Anda di halaman 1dari 12

NAMA : SANTI ARIANI RAMBE

NIM : 0310182069
KELAS : P.BIO 2 SEM V
UTS EKOLOGI TUMBUHAN

1. Bagaimana bentuk hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lainnya
dan juga lingkungan? Bagaimana fleksibilitas dan cara mereka berinteraksi
dengan lingkungannya? (20)
Jawaban
a. Hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lainnya
Dalam suatu ekosistem, suatu hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain
dapat memiliki pola-pola tertentu. Dimana pola-pola ini membentuk suatu interaksi. Interaksi
antara dua makhluk hidup, sering disebut dengan istilah simbiosis. Dimana, simbiosis merupakan
hubungan timbal balik antara dua mahkluk hidup yang saling berdampingan. Ternyata hubungan
timbal balik antara kedua makhluk hidup ini dapat menimbulkan dampak bagi kedua mahkluk
hidup, baik itu hal yang menguntungkan maupun merugikan.
Simbiosis atau proses interaksi ini, dapat dibagi menjadi beberapa simbiosis:
 Simbiosis Parasitisme, merupakan proses simbiosis dimana satu pihak mendapat keuntungan
dan pihak yang lain akan di rugikan. Contohnya hubungan antara bunga raflesia dan
inangnya.
 Simbiosis Mutualisme, merupakan hubungan antar makhluk hidup yang saling
menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contohnya hubungan
antara jamur dan pohon yang ditumpanginya.
 Simbiosis Komensalisme, merupakan simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan
pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan. Contohnya hubungan
antara tanaman anggrek dengan tumbuhan inangnya.
 Simbiosis Amensalisme, merupakan simbiosis dimana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya
tidak diuntungkan maupun dirugikan. Simbiosis amensalisme sering dikaitkan dengan istilah
alelopati. Alelopati adalah suatu sifat menghambat pertumbuhan organisme di lingkungan
sekitar melalui ekskresi zat racun. Contohnya Pohon pinus mengeluarkan zat alelopati yang
membuat tumbuhan- tumbuhan lain jadi terhambat untuk berkembang. Inilah yang
menyebabkan mengapa kita akan sulit menemukan tumbuhan lain yang dapat hidup di sekitar
area pertumbuhan pinus.
b. Hubungan Antara Tumbuhan dengan Lingkungannya.
Habitat makhluk hidup adalah tempat tinggal berbagai jenis organisme hidup
melaksanakan kehidupannya. Semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini, saling
membutuhkan organisme yang lain dalam melangsungkan kehidupannya. Hubungan antara
tumbuhan dengan lingkungan sangat berkaitan erat karena lingkungan merupakan habitat
sekaligus tempat tinggal bagi suatu tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Dan bila suatu
lingkungan terganggu maka secara otomatis dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan
suatu tumbuhan tersebut. Tumbuhan dan lingkungan dapat dikatakn memiliki pola interaksi
timbal balik yang sangat erat.
 Hubungan tumbuhan dengan tanah sebagai substrat atau habitat berhubungan erat dengan
jenis (struktur dan tekstur tanah), sifat fisik, kimia dan biotik tanah, kandungan air tanah,
nutrien dan bahan-bahan organik, serta bahan anorganik sebagai hasil proses dekomposisi
biota tanah.
 Konfigurasi permukaan bumi sangat mempengaruhi ketinggian, kemiringan, dan
deodinamika lahan sebagai habitat, yang akan berpengaruh terhadap iklim (cahaya/matahari,
suhu, curah hujan, dan kelembaban udara); yang secara langsung atau tidak langsung
berhubungan erat dengan tumbuhan dalam kaitannya dengan kehadiran, distribusi, jenis-jenis
tumbuhan, dan berbagai proses biologi tumbuhan.
 Hubungan iklim dengan tumbuhan sangat erat. Iklim berpengaruh terhadap berbagai proses
fisiologi (fotosintesis, respirasi, dan transpirasi), pertumbuhan dan reproduksi (pembungaan,
pembentukan buah, dan biji) dan sebagainya.
 Air sebagai komponen lingkungan abiotik merupakan faktor ekologi yang penting selain
cahaya, suhu dan kelembaban udara, merupakan hasil proses presipitasi uap air yang
sebagian besar jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk curah hujan. Ketersediaan air per
tahun sangat menentukan keberadaan, sebaran dan berbagai proses biologi tumbuhan dan
makhluk hidup lainnya.
 Hubungan tumbuh-tumbuhan dengan udara atmosfir pada umumnya berkaitan dengan gas
CO2, O2, dan angin.
 Hubungan masyarakat tumbuhan dengan makhluk hidup lainnya terjadi dalam bentuk
hubungan antara tumbuh-tumbuhan dengan tumbuhan lainnya, antara tumbuh-tumbuhan
dengan hewan, tumbuhan dengan mikrobiota (parasit dan biota pengurai) dan antara
tumbuhan dengan manusia.

2. Bagaimana cara tumbuhan mengatasi masalah penyebaran, perkembangan dalam


suatu situs yang tepat, berkompetensi, dan meraih energi dan nutrisi? (20)
Jawaban
A. Cara Tumbuhan Mengatasi Persoalan Persebaran (Dispersal)
Untuk mempertahankan jenisnya, tumbuhan melakukan proses reproduksi, sedangkan
untuk mempeluas daerahnya (melakukan persebaran), tumbuhan melakukan dispersal atau
pemencaran / penyebaran alat reproduksinya yaitu buah / biji. Agen pembantu penyebaran biji
ini dapat berupa agen biotik (burung, mamalia, serangga) maupun abiotik (angin, air, gravitasi).
Penyebaran tumbuhan juga dapat di bantu dengan cara berikut ini:
1) Penyebaran tumbuhan dengan perantara angin (Anemokori).
Tumbuhan yang penyebarannya dibantu oleh angin memiliki ciri-ciri:
 Biji berbulu atau berambut, contoh: alang-alang (Imperata cylindrica), kapuk/kapas (Ceiba
petanra).
 Biji terpencar, apabila tangkainya tergoyang oleh angin maka biji akan keluar lewat lubang
atau celah pada biji. Mekanisme ini disebut pendupaan. Contoh: opium (Papaver sp.)
 Biji kecil dan ringan, contoh: angrek (famili Orchidaceae).
 Buah bersayap, contoh: meranti, tengkawang (famili Dipterocarpaceae).
 Buah berambut, contoh: Anemones sp.
2) Penyebaran tumbuhan dengan perantara Angin (Hidrokori).
Ciri–ciri dari biji yang penyebarannya secara hidrokori adalah ringan dan memiliki
pelindung yang baik bagi embrionya (biji). Oleh karena itu, biasanya mempunyai struktur
kulit buah dengan tiga lapis:
 Eksokarp, kulit yang paling luar mengilap, tipis, dan kuat.
 Mesokarp, kulit yang tengah yang tebal berisi rongga udara sehingga biji menjadi ringan dan
mengambang di air.
 Endokarp, kulit yang paling dalam kuat dan keras yang berfungsi untuk melindungi embrio.
Contoh tumbuhan yang mpenyebaran bijinya dibantu oleh air adalah: kelapa (cocos
nucifera), buah nyamplung (Calophyllum inophyllum), eceng gondok (Eichornia crassipes),
teratai (Niphea sp.), bakau (Rhizoporasp.).
3) Penyebaran tumbuhan dengan perantara hewan (Zookori).
Penyebaran tumbuhan dengan bantuan hewan (Zookori) biasanya terjadi pada tumbuhan
yang memiliki buah berair dan buah kacang-kacangan. Hewan yang berperan biasanya: burung,
kelelawar, tikus, serangga, dan mamalia yang memakan buah tersebut. Biji dari buah yang
dimakan tidak dapat dicerna karena terlalu keras sehingga biji-biji tersebut dikeluarkan bersama
kotoran diberbagai tempat yang dilalui oleh hewan tersebut.
4) Penyebaran tumbuhan dengan perantara manusia (Antropokori).
Manusia memiliki pengaruh yang cukup besar dalam persebaran tumbuhan. Terutama
manusia dengan ilmu dan teknologi yang dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan
dengan cepat dan mudah. Penyebaran dengan perantara manusia dibedakan atas dua:
 Penyebaran disengaja, merupakan Penyebaran yang dilakukan untuk kepentingan hidup
manusia. Contohnya: kopi dan kelapa sawit yang didatangkan dari Afrika, kina dan karet dari
Amerika Selatan.
 Penyebaran tidak disengaja, misalnya melalui biji yang menempel pada pakaian manusia dan
terbawa ke daerah bahkan ke Negara lain. Contoh: berbagai biji rumput-rumputan.
B. Cara Tumbuhan Mengatasi Persoalan Perkecambahan dalam Suatu Situasi yang Tepat
Cara tumbuhan berkembang pada situasi yang tepat yaitu dengan cara beradaptasi
terhadap lingkungannya dengan cara yang tepat. Tumbuhan hidup di mana-mana di Bumi. Untuk
hidup dalam banyak habitat yang berbeda, mereka telah berevolusi adaptasi yang memungkinkan
mereka untuk bertahan hidup dan bereproduksi di bawah keragaman kondisi.
C. Cara Tumbuhan Mengatasi Persoalan Kompetisi
Kompetisi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
 Kompetisi intraspesifik yakni persaingan antara organisme yang sama dalam lahan yang
sama.
 Kompetisi interspesifik yakni persaingan antara organisme yang beda spesies dalam
lahan yang sama.
Intraplant competition yakni persaingan antara organ tanaman, misalnya antar organ
vegetatif atau organ vegetatif lawan organ generatif dalam satu tubuh tanaman Interplant
competition yakni persaingan antar dua tanaman berbeda atau bersamaan spesiesnya (dapat pula
terjadi pada intra maupun interplant competition).
Persaingan diantara tumbuhan secara tidak langsung terbawa oleh modifikasi lingkungan.
Di dalam tanah, system-sistem akan bersaing untuk air dan bahan makanan, dan karena mereka
tak bergerak, ruang menjadi faktor yang penting. Di atas tanah, tumbuhan yang lebih tinggi
mengurangi jumlah sinar yang mencapai tumbuhan yang lebih rendah dan memodifikasi suhu,
kelembapan serta aliran udara pada permukaan tanah.
Tumbuhan mempunyai klorofil, dengan adanya klorofil inilah tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Salah satu hasil dari fotosintesis adalah karbohidrat. Karbohidrat ini digunakan oleh
tumbuhan untuk keperluan tumbuh. Tetapi tidak semua karbohidrat dihabiskan untuk keperluan
tubuhnya, sebagian karbohidrat disimpan sebagai cadangan makanan. Pada umumnya, tumbuhan
menyimpan cadangan makanannya pada buah, batang umbi dan daun. Glukosa yang merupakan
zat makanan hasil fotosintesis, selain digunakan untuk tumbuh dan berkembang biak juga
disimpan sebagai timbunan makanan. Sebagian besar bagian tumbuhan yang kita makan
merupakan timbunan makanan dari tumbuhan tersebut.Setiap tumbuhan memiliki tempat
menyimpan timbunan makanan yang berbeda-beda. Ada tumbuhan yang menyimpan timbunan
makanan pada akar, batang, ataupun buah. Berdasarkan tempat menyimpan timbunan
makanannya, tumbuhan dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanan di dalam umbi
b. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya di dalam buah
c. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanan di dalam biji
d. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanan di dalam batang.
D. Cara Tumbuhan Bertahan Terhadap Kala Buruk (Periode Jelek)
Cara tumbuhan dapat bertahan terhadap periode banjir dan badai yaitu dengan cara
menguatkan akar- akarnya. Contohnya saja pada mangrove memiliki akar tunggang yang dapat
memecah gelombang air ketika hujan sehingga dia tidak tumbang. Sedangkan untuk bertahan
terhadap kebakaran memiliki respon berupa menggugurkan daunnya agar tidak mudah terbakar.
Dan menghasilkan banyak air dengan cara ditransfer melalui pembuluh xilem agar pohonnya
tidak mudah terbakar. Dan juga cara lainnya untuk menghadapi respon tersbut yaitu dengan cara
menebalkan lapisan lignin agar batangnya keras sehingga tidak mudah untuk terbakar terhadap
api.
E. Cara tumbuhan mendapatkan nutrisi dan energi
Tumbuhan mempunyai klorofil. Dengan adanya klorofil inilah tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri. Proses membuat makanan ini disebut proses fotosintesis. Foto artinya
cahaya, sintesis artinya pembentukan. Jadi, fotosintesis adalah proses pembentukan makanan
pada tumbuhan yang memiliki klorofil dengan bantuan cahaya matahari
1. Mendapatkan Makanan Dari Fotosintesis
Dalam proses fotosintesis, tumbuhan memerlukan cahaya matahari, air, dan
karbodioksida. Tumbuhan menyerap air dari dalam tanah melalui akar. Dari akar, air
disalurkan/dibawa ke daun melalui pembuluh batang kayu. Pada daun, mulut daun menyerap
karbodioksida dari udara. Maka, terjadilah proses pembentukan makanan pada tumbuhan hijau
yang terjadi di dalam daun dengan bantuan cahaya matahari. Hasil dari fotosintesis adalah
karbohidrat dan oksigen.
2. Mendapat Makanan Dari Cadangan Makanan
Salah satu hasil dari fotosintesis adalah karbohidrat. Karbohidrat ini digunakan oleh
tumbuhan untuk keperluan tumbuh. Tetapi tidak semua karbohidrat dihabiskan untuk keperluan
tubuhnya, sebagian karbohidrat disimpan sebagai cadangan makanan.Pada umumnya, tumbuhan
menyimpan cadangan makanannya pada buah, batang umbi dan daun. Glukosa yang merupakan
zat makanan hasil fotosintesis, selain digunakan untuk tumbuh dan berkembang biak juga
disimpan sebagai timbunan makanan. Sebagian besar bagian tumbuhan yang kita makan
merupakan timbunan makanan dari tumbuhan tersebut.Setiap tumbuhan memiliki tempat
menyimpan timbunan makanan yang berbeda-beda. Ada tumbuhan yang menyimpan timbunan
makanan pada akar, batang, ataupun buah. Berdasarkan tempat menyimpan timbunan
makanannya, tumbuhan dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanan di dalam umbi
Umbi adalah akar atau batang yang mengembung dan berisi timbunan makanan.
Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk umbi ada dua jenis, yaitu
umbi akar dan umbi batang. Yang menyimpan cadangan makanan pada umbi akar dapat dilihat
dengan membesarnya bagian akar. Contohnya singkong. Tumbuhan yang timbunan makanannya
disimpan di dalam umbi di antaranya adalah kentang, singkong, dan ubi jalar.Sedangkan yang
menyimpan cadangan makanan di batang dapat dilihat dengan membesarnya batang yang
tertanam di dalam tanah. Contohnya wortel.
b. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya di dalam buah
Buah-buahan yang kita makan sehari-hari, seperti mangga, pepaya, apel, dan jeruk
merupakan timbunan makanan. Timbunan makanan tersebut disimpan oleh tumbuhan di dalam
buah.Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk buah, biasanya dapat
dilihat dengan adanya buah yang semakin lama semakin membesar. Buah ini biasanya, bentuk
dan warna buahnya yang masih muda/mentah dengan buah yang telah tua/matang sangat
berbeda.
c. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanan di dalam biji
Kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai merupakan kelompok tumbuhan yang
meyimpan timbunan makanannya di dalam biji.
d. Tumbuhan yang menyimpan timbunan makanan di dalam batang
Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk batang, dapat dilihat
pada bagian dalam batangnya berbentuk serat dan banyak mengandung air. Kamu mungkin
pernah memakan batang tebu yang rasanya manis dan segar. Tumbuhan tebu dan sagu
merupakan kelompok tumbuhan yang menyimpan timbunan makanannya di dalam batang.

3. Dapatkah tanaman digunakan sebagai alat ilmiah untuk menganalisis seluk beluk
lingkungan atau untuk menguji hipotesis tentang evolusi? (20)
Jawaban
Tanaman dapat digunakan sebagai alat ilmiah untuk menganalisis suatu seluk beluk
lingkungan atau bisa dikatakan tumbuhan dapat dijadikan suatu bioindikator ligkungan yang
menunjukkan bagaimana kondisi lingkungan tersebut. Caranya yang paling gampang untuk
melihat hal ini yaitu salah satunya dengan melihat bagaimana ciri-ciri morfologi dan fisiologi
yang terjadi pada tumbuhan tersebut. Karena bila terjadi perubahan diluar dari kebiasaan
normalnya maka kondisi lingkungan tersebut tidak normal. Hal lain yang dapat dilakukan yaitu
dengan cara melihat sebaran dan kerapatan dari tumbuhan tersebut apakah besar atau kecil.
Semakin besar maka akan semakin bagus. Dan cara yang paling bagus yaitu dengan cara
mengamati kromosom dari tumbuhan tersebut. Bila terjadi perubahan kromosom maka otomatis
lingkungan tersebut terjadi perubahan yang sangat significan.

4. Deskripsikan antara konsep ekologi, lingkungan, dan vegetasi! (20)


Jawaban
Kata atau istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Arnest Haeckel seorang ahli
Biologi Jerman pada tahun 1866. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” berarti
rumah dan “Logos” yang berarti ilmu. Jadi,ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dengan
rumahnya atau rumah tangga makhluk hidup. Secara harfiah ekologi merupakan ilmu yang
mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain mempelajari hubungan
timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi hanya bersifat eksploratif dengan
tidak melakukan percobaan, jadi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di
alam.Ekologi merupakan suatu kajian tentang makhluk hidup di tempat tinggalnya atau
habitatnya. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa lingkungan merupakan komponen
penting di dalamnya. Lingkungan merupakan keseluruhan faktor hidup (biotik) dan faktor tak
hidup (abiotik) yang meliputi dua bagian : lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan
makro adalah lingkungan yang cukup dekat dengan obyek yang dipengaruhi. Lingkungan mikro
berbeda dengan lingkungan makro. Sebagai contoh, lingkungan mikro di bawah kanopi hutan
berbeda dengan lingkungan makro di atasnya, seperti kelembaban, kecepatan angin,dll.
Lingkungan mikro di bawah batu di padang pasir lain pula keadaannya. Baik lingkungan makro
maupun lingkungan mikro sangat mempengaruhi keberadaan suatu spesies yang merupakan
suatu unit ekologi.

Komponen-komponen yang membentuk ekologi adalah : Lingkungan


abiotik (anorganik), terdiri dari tanah, udara, sinar matahari yang merupakan mediumuntuk
berlangsungnya kehidupan. Lingkungan biotik (organik) terdiri daritumbuhan, binatang,
manusia, yang menjadi penghuni lingkungan abiotik, dibedakan atas : Konsumen Primer, disebut
Herbivora, yaitu makhluk hidup pemakan rumput atau daun-daunan, misalnya kambing, rusa dan
sapi.

Sedangkan lingkungan hidup tanaman dibagi dalam dua kelompok besar,


pertama: lingkungan makro yaitu suatu lingkungan yang berpengaruh secara umum atau
regional, sedangkan yang ke dua adalah lingkungan mikro adalah lingkungan yang paling dekat
dengan tanaman yang secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut, jadi merupakan
suatu lingkungan dimana tumbuhan harus bertanggap. Lingkungan makro mungkin sangat
berbeda dengan lingkungan mikro sebagai contoh adalah lingkungan dalam suatu kanopi hutan
sangat berbeda dengan lingkungan luar kanopi tersebut khususnya pada kelembaban, kecepatan
angin, intensitas cahaya dan temperatur tentunya, lingkungan mikro di bawah suatu batuan di
gurun tentu lebih dingin dibandingkandengan diluar bebatuan tersebut.

Kecepatan angin pada lingkungan mikro pada satu mm dari permukaan daun tentu
mempunyai kecepatan angin yang berbeda dengan bagian organ lain, sehingga dikatakan
lingkungan mikro adalah lingkungan dimana tanaman mampu bertanggap. Ekologi Tumbuhan
sesungguhnya tak mungkin dapat dipisahkan dari ekologi hewan maupun mikroba karena dalam
habitat yang sama selalu dapat dijumpai keberadaan hewan dan mikroba.

Ekologi tumbuhan adalah kajian pada tingkatan hirarkhi organisme dan populasi, serta
ekosistem yang ditempati, berkaitan dengan kondisi tersebut maka kajian dimulai dari
pengenalan tanaman, analisis berdasarkan parameter ekologi yang digunakan, dimulai dari
tingkatan yang paling luas yang menutup permukaan bumi yang disebut sebagai vegetasi.

Vegetasi dalam ekologi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi
merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem.
Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.
Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis
serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.

5. Deskripsikan hubungan antara konsep geografi dan ekologi tumbuhan? (20)


Jawaban

A. Pengertian Geografi

Sebelum mendefinisikan geografi lingkungan (environmental geography), sangat


berguna untuk memandang terlebih dulu konsep geografi secara umum. Salah satu kesalahan
konsep yang umum terjadi adalah memandang geografi sebagai studi yang sederhana tentang
nama-nama suatu tempat. Implikasi dari pemahaman seperti itu menyebabkan terjadinya reduksi
terhadap hakekat geografi. Geografi menjadi pengetahuan untuk menghafalkan tempat-tempat
dimuka bumi, sehingga bidang ini menjadi kurang bermakna untuk kehidupan. Geografi sering
juga dipandang identik dengan kartografi atau membuat peta. Dalam prakteknya sering terjadi
para geograf sangat trampil dalam membaca dan memahami peta, tetapi tidak tepat jika kegiatan
membuat peta sebagai profesinya.

Bertahun-tahun manusia telah berusaha untuk mengenali lingkungan di permukaan


bumi. Pengenalan itu diawali dengan mengunjungi tempat-tempat secara langsung di muka
bumi, dan berikutnya menggunakan peralatan dan teknologi yang makin maju. Sejalan dengan
pengenalan itu pemikiran manusia tentang lingkungan terus berkembang, pengertian geografi
juga mengalami perubahan dan perkembangan. Pengertian geografi bukan sekedar tulisan
tentang bumi, tetapi telah menjadi ilmu pengetahuan tersendiri disamping bidang ilmu
pengetahuan lainnya. Geografi telah berkembang dari bentuk cerita tentang suatu wilayah
dengan penduduknya menjadi bidang ilmu pengetahuan yang memiliki obyek studi, metode,
prinsip, dan konsep-konsep sendiri sehingga mendapat tempat ditengah-tengah ilmu lainnya.

B. Pengertian Ekologi

Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya


dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya.

Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau


kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah
suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia
dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di
tempat tersebut.

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu


semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna
memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam
hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan
lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup
dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan
penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah
kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara
mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh
dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang
ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

Pendekatan ekologi dalam Geografi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah
dan menganalisa suatu gejala atau sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip
ekologi.Dalam pendekatan ini analisis hubungan antar variable manusia dengan dengan variable
lingkungan lebih ditekankan sehingga dapat dikatakan bahwa analisisnya lebih dikenal sebagai
analisis vertical.

Geografi dapat dikatakan juga sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud
menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia. Pokok
dari geografi adalah berkenaan dengan studi tentang ekologi manusia pada area/daerah yang
khusus. Pengertian geografi pada konteks ini bukan merupakan pengertian geografi secara
keseluruhan, melainkan kepada geografi regional. Meninjau region sebagai suatu bentuk
ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian penyebaran aktivitas manusia dengan lingkungannya
pada area atau daerah tertentu. Interelasi manusia dengan alam lingkungan di sekitarnya dikaji
berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.

Selain itu pendekatan ekologi merupakan suatu pendekatan yang berdasarkan interaksi
dan interdependensi yang terjadi pada lingkungan. Lingkungan geografi bisa diartikan sama
dengan lingkungan pada umumnya. Pendekatan ekologi dilakukan dengan berpusat pada
interelasi kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya yang membentuk system keruangan
yang dikenal dengan ekosistem.

Sebagai contoh didalam pendekatan ekologi bahwa suatu pemukiman ditinjau sebagai
suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan
alamnya. Aktivitas manusia dalam kaitannya dengan interaksi dalam ruang terutama terhadap
lingkungannya mengalami tahapan-tahapan sebagai berikut:

Tahapan yang sangat sederhana yaitu


1. manusia tergantung terhadap alam (fisis Determinisme).
Manusia belum memiliki kebudayaan yang cukup sehingga pemenuhan kebutuhan hidup
manusia dipenuhi dari apa yang ada di alam dan lingkungannya (hanya sebagai pengguna alam).
Sehingga pada saat alam tidak menyediakan kebutuhannya maka dia akan pindah atau mungkin
punah (kehidupan zaman purba).
2. Manusia dan alam saling mempengaruhi.
Manusia memenfaatkan alam yang berlebihan dan tidak memperhatikan kemampuan
alamnya, sehingga lingkungan alam rusak dan berakibat juga pengaruhnya terhadap manusia.
Manusia sudah mampu mengurangi ketergantungannya terhadap alam tapi manusia juga masih
membutuhkan alam.
3. Manusia menguasai alam.
Dengan berkembangnya ilmu, kemempuan dan budayanya, manusia dapat memanfaatkan
alam sebesar-besarnya. Contohnya dibuatnya mesin-mesin mengeksploitasi alam yang sebesar-
besarnya. Jika alam sudah tidak mampu lagi maka mesin-mesin digunakan untuk memproduksi
bahan-bahan sintesis yang tidak bias dibuat alam.
Lingkungan geografi memiliki dua aspek yaitu:
1. Lingkungan perilaku (behavior environment)
Lingkungan perilaku mencakup dua aspek yaitu pengembangan nilai dan gagasan dan
kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi
yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi dan proses sosil ekonomi dan perubahan
nilai-nilai lingkungan.
2. Lingkungan fenomena (phenomena environment)
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relic fisik tindakan manusia dan
fenomena alam.relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan
manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan
proses organic termasuk penduduk dan produk serta proses anorganik.

Anda mungkin juga menyukai