NIM : 0310182069
KELAS : P.BIO 2 SEM V
UTS EKOLOGI TUMBUHAN
1. Bagaimana bentuk hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lainnya
dan juga lingkungan? Bagaimana fleksibilitas dan cara mereka berinteraksi
dengan lingkungannya? (20)
Jawaban
a. Hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lainnya
Dalam suatu ekosistem, suatu hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain
dapat memiliki pola-pola tertentu. Dimana pola-pola ini membentuk suatu interaksi. Interaksi
antara dua makhluk hidup, sering disebut dengan istilah simbiosis. Dimana, simbiosis merupakan
hubungan timbal balik antara dua mahkluk hidup yang saling berdampingan. Ternyata hubungan
timbal balik antara kedua makhluk hidup ini dapat menimbulkan dampak bagi kedua mahkluk
hidup, baik itu hal yang menguntungkan maupun merugikan.
Simbiosis atau proses interaksi ini, dapat dibagi menjadi beberapa simbiosis:
Simbiosis Parasitisme, merupakan proses simbiosis dimana satu pihak mendapat keuntungan
dan pihak yang lain akan di rugikan. Contohnya hubungan antara bunga raflesia dan
inangnya.
Simbiosis Mutualisme, merupakan hubungan antar makhluk hidup yang saling
menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contohnya hubungan
antara jamur dan pohon yang ditumpanginya.
Simbiosis Komensalisme, merupakan simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan
pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan. Contohnya hubungan
antara tanaman anggrek dengan tumbuhan inangnya.
Simbiosis Amensalisme, merupakan simbiosis dimana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya
tidak diuntungkan maupun dirugikan. Simbiosis amensalisme sering dikaitkan dengan istilah
alelopati. Alelopati adalah suatu sifat menghambat pertumbuhan organisme di lingkungan
sekitar melalui ekskresi zat racun. Contohnya Pohon pinus mengeluarkan zat alelopati yang
membuat tumbuhan- tumbuhan lain jadi terhambat untuk berkembang. Inilah yang
menyebabkan mengapa kita akan sulit menemukan tumbuhan lain yang dapat hidup di sekitar
area pertumbuhan pinus.
b. Hubungan Antara Tumbuhan dengan Lingkungannya.
Habitat makhluk hidup adalah tempat tinggal berbagai jenis organisme hidup
melaksanakan kehidupannya. Semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini, saling
membutuhkan organisme yang lain dalam melangsungkan kehidupannya. Hubungan antara
tumbuhan dengan lingkungan sangat berkaitan erat karena lingkungan merupakan habitat
sekaligus tempat tinggal bagi suatu tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Dan bila suatu
lingkungan terganggu maka secara otomatis dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan
suatu tumbuhan tersebut. Tumbuhan dan lingkungan dapat dikatakn memiliki pola interaksi
timbal balik yang sangat erat.
Hubungan tumbuhan dengan tanah sebagai substrat atau habitat berhubungan erat dengan
jenis (struktur dan tekstur tanah), sifat fisik, kimia dan biotik tanah, kandungan air tanah,
nutrien dan bahan-bahan organik, serta bahan anorganik sebagai hasil proses dekomposisi
biota tanah.
Konfigurasi permukaan bumi sangat mempengaruhi ketinggian, kemiringan, dan
deodinamika lahan sebagai habitat, yang akan berpengaruh terhadap iklim (cahaya/matahari,
suhu, curah hujan, dan kelembaban udara); yang secara langsung atau tidak langsung
berhubungan erat dengan tumbuhan dalam kaitannya dengan kehadiran, distribusi, jenis-jenis
tumbuhan, dan berbagai proses biologi tumbuhan.
Hubungan iklim dengan tumbuhan sangat erat. Iklim berpengaruh terhadap berbagai proses
fisiologi (fotosintesis, respirasi, dan transpirasi), pertumbuhan dan reproduksi (pembungaan,
pembentukan buah, dan biji) dan sebagainya.
Air sebagai komponen lingkungan abiotik merupakan faktor ekologi yang penting selain
cahaya, suhu dan kelembaban udara, merupakan hasil proses presipitasi uap air yang
sebagian besar jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk curah hujan. Ketersediaan air per
tahun sangat menentukan keberadaan, sebaran dan berbagai proses biologi tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya.
Hubungan tumbuh-tumbuhan dengan udara atmosfir pada umumnya berkaitan dengan gas
CO2, O2, dan angin.
Hubungan masyarakat tumbuhan dengan makhluk hidup lainnya terjadi dalam bentuk
hubungan antara tumbuh-tumbuhan dengan tumbuhan lainnya, antara tumbuh-tumbuhan
dengan hewan, tumbuhan dengan mikrobiota (parasit dan biota pengurai) dan antara
tumbuhan dengan manusia.
3. Dapatkah tanaman digunakan sebagai alat ilmiah untuk menganalisis seluk beluk
lingkungan atau untuk menguji hipotesis tentang evolusi? (20)
Jawaban
Tanaman dapat digunakan sebagai alat ilmiah untuk menganalisis suatu seluk beluk
lingkungan atau bisa dikatakan tumbuhan dapat dijadikan suatu bioindikator ligkungan yang
menunjukkan bagaimana kondisi lingkungan tersebut. Caranya yang paling gampang untuk
melihat hal ini yaitu salah satunya dengan melihat bagaimana ciri-ciri morfologi dan fisiologi
yang terjadi pada tumbuhan tersebut. Karena bila terjadi perubahan diluar dari kebiasaan
normalnya maka kondisi lingkungan tersebut tidak normal. Hal lain yang dapat dilakukan yaitu
dengan cara melihat sebaran dan kerapatan dari tumbuhan tersebut apakah besar atau kecil.
Semakin besar maka akan semakin bagus. Dan cara yang paling bagus yaitu dengan cara
mengamati kromosom dari tumbuhan tersebut. Bila terjadi perubahan kromosom maka otomatis
lingkungan tersebut terjadi perubahan yang sangat significan.
Kecepatan angin pada lingkungan mikro pada satu mm dari permukaan daun tentu
mempunyai kecepatan angin yang berbeda dengan bagian organ lain, sehingga dikatakan
lingkungan mikro adalah lingkungan dimana tanaman mampu bertanggap. Ekologi Tumbuhan
sesungguhnya tak mungkin dapat dipisahkan dari ekologi hewan maupun mikroba karena dalam
habitat yang sama selalu dapat dijumpai keberadaan hewan dan mikroba.
Ekologi tumbuhan adalah kajian pada tingkatan hirarkhi organisme dan populasi, serta
ekosistem yang ditempati, berkaitan dengan kondisi tersebut maka kajian dimulai dari
pengenalan tanaman, analisis berdasarkan parameter ekologi yang digunakan, dimulai dari
tingkatan yang paling luas yang menutup permukaan bumi yang disebut sebagai vegetasi.
Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi
merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem.
Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.
Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis
serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.
A. Pengertian Geografi
B. Pengertian Ekologi
Pendekatan ekologi dalam Geografi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah
dan menganalisa suatu gejala atau sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip
ekologi.Dalam pendekatan ini analisis hubungan antar variable manusia dengan dengan variable
lingkungan lebih ditekankan sehingga dapat dikatakan bahwa analisisnya lebih dikenal sebagai
analisis vertical.
Geografi dapat dikatakan juga sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud
menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia. Pokok
dari geografi adalah berkenaan dengan studi tentang ekologi manusia pada area/daerah yang
khusus. Pengertian geografi pada konteks ini bukan merupakan pengertian geografi secara
keseluruhan, melainkan kepada geografi regional. Meninjau region sebagai suatu bentuk
ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian penyebaran aktivitas manusia dengan lingkungannya
pada area atau daerah tertentu. Interelasi manusia dengan alam lingkungan di sekitarnya dikaji
berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.
Selain itu pendekatan ekologi merupakan suatu pendekatan yang berdasarkan interaksi
dan interdependensi yang terjadi pada lingkungan. Lingkungan geografi bisa diartikan sama
dengan lingkungan pada umumnya. Pendekatan ekologi dilakukan dengan berpusat pada
interelasi kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya yang membentuk system keruangan
yang dikenal dengan ekosistem.
Sebagai contoh didalam pendekatan ekologi bahwa suatu pemukiman ditinjau sebagai
suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan
alamnya. Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan interaksi dalam ruang terutama terhadap
lingkungannya mengalami tahapan-tahapan sebagai berikut: