Anda di halaman 1dari 4

Nama ; Delli Fitram

Nim : 1911102413122

Mata Kuliah : Penyakit Tidak Menular

1. Apa yang dapat anda simpulkan dari artikel publikasi tersebut?

Jawab : Kesimpulan yang saya dapat pada jurnal risiko osteoporosis ini
Osteoporosis adalah kelainan penulangan akibat gangguan metabolisme dimana
tubuh tidak mampu menyerap dan memanfaatkanzat-zat yang diperlukanuntuk
proses pematangan tulang . Pada osteoporosis terjadi penguranganmasa/jaringan
tulang per unit volume tulang dibandingkan dengan keadaan normal. Manusia
lanjut usia beresiko menderita osteoporosis, sehingga setiap patah tulang pada
lansia perlu diasumsikan sebagai osteoporosis, apalagi jika disertai dengan
riwayattrauma ringandankesehatan seperti mata,jantung, dan fungsi organ lain.
Padausia60-70 tahun, lebih dari 30% perempuan menderita osteoporosis dan
insidennyameningkat menjadi 70% padausia 80 tahun ke atas

2. Apa saja faktor resiko penyebab penyakit OSTEOPOROSIS ?

Jawab : Faktor resiko penyebab osteoporosis, antara lain :

a. Ukuran tubuh yang lebih kecil menyebabkan berkurangnya kadar massa tulang
yang berdampak kepada kepadatan tulang seiring bertambahnya usia.

b. Malabsorpsi yaitu ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi di dalam


makanan, seperti dalam penyakit Celiac dan penyakit Crohn.

c. Seorang yang pernah melalui operasi saluran pencernaan yang menyebabkan


berkurangnya ukuran perut begitu juga serapan kalsium.
d. Obat-obatan yang dikonsumsi, terutama yang berdampak pada kadar hormon
seperti pengobatan kanker prostat dan penggunaan obat kortikosteroid.

e. Tidak berolahraga atau tidak aktif bergerak untuk jangka waktu lama.

3. Kelompok apa yang beresIko terkena OSTEOPOROSIS ? jelaskan kenapa


kelompok tersebut beresiko OSTEOPOROSIS

JAWAB :

1. Wanita Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan
pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia
35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada
usia 45 tahun.

2. Usia Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru


menurun. Pada usia 75- 85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan
pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan,
penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

3. Ras/Suku Ras juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau
keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi
kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi
laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan
hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

4. Keturunan Penderita osteoporosis Jika ada anggota keluarga yang


menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita
dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk
tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang
yang sama
4. Bagaimana kondisi osteoporosis di Indonesia saat ini, gambarkan secra
angka kasus dll?

Jawab : Di Indonesia jumlah wanita lansia penderita osteoporosis mengalami trend


yang meningkat dari tahun ketahun. Hal ini merupakan bencana social luar biasa
pada masyarakat, karena peningkatan biaya pengobatan atau perawatan serta dapat
menurunkan kualitas hidup. Saat ini saja22-55 persen wanita lansia Indonesia
menderita osteoporosis. Jika diubah dalam angka, maka ada sekitar 8,5 juta lansia
yang mencapai total 17 juta dari 222 juta penduduk Indonesia menderita
osteoporosis. Seiring meningkatnya jumlah penduduk menjadi 261 juta pada tahun
2020 maka jumlah penderita diperkirakan akan meningkat menjadi 5-11 juta. Dan
dengan penduduk 273 juta pada 2050 maka jumlah penderita menjadi 5,2-11,5
juta.

5.Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi penyakit Osteoporosis


di Indonesia

Jawab : Osteoporosis dapat dicegah dan dideteksi secara dini. Upaya pencegahan
osteoporosis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi nutrisi yang cukup dan menu
seimbang terutama yang mengandung Kalsium dan Vitamin D, tidak merokok,
tidak mengkonsumsi alkohol, cukup terpapar sinar matahari pagi, dan melakukan
aktifitas fisik secara adekuat selama 30 menit, minimal 3 kali per minggu. Selain
itu, Kementerian Kesehatan juga menganjurkan suatu upaya promotif dan preventif
kepada masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat dengan CERDIK, yaitu
Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet
sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Dengan berperilaku
CERDIK, semakin besar kesempatan untuk hidup dengan tulang sehat.
6. Apa dampak osteoporosis dimasa mendatang?

Jawab : Apabila dibiarkan ke depannya dapat menimbulkan masalah pada fisik


seperti rasa nyeri, patah tulang hingga membutuhkan ostheoarthritis advance. Hal
ini dapat menurunkan kualitas hidup seseorang yang dapat mengganggu sistem
tubuh yang lainnya termasuk jantung, paru-paru, dll. Osteoporosis bukanlah
penyakit akibat kurangnya kalsium, namun kalsium hanyalah salah satu faktor
risiko terjadinya osteoporosis.

Anda mungkin juga menyukai