Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :

Dr. Irwandy, M.Pd.

Disusun Oleh :

NUR FAIZA

(2201131001)

JURUSAN BAHASA ASING

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang Maha
Esa, sebab telah me mb er ik a n ra hm at da n k ar un ia - N y a s e rt a ke s e ha ta n k ep ad a
s ay a, s e hi ng ga d ap at menyelesaikan tugas “Critical Book Report”. Tugas ini dibuat
untuk memenuhi salahsatu mata kuliah saya yaitu “Profesi Kependidikan”.
Tugas critical book report ini disusun disertai harapan bisa menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal perkembangan peserta didik.
Saya menyadari bahwa tugas critical book report ini masih jauh dari kesempurnaan,
apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf
karna sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas, karena
keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical
book report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas
perhatian nya saya mengucapkan terima kasih .
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Tujuan....................................................................................................................................4
C. Manfaat..................................................................................................................................4
D. Identitas Buku........................................................................................................................5
E. Ringkasan Isi Buku................................................................................................................5
1. Buku
utama........................................................................................................................5
2. Buku
pembanding..............................................................................................................8

BAB II PEMBAHASAN
A. Penilaian Isi Buku................................................................................................................14
1. Buku
utama......................................................................................................................14
2. Buku
pembanding............................................................................................................14

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................................................15
B.
Saran………………….........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan,
sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain. Negara kita harus mencetak orang-orang
yang berjiwa mandiri dan mampu berkompetisi di tingkat dunia. Saat ini, Indonesia
membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan juga produktif. Hal
tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik yang handal dan mampu
mencetak generasi bangsa yang pintar dan bermoral.

Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat berperan penting dalam kegiatan
belajar mengajar. Kedudukan guru merupakan posisi yang penting dalam dunia pendidikan
khususnya di lembaga pendidikan formal. Oleh karena itu, kebijakan sertifikasi bagi guru dan
dosen memang suatu langkah yang strategis untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia.

Kompetensi guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam
diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif. Sedangkan guru yang
profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan maksimal.

Guru merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Sudah
selayaknya seorang guru itu diberikan kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat dipahami
bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan yang layak.

B. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan Critical Book Riview ini ialah;

a. Untuk menambah pengetahuan tentang Profesi Kependidikan.


b. Untuk membandingkan isi kedua buku.
c. Mengetahui kelemahan dan kelebihan isi buku.
d. Untuk memenuhi tugas Profesi Kependidikan.

C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan Tentang Profesi Kependidikan dan Segala informasi yang
berkaitan dengan Profesi Kependidikan.
2. Pembaca mendapatkan pehamanan tentang Peranan Guru dalam menjalankan Profesi
Kependidikan

D. Identitas Buku

1. Buku Pertama (Buku Utama)


a. Judul Buku : Profesi Kependidikan
b. Penulis : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
c. Penerbit : Unimed Press
d. Tahun Terbit : 2019
e. Kota Terbit : Medan
f. Tebal Buku : 404 Halaman
g. Bahasa : Indonesia
h. Isbn : 978-602-7938-05-2

2. Buku Kedua (Buku pembanding)


a. Judul Buku : Pendidikan Profesi Keguruan
b. Penulis : Dr.H.A.Rusdiana, Drs, M.M,& Dr.Hj. Yeti heryati,M.Pd
c. Penerbit : CV.Pustaka setia
d. Tahun Terbit : 2015
e. Kota Terbit : Jakarta
f. Tebal Buku : 350 Halaman
g. Bahasa : Indonesia
h. Isbn : 978-979-076-452-1  

E. Ringkasan Isi Buku

1. Buku Pertama (Utama)

BAB 1 HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN

A. Pengertian Profesional

Secara etimologis istilah Profesi berasal dari bahasa Inggris “Profession” yang berakar
dari bahsa Latin “Profeus” yang artinya “mengakui” atau “menyatakan mampu atau ahli
dalam satu bentuk pekerjaan”. Secara semantic profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan
yang menuntut keahlian (expertise) dari pada anggotanya.

Goods Dictionary of education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh sutisna


(1985), mendefinisikan Profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi
yang relative lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang khusus.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimak bahwa tidak semua pekerjaan dapat
digolongkan kepada pekerjaan yang professional. Suatu pekerjaan dikatakan professional
apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dikerjakan oleh orang yang memenuhi persyaratan
atau kriteria tertentu.

Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1) bekerja sepenuhnya dalam jam
jam kerja, (2) pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat
ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan proses yang
lama, (4) membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, (5) pekerja
berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan pribadi, (6) memiliki otonomi untuk
bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien, (8) menjadi anggota organisasi profesional
sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang
tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya, dan (10) keahliannya boleh diadvertensikan
untuk mencari klien.

Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga kompetensi yaitu kompetensi
personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan untuk kompetensi guru
profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.

BAB II PROFESIONALISASI JABATAN GURU

Professionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtunan
perubahan (peristiwa) di perkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan terus, rangkaian
tindakan, pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk (KKBI,1999).

Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalam waktu yang
lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat pengangkatan (SK) sebagai
guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”, menjadi pelayan
manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan manusia.

Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui terbentuk dalam waktu yang lama, mulai
dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Setelah itu melanjut ke LPTK yang sudah
dinyatakan berhasil menyandang gelar atau predikat “tenaga pendidik professional”. Unsur-
unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja guru menurut Siswanto
dalam Lamatenggo (2001) adalah sebagai berikut:

1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Tanggung Jawab
4. Ketaatan
5. Kejujuran
6. Kerja sama
7. Prakarsa
8. Kepemimpinan

BAB III PERAN ORGANISASI DAN PENYIKAPAN PROFESI KEPENDIDIKAN


Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki keahlian
khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisassi profesioanal bertujuan
untuk mengikat, mengawasi, dan meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Para aggota
dikalangan suatu profesi dapat berkumpul dalam satu wadah dan dapat saling tukar
pengalaman antara sesama anggota dalam melaksanakan praktek profesi.

Penyikapan profesi kependidikan, tenaga profesional tentunya menuntut sikap yang


profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik dan tenaga
Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29. Pola tingkah laku guru yang
profesional harus bersikap komitmen yang utuh terhadap peraturan perundang-undangan,
organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU
RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota
Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan
guru atau tenaga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV PERANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kata manajemen berasal dari kata “manage” berarti kelola, yang artinya penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan.Usman (2006) menyatakan manajemen
pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan
suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.

Terdapat fungsi manajemen dalam pendidikan salah satunya menurut “Williem H.


Newman yaitu: Planning/perencaaan, Organizing- Pengorganisasian, Supervising/
pengendalian, Controling/ pengawasan.

Sedangkan, Fungsi atau peranan guru disini melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan, dimana guru dapat memahami dan mampu menjadi bagian yang
terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan segala tugas dan tanggung
jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah sebgai manajer
pendidikan disekolah.

BAB V HAKEKAT SUPERVISI PENDIDIKAN

Secara umum supervisi berarti upaya pemberin bantuan kepada guru gar dapat membantu
pesrta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya sering supervisi
diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru. Seorang supervisior adalah
seorang yang memiliki kelebihan-kelebihan di bidang keguruan, dimana kelebihan tersebut
dapat membuatnya membantu guru memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih
baik.Hal yang melatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :

1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu


dikendalikan dalam kerjasama
2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar
daripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)
3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan tuntunan
masyarakat yang semakin kompleks.

Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas


penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalah
mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperkuat
pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas
dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar, membantu meningkatkan kemampuan
belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan.

BAB VI BIMBINGAN KONSELING DAN PERANAN GURU

Bimbingan dan konseling (BK) merupakan suatu proses pertemuan langsung antara
konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu konseling
mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku.

Terdapat tujuan Konseling yaitu: memahami dirinya dengan baik, memahami


lingkungannya, membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah yang
dihadapi.

Sedangkan, fungsi konseling anatara lain : Fungsi Pemahaman Individu, Fungsi upaya
Pencegahan terhadap timbulnya masalah, Fungsi Penyaluran kegiatan atas progaram yang
dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal , Fungsi Penyesuaian membantu
terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya, Fungsi Perbaikan membantu siswa
yang masih mengalami masalah , Fungsi Pengembangan membantu siswa dalam
mengembangkan keseluruhan secara mantap dan terarah.

Terdapat beberapa peranan guru dalam keseluruhan program konseling, yaitu:

Sesungguhnya semua guru telah melakukan tugas rangkap yaitu mengajar dan
membimbing. Adalah benar bahwa guru perlu mempelajari bagaimana sebaiknya memberi
dan mendalami teori kondeling itu memerlukan waktu. Banyaknya jumlah siswa di sekolah
merupakan salah satu masalah yang sering dijadikan alasan oleh guru untuk tidak melakukan
tugas konseling.

2. Buku Pembanding (Kedua)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Pengertian profesi
Kata profesi identki dengan kata kehalian , javis ( 1983) seorang ilmuan tugas profesi
sebagai seorang ahli . profesi adalah jabaran atau pekerjaan yang menuntut kehlian ,
tanggung jawab , dan kesetiaan dari para pelakunya .

B. Ciri-ciri profesi

Robrt W .Richy (suharsimi Arikunto) memberikan batasan-batasan ciri-ciri profesi antara


lain: lebih mementingkan pelayanan manusia yang ideal di bandingkan dengan kepentingan
pribadi , secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari konsep serta
prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahlliannya.

C. Karaterisitik profesi

Menurut abraham adalah adanya aktivitas yang bersifat intelektual, berdasarkan ilmu
pengetahuan di gunakan untuk tujuan pelayanan yang dapat di pelajari, terorganisasi secara
internal, dan altruisti mementingkan orang lain.

BAB II KONSEP DASAR GURU PROFESIONAL

A. Makna dan hakikat guru profesional

1. Mengapa guru harus profesional


2. Untuk napa guru profesionl

B. Hakikat dan ciri-ciri guru profsional

1. Prinsip-prinsip guru profsional


2. Ciri kepribadian guru profesional

C. Konsep dasar sikap dan perilaku guru profesional

1. Sikap salahan-salaan guru


2. Kompetensi guru dan dosen

D. Menjadi guru profesional ,inspiratif, inovatif, dan reatif

BAB III KOMPETENSI DAN KINERJA GURU PROFESIONAL

A. Hakikat Kompetensi

1. Pengertian kompetensi
Dalam kamus besar bahasa indonesia karangan purwadinata , kompetnsi adalah
kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal . pengrtian dasar komptnsi
adalah kemampuan atau kecapaian.
2. Kompetensi yang harus di memiliki oleh seorang guru
3. Standar kompeternsi Guru, Kompetensi pedagogi, Kompetensi kepribadian,
Kompetensi sosial, Kompetensi profesional

B. Hakikat kinerja individu guru


1. Kinerja guru
 Merencanakan pembelajaran
 Melaksanakan pembelajaran
2. Kinerja inovatif guru
3. Beban kerja guru dalam undang -undang guru dan dosen no 14 tahun 2005 dan beban
kerja guru dalam UU No. 16 tahun 2009

C. Penilaian kinerja guru

Menurut peraaturan mentri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi
16 tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah penilaian yang di lakukan terhadap setiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, pangkatan , dan jabatannya.

BAB IV PENDATAAN SISTEM DALAM PENGEMBANGAN BELAJAR MENGAJAR

1. Makna Pendataan Pembelajaran


Pendataan pembelajaran dapat di katakan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap proses pembelajaran.
2. Pendatan sistem dalam pembelajaran
Sistem adalah satuan yang terdiri dari komponen-komponen yang terpadu dan
berproses untuk mencapai tujuan.
3. Ciri-ciri sistem pembelajaran
Pendatan sistem sebagai suatu pandangan tertentu mengenai proses pembelajaran
kegiatan belajar mengajar berlangsung terjadinya interaksi antara siswa dan guru dan
memberikan memudahkan siswa untuk belajar secara efektif

BAB V MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN

A. Konsep Model Pengembangan Sistem Pembelajaran

1. Teori model pengembangan


Dalam bidang pembelajaran, istilah model dan istilah terotis sering disamakan,
walaupun ada juga yang membedakannya. kebingungan penggunaan istilah teori
dengan model terjadi karena dua hal, yakni ketidakpastian apakah sebuah model
merupakan model dari analisis situasi yang umum atau teori ataukah dimasudkan
untuk menjadi model untuk sintesis,
2. Model pembelajaran
a. Model interaksi sosial
b. Model pengolahan informasi

B. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran

Model Pengembangan Sistem Pembelajaran yang berorintasi pada kelas, Model


Pengembangan Sistem Pembelajaran yang berorintasi pada hasil.

C. Desain Model pembelajaran inovatif inspiratif

1. Prinsip-prinsip teori pembelajaran


2. Teori pemodelan tingkah laku

D. Pengembangan model pembelajaran

1. Pengembangan model pembelaran konstrutivisme


2. Pengembangan model pembelajaran yang berpihak pada struktur model c-id

BAB VI STRATEGI RENCANA PENGEMBANGAN TUJUAN DAN BAHAN


PENGAJARAN

A. Strategi Pembelajaran

1. Pengertian strategi pembelajarn


2. Dasar pertimbangan pemilihan strategi

B. Perencanaan Pengajaran Dan Penyusunan Program Pengajaran

1. Pengertian perencanaan pengajaran


2. Dimensi perencanaan pengajaran

C. Pengembangan Dan Strategi Menyiapan Bahan Ajar

1. Pemahaman bahan ajar


2. Tujuan membuat bahan ajar

D. Penyusunan program pengajaran

1. Penguasaan materi
2. Analisis materi pelajaran‘

BAB VII STRATEGI RENCANA PENGEMBANGAN MEDIA DAN METODE


PENGAJARAN

A. Pengembangan strategi, metode dan media pengajaran

B. Pengembangan metode pembelajaran

1. Pengetian metode pembelajaran


2. Pendatan metode pembelajaran

C. Pengembangan Media Pembelajaran

1. Pengertian media pembelajaran


Media adalah berbagai jenis komponen di lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar.
2. Jenis- jenis dan karakteristik media pembelajaran
 Media grafis
 Media audio
D. Pemilihan media pembelajaran

1. Media berbasis visual


2. Media berbais audio-visual

BAB VIII STRATGI RENCANA EVALUASI DAN UMPAN BALIK PENGAJARAN

A. Konsep dasar evaluasi pendidikan

1. Pengertian evaluasi pndidikan


Evaluasi pendidikan adalah proses kegitan untuk menentukan kemajuan
pendidikan,dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2. Fungsi evaluasi pendidikan
Fungsi secara umum memiliki tiga fungsi pokok, yaitu mengukur kemajuan,
menunjang penyusuan rencana, dan memperbaiki melakukan penyempurnaan
kembali. Fungsi khusus ‘Fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat diteili dari
tiga segi, yaitu segi psikologis, segi didati, dan segi administratif.
3. Tujuan evaluasi pendidikan
Tujuan umum menghimpun bahasan keterangan yang dijadikan sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu. Tujuan khusus merangsang kegiatan siswa dalam menempuh
program pendidikan.

B. Strategi pengembangan evaluasi pengajran yaitu evaluasi pembelajaran dan Jenis- jenis
pembelajaran

C. Prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran yaitu Perencanaan evaluasi dan


Peladanaan evaluasi’

D. Umpan Balik evaluasi Pengajaran

BAB IX KONSEP BIMBINGAN KONSELING

A. Hakikat bimbingan konseling

a. Definisi bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
b. Definisi konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua
orang dan melalui hubungan itu.

B. Tujuan bimbingan dan konseling

Hakikat dari tujuan bimbingan konseling adalah membantu individu memperkembangkan


diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan prediksi posisi yang dimilikinya.

C. Fungsi bimbingan dan konseling di sekolah

a. Fungsi pemahaman
b. Fungsi pencegahan

D. Landasan teori dalam bimbingan konseling

a. Landasan ilmiah
b. Landasan pedagogis

E. Teori bimbingan konseling

a. Teori gestalt
b. Teori behavioristik

BAB X PENERAPAN BIMBINGAN DI SEKOLAH

A. Hakikat dan pentingnya program bimbingan konseling disekolah

1. Hakikat manusia, manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pentingnya BK di sekolah, BK dapat di posisikan secara tegas untuk mewujudkan
prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi tiap siswa untuk
datang membuat diri tanpa was-was akan privasinya.

B. Program bimbingan konseling disekolah

1. Hakikat pengembangan program BK, Layanan program bimbingan dan konseling


merupakan kegitan yang terencana berdasarkan pengurusan kebutuhan yang
diwujudkan dalam bentuk program bimingan dan konseling.
2. Komponen program BK di sekolah
a. Komponen program bimbungan konseling di sekolah
b. Kegiatan oprasional

C. Layanan Bimbingan kesehatan Mental

1. Pengertian kesehatan mental, kesehatan mental adalah terwujudnya keserasian yang


bersugguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri
antara manusia dengan dirinya sendiri dan lingkungannya
2. Penyakit-penyakit mental
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penilaian Isi Buku

1. Buku Utama

a. Kelemahan
 Tidak terdapat contoh dalam buku ini tentang penjelasan materi yang terlihat nyata
sehingga tidak adanya hasil dari adanya profesionalisme guru tersebut.
 Tidak adanya contoh penelitianguna lebih mendalami dan membuat data lebih
meyakinkan pembaca.
 Kurang disertainya gambar atau diagream – diagram yang menggambar suatu data
sehingga lebih relevan data atau penjelasan yang disampaikan dalam setiap materi
pada buku tersebut sehingga buku tesebut terlihat membosankan.
 Pada buku Profesi Guru, materi yang disampaikan kurang detail masih banyak
kekurangan seperti tidak di cantumkan tentang tujuan dan peranan dari profesi
keguruan, serta kode etik profesi.
b. Kelebihan
 Materi dalam buku ini dijelaskan secara beruntut sehingga terlihat keterikatan
yang jelas antara materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.
 Materi yang dijabarkan dalam setiap bab merupakan materi yang cukup banyak
dan lengkap pada buku pertama, dibandingkan buku kedua.
 Aspek-aspek pengetahuan mengenai pengertian profesi dan bagaimana
profesionalisme guru dijelaskan secara detail.
 Kedua buku memiliki penggunaan Bahasa yang baik dan mudah
dimengerti.Penulisan dalam buku sesuai dengan aturan EYD.
 Cover buku yang menarik, membuat adanya ketertarikan pembaca untuk
membaca buku tersebut.
 Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran – lampiran yang sangat bermanfaat
bagi pembaca karena berisi undang – undang tentang guru dan dosen sehingga
kita dapat lebih memahami hal – hal yang mendasari dan melatarbelakangi
profesionalisme seorang guru.

2. Buku Pembanding

a. Kelemahan
 Tidak di cantumkan tentang tujuan dan peranan dari profesi keguruan, serta kode
etik profesi
b. Kelebihan
 Bagus, karena mampu menjelaskan tentang pengembangan profesi guru yang
harus di ketahui dan di kuasai oleh seorang guru secara rinci dalam pelaksanaan
PBM di kelas, sehingga seorang guru bisa profesional dalam menjalankan
kewajibannya. 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Goods Dictionary of education, sebagaimana dikutip dan diterjemahkan oleh sutisna


(1985), mendefinisikan Profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi
yang relative lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh kode etik yang khusus. Jadi, profesi
adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Profesionalisme
guru sangat diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini
dikarenakan guru merupakan faktor utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan
pendidikan.

Kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata susila dan akhlak yang
bermaksud norma atau aturan segala tingkah laku dari anggota organisasi profesi yang
sifatnya mengikat kedalam, yang memiliki tujuan dariadanya kode etik profesi ini adalah
Menjunjung tinggi martabat profesi , Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggotanya, Pedoman berperilaku. Terdapat Fungsi kode etik adalah untuk memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan, sarana
kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, mencegah campur tangan
pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.

B. Saran

Saran akan disampaikan antara lain adalah penggunaan kode etik guru yang sesuai karena
guru merupakan penentu arah tujuan pendidikan dimana pendidikan akan membuat dan
mengolah manusia menajadi manusia yang seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, 2018, Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED PRESS

Dr.H.A.Rusdiana, Drs, M.M, Dr.Hj. Yeti heryati,M.Pd, 2015, Profesi Guru, Bandung :
Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai