Anda di halaman 1dari 14

Nama asisten : Vivi Fadilla Sari

Tanggal Praktikum : 11 November 2020


Tanggal Pengumpulan : 25 November 2020

SANITASI UDARA DAN RUANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Silvano Jovan (240210180093)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: silvanojovan@gmail.com

ABSTRAK

Sanitasi sangat penting dalam industri pangan dan mikrobiologi. Sanitasi


dapat mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba berbahaya pada makanan.
Sanitasi udara dan ruangan dilakukan dengan berbagai perlakuan yang berbeda
untuk mengetahui mikroorganisme yang terkandung pada ruang berbeda dalam
kehidupan sehari- hari. Metode yang digunakan adalah metode Rodac. Dari hasil
percobaan didapatkan hasil bahwa pada uji sanitasi udara, pada media NA koloni
tertinggi terdapat di ruang siding yaitu sebanyak 27 koloni dengan densitas 4344,59
g/cm2. Sedangkan pada media PDA, koloni tertinggi terdapat pada lorong Gedung
sebanyak 54 koloni dengan densitas 6867 g/cm2. Mikroba yang diduga tumbuh
pada media di uji sanitasi udara ini yaitu Pseudomonas Sp, Staphylococcus Sp, dan
Micrococcus yang merupakan mikroba yang bisa ada di udara bebas. Uji terbaik
ada pada perlakuan sampel yang diletakan di Laminar Air Flow yang menujukan
tidak ada mikroba. Pada uji sanitasi ruangan, perlakuan meja yang belum
dibersihkan memiliki jumlah koloni mikroba yang lebih banyak yaitu 7 koloni
dengan unit koloni berjumlah 36 untuk media NA dan 12 koloni dengan unit koloni
berjumlah 61 untuk media PDA. Bakteri yang diduga tumbuh pada meja adalah
Bacillus sp dan Clostridium, dan khamir Cryptococcus neoformans. Perlakuan
terbaik diamati pada meja yang dibersihkan dengan alcohol 70% yang tidak
menunjukan adanya pertumbuhan mikroba

Kata Kunci: Ruangan, Sanitasi, Udara

PENDAHULUAN terutama karena mikroorganisme


Sanitasi menjadi salah satu yang berbahaya. Dengan menerapkan
aspek yang memiliki peranan penting sanitasi yang tepat dan baik, maka
dalam industri pangan karena sanitasi keamanan dari pangan yang
ini dapat mencegah terjadinya diproduksi akan dijamin aman untuk
perpindahan penyakit pada makanan dikonsumsi.
Pada praktikum ini dilakukan pada debu dan air kotor dapat juga
uji sanitasi pada udara dan ruangan. ditemukan di dalam makanan yang
Pada udara, banyak terkandung sedang di produksi (Anwar, 1997).
mikroorganisme. Mikroorganisme ini Mikroorganisme udara dapat
bisa mengontaminasi makanan dan dipelajari dalam dua bagian, yaitu
menyebabkan kerugian jika mikroorganisme udara di luar
dikonsumsi. Pencemaran pada udara ruangan dan mikroorganisme udara di
tidak disebabkan karena mikroflora dalam ruangan. Mikroorganisme
secara alami dalam udara itu sendiri, paling banyak ditemukan di dalam
melainkan kontaminasi terjadi karena ruangan (Budiyanto, 2005; Waluyo,
lingkungan dan sekitarnya yang kotor 2009). Oleh karena itu perlu
dan mengandung mikroba yang dilakukan sanitasi terhadap ruangan
mengakibatkan udara mengandung dan udara.
berbagai macam mikroorganisme Sanitasi udara dan ruangan ini
(Pelczar,1998). Mikroba ini bisa jika menjadi salah satu persyaratan yang
bersentuhan dengan benda padat mutlak bagi industri pangan sebab
maka akan menempel di tempat sanitasi berpengaruh langsung dan
tersebut. Secara alami, Udara tidak langsung terhadap mutu pangan
mengandung campuran gas-gas yang dan daya awet produk serta nama baik
sebagian besar terdiri dari nitrogen atau citra perusahaan (Betty dan Een,
(N2) 23%, oksigen (O2) 21 % dan gas 2011).
lainnya 1%. Tujuan dari praktikum ini adalah
Dalam suatu produksi pangan, untuk mengetahui mikroba yang
ruangan menjadi sumber kontaminasi terkandung pada udara dan ruangan
utama yang berpengaruh pada pada berbagai ruang yang berbeda
keamanan dan kualitas pangan. dalam kehidupan sehari-hari, dan
Ruang tempat produksi harus mengetahui pentingnya sanitasi udara
memiliki suasana yang bersih. Jika dan ruangan.
didalam suatu ruangan banyak
terdapat debu dan air yang kotor, METODOLOGI
maka mikroba yang biasa terkanudng Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada lap dengan menggunakan tissue.
praktikum uji sanitasi udara dan Dituangkan medium yang sudah
ruangan ini adalah beaker glass, botol dibuat ke dalam cawan petri kecil dan
schott 500 ml, cawan petri ukuran cawan petri disposable sampai
sedang, cawan petri ukuran kecil, menutupi permukaannya. Cawan
gelas ukur, spatula dan teko ukur 1L. petri dilabeli dengan nama medium
Bahan yang digunakan pada masing-masing menggunakan label
praktikum uji sanitasi udara dan atau spidol permanen dan dibiarkan
ruangan ini adalah akuades, alkohol hingga membeku.
70%, medium NA dan medium PDA. Uji Sanitasi Ruangan
Sterilisasi Cawan Petri Untuk uji ini Langkah pertama
Langkah pertama yaitu yaitu dua buah cawan petri kecil steril
disiapkan cawan petri yang memiliki disiapkan, satu cawan petri diisi
ukuran kecil dan ukuran sedang. dengan media Nutrient Agar (NA)
Cawan petri ukuran kecil dimasukkan dan satu lagi diisi dengan media
kedalam cawan petri ukuran sedang Potato Dextrose Agar (PDA) sampai
lalu cawan petri ditutup dan cawan petri penuh dengan
dibungkus dengan kertas sampai rapat media. Masing-masing cawan petri
dan tidak ada udara celah udara. kecil ditempatkan ke dalam cawan
Disterilisasi didalam oven dengan petri besar dan ditutup. Setelah itu
suhu 180°C selama dua jam. media ditunggu hingga menjadi
Persiapan Medium padat. Setelah media menjadi padat,
Di tahap ini, Ditimbang cawan petri besar dibuka, lalu
medium NA dan PDA sesuai takaran diposisikan secara terbalik sehingga
dan dilarutkan dengan akuades. permukaan cawan petri kecil
Media tersebut dipanaskan dan menempel dengan permukaan meja.
disterilisasi dengan autoklaf pada Meja yang ditempelkan diberi
suhu 121°C selama 15 menit. Setelah perlakuan berbeda- beda yaitu meja
itu, dilakukan pembersihan pada sebelum dibersihkan, meja
bagian luar botol schott dengan dibersihkan dengan lap basah, dan
menyemprotkan alkohol 70% dan di dengan alkohol 70%. Penempelan
dilakukan selama 4 detik. Setelah jumlahnya. Dari hasil perhitungan
selesai, cawan petri kecil ditempatkan bisa ditentukan kepadatan (densitas)
kembali pada cawan petri yang lebih mikrobanya di udara dengan rumus:
besar dan ditutup. Semua cawan di Densitas= Σkoloni x60
inkubasikan pada suhu 30oC untuk menit/30 menitx luas cawan (cm2)
media NA, dan pada suhu 25OC
selama 48 jam (2 - 3 hari). Hasil HASIL PEMBAHASAN
koloni yang tumbuh pada media Mikroorganisme yang banyak
dihitung jumlahnya dan dinyatakan terdapat di udara tahan terhadap
dalam unit koloni per cawan petri atau keadaan kering dan dapat hidup lebih
per 100 cm2. lama di udara. Mikroorganisme dari
Uji Sanitasi Ruangan udara tersebut dapat mengontaminasi
Dua buah cawan petri kecil dinding, lantai, dan meja (Sofiah dkk,
yang sudah steril disiapkan. Cawan 2015). Karena produksi pangan dan
petri pertama diisi dengan media mikrobiologi sangat rentan terhadap
Nutrient Agar (NA) dan satu lagi diisi mikroorganisme berbahaya sebagai
dengan media Potato Dextrose Agar kontamiman, sanitasi lingkungan
(PDA). Kedua media tersebut sangat perlu diperhatikan terutama
didiamkan sampai media mennjadi yang akan bekerja dalam bidang
padat. Setelah media menjadi padat, mikrobiologi atau pengolahan produk
cawan petri disimpan dalam keadaan makanan atau industri (Gobel, 2008).
terbuka di tempat berbeda sesuai Sanitasi dilakukan pada semua
perlakuan yaitu ruang laboratorium, komponen dalam produksi pangan,
alat laminar air flow, ruang toilet, bukan hanya diterapkan pada pekerja
lorong, dan ruang sidang. Cawan petri saja, hal lain yang bisa di sanitasi
didiamkan selama 30 menit. Setelah adalah pada lingkungan di tempat
selesai, cawan ditutup kembali dan di produksi. Salah satu factor
inkubasi pada suhu 30oC untuk media lingkungan yang paling berpengaruh
NA, dan pada suhu 25OC selama 2 -3 adalah udara. Udara perlu dijaga agar
hari. Koloni mikroorganisme yang terhindar dari polusi yang
tumbuh diamati dan dihitung kontaminan. Maka dari itu, dilakukan
pengujian sanitasi udara dan sanitasi khamir karena kandungan nutrisi nya
ruangan. Menurut Sofiah dan yang mengandung senyawa nutrisi
Sukarminah (2011), pembersihan dan yang kaya akan karbohidrat dan gula
persanitasian bagian-bagian dari Uji Sanitasi Ruangan
bangunan suatu industri memerlukan Pengujian sanitasi ruangan ini
jadwal tertentu yang dilakukan secara sangat penting untuk diperhatikan
teratur, terutama di daerah karena ruangan sangat berpotensi
pengolahan produksi. sebagai sumber kontaminasi, ruangan
Pada praktikum ini digunakan yang digunakan dalam proses
beberapa media yang menunjuang pengolahan pangan mengandung
pertumbuhan mikroba yang diamati. udara yang ada di sekitar
Media yang digunakan adalah media lingkungannya, sehingga tidak dapat
NA (Nutrient Agar), PDA (Potato dihindari dan untuk mengurangi
Dextrouse Agar). Media NA kontaminasi tersebut sanitasi sangat
merupakan media umum yang diperlukan demi menghasilkan
digunakan untuk menumbuhkan lebih produk pangan yang lebih sehat untuk
dari 1 jenis mikroorganisme secara konsumen.
umum. Media NA tersusun atas bacto Pada praktikum ini digunakan
peptone, bacto agar, dan bacto beef uji dengan metode RODAC (The
extract. Media NA sangat Replicate Organism Direct Agar
mendukung perkembangan mikroba Contact Methode. Metode ini adalah
karena mengandung komposisi uji yang dilakukan dengan cara
senyawa nutrisi yang kaya protein menempelkan media (pada praktikum
sehingga cenderung ditumbuhi oleh ini media NA dan PDA) selama
bakteri. Media PDA merupakan beberapa detik ke lingkungan yang
media umum yang digunakan untuk ingin di analisa (meja dengan
menumbuhkan lebih dari 1 jenis berbagai perlakuan). Metode rodac
mikroorganisme secara umum. Media sangat cocok digunakan untuk
PDA tersusun atas bacto dextrose, menghitung jumlah mikroorganisme
bacto agar, dan potato. Media ini terutama pada suatu permukaan
mendukung pertumbuhan kapang dan (peralatan, meja, lantai). Metode ini
umumnya sering digunakan untuk pada media NA dan 12 pada media
menilai kualitas sanitasi lingkungan PDA. Meja yang dibersihkan dengan
pada industri terutama industri lap basah terdapat koloni sebanyak 1
pangan. Pada praktikum ini dilakukan pada media NA dan 4 pada media
beberapa perlakuan yaitu meja yang PDA. Meja yang dibersihkan dengan
belum dibersihkan, meja yang alkohol 70% tidak menunjukkan
dibersihkan dengan lap basah, dan adanya mikroorganisme pada kedua
meja yang dibersihkan dengan media, NA ataupun PDA. Hal ini
alkohol 70%. menunjukan alkohol lebih ampuh
Pada praktikum ini waktu membunuh mikroorganisme pada
kontak antara media dan meja adalah meja dibandingan dengan lap basah.
4 detik. Empat detik adalah waktu Menurut Noviansari dkk, 2013,
yang cocok supaya mikroba bisa alkohol yang diberi ke barang lain
mengontaminasi media. Kemudian memiliki aktifitas sebagai antifungi
media di inkubasi pada suhu dan dan dapat mendenaturasi protein,
waktu yang spesifik yaitu 30oC untuk alkohol mempunyai aktifitas sebagai
media NA dan 25oC untuk media bakterisida yang membunuh bakteri
PDA selama 2-3 hari. Waktu dan dalam bentuk vegetatifnya.
suhu yang spesifik ini adalah Kemungkinan bakteri yang
lingkungan yang optimal untuk tumbuh pada meja yang belum
pertumbuhan mikroba yang ada pada dibersihkan dan dibersihkan dengan
media. Hasil media kemudian diamati lap basah adalah Bacillus sp dan
dan dihitung koloni yang tumbuh. Clostridium. Kedua spesies ini
Koloni dapat dihitung dengan rumus: terdapat dimana-mana, membentuk
spora, sehingga dapat hidup di
100
Unit koloni = Jumlah koloni/cawan x lingkungan selama bertahun-tahun.
π x r cawan2

Spesies Basillus bersifat aerob,


Dari hasil tabel yang ada pada sedangkan Clostridium bersifat
lampiran, pengujian sanitasi ruangan anaerob obligat. Sedangkan untuk
pada meja yang belum dibersihkan khamir di media PDA diduga adalah
terdapat koloni sebanyak 7 koloni Cryptococcus neoformans yang
bersifat patgen dan berasal dari seperti atmosfer, kelembapan udara,
lingkungan sekitar (Roosheroe, dkk., cahaya mahatahi, suhu dan ukuran
2006). Dilihat dari tabel, mikroba partikel. (Pelczar dan Chan, 1986).
yang tumbuh pada media PDA lebih Pada praktikum ini, media di
banyak disbanding media NA hal ini dalam cawan petri didiamkan terbuka
menunjukan lebih banyak kapang dan pada tempat yang ingin diuji selama
khamir pada meja yang digunakan 30 menit. Waktu ini adalah waktu
sebagai sampel pengujian. yang diperlukan untuk mikroba
Pada pengamatan uji sanitasi mengontaminasi media. Media yang
ruangan ini juga dilakukan digunakan juga digunakan supaya
perhitungan densitas (kerapatan) mikroba dapat tumbuh dan isolasi
mikroba dengan rumus: mikroba. Ada beberapa tempat
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 = × dimana percobaan ini dilakukan
𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
× 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛 yaitu, Ruang laboratorium, laminar

Dari hasil perhitungan didapatkan air flow, toilet, lorong, dan ruang

bahwa densitas tertinggi adalah sidang. Setelah waktu selesai, cawan

jumlah koloni kapang/khamir dengan ditutup dan diinkubasi pada suhu dan

sampel meja yang belum dibersihkan waktu yang spesifik supaya

(61,15/100 cm2) dan jumlah koloni pertumbuhan mikroba dan koloni

terendah 0 dengan sampel meja yang optimal dan dapat diamati

dibersihkan dengan alkohol 70%. Dari hasil pada tabel 2 di

Uji Sanitasi Udara lampiran, pada media NA, jumlah

Udara merupakan media yang koloni bakteri terbesar terdapat pada

sangat baik untuk mikroorganisme. ruang sidang yaitu sebanyak 27

Di udara banyak mikroba pathogen koloni dengan densitas 3433,59

yang membahayakan untuk tubuh g/cm2. Sementara, jumlah terbanyak

manusia. Organisme yang memasuki setelah ruang sidang adalah toilet

udara dapat terangkut sejauh yaitu sebanyak 17 koloni dengan

beberapa meter bahkan kilometer. densitas 2161,89 g/cm2. Pada lorong

Jauhnya organisme ini berpergian gedung terdapat 9 koloni yang

tergantung dari beberapa factor tumbuh pada media dengan densitas


1144,53 g/cm2, dan pada ruang tempat, semakin buruk juga sanitasi
laboratorium terdapat 5 koloni yang pada tempat tersebut.
tumbuh dengan densitas 635,85 Di Laminar Air Flow tidak
g/cm2. Hanya terdapat satu ruangan ditemukan mikroba yang tumbuh
saja yang steril dari koloni bakteri karena dalam laminar air flow
yang tumbuh yaitu pada laminar air lingkungan sudah dikonsdisikan steril
flow. untuk melakukan kegiatan mulai dari
Hasil pengamatan pada medium persiapan bahan tanam, inokulasi,
PDA didapatkan bahwa tempat atau penanaman dan pemindahan
dengan jumlah koloni tumbuh tanaman dari satu tempat ke tempat
terbanyak yaitu lorong gedung lain dalam satu kultur (Departemen
sebanyak 54 koloni dengan densitas Kesehatan Republik Indonesia,
6867 g/cm2, kemudian toilet yaitu 2004).
sebanyak 37 koloni dengan densitas Jika dilihat dari jumlah
4705,29 g/cm2, ruang sidang mikroorganisme yng tumbuh, pada
sebanyak 31 koloni dengan densitas media PDA lebih banyak tumbuh
3942,27 g/cm2 dan ruang mikroba. Hal ini menunjukan lebih
laboratorium sebanyak 3 koloni banyak kapang dan khamir yang
dengan densitas 381,51 g/cm2. Hasil mengontaminasi media dan banyak di
yang sama menunjukkan bahwa tidak ruangaan tersebut. Perbedaan
terdapat pertumbuhan koloni kapang mikroba pada setiap ruang
maupun khamir pada laminar air disebabkan karena mikroba dari udara
flow. Nilai densitas didapatkan dari yang terperangkap pada ruangan itu
perhitungan dengan rumus yang juga berbeda. Selain itu, udara yang
sudah dicantumkan sebelumya. ada dalam ruangan sangat
Berdasarkan hasil perhitungan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
densitas, diketahui bahwa Jika di sekitar tempat percobaan
mikroorganisme setiap ruangan banyak barang yang kotor maka udara
sangat bervariasi. Semakin besar di ruangan tersebut juga akan menjadi
densitas mikroorganisme pada suatu kotor.
Jenis-jenis mikroorganisme yaitu pada uji sanitasi udara, sumber
yang terdapat di udara adalah utama kontaminan pada media
Pseudomonas sp., Staphylococcus, dibawa dari mikroorganisme yang
Micrococcus dan lain-lain. Sumber terbawa udara. Hal ini dikarenakan
utama kontaminasi adalah udara membawa berbagai macam
Stapylococcus yang dapat menjadi mikroba. Diperkiaran mikroba yang
mikroba patogen yang dapat memicu terlihat pada media adalah
kerusakan makanan. (Suriawiria, Pseudomonas Sp, Staphylococcus Sp,
1995) dan Micrococcus karena mikroba ini
Banyak penyakit yang yang biasa ada pada udara yang kotor.
disebabkan oleh bakteri patogen yang Dilihat dari hasil pengujian,
ditularkan melalui udara, misalnya kontaminasi pada media Nutrient
bakteri penyebab tubercolosis (TBC) Agar (NA) yang tertinggi terdapat
dan virus flu yang dapat ditularkan pada ruang sidang yaitu sebanyak 27
melalui udara pernapasan. Bisa koloni dengan densitas 3433,59
dilakukan beberap hal untuk g/cm2. Sedangkan pada media Potato
membersihkan udara yang kotor. Dextrouse Agar (PDA) koloni
Menurut Volk dan Wheeler (1984), tertinggi terdapat pada lorong gedung
cara membersihkan udara pada sebanyak 54 koloni dengan densitas
lingkungan terbuka adalah dengan 6867 g/cm2.
menyiram tanah dengan air untuk Pada uji sanitasi ruangan, perlakuan
mengurangi debu yang berterbangan, media yang ditempelkan pada meja
menyemprot udara dengan yang belum dibersihkan memiliki
desinfektan untuk mengurangi jumlah jumlah mikroba yang paling banyak
mikroba yang terdapat pada udara yaitu sebanyak 7 koloni dengan unit
atau dengan radiasi menggunakan koloni berjumlah 36 untuk media NA
sinar ultraviolet. dan 12 koloni dengan unit koloni
berjumlah 61 untuk media PDA. Data
KESIMPULAN ini dilihat dengan mata dan dihitung
Dari praktikum dan hasil densitasnya dengan rumus yang ada.
pembahasan didapatkan kesimpulan Bakteri yang diduga tumbuh pada
meja adalah Bacillus sp dan Novinsari,R., Sudarmin, Siadi, K.
Clostridium, dan khamir 2013. Transformasi Metil
Cryptococcus neoformans. Eugenol Menjadi 3-(3,4
Dimetoksi Fenil)-1-Propanol
DAFTAR PUSTAKA Dan Uji Aktivitasnya Sebagai
Anwar, 1997. Sanitasi Makanan Dan Antibakteri, Jurnal Jurusan
Minuman Pada Institusi Kimia FMIPA Universitas
Pendidikan Tenaga Sanitasi, Negeri Semarang, 2(2)
Pusat Pendidikan Tenaga
Pelczar, Michael W., 1998, Dasar-
Sanitasi, Pusat Pendidikan
Dasar Mikrobiologi 1, UI
Tenaga Kesehatan Depkes RI.
Press, Jakarta.
Jakarta.
Pelzcar, dan Chan. 1986. Dasar-dasar
Betty dan Een. 2011. Sanitasi Dan Mikrobiologi. Penerbit
Keamanan Pangan. Jurusan Universitas Indonesia (UI-
Teknologi Industri Pangan, Press), Jakarta.
Fakultas Teknologi Industri
Roosheroe, Indira G., Wellyzar S., dan
Pertanian, Universitas
A. Oetari. 2006. Mikologi
Padjadjaran. Jatinangor
Dasar dan Terapan. Yayasan
Budiyanto, MAK. Pustaka Obor Indonesia
2005. Mikrobiologi Umum. Anggota IKAPI, Jakarta.
Malang: Universitas Sofiah, B. D. dan E. Sukarminah.
Muhammadiyah Malang 2011. Modul Praktikum
Press. Sanitasi dan Keamanan Pangan.
DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan FTIP Unpad, Bandung.
Nasional 2004, Jakarta. Suriawiria, U. 1995. Pengantar
Mikrobiologi Umum. Penerbit
Gobel, B. Risco. 2008. Mikrobiologi
Angkasa, Bandung.
Umum dalam Praktek.
Volk dan Wheeler A. 1984.
Universitas Hasanuddin,
Mikrobiologi Dasar Jilid Satu
Makassar.
Edisi Kelima. Erlangga,
Jakarta.
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi
umum . Universitas
Muhamadiyah Malang Press:
Edisi revisi
LAMPIRAN

Tabel Hasil Pengamatan Uji Sanitasi Udara


Jumlah Koloni
Perlakuan
NA PDA

Ruang Laboratorium 5 3
Laminar Air Flow 0 0
Toilet 17 37
Lorong 9 54
Ruang Sidang 27 31
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Sanitasi Ruangan


Jumlah Koloni
Perlakuan
NA PDA
Meja belum dibersihkan 7 12
Meja + lap basah 1 4
Meja + alkohol 70% 0 0
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

PERHITUNGAN

UJI SANITASI UDARA


Ruang Laboratorium (NA) Ruang Laboratorium (PDA)
jumlah koloni 60 menit jumlah koloni 60 menit
𝜌= × 𝜌= ×
cawan 30 menit cawan 30 menit
× luas cawan × luas cawan
60 menit 60 menit
𝜌= 5× × 63,585 𝜌= 3× × 63,585
30 menit 30 menit
𝜌 = 5 × 2 × 63,585 𝜌 = 3 × 2 × 63,585
𝜌 = 635,85 𝜌 = 381,51
Toilet (NA)
jumlah koloni 60 menit
𝜌= ×
cawan 30 menit
× luas cawan
60 menit 𝜌 = 3.433,59
𝜌 = 17 × × 63,585
30 menit
Ruang Sidang (PDA)
𝜌 = 17 × 2 × 63,585
jumlah koloni 60 menit
𝜌 = 2.161,89 𝜌= ×
cawan 30 menit
× luas cawan
Toilet (PDA) 60 menit
𝜌 = 31 × × 63,585
jumlah koloni 60 menit 30 menit
𝜌= ×
cawan 30 menit 𝜌 = 31 × 2 × 63,585
× luas cawan 𝜌 = 3.942,27
60 menit
𝜌 = 37 × × 63,585 UJI SANITASI RUANGAN
30 menit
𝜌 = 37 × 2 × 63,585 Pengujian kontaminasi ruangan

𝜌 = 4.705,29 Luas cawan = 19,625 cm2

Lorong (NA) - Meja belum dibersihkan


jumlah koloni 60 menit • NA
𝜌= ×
cawan 30 menit Densitas =
× luas cawan 60
7𝑥 𝑥 19,625
60 menit 30
𝜌= 9× × 63,585
30 menit = 274,75
𝜌 = 9 × 2 × 63,585
koloni/cm2
𝜌 = 1.144,53
Lorong (PDA)
• PDA
jumlah koloni 60 menit
𝜌= × Densitas =
cawan 30 menit
60
× luas cawan 12 𝑥 𝑥 19,625
30
60 menit
𝜌 = 54 × × 63,585 = 471
30 menit
𝜌 = 54 × 2 × 63,585 koloni/cm2
𝜌 = 6.867,18
Ruang Sidang (NA) - Meja + lap basah
jumlah koloni 60 menit • NA
𝜌= ×
cawan 30 menit Densitas =
× luas cawan 60
60 menit
1𝑥 𝑥 19,625
30
𝜌 = 27 × × 63,585
30 menit = 39,25
𝜌 = 27 × 2 × 63,585
koloni/cm2
• PDA
Densitas =
60
4𝑥 𝑥 19,625
30

= 157
koloni/cm2

- Meja + alkohol 70%


• NA
Densitas = 0

• PDA
Densitas = 0

Anda mungkin juga menyukai