TINJAUAN KASUS
A. Identitas
1. Identitas klien
Klien
Nama Klien : Ny. D
Umur : 38 Tahun
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 05 oktober 1982
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa Barat
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Kentang 5 No. 12 Tangerang
Status pernikahan : Menikah
2. Penanggung Jawab
Nama Penanggung Jawab : Tn, Y
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Umur : 41 Tahun
Pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Alamat : Jl. Kentang 5 N0. 12
Status Pernikahan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Alasan Utama Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat ini
Pasien mengatakan mengeluh tengkuk terasa sakit dan bendungan kaki dan tangan
bengkak, pandangan kabur dan kepala terasa pusing. Pasien mengatakan khawatir
janinnya tidak sehat atau cacat karena kondisi kesehatannya sekarang.
Sebelum sakit: Pasien mengatakan mandi 2x sehari, mencuci rambut 3x seminggu dan
mengganti pakaian 2x sehari, pasien juga mengatakan tidak terlalu menghiraukan
kesehatannya.
Saat sakit: pasien mengatakan mengganti pakaian dan mandi di bantu oleh suaminya dan
akhir-akhir ini baru peduli dangan kesehatannya.
Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x seehari habis 1 porsi
dengan nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Pasien juga mengatakan biasa minum 6-8 gelas/
hari (kurang lebih 1200-1600cc/hari)
Saat sakit: Pasien mengatakan saat sakit nafsu makannya berkurang hanya bisa
menghabiskan ½ porsi dengan nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan yang diberikan rs
sebanyak 3x sehari. Pasien juga mengatakan minumnya 4-6 gelas/hari (kurang lebih 800-
1200cc/hari).
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan bergerak dan beraktivitas.
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0= Mandiri
2= Dibantu Orang
4= Tergantung Total
Kesimpulan : Pola aktivitas pasien dalam kategori 2 yaitu makan, minum, eliminasi,
berpakaian dan mobilisasi dibantu orang lain.
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan tidurnya tidak terganggu biasa tidur kurang lebih 8 jam
dalam sehari tanpa ada gangguan
Saat Sakit: Pasien mengatakan saat sakit tidurnya tidak terganggu biasa tidur kurang lebih 8
jam dalam sehari tanpa ada gangguan.
5. Eliminasi
Sebelum sakit:
BAB: Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1x sehari, warna feses coklat, bau khas feses,
konsistensi lembek, tidak terdapat darah dan lendir.
BAK: Pasien mengatakan biasa BAK 6-8x sehari, warna kuning bening, bau khas urine,
volumen caira kurang lebih 1200cc/hari
Saat sakit:
BAB: Pasien mengatakan saat sakit tidak ada masalah, BAB 1x sehari, warna feses coklat,
bau khas feses, konsistensi lembek, tidak terdapat darah dan lendir.
BAK: Pasien mengatakan biasa BAK 4-5x sehari, warna kuning bening, bau khas urine,
volumen caira kurang lebih 1200cc/hari
Sebelum sakit:
- Peran Diri: Pasien mengatakan sebagai istri yang baik bagi keluarganya
Saat sakit:
- Harga Diri: Pasien mengatakan sudah memiliki 2 anak dan pernah mengalami
keguguran 1 kali
- Peran Diri: Pasien mengatakan sudah menjadi seorang ibu seutuhnya dan memberikan
keturunan di keluarganya.
Sebelum Sakit: Pasien mengatakan ia istri yang baik dikeluarganya, hubungan dengan teman,
keluarga dan tetangganya juga harmonis dan baik.
Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak mengalami masalah seksual dan reproduksinya.
Saat sakit: pasien mengatakan tidak mengalami masalah seksual dan reproduksinya
9. Manajemen Koping
Sebelum sakit: Pasien mengatakan biasa menceritakan dan berdiskusi pada suami tentang apa
masalah yang dialami sehari-harinya.
Saat sakit: Pasien mengatakan ia tetap terbuka dan menceritakan masalah penyakitnya pada
suami dan keluarganya
Sebelum sakit: Pasien mengatakan tidak ada masalah pada panca inderanya.
Saat sakit: Pasien mengatakan tidak ada masalah pada panca inderanya
C. Pemeriksaan Fisik
1) Vital Sign
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 22x/menit
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan Umum
a) Sakit/Nyeri
S : Skala 5
Lain-lain: -
a) Kepala
Inspeksi: Bentu kepala Normochepal, tidak ada lesi, penyebaran rambut merata, tidak ada
pendarahan
b) Rambut
Inspeksi: Rmbut berwarna hitam pendek, tidak ada kutu, ketombe, penyebaran rambut
merata dan tidak ada lesi.
c) Mata
Inspeksi: Bentuk simetris, sclera berwarna putih, konjungtiva tidak anemis, tidak buta
warna, lapang pandang (+), pergerakan bola mata (+), visus 6/6 dan ada kantung mata.
Palpasi: Tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan tekanan bola mata(+).
d) Hidung
Inspeksi: Warna kulit hidung merata, Hiperpigmentasi (-), tidak ada sekret, tidak ada
perdarahan, tidak ada penyumbatan, tidak terdapat pembengkakan.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan di sinus maksilaris, frontalis dan etmoidailis, tidak ada
nyeri tekan seputum.
e) Telinga
Inspeksi: Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada lesi, dan
tidak ada massa.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, uji pendengaran (tes rinne(+) tes weber(+)).
Inspeksi: Warna bibir merah,tidak terdapat bibir sumbing, tidak ada lesi, tidak ada massa,
tidak terdapat bau mulut, warna gigi putih, tidak ada karies gigi, posisi gigi simetris,
warna lidah merah, tidak ada ulkus, warna selaput lendir merah, tidak ada tumor, tidak
ada peradangan, tidak terdapat perdarahan dan tidak ada stomatitis.
g) Leher
Inspeksi: bentuk leher simetris, warna kulit merata, tidak ada hiperpigmentasi, tidak
terdapat pembengkakan, tidak ada jaringan parut dan tidak ada massa.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan pada kelenjar
tiroid dan tidak ada nyeri tekan pada trakea.
h) Thorax
1. Paru-paru
Inspeksi: Bentuk simetris, warna kulit merata tidak ada hiperpigmentai, terdapat retraksi
dada dan tidak ada lesi
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa, kesimetrisan ekspansi dada(+),
taktil fremitus(+)
Perkusi: Suara resonan.
Auskultasi: Suara Ronchi , Whezing
2. Jantung
Kardiovaskuler
Inspeksi: tidak ada sianosi, tidak terlihat edema, palpitasi(+) dan tidak ada lesi
i. Abdomen
Inpeksi: tidak terlihat hiperpigmentasi, tidak terlihat ada lesi, terlihat ada retraksi dan
tidak terlihat ada edema.
Leopold I : teraba fundus uteri 28 cm di bawah proc. Xyphoideus teraba massa besar,
lunak
Leopold II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian – bagian kecil janin di sebelah
kanan.
Leopold III : teraba masa keras, terfiksir.
Palpasi: Suhu kulit teraba hangat, tekstur halus, tidak ada nyeri tekan, turgor elastis dan
tidak ada edema.
l). Ektremitas
Kekuatan otot:
Lain-lain :-
Laboratorium :
1. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
1) Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr% )
2) Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
3) Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3)
2. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine +3
3. Pemeriksaan Fungsi hati
a) Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
b) LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
c) Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul)
d) Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45 u/ml )
e) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l )
f) Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
4. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
Radiologi
a. Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus
lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
b. Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin lemah.
o). Terapi Medik
No Tanggal DS DO
1. 7-10-2020 Pasien mengatakan nyeri pada Pasien tampak gelisah dan menahan
daerah perut atasnya dan nyeri pada daerah abdomen dan
Pukul 10.00
tengkuk tengkuk.
ANALISA DATA
P = Berhubungan dengan
penyakit
Kerusakan jaringan
Q = Seperti tertusuk-tusuk
duri
R = Bagian perut atas
( epigastrium)
S = Skala 5
Nyeri akut
T = Nyeri saat beraktivitas
maupun istirahat
DO: Pasien tampak gelisah dan
menahan nyeri pada daerah
abdomen.
TD : 160/100 mmHg, Nadi
80x/mnt, RR: 22x/mnt, Suhu :
37,2C
2 04-10-2020 DS : Pasien mengatakan Ansietas Mengatakan
Pkl 10:00 khawatir janinnya tidak sehat khawatir kondisi
atau cacat karena kondisi janin
kesehatannya sekarang dan
pernah mengalami keguguran
Cemas
3 07-10-2020 DS: Pasien mengatakan Autoimun,
Pukul 10.00 mengalami lemas sejak multigravida
seminggu lalu dan waktu
tertentu mengalami kejang,
pandangan kabur dan terasa Pre Eklamsi
pusing.
DO : TD : 160/100 mmHg,
Nadi 80x/mnt, RR: 22x/mnt, Resiko terjadinya
kejang
Suhu : 37,2 , edema di tangan
dan kaki.
Odem derajat 2
Hasil lab protein urine +3
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi organ
(vasospasme dan peningkatan tekanan darah).