Anda di halaman 1dari 6

Statistika, 

Vol. 1, No. 2, November 2013 

ESTIMASI KANDUNGAN DO (DISSOLVED OXYGEN) DI KALI


SURABAYA DENGAN METODE KRIGING

Alan Prahutama
Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro, Semarang
Alamat e-mail : alan.prahutama@gmail.com

ABSTRAK
Kota Surabaya merupakan salah satu kota terbesar dengan pemukiman penduduk yang
cukup padat. Kali Surabaya merupakan salah satu sungai terbesar di Surabaya.
Peningkatan sektor industri, pedatnya pemukiman penduduk menyebabkan pencemaran
air di Kali Surabaya. Pengukuran tingkat kebersihan air menggunakan DO (Dissolved
Oxygen). DO merupakan oksigen terlarut yang digunakan untuk mengukur kualitas
kebersihan air. Semakin besar nilai kandungan DO menunjukan bahwa kualitas air
tersebut semakin bagus. Kriging merupakan salah satu metode geostatistika untuk
mengestimasi titik yang tidak tersempel dengan menggunakan unsur spasial pada lokasi
yang tersempel. Salah satu estimasi titik didalam kriging menggunakan bobot.
Penentuan bobot adalah dengan menggunakan model semivariogram. Model yang
digunakan yaitu model Gaussian. Hasil yang diperoleh bahwa kandungan DO Kali
Surabaya di titik sesudah outlet PT. Suparma menunjukan kandungan DO sebesar
4.1171.

Kata Kunci : DO, Kriging, Model Gaussian, Semivariogram.

PENDAHULUAN Sidoarjo dan berakhir di DAM Jagir


Surabaya.
Air merupakan sumber daya alam Pengukuran tingkat kualitas air dilihat
yang menjadi kebutuhan penting bagi dari oksigen terlarut (Dissolved Oxygen).
manusia. Oleh karena itu kebersihan air Semakin tinggi kandungan Dissolved
perlu dijaga. Pencemaran sungai menjadi Oxygen (DO) semakin bagus kualitas air
faktor penting dalam permasalahan tersebut [8]. Pemantuan kualitas sungai
lingkungan. Sungai yang menjadi sumber di Kali Surabaya dilakukan di delapan
air disuatu pemukiman, terkadang titik sungai. Pengukuran kadar DO
tercemar oleh limbah pabrik, limbah dilakukan hanya dibeberapa titik,
rumah tangga dan zat-zat berbahaya sehingga mengakibatkan terbatasnya data
lainnya. Kota Surabaya merupakan mengenai kadar DO di sepanjang Kali
ibukota provinsi Jawa Timur dengan luas Surabaya. Kadar DO antara titik lokasi
wilayah 326.81 km2 dengan kepadatan yang satu dengan titik lokasi lainnya bisa
7.568 jiwa per km2 [2]. Tingginya berbeda. Oleh karena itu diperlukan
kepadatan penduduk mengakibatkan metode statistika untuk mengestimasi
pencemaran sungai menjadi perhatian. titik lokasi yang ditentukan. Salah satu
Salah satu sungai di Surabaya adalah metode yang digunakan untuk estimasi
Kali Surabaya, merupakan bagian dari titik lokasi adalah Kriging [4].
Daerah Aliran Sungai Brantas yang Penenlitian-penelitian mengenai
mengalir sepanjang 41 km dari DAM kriging sudah banyak dilakukan antara
Mlirip di Mojokerto melewati Gresik, mengenai kandungan air dibawah

9
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013 

permukaan bumi [5], model kriging yang diduga [7]. Pembobotan disetiap
sebagai pendekatan global untuk simulasi lokasi adalah λi dengan μ merupakan
[9], penaksiran kandungan cadangan pembatas atau Lagrange Multiplier.
bauksit di daerah Mempawah [10], Untuk mencari lokasi yang diduga zˆ( s0 )
pendekatan ordinary kriging pada kasus
curah hujan di Kabupaten Karangasem, didapat dari
⎛ λ1 ⎞ ⎛ z (s1 ) ⎞
T
Bali [1]. ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
Oleh karena itu peneliti tertarik zˆ (s0 ) = ⎜ M ⎟ ⎜ M ⎟
(2)
⎜λ ⎟ ⎜ z (s ) ⎟
melakukan penelitian yaitu mengestimasi ⎝ n⎠ ⎝ n ⎠
kandungan DO di Kali Surabaya dengan dengan z ( si ) merupakan nilai atribut
metode Kriging. Titik lokasi yang akan
pada lokasi ke-i.
diestimasi yaitu Kali Surabaya di sesudah
Pada persamaan 2, untuk mendapatkan
outlet PT. Suparma. Hal ini dikarenakan
nilai semivariogramnya maka ditentukan
lokasi tersebut dekat dengan industri.
model semivariogramnya. Model-model
Prinsip dasar jarak Euclid adalah
semivariogram adalah sebagai berikut:
mengukur jarak antar dua titik. Diberikan
1. Model Gaussian
2 titik A( xi , yi ) dan B ( x j , y j ) dengan h
⎛ ⎛ − h2 ⎞ ⎞
merupakan jarak dari A ke B . Jarak γ (h ) = C0 + C ⎜⎜1 − exp⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎟⎟
euclid h didapat dari ⎝ ⎝ a ⎠⎠
h = ( xi − x j ) + ( yi − y j ) [3].
2 2 2. Model Spherical
Kriging merupakan metode ⎧ ⎛ 3h h 3 ⎞
⎪C0 + C ⎜⎜ − 3 ⎟⎟ ; h < a
geostatistika yang digunakan untuk γ (h ) = ⎨ ⎝ 2a 2a ⎠

menduga atribut dari sebuah titik lokasi ⎩C ;h ≥ a
sebagai kombinasi linier dari nilai sampel 3. Model Exponential
yang terdapat di sekitar titik lokasi yang ⎛ ⎛ − h ⎞⎞
akan diduga [4]. Metode kriging γ (h ) = C0 + C ⎜⎜1 − exp⎜ ⎟ ⎟⎟
⎝ ⎝ a ⎠⎠
menggunakan pembobotan untuk
4. Model Linier
mengestimasi lokasi yang diduga. Bobot
kriging diperoleh dari hasil variansi γ (h ) = Ch
estimasi minimum dengan memperluas dengan C0 merupakan nugget effect
penggunaan semivariogram. Kriging yaitu pendekatan semivariogram pada
Sill ( C0 + C )
memberikan lebih banyak bobot pada
titik disekitar nol.
sampel dengan jarak terdekat
dibandingkan dengan sampel dengan merupakan Sebuah nilai tertentu yang
jarak lebih jauh. Nilai bobot Ordinary konstan yang dimiliki oleh
kriging dapat diperoleh melalui semivariogram untuk jarak tertentu
Persamaan sebagai berikut: sampai dengan jarak yang tidak
terhingga. Range (a) adalah jarak
⎛ λ1 ⎞ ⎛ γ (s1 , s1 ) L γ (s1 , sn ) 1 ⎞ ⎛ γ (s1 , s0 ) ⎞
−1
maksimum dimana masih terdapat
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ M ⎟ ⎜ M O M M⎟ ⎜ M ⎟ (1) korelasi antar data. Jarak euclid h (1)
⎜ λ ⎟ = ⎜ γ (s , s ) L γ (sn , sn ) 1 ⎟ ⎜ γ (s , s ) ⎟ merupakan jarak antara lokasi yang satu
⎜ n⎟ ⎜ n 1 ⎟ ⎜ n 0 ⎟
⎜μ⎟ ⎜ 1 L 0 ⎟⎠ ⎜ 1 ⎟ dengan lokasi yang lain yang didasarkan
⎝ ⎠ ⎝ 1 ⎝ ⎠
pada garis lintang dan garis bujur.
γ ( si , s j ) merupakan semivariogram dari Sifat-sifat semivariogram adalah
sebagai berikut [7]:
lokasi ke-i ke lokasi ke-j, dengan 1. Semivariogram dari dua data yang
i = j = 1, 2,K, n . γ ( si , s0 ) merupakan
berjarak nol sama dengan nol
semivariogram dari lokasi ke-i ke lokasi

10
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013 

2. Nilai semivariogram selalu positif ialah data garis lintang, data garis bujur,
dan data nilai DO. Ketiga variabel
3. Semivariogram adalah fungsi
tersebut diukur sebanyak 7 titik lokasi.
genap Garis lintang dan garis bujur yang
didapat dari lokasi-lokasi tersebut
Proses didalam kringing ada dua, yaitu
disajikan dalam Tabel 1.
proses anisotropi dan isotropi. Proses
anisotropi adalah proses spasial dimana Metode Analisis
dalam penyusunan struktur variogram
bergantung pada jarak lurus antara suatu Langkah-langkah yang dilakukan di
pasangan titik dan arah dari vektor yang dalam pengolahan data sekunder untuk
menghubungkan titik-titik tersebut. memprediksi nilai DO suatu titik lokasi
Sedangkan proses isotropi hanya adalah sebagai berikut :
bergantung pada jarak antara pasangan 1. Menentuan nilai nugget effect,
vektor dan struktur korelasi spasialnya sill, dan range menggunakan
sama untuk semua arah [4]. software easykrig. Proses kriging
Oksigen terlarut atau Dissolved
yang digunakan adalah proses
Oxygen (DO) merupakan salah satu
parameter mengenai kualitas air. isotropi. Model semivariogram
Tersedianya oksigen terlarut didalam air yang digunakan adalah Model
sangat menentukan kehidupan di perairan Gaussian.
tersebut [6]. Menurut PP No. 82 Tahun 2. Mengukur jarak antara dua titik
2001, baku mutu kandungan DO disungai menggunakan prisip dasar jarak
adalah 6 Mg/L. Euclid
3. Berdasarkan nilai nugget effect,
METODE PENELITIAN sill, dan range yang telah didapat
maka menentukan nilai
Sumber Data dan Variabel Penelitian
semivariogram antar lokasi.
Penulis melakukan analisis data 4. Menentukan nilai bobot Ordinary
terhadap data sekunder yaitu data Kriging.
kandungan DO di tujuh titik lokasi 5. Menentukan nilai DO pada lokasi
sungai Kali Surabaya. Data diambil dari
yang diprediksi atau diduga
Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kota
Surabaya tahun 2010. Variabel penelitian menggunakan persamaan 2.
yang digunakan pada penelitian ini

Tabel 1 Garis lintang dan Garis Bujur di setiap Lokasi


GARIS GARIS
No LOKASI
LINTANG BUJUR
o
0 Kali Surabaya di sesudah outlet PT.Suparma 07 21’072” 112o40’461”
1 Kali Surabaya di Intake Jagir 07o18’015” 112o44’0”
2 Kali Surabaya di Dam Gunungsari 07o18’504” 112o43’097”
3 Kali Surabaya di intake Karangpilang 07o20’864” 112o40’931”
4 Kali Surabaya di sesudah pertemuan dengan Kali Tengah 07o21’073” 112o39’751”
5 Kali Surabaya di sesudah outlet PT. Miwon 07o22’921” 112o36’693”
6 Kali Surabaya di sebelum outlet PT. SAK 07o22’028” 112o36’232”

11
Statistika, Vol. 1, No. 2
2, Novemberr 2013 

HAS
SIL PENEL
LITIAN
Berrdasarkan Gambar 1 diperoleh nilai
D
Data yang diperoleh adalah
a sebuah nuggget effectt adalah 00, Sill beernilai
gambbaran datta yang menjelaskan 1.4
4757, dan raange sebesaar 0.95.
koordinat lokasii dari sebuaah pemantaauan Sebelum menenttukan nilai
kualiitas kebersihan air di Kali
K Surabaaya. sem
mivariogram m antara lokkasi, mengh hitung
Salahh satu param meter kualiitas kebersihan terllebih dahuulu jarak aantara dua titik
air yaitu
y kandunngan DO. Oleh
O karenaa itu lok
kasi dengaan mengguunakan prrinsip
kanddungan DO D dijadiikan ukuuran dassar jarak Euclid. Prrinsip dasarnya
penggestimasian.. Di bawahh ini disajiikan adaalah misalkaan diberikaan 2 titik A( xi , yi )
tabell statistika deskriptif
d k
kandungan DO dan
n B ( x j , y j ) maka
m jarak Euclid antaara A
di Kaali Surabayaa di tujuh tiitik lokasi. den
ngan B adallah
Tab
bel 2 Statistikaa Deskriptif Data
D Kandungan
DO h = ( xi − x j ) 2 + ( yi − y j ) 2 .

Banyakk data 7 Haasil perhitunngan jarak Euclidian antar


lok
kasi disajikaan dalam Taabel 3.
Meaan 3,345
Berdasarkaan grafik semivario ogram
Variaansi 1,554 moodel Gaussiian diperolleh nilai nugget
Standar Deviasi
D 1,247 effe
fect bernilai 0, Sill sebeesar 1.4757
7, dan
Median 3,495 rannge adalahh 0.95 atauu ditulis dalam
d
moodel Gaussiaan adalah seebagai berikkut :
Minim
mum 1,51 ⎛ ⎛ − h2 ⎞⎞
Maksimmum 4,67 γ (h ) = 1,47577⎜⎜1 − exp⎜⎜ 2
⎟⎟ ⎟

⎝ ⎝ 0,955 ⎠⎠
Taabel 2 menunjukkan rata-rrata dengan h adalah
a jarakk Euclidian antar
kanddungan DO O di tujuhh titik lokkasi lok
kasi. Berdassarkan nilaai Nugget effect,
e
adalaah 3,345 Mg/L denngan standdard Silll, Range daan jarak Euuclid antar lokasi
l
deviaasi 1,247. Berdasarkan
B n nilai rata-rrata yanng sudah didapat, maka dapat
kanddungan DO D pada Tabel 4.2 meenghitung nilai
n semivvariogram antar
menuunjukan tiddak memenuuhi baku mutu m lok
kasinya. Hasil
H perrhitungan nilai
kanddungan DO,, karena meenurut PP No. N sem
mivariogram m antar llokasi disaajikan
82 Tahun
T 20011 baku muutu kandunngan dallam Tabel 4.4
DO di d sungai addalah 6 Mg//L.. Sebelum mengestimas
m si kandungaan DO
Selanjutnya menentuan
m nilai nuggget di suatu titik lokasi
l yangg diduga, terrlebih
effecct, sill, daan range menggunaakan dahhulu menenntukan nilai bobot Ord dinary
softwware easykrrig. Berdasaarkan keluaaran Kriiging berdaasarkan perssamaan 1. Hasil
dari program aplikasi
a dipperoleh graafik darri penyelesaaian persam maan 1 dipeeroleh
modeel semivarriogram untuk moodel nilaai bobot Ordinary Kriging untuk u
Gausssian isotroppi berikut inni : kasi ke-i ( λi ) sebagai berikut :
lok

⎡ λ1 ⎤ ⎡−875.478 −848.457 −205.132 815.498 1661.773 951.797 −6.62


26⎤ ⎡ 0.01319 ⎤
⎢λ ⎥ ⎢−848.457 −1644.20 −322.38
⎢ 2⎥ ⎢ 1078.32 4773.27 1263.43 85⎥⎥ ⎢⎢0.012233⎥⎥
−27.8
⎢λ3 ⎥ ⎢−205.132 −322.38 −202.28 338.01 1995.42 196.34 96 ⎥ ⎢0.092451⎥
−1.9
⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥
⎢λ4 ⎥ = ⎢ 815.498 1078.32 338.01 −949.98 −342.42
3 −939.43 11.766 ⎥ ⎢0.006659⎥
⎢λ5 ⎥ ⎢ 161.773 473.27 195.42 −342.42 −245.94
2 −242.11 7.622 ⎥ ⎢ 0.10066 ⎥
⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢ ⎥
⎢λ6 ⎥ ⎢ 951.797 1263.43 196.34 −939.43 −2242.11 −1230.01 18.05 ⎥ ⎢0.027524⎥
⎢ μ ⎥ ⎢ −6.626
⎣ ⎦ ⎣ −27.85 −1.96 11.76 7
7.622 18.05 −0.773 ⎥⎦ ⎢⎣ 1 ⎥⎦

G
Gambar 1 Sem
mivariogram Model
M Gaussiaan

12
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013 

Tabel 3 Jarak Euclidian antar lokasi


Lokasi 0 1 2 3 4 5 6
0 0 0.090015 0.086674 0.241639 0.063889 0.25251 0.130354
1 0.090015 0 0.136222 0.330595 0.141652 0.323785 0.098411
2 0.086674 0.136222 0 0.225345 0.134485 0.188935 0.102786
3 0.241639 0.330595 0.225345 0 0.213719 0.141588 0.32801
4 0.063889 0.141652 0.134485 0.213719 0 0.260743 0.194211
5 0.25251 0.323785 0.188935 0.141588 0.260743 0 0.279159
6 0.130354 0.098411 0.102786 0.32801 0.194211 0.279159 0
Tabel 4 Nilai Semivariogram antar lokasi
Lokasi 0 1 2 3 4 5 6
0 0 0.01319 0.012233 0.092451 0.006659 0.10066 0.027524
1 0.01319 0 0.030032 0.168311 0.032447 0.161839 0.015751
2 0.012233 0.030032 0 0.08074 0.029279 0.057229 0.017174
3 0.092451 0.168311 0.08074 0 0.072827 0.032418 0.165843
4 0.006659 0.032447 0.029279 0.072827 0 0.107083 0.060403
5 0.10066 0.161839 0.057229 0.032418 0.107083 0 0.122078
6 0.027524 0.015751 0.017174 0.165843 0.060403 0.122078 0

Setelah bobot didapatkan, selanjutnya


mengestmasi nilai kandungan DO pada DAFTAR PUSTAKA
lokasi yang diduga. Lokasi yang diduga
mempunyai garis lintang 07o21’072” dan [1] Ayuni, N. W. D., 2010,
garis bujur 112o40’461”. Nilai Perbandingan Metode Ordinary
kandungan Kriging dan Inverse Distance
DO pada lokasi yang diduga zˆ( s0 )
Weighted pada Interpolasi Spasial
merupakan perkalian antara bobot dengan (Studi kasus: Curah Hujan di
nilai kandungan DO di lokasi yang
lainnya. Untuk mencari Nilai kandungan Kabupaten Karangasem), Tugas
DO pada lokasi yang diduga zˆ( s0 ) Akhir Jurusan Matematika FMIPA
sesuai dengan persamaan 2. Sehingga Udayana, Bali.
diperoleh nilai lokasi yang diduga zˆ( s0 ) [2] Badan Pusat Statistika (BPS), 2013,
adalah sebesar 1.58 Mg/L. “Sosial dan Kependudukan”,
www.surabayakota.bps.go.id diakses
pada 19 November 2013.
KESIMPULAN
[3] Cressie, N. A. C. (1993), Statistics for
Estimasi kandungan DO di titik Kali Spatial Data: Revised Edition, Inc.
Surabaya sesudah outlet PT. Suparma John Wiley and Sons, Canada.
menggunakan kriging adalah 1.58 Mg/L. [4] Issaks, E. H dan Srivastava, R.M.
Hasil estimasi kandungan DO, nilainya
(1989), Applied Geostatistics, Oxford
disekitar rata-rata data. Kandungan DO
di titik tersebut dibawah baku mutu University Press, New York.
kandungan DO di sungai. Hal ini [5] Kumar, V. dan Remadevi. (2006),
dikarenakan banyaknya industri disekitar “Kriging of Groundwater Levels- A
Kali Surabaya yang menyebabkan Kali case Study”, Jornal of Spatial
Surabaya tercemar limbah domestik. Hydrology Vol. 6, No. 1 Spring 2006.

13
Statistika, Vol. 1, No. 2, November 2013 

[6] Mubarak, Satyari dan Kusdarwati,


2010, Korelasi antara Kosentrasi
Oksigen Terlarut pada Kepadatan
yang Berbeda dengan Skoring Warna
Daphnia Spp, Jurnal Ilmiah
Perikanandan Kelautan, Vol.2, No.1
[7] Oliver, M. A and Webster, R. (2007),
Geostatistic for Environmental
Statistic, Second Edition. Wiley,
United Kingdom.
[8] Simanjutak, M. (2007), Oksige
Terlarut dan Apparent Oxygen
Utilization di Perairan Teluk Klabat
Pulau Bangka. Jurnal ILMU
KELAUTAN, Juni 2007. Vol 12 (2):
59-66.
[9] Simpson et. al. (2001), “Kriging
Models for Global Approximation in
Simulation-Based Multidisciplinary
Design Optimization”, AIAA Journal
Vol. 39, No. 12 December 2001.
[10] Widhita, P. J. A. (2008),
Penaksiran Kandungan Cadangan
Bauksit di Daerah Mempawah
Menggunakan Ordinary Kriging
dengan Semivariogram Anisotropik,
Tugas Akhir Departemen Matematika
FMIPA Universitas Indonesia,
Depok.

14

Anda mungkin juga menyukai