SANITASI PEKERJA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
ABSTRAK
Sanitasi sangat penting di dalam proses produksi produk pangan. Salah satu
faktor sanitas dalam bidang pangan adalah sanitasi pekerja. Pekerja yang kotor dan
tidak higenis dapat membawa mikroorganisme berbahaya yang bisa membawa
penyakit pada makanan yang di produksinya ketika dikonsumsi. Hal yang diuji
dalam praktikum ini untuk melihat sanitasi pekerja adalah uji sanitasi tangan,
rambut, dan nafas dengan berbagai perlakuan yang berbeda, dan dilihat
mikroorganisme yang tumbuh pada media dan lingkungan yang spesifik sesuai
media dan sampel. Hasil praktikum ini menunjukan bahwa pada uji tangan,
perlakuan uji tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu terdapat bakteri yang paling
banyak dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan perlakuan tangan dicuci
dengan antiseptic, alcohol 70% dan handsanitizer terbukti paling efektif membunuh
kuman karena kandungan alcohol dan antiseptic yang efektif membunuh mikroba.
Pada uji sanitasi rambut, perlakuan rambut sebelum dibersihkan dan keramas
terdapat lebih banyak mikroorganisme didalamnya dibandingkan dengan perlakuan
rambut setelah dibersihkan dan keramas. Hal ini karena rambut yang bersih berarti
mikroba sudah mati dengan air dan shampoo yang efektif membunuh kuman dan
mikrba. Pada uji sanitasi pernafasan, perlakuan menghembuskan nafas tanpa
masker menunjukan lebih banyak mikroorganisme yang dikeluarkan dibandingkan
dengan perlakuan penghembusan dengan menggunakan masker. Penggunaan
masker bisa mengurangi mikroba karena mikroba tertahan masker sehingga tidak
mengontaminasi media
ini metode ini dilakukan dengan yang paling sedikit yaitu, tangan tidak
menempelkan 3 jari tangan ke dicuci, tangan dicuci dengan air
permukaan media agar yang telah mengalir, tangan yang dicuci dengan
memadat di dalam cawan petri selama sabun biasa, dan hasil yang sama pada
4 detik. Waktu 4 detik adalah waktu perlakuan tangan dicuci dengan sabun
yang dibutuhkan mikroba untuk antiseptic, tangan yang dibersihkan
pindah dari tangan ke permukaan dengan alkohol 70%, dan tangan yang
media. Semua prosedur praktikum dibersihkan dengan hand sanitizer.
harus dilakukan dekat api bunsen agar Jumlah bakteri terbanyak yaitu
area sekitar kita bekerja bebas dari pada tangan yang tidak dicuci.
mikroba. Banyaknya mikroba ini menunjukan
Media yang digunakan adalah pada tangan yang tidak dicuci,
media PCA dan VRBA. Media ini permukaannya tidak steril karena
dipilih karena media ini menyediakan mikroba dan debu. Pada tangan yang
nutrisi yang baik untuk dicuci dengan sabun antiseptic,
perkembangan mikroba pada jari alkohol 70% dan hand sanitizer tidak
yang ditempelkan sebelumnya. ditemukan mikroba yang tumbuh.
Selanjutnya dilakukan juga inkubasi Sabun dan handsanitizer adalah
dengan suhu spesifik yaitu media antiseptik yaitu zat antimikrobial
PCA 30°C dan media VRBA 37⁰C yang banyak digunakan pada
Inkubasi ini berguna untuk permukaan kulit makhluk hidup.
menumbuhkan bakteri yang telah Antiseptik merupakan zat yang
menempel di permukaan media membunuh dan menghambat
sehingga nantinya dapat diamati dan pertumbuhan mikroba pada jaringan
dihitung jumlah koloninyaHasil tubuh seperti kulit. Sabun biasa
pengamatan uji sanitasi tangan dirancang untuk mengurangi
menunjukkan perlakuan yang tegangan permukaan air sehingga
berbeda menghasilkan jumlah bakteri kotoran yang ada di permukaan kulit
yang berbeda pula. Urutan hasil jadi lebih mudah
pengamatan dari bakteri terbanyak ke dibersihkan. Meskipun handsanitizer
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020
suhu yang spefisik yaitu NA 30°C dan Bakteri yang tumbuh pada
PDA 25⁰C agar mikroorganisme bisa media NA diperkirakan merupakan
tumbuh ideal sesuai lingkungan yang bakteri gram positif dan berbentuk
dibutuhkan untuk tumbuh optimal. coccus seperti Staphylococcus
NA dan PDA ini menjadi media yang aureus, sedangkan pada media PDA
membawa nutrisi untuk pertumbuhan diperkirakan bakteri yang tumbuh
ideal mikroorganisme di dalam pada rambut yang dikeramas
sampel rambut. merupakan bakteri gram negatif dan
Hasil pengamatan praktikum berbentuk coccus yang diduga
menunjukkan bahwa jumlah mikroba merupakan Escherichia coli yang
terbanyak, baik bakteri maupun juga dapat tumbuh pada rambut
kapang dan khamir, adalah pada manusia.
sampel rambut sebelum rambut Selain bakteri, kapang
dibersihkan dan keramas. Hal ini maupun khamir juga dapat tumbuh
disebabkan karena rambut praktikan pada rambut. Kapang yang dapat
tidak dirawat dengan baik sebelum tumbuh yaitu kapang Trichophyton,
praktikum dan belum dikeramas juga Microsporum dan Epidermophyton
sehingga banyak mikroba yang (Rippon, 1988). Kapang ini
tumbuh pada rambut tersebut. Hal ini menyerang permukaan tubuh yang
sudah sesuai dengan literatur dimana terkeratinisasi seperti kulit kepala
rambut yang telah dicuci memang pada tubuh, kulit yang berambut
seharusnya memiliki bakteri yang seperti kulit kepala, dan kulit kepala.
lebih sedikit karena keramas Namun jamur ini tidak menginfeksi
menggunakan shampo dapat ke jaringan kulit yang lebih dalam
mengurangi jumlah mikroba. (Nurtjahja., dkk, 2006).
Sedangkan pada media PDA, koloni Khamir yang memungkinkan
yang tumbuh pada perlakuan rambut berada pada kulit kepala untuk
yang tidak dikeramas juga lebih sampel rambut adalah Pityrosporum
banyak daripada rambut keramas dan ovale. Pityrosporum ovale dapat
hal ini sudah sesuai dengan literatur. menyebabkan kondisi kulit kepala
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020
tidak tumbuh pada media NA maupun pekerja ini yaitu pada uji sanitasi
PDA. tangan, perlakuan uji tangan yang
Pada praktikum, Jenis bakteri tidak dicuci terlebih dahulu terdapat
yang mungkin tumbuh pada media bakteri yang paling banyak
NA adalah bakteri gram positif dan dibandingkan perlakuan lainnya,
berbentuk coccus seperti bakteri sedangkan perlakuan tangan dicuci
Streptococcus. Streptococcus banyak dengan antiseptic, alcohol 70% dan
terdapat pada tubuh manusia handsanitizer terbukti paling efektif
termasuk mulut dan dapat membunuh kuman karena tidak ada
menyebabkan berbagai gangguan mikroorganisme di dalam cawan
pada mulut manusia. Sedangkan petri. Bakteri yang mungkin tumbuh
bakteri yang mungkin tumbuh pada pada uji sanitasi tangan adalah bakteri
media PDA mungkin merupakan E. coli dan Staphylococcus aureus.
bakteri gram positif dan berbentuk Pada uji sanitasi rambut,
basil seperti bakteri Lactobacillus perlakuan rambut sebelum
coryneformis. Lactobacillus dibersihkan dan keramas terdapat
coryneformis merupakan bakteri yang lebih banyak mikroorganisme
juga sering terdapat pada tumbuh didalamnya dibandingkan dengan
manusia termasuk pada mulut. . perlakuan rambut setelah dibersihkan
Untuk mengendalikan jumlah bakteri dan keramas. Ini disebabkan rambut
pada mulut agar jumlahnya tidak yang tidak terawatt dan belum
berlebihan, bisa dilakukan beberaa dikeramas. Bakteri yang mungkin
cara seperti menyikat gigi setelah terdapat pada rambut manusia adalah
makan dan sebelum tidur, berkumur Staphylococcus aureus dan
setelah makan dengan air atau dengan Escherichia coli, kapang yang
obat kumur. (Nuriana dkk, 2014). mungkin terdapat pada rambut adalah
Trichophyton, Microsporum dan
KESIMPULAN Epidermophyton, dan khamir yang
Kesimpulan yang didapatkan mungkin terdapat pada rambut adalah
dari laporan pada praktikum sanitasi Pityrosporum ovale
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020
LAMPIRAN
Media Jumlah Koloni
No. Perlakuan
PCA VRBA PCA VRBA
1. Tangan belum dicuci 54 3
3. Tangan dicuci + 22 0
sabun biasa
4. Tangan dicuci + 0 0
sabun antiseptik
5. Tangan dicuci + 0 0
alkohol 70%
6. Tangan dicuci + 0 0
handsanitizer
Nama asisten : Vivi Fadilla Sari
Tanggal Praktikum : 04 November 2020
Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020
1 Sebelum keramas 19 7
2 Setelah keramas 3 0
1 Tidak 33 15
menggunakan
masker
2 Menggunakan 0 0
masker