Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

SKENARIO DAN ROLE PLAY PENGKAJIAN KELUARGA DENGAN MASALAH


KENAKALAN REMAJA

Nama kelompok 3 :
1. Agustin Puspa Sari (11202062)
2. Ai Virawati (11202063)
3. Firma Wahyu Ediyanto (11202085)
4. Haryani Ratna Dewi (11202090)
5. Maysaroh ( 11202107)
6. Sulistiyowati (11202041)
7. Sriustiati (11202139)
8. Siti Suarsih (11202137)
9. Tri Handayani (11202149)

Deskripsi kasus

Keluarga Bapak R adalah keluarga dengan anak remaja berusia 17 tahun.


Bapak R adalah seorang buruh bangunan, sedangkan Ibu S adalah seorang Ibu
Rumah Tangga. Akhir - akhir ini Ibu S sering merasa gelisah karena melihat
perkembangan anaknya. Beberapa hari yang lalu Ibu S dipanggil guru BK
karena anaknya sering bolos sekolah, sering bertengkar di sekolah, dan
memalak teman sekolahnya. Hal itupun Ibu S ceritakan kepada Bpk R sepulang
kerja sehingga membuat Bpk R langsung memarahi dan memukul anaknya
setelah mendengar kabar tersebut. Semenjak kejadian itu, anak mereka jarang
pulang, hubungan antara Bpk R dan Ibu S merenggang. Bpk R menyalahkan Ibu
S karena kenakalan anaknya. Ibu S meminta konselor untuk menangani
permasalahan keluarganya
Narator : memperkenalkan anggota kelompok dan membacakan contoh
kasus, memulai role play

Ibu S : “menunjukkan perasaan gelisah “Aduh perasaan ku kok ga enak


begini ya kalau lihat pola perkembangan anak ku

Narator : cerita selanjutnya anak Ibu S. yang sering bertengkar dengan


temannya, membolos, dan memalak temannya.

Anak : ah….. emang enak banget deh gak pusing mikirin sekolah jam
segini udah bisa bolos …

Narrator : lewatlah teman satu sekolahnya yg sedang pulang sekolah

Anak Ibu S. : hey, bagi aku uang dong , buat beli rokok .

Teman anak : aduh aku ga ada uang nih pas banget buat naik angkot

Anak Ibu S. : ah… Bohong kamu mana uang mu , berani kamu sama aku, aku
pukul juga nih

Narator : anak Ibu S pun memukul temannya dan merampas uang temannya
, sehingga temannya mengadu kepada guru BK, sehingga keesokan
hari nya ibu S. dan anak di panggil ke sekolah untuk mendapat
bimbingan.

Narator : ibu S. sampai di sekolah

Ibu S. : assalamualaikum … ibu guru , saya datang memenuhi panggilan


dari sekolah tentang laporan mengenai anak saya.

Guru BK : waalaikummussalam ibu , oh iya ibu … silahkan duduk ibu , jadi


begini ibu , saya selaku guru BK di sekolah ini , sudah sebagai
tugas saya memantau dan memberikan bimbingan terhadap siswa
yang mempunyai perilaku menyimpang di sekolah .
Ibu S : jadi bagaimana kelakuan anak saya di sekolah ibu… karena
selama di rumah anak saya tidak ada masalah, karena saya juga
sering gelisah melihat anak saya akhir-akir ini yang acuh dan cuek
terhadap orang tua.

Guru Bk : baik ibu jadi saya akan jelaskan mengapa ibu dan putra di panggil
ke sekolah…. Putra ibu akhir-akhir ini sering bertengkar dengan
temannya, membolos dan memalak temannya…

Ibu S. : aduh ….. kenapa begini sih nak, apa bener kamu kaya gini kalau
di sekolah ?

Narator : anak Ibu S. tidak berkata sepatah kata pun karena takut dengan
ibu nya

Guru BK : begini saja ibu … supaya lebih nyaman saya akan saran kan ibu
untuk berkonsultasi dengan perawat keluarga, barangkali akan ada
solusi dari penyimpangan perilaku anak ibu , karena di sekolah
saya sudah sering memberikan peringatan terhadap anak ibu.

Ibu S. : baik bu … terimkasih banyak…. Saya akan komunikasikan


dengan suami saya…

Narator : sepulangnya dirumah ibu S. meceritakan jikalau hari ini dipanggil


oleh guru BK mengenai anak mereka yang menyimpang

Ibu S : pak …. Ibu mau cerita .. tapi bapak jangan marah dulu ya …

Bapak R : ada apa bu … bapak kan nggak pernah marah…

Ibu S. : bener ya pak… tadi ibu dipanggil kesekolah, anak kita suka
bolos , berantem dan malak temannya.

Bapak R. : Apaaaaa…….. , yang bener bu bener-bener keterlaluan itu anak


mana anaknya.
Narator : bapak yang sedang kecewa dan marah pun mencari anaknya dan
segera memarahi dan memukul anaknya atas perilaku anaknya
tersebut. Semenjak kejadian itu, anak mereka jarang pulang. Bpk R
menyalahkan Ibu S karena kenakalan anaknya

Narator : Setelah kejadian itu ibu S.pun mengatur jadwal kunjungan dengan
perawat konselor.

Narator : konselor pun datang kerumah sesuai jadwal pertemuan dengan


seluruh anggota keluarga lengkap

Konselor : asslamualaikum….

Ibu S : waalaikummussalam…

Konselor : eh…. Ibu silahkan masuk … silahkan duduk …

Ibu S. : sebentar saya panggilkan bapak dan anak saya …

Narator : Keluarga sudah berkumpul di ruang tamu

Konselor : selamat pagi bapak , ibu , adek , apakabar semuanya? perkenalkan


nama saya perawat konselor, saya datang kemari untuk memenuhi
panggilan ibu yang membutuhkan bantuan, atas permasalahan
dalam keluarga ibu dan bapak .

Bapak R. : baik pak saya ucapkan terimakasih atas kedatangannya,dan


kesediaanya untuk membantu permasalahan keluarga kecil kami..

Konselor : untuk memperjelas akar masalah dari keluarga ini saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada bapak, ibu dan adek

Konselor : yang pertama saya akan bertanya kepada ibu bagai mana perasaan
selama ini mengurus rumah tangga

Ibu S. : sejujurnya ya pak … saya sebagai ibu rumah tangga saya sering
merasa cemas terhadap tingkahlaku anak saya belakangan ini,
diamana saya tidak bisa mengawasi anak saya terus meneerus
karena saya harus membantu Bapak mencari tambahan uang untuk
kebutuhan sehari- hari.

Konselor :baik …. Selanjutnya saya akan bertanya pada adek , apa sih…
perasaan yang dirasakan sehingga adek bisa pengen bolos, lalu
memalak temannya dan berkelahi

Anak Ibu S. : sebenarnya saya merasa kurang di perhatikan oleh bapak dan ibu
yang selalu jarang dirumah dan jarang menayakan keadaan saya,
sehingga saya tidak ada tempat untuk mencurahkan perasaan saya ,
selain itu uang jajan saya sedikit sekali sehingga saya suka
memalak teman-teman agar keinginan saya terpenuhi.

Konselor : baik selanjutnya pertanyaan untuk bapak … bagaimana perasaan


bapak dengan kondisi rumah tangga sekakrang ini

Bapak R : ya … sedih sekali dan kecewa ya bu… saya melihat kondisi anak
saya , dimana saya berharap anak saya akan menjadi lebih baik,
dengan saya bekerja banting tulang untuk mencukupi kebutuhan
rumah tangga. Dimana pekerjaan saya hanya buruh bangunan.

Konselor : baik … bapak, ibu, adek. Dari beberapa keterangan keluarga


dapat saya memberi masukan …

Bapak R : baik bu… silahkan.

Konselor : menurut kesimopulan saya pokok dari permasalahan keluarga ibu


dan bapak adalah adek ini merasa kurang perhatian, dimana dia
ingin mencurahkan keluh kesahnya kepada orang terdekatnya tapi
karena kesibukan bapak dan ibu sehingga adek merasa kurang di
perhatikan
Konselor : untuk adek… membolos , berkelahi dan memalak itu bukan
perbuatan baik , dan akan menimbulkan permasalahan baru untuk
adek dan keluarga.

Konselor : bagai mana perasaan bapak, ibu dan adek setelah mengungkapkan
perasaan masing- masing, dan perubahan apa yang akan dilakukan
untuk memperbaiki kondisi keluarga?

Bapak R. : saya ucapkan terimakasih banyak… saya merasa lega setelah


masing masing dari kami mengungkapkan perasaan masing-
masing, untuk kedepannya saya akan memperbaiki komunikasi
dengan anak saya dan istri dan lebih memantau keadaan keluarga
saya. Untuk masalah keuangan saya harapkan untuk anak dan istri
saya agar lebih mengerti dengan kondisi pekerjaan saya yg hanya
buruh bangunan dimana upahnyapun tidak seberapa, untuk anak
saya sekolah yang baik supaya lebih baik dari bapaknya.

Ibu S. : saya juga merasa lega bu… sebagai ibu rumah tangga saya juga
akan memperbaiki komunikasi dengan anak saya dan lebih dekat
dengan anak dan suami.

Anak Ibu S. : saya juga merasa lega dan menyadari betapa sayang nya kedua
orang tua saya terhadap saya , untuk selanjutnya saya tidak akan
berkelahi, membolos dan memalak serta saya akan lebih rajin
belajar supaya saya menjadi orang yang sukses.

Konselor : baik… saya rasa untuk pertemuan kalai ini saya rasa sudah
cukup , semoga tidak terulang lagi kejadian seperti ini, selalu dijaga
komunikasi dalam keluarga, saya ijin pamit , assalamualaikum.

Narator : PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai