Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Fadhila Fauzia Syahriar

NIM : 4411419007
Rombel : Biologi B
Pertanyaan:
Dari pemahaman spermatogenesis dan oogenesis, coba kalian jelaskan kembali.
Usahakan mengkonfirmasi dengan menggunakan sumber pustaka yang valid.

1. Dimana tempat berlangsungnya spermatogenesis?


2. Spermatogenesis dapat dibagi dalam dua tahapan proses yaitu spermatositogenesis
dan spermiogenesis. Jelaskan masing-masing.
3. Sebutkan hormon yang berperan dalam spermatogenesis dan, jelaskan
perannya masing-masing.
4. Dimana tempat berlangsungnya oogenesis?
5. Jelaskan tahap2 pembelahan yang terjadi pada oogenesis.
6. Bersamaan dengan oogenesis akan berlangsung fulikulogenesis, yaitu tahap
perkembangan kematangan folikel, dalam beberapa tingkatan yaitu folikel primer,
folikel sekunder, folikel tersiar dan folikel de graaf. Jelaskan tahap perkembangan
tiap tingkatan.

Unggah jawaban paling lambat 2 x 24 jam (hari Minggu tanggal 28 Maret 2021 Jam 08.40
WIB)

Jawaban :
1. Testis merupakan tempat berlangsungnya proses spermatogenesis.
2. A. Spermatositogenesis yaitu proses pembentukan spermatogonia menjadi spermatid.
Pada proses ini, spermatogonia A-dark (Ad) yaitu spermatogonium dengan
kromatin warna gelap dan tebal dengan bagian tengah yang terang, sitoplasma yang
menempel dekat basal lamina tubulus seminiferus. Spermatogonia Ad kemudian
mengalami pembelahan mitosis untuk mengisi kembali spermatogonia yang terpakai
dan juga memproduksi spermatogonia A-pale (Ap) yang memiliki kromatin pucat
serta 1-2 nukleoli yang menempel pada membrane nucleus. Spermatogonia A-pale
(Ap) mengalami mitosis lebih lanjut dan berdiferensiasi menjadi spermatogonia B
yang memiliki gumpalan kromatin berwama gelap. Kromosom diploid yang
berpasangan (46 kromosom pada manusia) tetap dipertahankan selama mitosis dan
pembaharuan sel induk pada tahap proliferasi spermatogenesis.
Spermatogonia B mengalami mitosis lagi untuk memproduksi spermatosit
preleptoten atau resting primer spermatocyte. Sel ini memasuki fase meiosis yang
paling panjang dari spermatogenesis (+ 24 hari pada manusia). Spermatogonium tidak
terpisah secara lengkap selama mitosis, karena kelompok sel induk ini tetap
berhubungan satu sama lain melalui jembatan sitoplasma yang tipis dan mengalami
perkembangan lanjutan di dalam sinstitiumnya dengan cara yang sinkron sepanjang
proses spermatogenesis.
Spermatosit preleptoten sedikit lebih kecil dibandingkan dengan spermatogonium
B serta memiliki gumpalan kromatin lebih sedikit di sepanjang membrane
nukleusnya. Sintesis Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang aktif muncul pada
spermatosit preleptoten, dan terjadi replikasi jumlah DNA sehingga jumlah
spermatosit preleptoten mengandung kromosom diploid yang berpasangan atau
berstruktur ganda, tetapi karena masing-masing kromosom terdiri dari sepanjang
kromatid sejenis yang identik, total DNA yang terkandung oleh sel induk ini adalah
dua kali kandungan diploid. Spermatosit preleptoten adalah sel induk terakhir yang
mengalami sintesis DNA sepanjang spermatogenesis berlangsung.

B. spermiogenesis adalah tahap transformasi (tahap perubahan bentuk dan komposisi


spermatid yang bundar menjadi bentuk cebong yang memiliki kepala, leher, dan ekor
serta berkemampuan untuk bergerak).
Spermiogenesis dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
 Fase golgi : yaitu terbentuk butiran proakrosom dalam alat golgi spermatid.
Butiran ini akan bersatu membentuk satu bentukan dengan akrosom disebut
granula akrosom. Granula ini melekat ke salah satu sisi inti yang bakal jadi
bagian depan spermatozoa.
 fase cap (fase tutup) : granula akrosom bertambah besar, pipih dan menuju
bagian inti, sehingga akhirnya terbentuk semacam tutup (cap spermatozoa).
 fase akrosom, terjadi redistribusi bahan akrosom, Nukleoplasma berkondensasi,
inti spermatid memanjang dengan batas kaudal menyempit dan membentuk
sudut, sehingga inti kelihatan lebih pipih dan tutup (cap) mengitari bagian dalam
inti. Bahan-bahan akrosom menyebar dan berada pada bagian ventral inti,
pemanjangan dan pemipihan inti berlangsung terus sehingga bagian anterior
spermatid menjadi sempit. Selanjutnya terjadi perubahan ujung kaudal spermatid
dari bentuk bundar menjadi agak pipih. Pada saat ini spermatid mencapai
panjang maksimum, bahan-bahan akrosom telah menutup seperempat bagian
anterior spermatid.
 fase maturasi (pematangan), bentuk spermatid sudah hampir sama dengan
spermatozoa dewasa, terjadi penyempurnaan akrosom, bentuk inti serta maturasi
dinding spermatozoa. Selanjutnya melepaskan diri dari epitel seminiferus menuju
ke lumen menjadi spermatozoa bebas.
3. Hormon yang berperan dalam spermatogenesis, yaitu :

 LH (Luteinizing Hormone) : Berperan untuk merangsang sel Leydig yang terdapat di


testis untuk menghasilkan hormon testosteron yang dapat mendorong proses
spermatogenesis terjadi.

 FSH (Folicle Stimulating Hormone) : Berperan untuk merangsang sel Sertoli yang
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein), berfungsi untuk melindungi,
menunjang, dan memberi makan benih sperma hingga menjadi sperma yang matang.

 Testosteron : Berperan untuk merangsang perkembangan organ seks untuk


melakukan spermatogenesis.

4. Ovarium merupakan tempat berlangsungnya proses oogenesis


5. tahap2 pembelahan yang terjadi pada oogenesis, yaitu :
 Proliferasi : terjadi pembelahan mitosis pada sel primordial yang terdapat pada
membran basal ovarium yang menghasilkan oogonium. Tahap ini terjadi secara
berulang. Sel benih akan primodial akan berdiferensiasi menjadi oogenium .
 Pertumbuhan: Pada tahap ini, sel induk telur berkembang menjadi sel telur yang
lebih besar atau disebut dengan oosit primer. Oosit dengan ukuran lebih kecil
akan menjadi badan polar pertama. Kemudian, oosit sekunder akan kembali
mengalami mitosis membentuk badan polar kedua dan ootid. Tahap ini oogenium
akan tumbuh menjadi oogenium 1.
 Pematangan : tahapan fase pematangan, yaitu ketika meiosis I sudah terpenuhi.
Saat berada dalam tahap ini, dua sel haploid terbentuk dalam folikel, namun
ukurannya berbeda. Pada tahap ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis.
Tahapan-Tahapan Oogenium :
 Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional
dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum
kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam kandungan).
Masing-masing dari sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-
sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara
bersama-sama membentuk folikel primordial.

 Folikel Primordial

Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel


ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya
berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak,
tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel
dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana
didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.

 Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu
pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin,
dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut
autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-
gen yang disebut DNA.

 Pembelahan Meiosis Pertama

Proses meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami


pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum
membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-
masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang
lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder.
Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan
polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami
degenerasi.

 Oosit sekunder
Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba fallopi. Bila
terjadi fertilisasi, maka akan terjadi proses pembelahan meiosis kedua, begitu
pula dengan badan polar pertama akan membelah menjadi dua badan polar.
ke dua yang akhirnya mengalami degenerasi.

6. 5 Tahap perkembangan sel folikel, yaitu :

a. Folikel primer : stadium pertama pertumbuhan folikel. Oosit mulai tumbuh,


terbentuk zona pellusida yang secara penuh mengelilingi oosit.
b. Folikel sekunder : Oosit yang mencapai pertumbuhan maksimal (diameter 120
µm) proliferasi sel sel granulosa dan terbentuknya sel-sel teka.
c. Folikel tertier atau early antral phase : Folikel yang ditandai dengan
pembentukan sebuah antrum atau rongga dalam folikel.
d. Folikel antral : Fase pertumbuhan antrum ditandai oleh pertumbuhan cepat
dari folikel dan bersifat sangat tergantung pada gonadotropin.
e. Folikel matang (folikel de graaf) : berukuran paling besar, antrum menjadi
sebuah rongga besar, berisi cairan folikel. Fase ini merupakan proses
penentuan atau seleksi satu folikel dominan yang akan berovulasi.

Anda mungkin juga menyukai