Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 2

UJI LINEARITAS

Secara umum Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempuyai
hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat
hubungan yang linear antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Dalam
beberapa referensi dinyatakan bahwa Uji Linearitas merupakan syarat sebelum dilakukannya
Uji Regresi Linear

Suatu uji yang dilakukan harus berpedoman pada dasar pengambilan keputusan yang jelas.
Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Linearitas dapat dilakukan dengan dua cara:

Pertama adalah dengan melihat nilai signifikansi pada output SPSS : Jika nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara signifikan
antara variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Sebaliknya, Jika nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan yang linear antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).

Kedua adalah dengan melihat Nilai F hitung dan F tabel : Jika nilai F hitung lebih kecil dari
F tabel maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara signifikan antara
variabel predictor (X) dengan variabel kriterium (Y). Sebaliknya, Jika nilai F hitung lebih besar
dari F tabel maka kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan linear antara variabel
predictor (X) dengan variabel kriterium (Y).

Untuk lebih jelasnya SPSS Indonesia akan mempraktekkan Cara Melakukan Uji Linearitas
dengan Program SPSS, data yang saya akan uji adalah variabel Motivasi Belajar (X) dengan
variabel Prestasi Belajar (Y), dengan N=12. Adapun rincian datanya, lihat gambar di bawah
ini.

Langkah‐langkah yang harus dilakukan untuk Uji Linearitas, yakni :

1. Buka program SPSS, klik Variable View


2. Selanjutnya, pada bagian Name tulis saja Motivasi kemudian Prestasi, pada Decimals
ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan Motivasi Belajar kemudian
Prestasi belajar, abaikan yang lainnnya.
3. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar yang
sudah dipersiapkan tadi, bisa dengan cara copy‐paste.

4. Berikutnya, dari menu utama SPSS pilih Analyze, lalu klik Compare Means, dan pilih
Means.

5. Muncul kotak dengan nama Means, masukkan variabel Motivasi Belajar (X) ke kotak
Independet List dan variabel Prestasi Belajar (Y) ke kotak Dependet List.
6. Selanjutnya, klik Options, pada Statistik for First Layer, pilih Test of Linearity, kemudian
klik Continue.

7. Langkah terahir adalah klik OK untuk mengakhiri perintah.

Tampilan Output SPSS

Seperti yang sudah saya jelaskan di awal bahwa dasar pengambilan keputusan dalam Uji
Linearitas dapat dilakukan dengan dua cara yakni melihat nilai signifikansi dan nilai F.

Berdasarkan nilai signifikansi : dari output di atas, diperoleh nilai signifikansi = 0,867 lebih
besar dari 0,05, yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variable
Motivasi Belajar (X) dengan variable Prestasi Belajar (Y).
Berdasarkan nilai F : dari output di atas, diperoleh nilai F hitung = 0,145, sedang F
tabel kita cari pada tabel Distribution Tabel Nilai F0,05 (Tabel Distribution Tabel Nilai
F 0,05 terlampir), dengan angka df nya, dari output di atas diketahui df 2.8 (angka
yang saya lingkari merah). Lalu kita cari pada tabel Distribution Tabel Nilai F 0,05,
ditemukan nilai F tabel = 4,46. Karena nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikan antara variable
Motivasi Belajar (X) dengan variable Prestasi Belajar (Y).
Sumber : http://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-spss.html

Anda mungkin juga menyukai