuhan kewajiban internasional Indonesia,
dan bertujuan untuk menciptakan serta meningkatkan minat perorangan maupun
badan hukum untuk melakukan kegiatan pemuliaan tanaman dalam rangka
menghasilkan varietas unggul baru. Namun, hingga saat ini masih terdapat
beberapa ketentuan yang tidak diatur dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman. Hal ini menciptakan peluang terjadinya
multitafsir dan ketidakpastian hukum dalam pelaksanaannya.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksu dengan PVT ?

1
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006),
H. 9

1
2. Siapa pemegang hak PVT ?
3. apa hak dan kewajibannya pemegang hak PVT ?
4. bagai manakah upaya yang dilakukan untuk melindungi PVT ?
5. bagai mana Proses Pendaftarn Hak Perlindungan Varietas Tanaman ?

C. Tujuan
Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk Mengetahui apa yang
dimaksud dengan perlindungan varietas tanaman
Tujuan khusus.
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh bapak dosen pembimbing hukum hak kekayaan intelektual

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PVT
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan
kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas
hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum
lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu (Pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman). Dengan
demikian perlindungan diberikan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh
pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. PVT ini merupakan
jawaban dari alternative perlindungan terhadap tanaman yang diberikan oleh
TRIPs.2 Beberapa istilah yang sering digunakan dalam Perlindungan Varietas
Tanaman antara lain:
Perlindungan Varietas Tanaman, yang selanjutnya disingkat PVT,
adalah perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili
oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan
Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia
tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Varietas tanaman, yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok
tanaman dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman,
pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe
atau kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang
sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila
diperbanyak tidak mengalami perubahan.
Varietas Hasil Pemuliaan adalah varietas yang dihasilkan dari kegiatan
pemuliaan tanaman.
Pemuliaan tanaman, adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian
atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode

2
Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektal (Sejarah, Teori dan Praktiknya
di Indonesia), (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997), H. 23

3
baku untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih
varietas yang dihasilkan.
Pemulia tanaman yang selanjutnya disebut pemulia, adalah orang yang
melaksanakan pemuliaan tanaman.
Benih tanaman, yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman dan/atau
bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan
tanaman.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa varietas tanaman
yang dihasilkan harus berbeda dengan varietas tanaman yang lain yang ditandai
dengan perbedaan bentuk fisik sampai perbedaan karakteristik tanaman .
Pengaturan mengenai perlindungan terhadap varietas tanaman (new varities of
plants protection) merupakan perkembangan dari segi hukum yang
ingin menciptakan hak-hak baru guna menegaskan dan memperkuat tipe
perlindungan untuk ide berupa konsep hak yang baru.
Kegiatan pemuliaan dalam bidang pertanian bertujuan untuk :
1. Perbaikan daya hasil dan stabilitas hasil pada tanaman bahan pangan
2. Perbaikan daya hasil yang lebih menarik pada tanaman buah-buahan
3. Penemuan bahan pangan baru ( diversifikasi menu )
4. Peningkatan protein melalui peningkatan komposisi hasil
5. Peningkatan gizi melalui eksploitasi ragam genetik
6. Peningkatan hasil pertanian yang mempunyai kandungan energi tinggi
7. Perbaikan terhadap kandungan racun
8. Ketahanan terhadap penyakit dan hama di lapangan dan tempat penyimpanan

B. pemegang hak PVT


Sesuai dengan Pasal 5 UU PVT, pemegang hak PVT adalah pemulia atau
orang atau badan hukum, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak PVT
dari pemegang hak PVT sebelumnya. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan
perjanjian kerja, maka pihak yang memberi pekerjaan itu adalah pemegang hak
PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak
pemulia. Jika suatu varietas dihasilkan berdasarkan pesanan, maka pihak yang

4
memberi pesanan itu menjadi pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain
antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.
C. hak dan kewajiban pemegang PVT
Hak yang diperoleh pemegang PVT adalah hak untuk menggunakan dan
memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk
menggunakan varietas berupa benih dan hasil panen yang digunakan untuk
propagasi. Ketentuan ini berlaku juga untuk varietas turunan esensial yang berasal
dari suatu varietas yang dilindungi atau varietas yang telah terdaftar dan diberi
nama, varietas yang tidak dapat dibedakan secara jelas dari varietas yang
dilindungi, dan varietas yang diproduksi dengan selalu menggunakan varietas
yang dilindungi. Hak untuk menggunakan varietas tersebut meliputi kegiatan:3
1. memproduksi atau memperbanyak benih;
2. menyiapkan untuk tujuan propagasi;
3. mengiklankan;
4. menawarkan;
5. menjual atau memperdagangkan;
6. mengekspor;
7. mengimpor;
8. mencadangkan untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7.
Selain memperoleh hak sebagaimana dijelaskan di atas, pemegang hak PVT juga
mempunyai kewajiban sebagai berikut:
1. melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia;
2. membayar biaya tahunan PVT;
3. menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah mendapatkan
hak PVT di Indonesia.
D. Upaya melindungi PVT
upaya melindungi varietas tanaman hasil pemuliaan adalah:

3
Muhammad Djumhana, Hukum Dalam Perkembangan Bioteknologi, (Bandung: Citra Aditya
Bhakti, 1995), H. 111

5
1. Untuk perlindungan awal terhadap varietas tanaman hasil pemuliaan dapat
dilakukan melalui pendaftaran varietas.Pendaftaran varietas tidak
dikenakan biaya dan akan menyatakan hubungan hukum antara varietas
yang bersangkutan dengan pemiliknya dan/atau penggunanya.
2. Apabila potensi ekonomi atau bisnisnya cukup bagus, sebelum dilakukan
pelepasan varietas sebaiknya didaftarkan terlebih dahulu hak PVT-
nya. [5]Hal ini diperlukan mengingat syarat kebaruan dalam PVT, dimana
suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan
hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum
pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah diperdagangkan tetapi
tidak lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak
lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk
tanaman tahunan. Selain itu, apabila suatu varietas baru dilindungi dengan
PVT, maka pemilik/pemegang hak PVT mempunyai kekuatan hukum
untuk melarang pihak lain menggunakan varietas tersebut tanpa seijin
pemilik/pemegang hak PVT.
3. Pelepasan varietas merupakan tahapan akhir yang perlu dilakukan
mengingat UU No. 12/1992 yang mengharuskan suatu varietas yang akan
diperjualbelikan/diedarkan/ diperdagangkan harus melalui prosedur
pelepasan varietas.
Varietas tanaman yang diberikan perlindungan hukum harus mendapat
penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas tanaman yang bersangkutan
dengan ketentuan :
1. Nama varietas tanaman tersebut tetap dapat digunakan meskipun masa
perlindungan telah habis.
2. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat
varietas
3. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dan didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT)

6
4. Apabila penanam tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka kantor
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan tersebut
dan meminta penamaan baru
5. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan oleh varietas lain, maka
pemohon wajib mengganti nama varietas tersebut.
6. Nama varietas yang diajukan sebagai merek dagang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
E. Proses Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman
1. Subjek Hukum Yang Dapat Melakukan Proses Pendaftaran Hak
Perlindungan Varietas Tanaman
Kegiatan pemuliaan tanaman di Indonesia terbuka terhadap semua pihak,
baik perorangan maupun badan hukum dari instansi pemerintah dan pihak swasta.
Keterbukaan peluang dalam kegiatan pemuliaan tanaman bagi pihak swasta perlu
dilakukan, mengingat tingginya tingkat kebutuhan terhadap varietas tanaman dari
berbagai komoditi yang sampai saat ini masih belum dapat terpenuhi. 4
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) secara
tertulis dengan mempergunakan bahasa Indonesia dan membayar biaya yang
besarnya ditetapkan oleh Menteri. Permohonan pendaftaran hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) hanya dapat diajukan untuk suatu varietas tanaman,
dimana permohonan dapat diajukan oleh :
1. Pemulia
Pemulia yang menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru berhak untuk
mendapatkan imbalan yang layak dengan memperhatikan manfaat ekonomi yang
dapat diperoleh dari varietas tanaman. Imbalan tersebut dapat dibayarkan dengan
ketentuan seperti yang diatur dalam Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20\9
Tahun 2000 yaitu :
a. Dalam jumlah tertentu dan sekaligus
b. Berdasarkan persentase
c. Dalam bentuk gabungan antara jumlah tertentu dan sekaligus dengan
hadiah atau bonus

4
OK Saidin, Op.Cit, H. 78

7
d. Dalam bentuk gabungan antara persentase dengan hadiah atau bonus yang
bersarnya ditetapkan sendiri oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
Ketentuan pemberian imbalan sama sekali tidak akan menghapus hak
pemulia, agar namanya tetap dicantumkan dalam sertifikat pemberian hak
Perlindungan Varietas Tanaman. Seorang pemulia yang ingin melakukan
pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berkewajiban untuk :5
a. Melaksanakan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia
b. Membayar biaya tahunan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
c. Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah
mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia.
Akan tetapi, ketentuan dapat dikecualikan apabila dalam melaksanakan
hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)-nya seorang pemulia mendapatkan
kendala baik secara teknis maupun ekonomis dalam mengembangkan varietas
tanaman di Indonesia. Pengecualian hanya dapat disetujui kantor Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT) apabila pihak pemulia sebagai pemegang hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) mengajukan permohonan tertulis yang
disertai alasan-alasan dan bukti yang diberikan oleh instansi yang berwenang.
2. Orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau yang
memesan varietas dari pemulia
Para pihak yang mempekerjakan pemulia ini dapat berasal dari
perorangan, instansi pemerintah maupun pihak swasta. Para pihak tersebut yang
memberikan dana dan fasilitas yang diperlukan pihak pemulia untuk
menghasilkan suatu varietas tanaman yang baru. Kerjasamana antara kedua belah
pihak dituangkan dalam perjanjian yang dibuat secara khusus. Berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati bersama, varietas tanaman yang dihasilkan
pemulia selanjutnya akan dialihkan kepada pihak yang mendanai kegiataan
pemuliaan tanaman. Orang atau badan hukum selaku kuasa dalam mengajukan
permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman harus menyertakan

5
Nina Nuraini, Perlindungan Hak Milik Intelektual Varietas Tanaman (Guna Peningkatan Daya
Saing Agribisnis), (Bandung: Alfabeta, 2007), H. 81

8
surat kuasa khusus dengan mencantumkan nama dan alamat lengkap kuasa yang
berhak.
3. Ahli waris
Pihak ahliwaris dapat merupakan ahli waris dari pemulia tanaman maupun
ahli waris dari pihak yang mempekerjakan pemulia atau yang memesan varietas
dari pemulia. Dalam mengajukan permohonan pendapatan hak Perlindungan
Varietas Tanaman (PVT), seorang ahli waris harus membawa serta dokumen
resmi sebagai bukti bahwa dirinya benar merupakan ahli waris dari pemulia
tanaman maupun ahli waris dari pihak yang mempekerjakan pemulia atau yang
memesan varietas dari pemulia.
4. Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)6
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dapat
diajukan oleh pihak pemohon yang tidak bertempat tinggal atau berkedudukan
tetap di Indonesia. Mereka dapat membuat permohonan melalui konsultan
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) di Indonesia selaku kuasa. Seorang
konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berkewajiban untuk :
a.Terdaftar di kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
b.Menjaga kerahasiaan varietas dan seluruh dokumen permohonan hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), sampai dengan tanggal diumumkannya
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang bersangkutan
Pekerjaan seorang konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
memerlukan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang khusus agar proses
permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dan langkah-langkah
selanjutnya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan tidak melanggar
ketentuan peraturan yang terkait serta tidak merugikan pihak yang ingin
mengajukan permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Kewajiban
konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) untuk menjaga kerahasiaan
varietas, berlaku pula kepada para pihak terkait yang dipekerjakan oleh konsultan
tersebut, misalnya penerjemah dan sebagainya. Kewajiban untuk menjaga
kerahasiaan varietas akan berakhir pada saat permohonan hak Perlindungan

6
Pasal 13 Ayat (1) UU No. 29 Tahun 2000

9
Varietas Tanaman (PVT) mulai diumumkan oleh kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT).
F. Istansi Yang Berwenang Mengelola Pendaftaran Hak Perlindungan
Varietas Tanaman
Agar kebutuhan varietas tanaman dari berbagai komoditi dapat terpenuhi,
maka diperlukan kerjasama yang baik dari semua kalangan, bukan saja
keterlibatan pihak pemulia tanaman dari kalangan instansi pemerintah ataupun
dari kalangan perguruan tinggi saja, melainkan juga dibutuhkan keterlibatan
industri benuh dari perusahaan swasta. Dalam proses pemuliaan tanaman, para
pihak yang ingin mendaftarkan hak perlindungan terhadap varietas tanaman dapat
mengajukan permohonan ke kantor perlindungan varietas tanaman yaitu suatu unit
organisasi di lingkungan Departemen Pertanian dimana unit tersebut mempunyai
tugas dan kewenangankhusus di bidang perlindungan varietas tanaman.7
Dalam kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tersebut terdapat
pejabat khusus yang disebut pemeriksa perlindungan varietas tanaman yaitu
pejabat pemerintah yang berdasarkan keahliannya diangkat oleh Menteri
Pertanian dan ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan substantif dan
memberikan rekomendasi atas permohonan hak perlindungan varietas tanaman.
Pemeriksaan substantif yang dilakukan pemeriksa perlindungan varietas tanaman
akan meliputi pemeriksaan kebaruan, keunikan, keseragaman, dan kestabilan
varietas tanaman yang dimohonkan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Dalam melaksanakan tugasnya kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
dapat meminta bantuan ahli maupun fasilitas yang diperlukan termasuk mencari
informasi dari institusi lain baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Kantor perlindungan varietas tanaman akan menerbitkan daftar umum
perlindungan varietas tanaman yaitu daftar catatan resmi dari seluruh tahapan dan
kegiatan pengelolaan perlindungan varietas tanaman. Selain itu, kantor
perlindungan varietas tanaman tersebut juga menerbitkan berita resmi perlidungan
varietas tanaman yaitu suatu media informasi komunikasi resmi dari kegiatan

7
Andriana Krisnawati dan Gazalba Saleh, Perlindungan Hukum Varietas Baru Tanaman; (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2004), H.203-204

10
pengelolaan perlindungan varietas tanaman yang diterbitkan secara berkala untuk
tujuan kepentingan umum.
G. Syarat-Syarat Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman
Suatu varietas tanaman yang baru akan mendapatkan perlindungan hukumharus
merupakan varietas tanaman yang memenuhi persyaratan yaitu varietas tanaman
tersebut harus baru, unik, seragam, stabil dan diberi nama. Akan tetapi, tidak
semua varietas tanaman bisa mendapatkan hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT). Varietas yang tidak dapat diberikan hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) meliputi varietas yang penggunaannya bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, kesusilaan, norma-norma
agama, kesehatan, dan kelestarian lingkungan hidup.8
Varietas tanaman akan dianggap baru apabila waktu permohonan pendafftaran
diajukan, tanaman tersebut belum diperdagangkan atau jika sudah diperdagangkan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a.Di Indonesia selama satu tahun
b.Di luar negeri selama empat tahun (untuk tanaman semusim) atau enam tahun
(untuk tanaman tahunan).
Varietas tanaman dianggap unik apabila tanaman tersebut dapat dibedakan
dari varietas yang telah ada atau yang telah dikenal masyarakat umum. Dalam hal
ini, unsur pembeda menjadi sangat penting karena pemulia tanaman dianggap
telah menemukan suatu kelebihan dari tanaman tersebut yang tidak terdapat pada
tanaman lainnya melalui suatu prosedur penelitian dan pengujian yang memakan
banyak waktu dan biaya. Untuk memenuhi keseragaman, unsur-unsur pembeda
yang menjadi sifat utama dan penting dari varietas tanaman yang baru harus
ditemukan dalam semua (atau paling tidak kebanyakan) pohon atau tanaman yang
dihasilkan varietas tanaman yang baru tersebut. Kestabilan terdapat pada varietas
tanaman jika sifat-sifat utama dan penting tersebut tidak mengalami perubahan
setelah ditanam berulang-ulang atau jika diperbanyak dengan siklus perbanyakan

8
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2004 tentang Penamaan, Pendaftaran, dan Penggunaan
Varietas Asal Untuk Pembuatan Varietas Turunan Esensial

11
khusus, varietas tanaman tersebut tidak akan mengalami perubahan pada setiap
akhir siklus tersebut.9
Setiap varietas tanaman hasil pemuliaan yang akan digunakan sebagai
varietas asal untuk membuat varietas turunan essensial harus diberi nama yang
akanmenjadi identitas varietas tanaman yang bersangkutan. Penamaan varietas
hasil pemuliaan tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Mencerminkan identitas varietas tanaman hasil pemuliaan yang
bersangkutan.
b. Tidak menimbulkan keracuan karakteristik, nilai atau identitas suatu
varietas hasil pemuliaan.
c. Tidak telah digunakan untuk nama varietas yang sudah ada
d. Tidak menggunakan nama orang terkenal
e. Tidak menggunakan nama alam
f. Tidak menggunakan lambang negara.
g. Tidak menggunakan nama merek dagang untuk barang dan jasa yang
dihasilkan dari bahan propagasi dari benih atau bibit, atau bahan yang
dihasilkan dari varietas lain, jasa transportasi atau penyewaan tanaman.
Setelah memenuhi persyaratan untuk penamaan tersebut, pemilik varietas
tanaman hasil pemuliaan harus segera mendaftarkan varietas tanaman hasil
pemuliaannya ke kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Selanjutnya
kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) akan mendaftarkan varietas hasil
pemuliaan yang bersangkutan dalam daftar umum Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
pendaftaran disampaikan oleh pemilik varietas hasil pemuliaan. Petugas
pemeriksa varietas tanaman akan memeriksa kembali kelengkapan syarat-syarat
untuk penamaan, jika belum sesuai dengan persyaratan yang dimaksud maka
kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) akan memberikan saran perbaikan
nama varietas tanaman tersebut secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari sejak pendaftaran disampaikan oleh pemilik varietas tanaman
hasil pemuliaan tersebut tidak memberikan tanggapan apapun maka pendaftaran

9
Pasal 9 ayat (1) UU Np. 29 Tahun 2000

12
tersebut dianggap ditarik kembali. Varietas tanaman yang telah disetujui
penamaannya oleh kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) memiliki
ketentuan bahwa :10
a. Nama varietas tersebut terus dapat dipergunakan meskipun masa
perlindungannya telah habis
b. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat
varietas.
c. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) dan didaftarkan pada kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT)
d. Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan butir b, maka pihak
kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) berhak menolak penamaan
tersebut dan meminta penamaan baru
e. Apabila nama varietas tersebut telah dipergunakan untuk varietas lain,
maka pemohon wajib mengganti nama varietas tersebut.
f. Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dagang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.11
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
terhadap varietas tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
kepada kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), harus memuat :
a. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
b. Nama dan alamat lengkap pemohon
c. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli
waris yang ditunjuk
d. Nama varietas
e. Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri
morfologi, dan sifat-sifat penting lainnya
f. Gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan
untuk memperjelas deskripsinya.

10
Pasal 14 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2000
11
http://bima.ipb.ac.id/haki/home.php

13
Permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dengan menggunakan
hak prioritas tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Diajukan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
penerimaan pengajuan permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) yang pertama kali di luar Indonesia
b. Dilengkapi salinan surat permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) yang pertama kali dan disahkan oleh yang berwenang di
negara dimaksud pada butir a paling lambat tiga bulan
c. Dilengkapi salinan sah dokumen permohonan hak Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) yang pertama di luar negeri
d. Dilengkapi salinan sah penolakan hak Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT), bila hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) tersebut pernah
ditolak.
H. Prosedur Pendaftaran Hak Pendaftaran Varietas Tanaman
Varietas tanaman yang baru harus mendapatkan perlindungan secara hukum,
hal ini bertujuan agar para pemulia ataupun para pemegang hak pemulia dapat
terus bekerja menghasilkan varietas tanaman yang digunakan sebagai bibit unggul
yang bermanfaat dalam dunia pertanian tanpa harus khawatir hasil temuannya
akan disalahgunakan orang yang tidak berhak. Sama halnya dengan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) lainnya, untuk mendapatkan hak perlindungan,
varietas tanaman harus didaftarkan, namun berbeda dengan Hak Kekayaan
Intelektual yang lainnya dimana pendaftaran dilakukan di kantor Dirjen Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) Departemen Hukum dan HAM, pendaftaran hak
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dilakukan di kantor Perlindungan Varietas
Tanaman (PVT) yang berada dibawah naungan Departemen Pertanian.12

12
Pasal 24 ayat (2) UU No. 29 Tahun 2000

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu
benda yang bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran
manusia yang menalar. Hak kekayaan intelektual (Intellectual Property
Rights) dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang lahir karena
kemampun intelektual manusia.
Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah hak yang diberikan
kepada pemulia dan/atau pemegang hak PVT untuk menggunakan sendiri varietas
hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan hukum
lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
Permohonan pendaftaran hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
terhadap varietas tanaman yang diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
kepada kantor Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), harus memuat :
a. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan
b. Nama dan alamat lengkap pemohon
c. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemulia serta nama ahli
waris yang ditunjuk
d. Nama varietas
e. Deskripsi varietas yang mencakup asal usul atau silsilah, ciri-ciri
morfologi, dan sifat-sifat penting lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Djumhana, Muhammad dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektal (Sejarah, Teori


dan Praktiknya di Indonesia), (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997)
Djumhana,Muhammad., Hukum Dalam Perkembangan Bioteknologi, (Bandung:
Citra Aditya Bhakti, 1995)
Krisnawati, Andriana dan Gazalba Saleh, Perlindungan Hukum Varietas Baru
Tanaman; (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004),
Nuraini, Nina., Perlindungan Hak Milik Intelektual Varietas Tanaman (Guna
Peningkatan Daya Saing Agribisnis), (Bandung: Alfabeta, 2007)
Saidin, OK., Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006)

16

Anda mungkin juga menyukai