Anda di halaman 1dari 12

BAB 5

TINJAUAN MANAJEMEN PROYEK

5.1. Manajemen Mutu


Dalam manajemen royek, pengendalian mutu diperlukan untuk memastikan
bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi memenuhi persyaratan atau
spesifikasi yang telah diencanakan sebelumnya. Pengendalian mutu yang
diterapkan pada proyek pembangunan gedung Fakultas Psikologi Kampus B UIN
Raden Fatah Palembang meliputi:
1. Pengendalian Material yang Datang
Pengendalian material dilakukan guna mendapatkan material yang sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan. Material yang memenuhi
syarat kemudian diletakkan di gudang material.
2. Pemeriksaan Mutu Beton
a. Slump Test
Slump test merupakan metode yang digunakan untuk menentukan
konsistensi atau kekakuan dari campuran beton segar. Pada proyek ini nilai slump
yang dipakai yaitu sebesar 12 ± 2 cm.

Gambar 5.1. Pengujian Slump


(Dokumentasi pribadi, 2019)

67 Universitas Sriwijaya
68

b. Uji Kuat Tekan Beton


Uji kuat tekan beton bertujuan untuk memperoleh nilai kuat tekan beton
yang besarnya berupa beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton
hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu. Sampel yang diuji berbentuk
silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.

Gambar 5.2. Sample Uji Kuat Tekan


(Dokumentasi pribadi, 2019)

5.2. Manajemen Waktu


Manajemen waktu adalah bagian dari efisiensi setiap aktivitas proyek.
Potensi pemborosan dan kegagalan proyek akan semakin besar tanpa manajemen
waktu yang optimal. Manajemen waktu juga berkaitan dengan penjaminan agar
proyek dapat berjalan tepat waktu dengan tetap memperhatikan keterbatasan biaya
serta penjagaan kualitas.
Dalam proyek ini pengendalian waktu dilakukan melalui time schedule.
Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing
item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang
ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Time schedule yang digunakan di
proyek ini berupa kurva s dalam rentang waktu mingguan. Berdasarkan kurvas s
gedung Fakultas Psikologi direncanakan dibangun pada tanggal 26 Desember
2019 dan selesai pada tanggan 31 Desember 2019. Dalam pelaksanaannya proyek
ini mengalami keterlambatan total sebesar 20,74% atau selama 100 hari terhitung
dari tanggal 16 Oktober 2018 sampai 2 Juli 2019. Faktor penyebab keterlambatan
69

adalah akses jalan yang buruk sehingga menghambat aksesibilitas kendaraan


pembawa material ketika akan memasuki area proyek.

Tabel 5.1. Progres Mingguan Proyek Pembangunan Kampus B Universitas Islam


Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang
XTangg Minggu
Keterlambatan
al ke-
10-Apr
26 0,72%
16-Apr
17-Apr
27 0,78%
23-Apr
24-Apr
28 0,74%
30-Apr
01-Mei
29 0,94%
07-Mei
08-Mei
30 1,04%
14-Mei
15-Mei
31 1,10%
21-Mei
22-Mei
32 1,01%
28-Mei
29-Mei
33 LIBUR 
04-Jun
05-Jun
34 LIBUR 
11-Jun
12-Jun
35 1,23%
18-Jun
19-Jun
36 1,75%
25-Jun
26-Jun
37 1,20%
02-Jul

Tabel di atas memperlihatkan keterlambatan terbesar perminggu pada


proyek ini sebesar 1,75%. Nilai ini didapat dari selisih persentase mingguan
rencana dengan persentase mingguan realisasi dikalikan waktu pelaksanaan
rencana yakni 480 kalender. Upaya yang dilakukan untuk mengejar keterlambatan
adalah dengan penambahan jam kerja, mempercepat pengadaan material,
mempercepat pembayaran pekerja dan subkontraktor, serta evaluasi kendala yang
ada di lapangan.
70

5.3. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Kegiatan konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan.
Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan, antara
lain menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Maka dari itu kegiatan
konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan ketentuan K3,
contohnya seperti penerapan K3 pada proyek pembangunan kampus b uin
jakabaring palembang.
Pada Proyek pembangunan kampus B UIN Raden Fatah Palembang
dibangun sembilan gedung, yaitu gedung administrasi, perpustakaan,
laboratorium, gedung fakultas tarbiyah, fakultas bisnis dan ekonomi, fakultas
sains dan teknologi, dan fakultas psikologi. Penerapan K3 pada Pada peroyek ini
telah diterapkan dengan baik. Seluruh karyawan dan pekerja yang terlibat serta
segala aktivitas konstruksi yang berlangsung dalam proyek tersebut wajib
mematuhi aturan-aturan K3 yang berlaku dan dijalankan sesuai dengan prosedur
keselamatan kerja yang benar. Hal ini bertujuan untuk :
1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
2. Menjamin agar stiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
3. Menjamin proses produksi berjalan lancar

Penerapan K3 tentu merajuk pada undang-undang keselamatan kerja,


diantaranya adalah:

1. KEPMEN No. 555 K/26/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan Kerja


Pertambangan Umum
2. UU No.13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan
3. PERMENAKER RI No.1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja
Konstruksi Bangunan
4. UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
5. Permenakertrans RI No.4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
6. Permenakertrans RI No.1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
71

7. Permenakertrans RI No.3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga


Kerja
8. Permenaker RI No.4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja

Ketika memasuki proyek pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah


Palembang maka setiap tamu, karyawan, dan semua yang memasuki area proyek
wajib mematuhi:

1. Mengutama keselamatan dan kesehatan kerja


2. Menggunakan alat pelindung diri
3. Menggunakan kartu tanda pengenal
4. Mematuhi rambu yang berlaku
5. Dilarang membawa senjata api dan senjata tajam
6. Dilarang merokok minum-minuman keras, narkoba, berjudi, dan berbuat
asusila
7. Menjaga kebersihan dan tamu wajib melapor

5.3.1.Implementasi K3 dalam Kegiatan Proyek

Dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain:

1. Skala proyek
2. Jumlah tenaga kerja
3. Lokasi kegiatan
4. Potensi dan resiko bahaya
5. Peraturan dan standar yang berlaku
6. Teknologi proyek yang digunakan

5.3.2.Toolbox Talk

Toolbox talk bertujuan untuk mengevaluasi potensi bahaya dalam setiap


tahapan project, serta membahas isu-isu keselamatan yang telah terjadi
sebelumnya dan yang akan datang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari pukul 07.30,
selama 15 menit yang diikuti oleh para pekerja dan pelaksana, serta diawasi oleh
72

petugas HSE (health, safety, environment). Khusus pada hari sabtu diadakan
toolbox meeting dan senam.

Gambar 5.3. Toolbox Talk


(Dokumentasi pribadi, 2019)

5.3.3.Pengawasan Pelaksanaan K3
Pengawasan dilakukan oleh safety man, khususnya di tempat kerja ekstrim.
Safety man bertugas mengawasi jalannya kegiatan konstruksi dan memperingati
pekerja bila tidak mematuhi prosedur keamanan dan keselamatan yang ada,
seperti tidak menggunakan safety helm, body harness, boat safety, merokok ketika
bekerja, datang tidak tepat waktu, dll.

Pekerja yang melanggar peraturan akan diberikan punishment sesuai dengan


jenis lubang yang terdapat di ID card. Terdapat 3 buah lubang di ID card pekerja
yang berurutan sesuai dengan tikat pelanggaran. Punishment diberikan sesuai
dengan SOP yang berlaku, yang telah ditandatangani oleh project manager,
petugas K3, dan pekerja. Untuk pekerja teladan yang taat peraturan, selalu
menggunakan APD dan datang tepat waktu akan mendapatkan reward.

5.3.4.Program K3

1. Pemasangan rambu-rambu K3. Rambu-rambu yang terdapat pada proyek ini


seperti larangan berenang di kanal, peringatan batas kecepatan maksimum di
dalam area proyek, peringatan wajib menggunakan APD, dll. Terdapat tiga
73

titik kumpul di area proyek ini, yaitu di depan area direksi keet, di lapangan
parkir, dan di depan pos security.
2. Pemakaian APD lengkap : safety helm, rompi jaring, boat safety, sarung
tangan, kacamata, double hook earplug, ear muff, dll.
3. Pemasangan sarana atau alat pengaman : safety line, tali run ling
(pembatas), jaring pengaman, pagar pembatas, dll.
4. Menjaga kebersihan area kerja.

Gambar 5.4. Alat Pelindung Diri (APD)


(Dokumentasi pribadi, 2019)

Gambar 5.5. Jaring Pengaman


(Dokumentasi pribadi, 2019)
74

Gambar 5.6. Safety Line


(Dokumentasi pribadi, 2019)
75

(a) (b)
76

(c) (d)

Gambar 5.7. Rambu-rambu K3


(Dokumentasi pribadi, 2019)

5.3.5.Evakuasi Keadaan Darurat

Jalur evakuasi adalah jalur yang menghubungkan hunian menuju titik


kumpul. Apabila terjadi keadaan darurat maka yang harus dilakukan adalah:

1. Jangan panik
2. Segera menuju tempat berkumpul sesuai area kerja
3. Tetap berjalan cepat (bukan berlari) dan jangan berbalik
4. Ikuti arahan dari kepala regu

Apabila berpotensi kebakaran maka segera padamkan sumber api


menggunakan APAR. APAR adalah alat pemadam api ringan dan berfungsi untuk
memadamkan api mula agar api besar atau kebakaran tidak terjadi. APAR terletak
di beberapa tempat diantaranya di dalam ruang kantor, di depan pos security, di
dalam ruangan meeting, di depan ruang meeting, di dalam barak, genset.

Gambar 5.8. Jalur Evakuasi


(Dokumentasi pribadi, 2019)
77

Gambar 5.9. APAR


(Dokumentasi pribadi, 2019)
5.3.6.Bahaya yang Dapat Terjadi di Sekitar Area Konstruksi

Adapun potensi bahaya yang dapat terjadi di sekitar lokasi proyek


pembangunan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang diantaranya adalah:

1. Terjatuh, tergelincir
2. Tertusuk, teriris, terpotong, terjepit, tertimpa besi atau bekisting
3. Mata terkena sebuk kayu
4. Tertimpa material
5. Tertabrak manuver alat berat
6. Terpapar debu dan semen
7. Pekerjaan lembur, dapat menyebabkan bahaya lelah, iritasi mata dan kulit,
tersandung tumpukan material, tergelincir

Para pekerja yang bekerja lembur diperiksa tensi darah dan diberikan
makanan tambahan. Apabila terjadi kecelakaan kerja maka dapat berkoordinasi
dengan BPJS kecelakaan kerja yang mana pada proyek ini bekerja sama dengan
RS. Hermina. Bila kecelakaan ringan dan masih bisa ditangani maka akan dibawa
ke ruang K3 dan ditangani oleh suster yang ada di sana. Namun kecelakaan yang
tidak dapat ditangani akan langsung dibawa ke rumah sakit dengan catatan 2x24
jam. Sebelum memulai aktivitas pekerjaan, pelaksana harus terlebih dahulu
mengumpulkan permit dan JSA kepada petugas K3 yang akan ditandatangani oleh
petugas K3 dan pelaksana itu sendiri. Permit dan JSA dikumpul setiap hari
sebelum pukul 10.00 pagi.
78

Gambar 5.10. Fasilitas Kesehatan pada Proyek


(Dokumentasi pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai