Anda di halaman 1dari 14

Nama asisten : Vivi Fadilla Sari

Tanggal Praktikum : 04 November 2020


Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

SANITASI PEKERJA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Silvano Jovan (240210180093)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: silvanojovan@gmail.com

ABSTRAK

Sanitasi sangat penting di dalam proses produksi produk pangan. Salah satu
faktor sanitas dalam bidang pangan adalah sanitasi pekerja. Pekerja yang kotor dan
tidak higenis dapat membawa mikroorganisme berbahaya yang bisa membawa
penyakit pada makanan yang di produksinya ketika dikonsumsi. Hal yang diuji
dalam praktikum ini untuk melihat sanitasi pekerja adalah uji sanitasi tangan,
rambut, dan nafas dengan berbagai perlakuan yang berbeda, dan dilihat
mikroorganisme yang tumbuh pada media dan lingkungan yang spesifik sesuai
media dan sampel. Hasil praktikum ini menunjukan bahwa pada uji tangan,
perlakuan uji tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu terdapat bakteri yang paling
banyak dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan tangan dicuci
dengan antiseptic, alcohol 70% dan handsanitizer terbukti paling efektif membunuh
kuman karena kandungan alcohol dan antiseptic yang efektif membunuh mikroba.
Pada uji sanitasi rambut, perlakuan rambut sebelum dibersihkan dan keramas
terdapat lebih banyak mikroorganisme didalamnya dibandingkan dengan perlakuan
rambut setelah dibersihkan dan keramas. Hal ini karena rambut yang bersih berarti
mikroba sudah mati dengan air dan shampoo yang efektif membunuh kuman dan
mikrba. Pada uji sanitasi pernafasan, perlakuan menghembuskan nafas tanpa
masker menunjukan lebih banyak mikroorganisme yang dikeluarkan dibandingkan
dengan perlakuan penghembusan dengan menggunakan masker. Penggunaan
masker bisa mengurangi mikroba karena mikroba tertahan masker sehingga tidak
mengontaminasi media

Kata Kunci: Sanitasi, pekerja, tangan, rambut, pernafasan

PENDAHULUAN kesehatan yang dilakukan manusia


Sanitasi sangat penting di dalam kehidupan sehari- hari yang
dalam proses suatu industri maupun berfokus pada pengawasan terhadap
kegiatan laboratorium. Sanitasi berbagai faktor lingkungan yang
sendiri dapat diartikan sebagai usaha dapat memengaruhi derajat kesehatan
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

manusia. Sanitasi yang paling dasar pekerja. Sedangkan bakteri yang


atau minimal diperlukan untuk biasa menjadi pembentuk spora
menyediakan lingkungan sehat yang dan Staphylococcus banyak dijumpai
memenuhi syarat kesehatan suatu pada kulit pekerja. Oleh karena itu,
lingkungan (Azwar, 1995). sanitasi ditujukan untuk megurangi
Pada pengolahan bidang populasi mikroba ini, bukan untuk
pangan, pengolahan menjadi proses melenyapkan seluruh mikroba
yang sangat rentan dicemari (Arisman, 2008). Jika dilakukan
mikroorganisme. Salah satu faktor pelenyapan mikroba seluruhnya maka
pencemaran tersebut adalah pekerja. dinamakan strerilisasi bukan sanitasi.
Hal yang dilakukan pekerja dalam Kondisi sanitasi pekerja dalam
pencemaran ini seperti kebersihan pengolahan bahan pangan sangat
tangan, rambut dan nafas pekerja saat perlu diperhatikan guna mencegah
proses produksi. Mikroba patogen terjadinya kontaminasi makanan
yang ada pada pekerja dapat (Hamdani dan Kurniatanty, 2008).
menyebabkan gangguan kesehatan Bagian tubuh pekerja seperti
bagi manusia yang mengkonsumsi tangan, rambut, hidung dan mulut
makanan yang diproduksinya. merupakan jalur masuk bagi
Kontaminasi makanan yang potensial mikroorganisme untuk mencemari
yaitu dari pekerja karena kandungan makanan selama proses penyiapan,
mikroorganisme patogen dari pengolahan sampai penyajian melalui
manusia dapat menimbulkan penyakit sentuhan, pernapasan, batuk dan
yang ditularkan melalui makanan. bersin (Adams, MR dan Moss 1995).
Menurut penelitian Lues, et al (2006) Tujuan dari praktikum ini
menunjukkan bahwa pekerja dapat adalah menghitung jumlah
menyebabkan timbulnya bakteri mikroorganisme yang
seperti Escherichia coli, mengkontaminasi pada bagian tubuh
Staphylococcus aureus dan tangan, rambut dan nafas pekerja.
Salmonella. Bakteri jenis koliform
biasanya banyak terdapat pada tangan METODOLOGI
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

Alat dan bahan alkohol 70%, dan dengan


Alat yang digunakan dalam handsanitizer. Uji ini dilakukan untuk
praktikum sanitasi pekerja ini yaitu mengukur kebersihan tangan kanan.
beaker glass, botol schott 500 ml, Uji Sanitasi Rambut
pembakar bunsen, cawan petri, gelas Pada percobaan ini terdapat 2
ukur, oven, pinset, spatula dan teko perlakuan yang berbeda yaitu rambut
ukur yang sudah dibersihkan dan keramas,
Bahan yang digunakan dalam dan rambut yang belum dibersihkan
praktikum sanitasi pekerja ini yaitu dan belum keramas. Langkah
akuades, media NA, media PCA, pertama, disiapkan 2 media yaitu
media PDA, dan media VRBA. media NA dan media PDA. Diambil,
Uji Sanitasi Tangan dan diletakkan sehelai rambut dengan
Langkah pertama, disiapkan masing- masing perlakuan dari
media PCA dan VRBA dalam cawan praktikan pada masing-masing media,
petri. Selanjutnya, jari pada tangan yaitu perlakuan yang sudah
kanan ditempelkan pada masing- dikeramas dan belum dikeramas
masing media dalam cawan petri dengan menggunakan pinset dan
selama kurang lebih 4 detik, lalu ditutup cawan petri. Sampel
kedua cawan petri ditutup, dan diinkubasi dengan suhu 30℃ untuk
dikondisikan dalam suhu 30℃ untuk sampel di media NA dan suhu 25⁰C
media PCA dan 37⁰C untuk media untuk sampel di media PDA. Diamati
VRBA. Setelah selesai, diamati pertumbuhan bakteri pada media NA
pertumbuhan koloni dan hitung dan pertumbuhan kapang dan khamir
jumlah koloni pada media PDA. Dihitung koloni
Perlakuan yang berbeda yang terbentuk pada setiap cawan
dilakukan pada pengujian yang sama petri.
yaitu tangan sebelum dicuci, tangan Uji Pernafasan
setelah dicuci, dicuci menggunakan Pada percobaan ini terdapat 2
sabun, dicuci menggunakan perlakuan yaitu hembusan nafas tanpa
antiseptic, dicuci menggunakan masker dan hembusan nafas
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

menggunakan masker. Langkah menyebabkan kontaminasi yang


pertama, disiapkan media NA dan berbahaya bagi kesehatan. Selain itu,
PDA. Media didiamkan hingga media luka dan iritasi pada kulit juga bisa
menjadi padat dalam cawan petri. menyebabkan jumlah
Dihembuskan nafas ke masing- mikroorganisme yang ada semakin
masing cawan petri dengan jarak kira- banyak karena luka dan iritasi
kira 10 cm, kemudian media ditutup. menjadi tempat yang baik untuk
Sampel diinkubasi dengan suhu 30℃ pertumbuhan mikroorganisme. Oleh
untuk sampel di media NA dan suhu karena itu, perlu dilakukan pencucian
25⁰C untuk sampel di media PDA. tangan dengan sabun atau antiseptik
dan dibilas serta digosok-gosok
HASIL DAN PEMBAHASAN hingga bersih agar semua kotoran
Uji Sanitasi Tangan yang menempel di tangan dapat
Pada kulit banyak terakumulasi terlepas sebelum melakukan kontak
sisa-sisa metabolisme dapat tumbuh dengan bahan pangan.
pada permukaan kulit (Wiryadi, Pada praktikum ini, perlakuan
2002). Mikroorganisme tersebut yang dilakukan yaitu tangan tanpa
secara alami berada pada permukaan dicuci, tangan dicuci dengan air,
kulit dan dalam kondisi normal tidak tangan dicuci dengan sabun, tangan
menimbulkan penyakit, dicuci dengan antiseptic, tangan
mikroorganisme demikian disebut dicuci dengan alkohol 70%, dan
sebagai flora normal tubuh manusia tangan dicuci dengan hand sanitizer
(Nurtjahja., dkk, 2006). Oleh karena untuk dilihat perbandingan
itu kebersihan tangan sangat mikroorganisme yang tumbuh dengan
diperlukan dalam pengolahan produk berbagai perlakuan ini. Uji
pangan. kebersihan tangan ini dilakukan
Tangan yang tidak bersih dengan metode Rodac, yaitu suatu
dapat menyebabkan mikroorganisme metode perhitungan jumlah mikroba
yang berasal dari tangan berpindah ke yang terdapat pada suatu bahan
bahan pangan yang dipegang dan seperti lantai, meja. Pada praktikum
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

ini metode ini dilakukan dengan yang paling sedikit yaitu, tangan tidak
menempelkan 3 jari tangan ke dicuci, tangan dicuci dengan air
permukaan media agar yang telah mengalir, tangan yang dicuci dengan
memadat di dalam cawan petri selama sabun biasa, dan hasil yang sama pada
4 detik. Waktu 4 detik adalah waktu perlakuan tangan dicuci dengan sabun
yang dibutuhkan mikroba untuk antiseptic, tangan yang dibersihkan
pindah dari tangan ke permukaan dengan alkohol 70%, dan tangan yang
media. Semua prosedur praktikum dibersihkan dengan hand sanitizer.
harus dilakukan dekat api bunsen agar Jumlah bakteri terbanyak yaitu
area sekitar kita bekerja bebas dari pada tangan yang tidak dicuci.
mikroba. Banyaknya mikroba ini menunjukan
Media yang digunakan adalah pada tangan yang tidak dicuci,
media PCA dan VRBA. Media ini permukaannya tidak steril karena
dipilih karena media ini menyediakan mikroba dan debu. Pada tangan yang
nutrisi yang baik untuk dicuci dengan sabun antiseptic,
perkembangan mikroba pada jari alkohol 70% dan hand sanitizer tidak
yang ditempelkan sebelumnya. ditemukan mikroba yang tumbuh.
Selanjutnya dilakukan juga inkubasi Sabun dan handsanitizer adalah
dengan suhu spesifik yaitu media antiseptik yaitu zat antimikrobial
PCA 30°C dan media VRBA 37⁰C yang banyak digunakan pada
Inkubasi ini berguna untuk permukaan kulit makhluk hidup.
menumbuhkan bakteri yang telah Antiseptik merupakan zat yang
menempel di permukaan media membunuh dan menghambat
sehingga nantinya dapat diamati dan pertumbuhan mikroba pada jaringan
dihitung jumlah koloninyaHasil tubuh seperti kulit. Sabun biasa
pengamatan uji sanitasi tangan dirancang untuk mengurangi
menunjukkan perlakuan yang tegangan permukaan air sehingga
berbeda menghasilkan jumlah bakteri kotoran yang ada di permukaan kulit
yang berbeda pula. Urutan hasil jadi lebih mudah
pengamatan dari bakteri terbanyak ke dibersihkan. Meskipun handsanitizer
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

memiliki fungsi untuk membunuh haus berlebih, atau pusing. (Figueras,


kuman, namun tidak seharusnya 2000)
digunakan saat tangan dalam kondisi Uji Sanitasi Rambut
kotor dan berminyak. Rambut juga menjadi sumber
Tidak ditemukannya mikroba kontaminasi mikroba yang banyak.
dengan perlakuan tangan diberi hand Rambut banyak disukai mikroba
sanitizer tidak sesuai dengan literatur, karena rambut mengandung banyak
karena hand sanitizer tidak bisa protein. Oleh karena itu, rambut yang
menggantikan peran air dan sabun tidak dibersihkan menjadi sumber
dalam membasmi kuman pada mikroorganisme yang bisa membawa
tangan, karena hand sanitizer tidak penyakit jika didiamkan.
bisa membersihkan semua (Ehlers,1979). Untuk mengurangi hal
mikroorganisme berbahaya yang ada ini maka perlu dilakukan pencucian
di tangan. (Jawetz, 2008) rambut secara berkala.
Bakteri yang tumbuh pada Dalam industri pangan,
media PCA dengan perlakuan tangan kebersihan rambut sangat penting
tidak dicuci, dicuci sabun, dan dicuci karena rambut kotor yang jatuh atau
sabun biasa diperkirakan merupakan berdekatan pada makanan bisa
bakteri gram negatif dan berbentuk menjadi sumber penyakit ketika
bulat (coccus). Bakteri yang tumbuh dikonsumsi. Maka pekerja pangan
diperkirakan adalah Escherichia coli. perlu menggunakan penutup rambut
Escherichia coli merupakan salah dan sering membersihkan rambut
satu bakteri yang hidup di dalam kulit secara berkala, agar debu pada rambut
manusia. E. coli ini berbahaya untuk dan rambut tidak mengontaminasi
kesehatan karena dapat menyebabkan makanan yang di produksi. Iritasi
kehilangan nafsu makan, kelelahan, pada kulit kepala juga dapat menjadi
demam, berkurangnya jumlah urin, sumber kontaminan mikroba
kulit pecah, dan dehidrasi dengan (Fardiaz,1992).
gejala seperti sedikitnya urin, rasa Pada praktikum, helaian rambut
di dalam media dikondisikan pada
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

suhu yang spefisik yaitu NA 30°C dan Bakteri yang tumbuh pada
PDA 25⁰C agar mikroorganisme bisa media NA diperkirakan merupakan
tumbuh ideal sesuai lingkungan yang bakteri gram positif dan berbentuk
dibutuhkan untuk tumbuh optimal. coccus seperti Staphylococcus
NA dan PDA ini menjadi media yang aureus, sedangkan pada media PDA
membawa nutrisi untuk pertumbuhan diperkirakan bakteri yang tumbuh
ideal mikroorganisme di dalam pada rambut yang dikeramas
sampel rambut. merupakan bakteri gram negatif dan
Hasil pengamatan praktikum berbentuk coccus yang diduga
menunjukkan bahwa jumlah mikroba merupakan Escherichia coli yang
terbanyak, baik bakteri maupun juga dapat tumbuh pada rambut
kapang dan khamir, adalah pada manusia.
sampel rambut sebelum rambut Selain bakteri, kapang
dibersihkan dan keramas. Hal ini maupun khamir juga dapat tumbuh
disebabkan karena rambut praktikan pada rambut. Kapang yang dapat
tidak dirawat dengan baik sebelum tumbuh yaitu kapang Trichophyton,
praktikum dan belum dikeramas juga Microsporum dan Epidermophyton
sehingga banyak mikroba yang (Rippon, 1988). Kapang ini
tumbuh pada rambut tersebut. Hal ini menyerang permukaan tubuh yang
sudah sesuai dengan literatur dimana terkeratinisasi seperti kulit kepala
rambut yang telah dicuci memang pada tubuh, kulit yang berambut
seharusnya memiliki bakteri yang seperti kulit kepala, dan kulit kepala.
lebih sedikit karena keramas Namun jamur ini tidak menginfeksi
menggunakan shampo dapat ke jaringan kulit yang lebih dalam
mengurangi jumlah mikroba. (Nurtjahja., dkk, 2006).
Sedangkan pada media PDA, koloni Khamir yang memungkinkan
yang tumbuh pada perlakuan rambut berada pada kulit kepala untuk
yang tidak dikeramas juga lebih sampel rambut adalah Pityrosporum
banyak daripada rambut keramas dan ovale. Pityrosporum ovale dapat
hal ini sudah sesuai dengan literatur. menyebabkan kondisi kulit kepala
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

mengelupas seperti sisik atau yang Pertumbuhan flora normal


disebut ketombe. Pada dasarnya (sekumpulan mikroorganisme yang
jamur ini merupakan flora normal di hidup pada kulit dan selaput
kulit kepala, namun pada kondisi lendir/mukosa manusia pada bagian
rambut dengan kelenjar minyak tubuh tertentu) dipengaruhi oleh
berlebih, jamur ini dapat tumbuh suhu, kelembapan, nutrisi, dan
dengan subur (Figueras et al, 2000). adanya zat penghambat. Keadaan
Bakteri lain yang diperkirakan flora normal pada bagian tubuh
tumbuh pada media adalah tertentu mempunyai peranan penting
Staphylococcus epidemidis. dalam pertahanan tubuh karena
Staphylococcus merupakan bakteri menghasilkan zat yang dapat
aerob atau anaerob fakultatif dan menghambat terjadinya pertumbuhan
berwarna putih. Biasanya, bakteri ini mikroorganisme yang lain.
terdapat pada kulit, selaput lendir, Pada praktikum ini,
bisu, dan luka (Jawetz, 2008). pengamatan dilakukan dengan media
Uji Pernafasan dan suhu lingkungan yang spesifik
Pada mulut manusia terdapat agar mikroorganisme dapat
banyak sekali bakteri. Bakteri ini bertumbuh dengan optimum.
sebenarnya tidak bermasalah jika Hasil pengamatan praktikum
jumlahnya seimbang, tetapi jika menunjukkan bahwa perlakuan uji
terdapat gangguan atau infeksi seperti pernafasan yang tidak menggunakan
karies, penyakit peridontial masker terdapat lebih banyak
(penyangga gigi) maka bakteri ini mikroorganisme yang tumbuh,
bisa bertambah dan menyebabkan sedangkan pada perlakuan memakai
masalah kesehatan. Begitu pula masker tidak terdapat
dengan saliva pada mulut manusia. mikroorganisme yang tumbuh. Hal
Setetes saliva mengandung 50.000 ini disebabkan mikroorganisme yang
bakteri yang berpotensi menjadi dihembuskan dari mulut tertahan oleh
bakteri patogen. masker sehingga mikroorganisme
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

tidak tumbuh pada media NA maupun pekerja ini yaitu pada uji sanitasi
PDA. tangan, perlakuan uji tangan yang
Pada praktikum, Jenis bakteri tidak dicuci terlebih dahulu terdapat
yang mungkin tumbuh pada media bakteri yang paling banyak
NA adalah bakteri gram positif dan dibandingkan perlakuan lainnya,
berbentuk coccus seperti bakteri sedangkan perlakuan tangan dicuci
Streptococcus. Streptococcus banyak dengan antiseptic, alcohol 70% dan
terdapat pada tubuh manusia handsanitizer terbukti paling efektif
termasuk mulut dan dapat membunuh kuman karena tidak ada
menyebabkan berbagai gangguan mikroorganisme di dalam cawan
pada mulut manusia. Sedangkan petri. Bakteri yang mungkin tumbuh
bakteri yang mungkin tumbuh pada pada uji sanitasi tangan adalah bakteri
media PDA mungkin merupakan E. coli dan Staphylococcus aureus.
bakteri gram positif dan berbentuk Pada uji sanitasi rambut,
basil seperti bakteri Lactobacillus perlakuan rambut sebelum
coryneformis. Lactobacillus dibersihkan dan keramas terdapat
coryneformis merupakan bakteri yang lebih banyak mikroorganisme
juga sering terdapat pada tumbuh didalamnya dibandingkan dengan
manusia termasuk pada mulut. . perlakuan rambut setelah dibersihkan
Untuk mengendalikan jumlah bakteri dan keramas. Ini disebabkan rambut
pada mulut agar jumlahnya tidak yang tidak terawatt dan belum
berlebihan, bisa dilakukan beberaa dikeramas. Bakteri yang mungkin
cara seperti menyikat gigi setelah terdapat pada rambut manusia adalah
makan dan sebelum tidur, berkumur Staphylococcus aureus dan
setelah makan dengan air atau dengan Escherichia coli, kapang yang
obat kumur. (Nuriana dkk, 2014). mungkin terdapat pada rambut adalah
Trichophyton, Microsporum dan
KESIMPULAN Epidermophyton, dan khamir yang
Kesimpulan yang didapatkan mungkin terdapat pada rambut adalah
dari laporan pada praktikum sanitasi Pityrosporum ovale
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

Pada uji sanitasi pernafasan, Fardiaz, Srikandi, DR., Ir. 1992.


perlakuan menghembuskan nafas Mikrobiologi Pangan I. PT
tanpa masker menunjukan lebih Gramedia Pustaka Utama.
banyak mikroorganisme yang Jakarta.
dikeluarkan dibandingkan dengan Figueras M.J., J. Guarro, J. Gene, and
perlakuan penghembusan dengan de Hoog., G. S. 2000. Atlas of
menggunakan masker. Hal ini dapat Clinical Fungi, 2nd ed, vol 1.
disebabkan karena mikroorganisme Centraalbureau voor
tertahan pada masker sehingga tidak Schimmelcultures, Utrecht,
terhembus keluar. Bakteri yang The Netherlands.
mungkin terdapat pada mulut Hamdani, Anti Damayanti dan
manusia adalah Streptococcus dan Kurniatanty, Isma. 2008.
Lactobacillus coryneformis. Manajemen dan Teknik
Laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA Jawetz, Melnick. 2008. Mikrobiologi
Adams, MR, and Moss, M.O. 1995. Kedokteran. Salemba Medika,
Food Microbiology. The Jakarta.
Royal Society of Chemistry, Lues J. F., Rasephei M. R., Venter P.
New York. Dan Theron M. M. 2006.
Arisman. 2008. Keracunan Makanan Assessing food safety and
: Buku Ajar Ilmu Gizi. Buku associated food handling
Kedokteran EGC, Jakarta. practices in street food
Azwar, Azrul. 1995. Pengantar Ilmu vending. Int. J. Environ
Kesehatan Lingkungan. PT Health.
Mutiara Sumber Widya, Nuriana, Imma dkk. 2014. Sanitasi
Jakarta. Pekerja. Available at:
Ehlers, V.M dan Steel, E.W. 1979. http://www.academia.edu/927
Municipal and Rural 2991/SANITASI_PEKERJA
Sanitation, John Willy & Sons (diakses pada 3 Desember
Inc, New York. 2018)
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

Nurtjahja, Kiki., Suryanto, Dwi.,


Winda, Lavarina. 2006. Jurnal
Identifikasi Jenis dan Jumlah
Bakteri pada Pasien Mikosos
Kulit Vol 1 No 1 halaman 1 –
2. Universitas Sumatra Utara,
Medan.
Rippon JW. 1988. Medical Mycology.
3nd edition. WB Saunders Co,
Philadelphia.
Wiryadi BE. 2002. Mikrobiologi
Kulit dalam Ilmu Penyakit
Kulit dan kelamin. Edisi ke-3.
FKUI, Jakarta.
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

LAMPIRAN
Media Jumlah Koloni
No. Perlakuan
PCA VRBA PCA VRBA
1. Tangan belum dicuci 54 3

2. Tangan dicuci + air 38 0

3. Tangan dicuci + 22 0
sabun biasa

4. Tangan dicuci + 0 0
sabun antiseptik

5. Tangan dicuci + 0 0
alkohol 70%

6. Tangan dicuci + 0 0
handsanitizer
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Kebersihan Tangan

Media Jumlah Koloni


No. Perlakuan
NA PDA NA PDA

1 Sebelum keramas 19 7

2 Setelah keramas 3 0

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Kontaminasi Rambut

Media Jumlah Koloni


No. Perlakuan
NA PDA NA PDA

1 Tidak 33 15
menggunakan
masker

2 Menggunakan 0 0
masker

Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Sanitasi Pernafasan


Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

Anda mungkin juga menyukai