Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


ACARA IV
ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT

I. Tujuan
Mengidentifikasi karbohidrat baik secara umum maupun untuk karbohidrat yang
memiliki gugus pereduksi dengan reaksi warna
II. Cara Kerja
II.1Identifikasi Umum
II.1.1 Uji Molish
II.1.1.1.1 Diukur maltose sebanyak 2 ml.
II.1.1.1.2 Ditambahkan tiga tetes pereaksi molisch lalu diaduk.
II.1.1.1.3 Diukur asam sulfat pekat sebanyak 2ml.
II.1.1.1.4 Ditambahkan asam sulfat pekat pada tabung reaksi secara perlahan
melalui dinding tabung dan tidak diaduk.
II.1.1.1.5 Diamati perubahan yang terjadi pada larutan.
II.2Identifikasi Karbohidrat Pereduksi
II.2.1 Uji Benedict
II.2.1.1.1 Tuangkan benedict pada beker glass yang berukuran 100ml.
II.2.1.1.2 Dilakukan pemipetan pada benedict sebanyak 2,5ml lalu
dimasukkan pada tabung reaksi secara perlahan melalui dinding
tabung.
II.2.1.1.3 Dilakukan pemipetan pada urin sebanyak empat tetes, lalu
dimasukkan pada tabung reaksi secara perlahan tepat ditengah
tabung reaksi.
II.2.1.1.4 Dihomogenkan urin dengan benedict.
II.2.1.1.5 Dilakukan pemanasan terhadap tabung reaksi dengan cara menjepit
tabung reaksi lalu diletakkan tepat diatas bunsen hingga menguap.
II.2.1.1.6 Diamkan larutan pada rak tabung reaksi selama 10 menit.
II.2.1.1.7 Diamati perubahan yang terjadi pada larutan.
II.2.2 Uji Fehling
II.2.2.1.1 Disiapkan fehling a yang terbuat dari 7 gram CuSO4 dan 100ml
larutan, sedangakan fehling b terbuat dari 35 gram KNa tartarat, 10
gram NaOH, dan 100 ml larutan.
II.2.2.1.2 Dicampurkan fehling a dan b dengan perbandingan 1:1.
II.2.2.1.3 Disiapkan tiga tabung reaksi. Pada tabung reaksi yang pertama
ditambahkan gula, pada tabung reaksi kedua ditambahkan
suksrosa, pada tabung reaksi ketiga ditambahkan sukrosa dan asam
sitrat.
II.2.2.1.4 Tabung reaksi pertama dan tabung reaksi kedua dimasukkan pada
beker glass yang berisi air panas. Sedangkan tabung reaksi yang
ketiga dimasukkan pada es bath masing-masing selama 2 menit.
II.2.2.1.5 Dipindahkan tabung reaksi ke rak tabung reaksi dan masing-
masing tabung reaksi ditambahkan reagen fehling yang telah
dibuat.
II.2.2.1.6 Dilakukan pemanasan terhadap ketiga tabung reaksi.
II.2.2.1.7 Diamati perubahan warna yang terjadi
II.2.3 Uji Pembentukan Osazon
II.2.3.1.1 Dimasukkan sebanyak 5ml sampel glukosa ke dalam tabung reaksi
untuk mengetahui bentuk galaktosazon dan glukosazon.
Sedangkan untuk mengetahui bentuk maltosazon dan fruktosazon
menggunalakan 5ml sampel fruktosa
II.2.3.1.2 Ditambahkan sedikit fenilhidrazin.
II.2.3.1.3 Ditambahkan 10 tetes asam asetat glacial dan Na asetas padat.
II.2.3.1.4 Dilakukan pengkocokan pada tabung reaksi hingga homogen.
II.2.3.1.5 Dipanaskan tabung reaksi dengan bunsen hingga mendidih.
II.2.3.1.6 Disaring larutan yang telah dipanaskan dengan kertas saring dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih.
II.2.3.1.7 Dimasukkan larutan ke dalam penangas selama 30 menit, lalu
didinginkan.
II.2.3.1.8 Endapan kuning yang terbentuk diletakkan pada gelas benda lalu
diamati dibawah mikroskop.
II.2.4 Uji Iodin
II.2.4.1.1 Disiapkan sampel berupa pati.
II.2.4.1.2 Dilakukan pengkocokan pada larutan pati.
II.2.4.1.3 Diteteskan sebanyak 1 tetes iodin pada pada larutan pati.
II.2.4.1.4 Diamati perubahan warna yang terjadi.
II.3Identifikasi Khusus Fruktosa
II.3.1 Uji Seliwanoff
II.3.1.1.1 Dijepit tabung reaksi, lalu ditambahkan 5ml reagen seliwanoff dan
1 ml larutan HCL.
II.3.1.1.2 Dilakukan pengkocoan terhadap tabung reaksi.
II.3.1.1.3 Dipanaskan tabung reaksi diatas bunsen selama 30 detik sambil
dilakukan pengkocokan.
II.3.1.1.4 Dilakukan pendinginan
II.3.1.1.5 Diamati perubahan yang terjadi
III. Hasil Pengamatan
No Nama Uji Keterangan
1. Identifikasi umum Pada batas pertemuan asam sulfat dengan
(Uji Molish) larutan terbentuk cincin ungu, yang
menandakan bahwa maltose positif
mengandung karbohiodrat
2. Uji Benedict Pada tabung reaksi menghasilkan warna biru
kekuningan. Endapan berwarna kuning,
sedangkan larutan berwarna biru. Hal ini
menandakan bahwa urin ini positif mengandung
glukosa.
3. Uji Fehling Pada tabung reaksi pertama (glukosa) terjadi
perubahan warna menjadi merah bata, ini
berarti bahwa glukosa menunnjukan hasil
positif. Hal ini karena uji ini digunakan untuk
menguji aldehida, sehingga glukosa
mengandung gugus aldehid.
Pada tabung reaksi kedua (sukrosa) tidak terjadi
perubahan warna, tetap biru yang. Hal ini
berarti sukrosa tidak dapat bereaksi dengan
cincin glukosa sehingga menandakan hasil yang
negative.
Pada tabung reaksi yang ketiga (sukrosa dan
asam sitrat) menunjukan adanya perubahan
warna menjadi biru kehitaman, yang
menandakan hasil yang positif. Hal ini
disebabkan karena sukrosa dan asam sitrat telah
bereaksi sehingga disakarida dipecah menjadi
monosakarida.

4. Uji pembentukan osazone kristal glukosazon berbentuk jarum seperti yang


terlihat di bawah mikroskop.
kristal galaktosazon seperti yang terlihat di
bawah mikroskop (pelat belah ketupat).
Kristal maltosazone berbentuk bunga matahari
seperti yang terlihat di bawah mikroskop.
bubuk kristal laktosa berbentuk puff / landak
seperti yang terlihat di bawah mikroskop.
5. Uji Iodin Pada sampel pati terbentuk perubahan warna
menjadi biru tua. Uji iodin positif menunjukan
adanya pati.
6 Uji Seliwanoff Ketoheksosis pada perlakuan dengan asam
klorida bentuk 5-hidroksimetil furfural yang
pada kondensasi dengan resorsinol
menghasilkan kompleks berwarna merah ceri.
Fruktosa adalah keton, sehingga bereaksi postif
dengan saliwanof.

Mengetahui, Semarang, 2 November 2020

Asisten

Candra Wahyuningsih Anita Andini


(24020219120002) (2402022012006)

Anda mungkin juga menyukai