OBAT-OBATAN
Disusun oleh :
1. Angelica Paulina L (24020220120001)
2. Annisa Nur A (24020220120002)
3. Eva Sundari F (24020220120003)
4. Rosliana Br Siboro (24020220120004)
5. Yuniar Wahyuningsih (24020220120005)
6. Anita Andhini (24020220120006)
7. Yoshua Mario S. (24020220120007)
8. Syifa Nurani R. (24020220120008)
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN.....................................................................................
II. RUMUSAN MASALAH............................................................................
III. TUJUAN.......................................................................................................
IV. ISI
4.1. Pengertian Kimia dan Bioteknologi......................................................
4.2. Peran Kimia dalam Bioteknologi..........................................................
4.3. Macam-Macam Antibiotik......................................................................
4.4.
4.5. Tahap-tahap Pembuatan Antibiotik..............................................
4.6. Cara Kerja Antibiotik........................................................................
4.7. Cara Kerja Vaksin.................................................................................
4.8.
I. PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan cabang dari ilmu alam yang mempelajari komposisi,
struktur, sifat dan perubahan materi. Ilmu kimia terutama berkaitan dengan atom dan
molekul serta interaksi dan transformasinya, misalnya sifat ikatan kimia yang
terbentuk antar atom untuk membentuk senyawa kimia. Ilmu kimia juga mempelajari
keterlibatan elektron dan berbagai bentuk energi dalam reaksi fotokimia, reaksi
oksidasi-reduksi, perubahan fasa materi, dan pemisahan campuran. Preparasi dan
sifat-sifat senyawa kompleks, seperti paduan, polimer, molekul biologis, dan senyawa
farmasi termasuk dalam bidang kimia khusus. Ilmu kimia kadang-kadang disebut
sebagai pusat ilmu alam karena ilmu kimia menjembatani ilmu alam lainnya, seperti
fisika dan biologi. Peran sentral kimia dapat dilihat pada klasifikasi sistematis dan
hirarkis tentang ilmu yang dibuat oleh Auguste Comte (1798 –1857). Pada klasifikasi
ini setiap bidang ilmu merupakan kerangka yang lebih umum dibanding bidang ilmu
di atasnya. Dengan cara yang sama, ilmu biologi tidak dapat sepenuhnya dapat
direduksi menjadi ilmu kimia meskipun fakta menunjukkan bahwa mesin yang
bertanggung jawab untuk hidup terdiri dari molekul. Sebagai contoh, mesin evolusi
dapat dijelaskan dari sudut pandang kimia dengan pemahaman bahwa yang
bertanggung jawab pada perubahan genetik adalah DNA (asam deoksiribonukleat).
Namun, ilmu kimia tidak dapat sepenuhnya menggambarkan proses evolusi secara
lengkap karena kimia tidak mengandung konsep-konsep seperti seleksi alam yang
bertanggung jawab terhadap terjadinya evolusi. Ilmu kimia mendasari ilmu biologi
karena ilmu kimia memberikan metodologi untuk mempelajari dan memahami
molekul pembentuk sel. Koneksi yang dibuat oleh ilmu kimia terbentuk melalui
berbagai sub-disiplin ilmu yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin
ilmu. Baik konsep-konsep kimia dan maupun fisika dibutuhkan di bidang kimia
fisika, kimia inti, dan kimia teoretik. Kimia dan biologi interseksi di bidang biokimia,
kimia obat, biologi molekuler, biologi kimia, dan genetika molekular. Kimia dan
matematika interseksi di bidang seperti matematika kimia dan komputasi kimia.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana peran kimia di bidang bioteknologi?
2. Bagaima proses pembuatan obat?
3. Bagaimana kinerja vaksin dan antibiotik dalam tubuh?
4. Apa saja jenis-jenis antibiotik?
5. Apa saja keunggulan vaksin dan antibiotik?
III. TUJUAN
Cabang lain dari ilmu kimia adalah kimia organik, yaitu kimia tentang zat yang
berhubungan dengan makhluk hidup. Mulanya diyakini bahwa zat organik tidak dapat
dibuat dari bahan anorganik. Tenu saja hal ini tidak sepenuhnya benar. Zat organik
dapat disintesis dengan cara yang sama seperti dalam zat anorganik, tetapi sintesis zat
organic memerlukan pengaturan atom-atom penyusun molekul yang lebih rumit.
Kimia organik memiliki hubungan yang sangat dekat dengan biologi yang memasok
zat organik, dan industry; dan lebih jauh lagi, kimia fisika dan mekanika kuantum
dapat diterapkan untuk senyawa organik dan anorganik. Namun demikian, masalah
utama kimia organik tidak dalam aspek ini, melainkan dalam hal analisis dan sintesis
zat dalam sistem biologi, yaitu dalam makluk hidup. Hal ini mendorong timbulnya
kajian biokimia atau biologi molekuler. Dengan ditulisnya makalah ini diharapkan
pembaca dapat mengetahui hubungan anatar ilmu kimia dengan bioteknologi
khususnya di bidang obat-obatan.
IV. ISI
IV.1. Pengertian Kimia dan Bioteknologi
Kimia merupakan ilmu tentang materi, sifatnya, strukturnya,
perubahan/reaksinya serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Kimia
secara khusus dibagi menjadi beberapa bidang utama, yaitu: kimia analisis, kimia
organik, kimia anorganik, kimia fisik, dan biokimia.
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi kesehatan adalah salah satu cabang ilmu bioteknologi yang
mempelajari penerapan bioteknologi di dalam kesehatan dan salah satunya
berkaitan erat dengan kimia. Contoh penerapan bioteknologi yang berkaitan
dengan ilmu kimia adalah pembuatan vaksin.
4.5.3. Fermentasi
Tangki fermentasi pada dasarnya adalah tangki versi besar yang
mampu menampung sekitar 30.000 galon dan diisi dengan media
pertumbuhan yang sama. Antibiotika ditemukan dalam tangki benih dan
juga menyediakan lingkungan indusif untuk pertumbuhan. Berikut
mikroorganisme yang diizinkan untuk tumbuh dan berkembang biak.
Selama proses ini, mereka mengeluarkan jumlah besar antibiotik yang
diinginkan. Tank-tank didinginkan untuk menjaga suhu antara 73-81 F (23-
27,2 C). Hal ini terus gelisah, dan aliran berkelanjutan dari udara
disterilkan dipompa ke dalamnya. Untuk alasan ini, anti-foaming agen akan
ditambahkan secara berkala. Karena kontrol pH sangat penting untuk
pertumbuhan yang optimal, asam atau basa ditambahkan ke tangki yang
diperlukan.
4.5.5. Pengilangan
Produk antibiotik dapat mengambil berbagai bentuk. Mereka bisa
dijual dalam solusi untuk tas intravena atau jarum suntik, dalam bentuk pil
atau kapsul gel, atau mereka dapat dijual sebagai bubuk, yang dimasukkan
ke dalam salep topikal. Tergantung pada bentuk akhir, langkah-langkah
pemurnian berbagai antibiotik dapat diambil setelah isolasi awal. Untuk
tas intravena, antibiotik kristal dapat dilarutkan dalam larutan, dimasukkan
ke dalam tas, yang kemudian tertutup rapat. Untuk kapsul gel, antibiotik
bubuk secara fisik diisi ke bagian bawah kapsul kemudian bagian atas
secara mekanik diberlakukan. Ketika digunakan dalam salep topikal,
antibiotik tersebut dicampur ke dalam salep. Dari titik ini, produk
antibiotik diangkut ke stasiun kemasan akhir. Di sini, produk ditumpuk
dan dimasukkan ke dalam kotak. Mereka dimuat di truk dan diangkut ke
berbagai distributor, rumah sakit, dan apotek. Seluruh proses fermentasi,
pemulihan pengolahan, dan bisa berlangsung dari lima sampai delapan
hari.