"Lebih baik, kami alokasikan anggarannya untuk program pro rakyat lainnya," kata Agus,
saat menyampaikan pidato politik, di Jakarta Theatre, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).
Adapun uang atau tunjangan operasional merupakan fasilitas yang didapat oleh gubernur
selain gaji pokok. Nilainya sebesar 0,1-0,15 persen dari total pendapatan asli daerah (PAD)
DKI tiap bulannya.
Tunjangan operasional yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69 Tahun 2010
mengatur soal insentif serta PP Nomor 109 Tahun 2000 mengatur tunjangan operasional.
Adapun tunjangan operasional itu dalam bentuk insentif pajak dan retribusi. Jumlah uang
operasional yang diterima Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menjabat Gubernur DKI
Jakarta mencapai puluhan miliar rupiah.
Uang operasional itu juga digunakan Ahok untuk mengirim bunga pernikahan, memberi
angpau pernikahan, membayar gaji staf ahli, hingga menebus ijazah warga yang mengadu
padanya. Dia juga memberikan uang operasionalnya kepada sekretaris daerah dan para wali
kota. Besarannya, Rp 100 juta per bulan untuk sekda dan Rp 50 juta per bulan untuk para
wali kota.