Dosen Pengampu :
Kelompok 2
2021
DEFINISI ORGANISASI NON PROFIT
Organisasi nirlaba atau organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk
mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang
tidak komergi tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneten
Organisasi nlaba termasuk gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik,
organisasi politik, bantuan masyarakat dalam peraturan-undangan, organisasi jasa sukarelawan,
serikat buruh, asosiasi prolesional, institut, museum, dan beberapa petugas pemerintah. Tujuan
utama dari organisasi ini dapat didefinisikan dalam hal sosial, Politik, budaya, pendidikan dan
tujuan nirlaba lainnya. Untuk sebuah organisasi nirlaba dapat karena beberapa perubahan dalam
peraturan pemerintah
Yayasan (Foundation)
Yayasan adalah suatu badan hukum atau organisasi nirlaba yang didirikan berdasarkan pemis
ahan aset yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan,
yang tidak mempunyai anggota dan didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang
ditentukan dalam. undang-undang Nomor 28 Tahun 2004) tentang Undang-Undang Nomor 16
Tahun 2001 tentang Yayasan mendefinisikan dasar-sebagai badan hukum non-anggota
Perkumpulan (Association)
Perkumpulan adalah suatu badan hukum atau organisasi nirlaba yang merupakan kumpulan
orang yang bersama-sama mengatur organisasi maksud dan tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan serta tidak ada pembagian keuntungan kepada anggotanya
Lembaga (institute)
Institut adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mencapai tujuan dalam hal
pendidikan, sosial, budaya dan Humaniora. Contohnya seperti institut strategi nasional (LSN),
pusat studi strategis dan internasional (CSIS) dll. Lembaga atau institut harus memilih bentuk
badan hukum antara lain foundation asosiasi atau koperasi sebagai badan hukum.
CONTOH ORGANISASI NON PROFIT
Contoh organisasi jenis ini adalah gereja, sekolah negeri, Derma publik, rumah sakit dan klinik
umum, organisasi politik, bantuan masyarakat, jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi
profesional, lembaga kajian, museum, dsb.
Dalam arti luas Perkumpulan meliputi suatu Persekutuan, koperasi dan Perkumpulan yang saling
menanggung. Perkumpulan dipandang sebagai sup jek hukum yang dapat melakukan perbuatan
hukum, menyandang hak dan kewajiban, yaitu dapat digugat maupun menggugat di pengadilan.
Selain itu, Perkumpulan wajib mendaftar kan organisasi nya kepada Instansi yang berwenang
untuk mendapat status badan hukum.
a) Sumber daya organisasi berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya
yang diberikan.
b) Menghasikan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika suatu organisasi
menghasilkan laba, maka jumiah tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik
organisasi tersebut.
c) Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dijual, dialinkan. atau ditebus kembali, atau
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
a. Orientasi
Organisasi publik berorientasi pada pelayanan masyarakat (tidak mencari untung).
Sementara organisasi nirlaba didirikan untuk mendukung isu menarik perhatian publik
untuk suatu tujuan dan tidak komersil, bersifat nirlaba.
b. Kepemilikan
Kepemilikan organisai nirlaba tidak jelas siapa sesungguhnya ‘pemilik’. Sementara
kepemilikan organisasi publik adalah milik negara yang diatur oleh konstitusi.
c. Dalam Hal Donatur
Organisasi nirlaba membutuhkan donatur sebagai sumber pendanaan, sedangkan
organisasi publik didanai oleh pendapatan negara / daerah yang didapat dari pajak.
d. Dalam Hal Penyebaran Tanggung Jawab
Pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris
bukanlah ‘pemilik’ organisasi, sementara di organisasi publik yang bertanggung jawab
adalah negara, dan yang mengelolanya adalah pejabat.
Sumber pendanaan Organisasi Non profit berasal dari beberapa sumber yaitu :
Suatu Organisasi nirlaba tidak dianjurkan untuk mencari pendapatan dari kegiatan yang
dilakukan, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa organisasi beroperasi komersial. Pendapatan
organisasi dapat bersumber dari kegiatan organisasi dengan memperhatikan beberapa hal dasar
seperti :
c. Penghargaan atas kinerja yang dilakukan organisasi nirlaba; Jenis kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi nirlaba yang melibatkan partisipasi masyarakat dan
memberikan tanggung jawab untuk pemeliharaan dan operasional dengan pendanaan
melalui pengenaan tarif yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan.
Hibah diberikan oleh suatu organisasi nirlaba untuk mendukung suatu kegiatan tertentu.
Pemberian hibah sangat spesifik mulai dari organisasi pemberi, jenis kegiatan, pelaksanaan
hingga konteks kegiatan yang dilakukan. Seperti pembuatan proposal, rincian kegiatan, dan
rincian dana yang dibutuhkan. Sehingga dana hibah murni sebagai donor bukan pelaksana suatu
kegiatan karena diberikan sesuai proposal yang diajukan.
Merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu modal atau aset organisasi yang tergantung
dari besaran jumlah nilai investasi. Pada umumnya, organisasi nirlaba tidak diperkenankan untuk
melakukan investasi dengan resiko tinggi karena dana yang diinvestasikan tidak boleh berkurang
dan harus meningkat jumlahnya sehingga organisasi nirlaba harus lebih berhati-hati/konservatif
dalam memperhitungkan resiko dan keuntungan dalam berinvestasi.
Dalam suatu kounitas atau organisasi nirlaba dengan beberapa anggota biasanya mewajibkan
anggota untuk memberikan iuran. Besaran iuran disesuaikan dengan kesepakatan bersama atau
dapat juga bersifat sukarela.
Pendapatan langsung dapat diperoleh suatu organisasi nirlaba melalui usaha komersil dengan
membentuk unit khusus dalam mennggangi atau memiliki saham/kepemilikan badan usaha
komersil.