Anda di halaman 1dari 79

DIKTAT PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI

Disusun Oleh :
Tim Biologi Farmasi STIFI Bhakti Pertiwi

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI


BHAKTI PERTIWI
PALEMBANG
2019

1
Identitas Mahasiswa

3x4

Nama :.....................................................................................

NIM :.....................................................................................

Semester :.....................................................................................

2
TATA TERTIB
PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

Tata tertib praktikum botani farmasi :


1) Praktikan wajib datang tepat waktu. Bila berhalangan wajib ijin secara tertulis
2) Praktikan diwajibkan mengikuti seluruh topik kegiatan praktikum
3) Selama melakukan kegiatan praktikum tidak ada izin kecuali atas pertimbangan
khusus yang rasional untuk diberi kesempatan “izin”
4) Sebelum praktikum mengumpulkan “Telaahan Pustaka” dan diadakan pre-test
tentang persoalan yang dipraktikumkan
5) Laporan diserahkan kepada asisten selambatnya satu minggu setelah topik
selesai.
6) Mengembalikan alat-alat praktikum dalam keadaan baik dan bersih. Pada
kegiatan pratikum kelompok, kerusakan alat ditanggung oleh kelompok dan
wajib mengganti terhadap kerusakan alat yang digunakan.
7) Praktikan diwajibkan menjaga ruangan praktikum tetap bersih dan rapi
8) Responsi diadakan di akhir dari rangkaian kegiatan praktikum, dengan syarat
 Telah selesai mengikuti seluruh tatacara praktikum
 Telah melengkapi laporan kegiatan praktikum
 Bebas tanggungan alat dan kewajiban administrasi lainnya
9) Nilai akhir praktikum diperhitungkan dari nilai pre-test, telaahan pustaka,
laporan, dan individual serta hasil responsi.
Hal hal yang perlu dan belum tercantum disini akan diatur kemudian.

Palembang, Februari 2019

Koordinator Praktikum

3
Daftar Isi

Halaman

Cover................................................................................................................................. 1

Identitas Mahasiswa.......................................................................................................... 2

Tata Tertib Praktikum…………………………………………………………………... 3

Daftar Isi............................................................................................................................ 4

Pendahuluan...................................................................................................................... 6

Praktikum Ke-I.................................................................................................................. 7

Praktikum Ke-II................................................................................................................. 8

Praktikum Ke-III............................................................................................................... 8

Praktikum Ke-IV............................................................................................................... 23

Praktikum Ke-V................................................................................................................ 23

Praktikum Ke-VI............................................................................................................... 36

Praktikum Ke-VII……………....................................................................................... 48

Praktikum Ke-VIII………………............................................................................... 57

Praktikum Ke-IX……………..................................................................................... 65

Praktikum Ke-X……………..................................................................................... 65

Praktikum Ke-XI……………..................................................................................... 73

Praktikum Ke-XII……………..................................................................................... 73

4
Objek Praktikum

1. Pengenalan Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus dan

Kegunaan

2. Deskripsi Morfologi Organ Vegetatif Tumbuhan

3. Deskripsi Anatomi Organ Vegetatif Tumbuhan

4. Deskripsi Morfologi Organ Generatif Tumbuhan

5. Deskripsi Anatomi Organ Generatif Tumbuhan

6. Deskripsi Morfologi dan Anatomi Umbi

7. Respirasi Pada Tumbuhan

8. Fotosintesis

9. Pengenalan Tumbuhan Obat di Lapangan

10. Koleksi Tumbuhan Obat di Lapangan

11. Pembuatan Herbarium

12. Monting Herbarium

5
Pendahuluan

Struktur organ tubuh pada tumbuhan terdiri dari struktur morfologi dan
struktur anatomi. Struktur Morfologi merupakan struktur yang tampak dari luar
tubuh tumbuhan, sedangkan Struktur Anatomi merupakan struktur yang tampak
melalui penampang mikroskopis.Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga)
organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium).Tumbuhan
yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita
(kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan
daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan).Selain ketiga unsur pokok tersebut,
beberapa tumbuhan juga ada yang telah mengalami modifikasi organ pokok,
misalnya bunga (flos), buah (fructus), dan biji (semen).

Jumlah spesies tumbuhan atau flora yang ada Indonesia sangatlah


banyak.Diprediksi di seluruh dunia ada 2 jutaan spesies tumbuhan yang sudah
dikenali serta 60% dari jumlah tersebut ada di Indonesia.Herbarium berguna
dalam pengenalan dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan.Herbarium merupakan
tumbuhan yang telah dikeringkan dengan suatu proses tertentu. Selain itu
herbarium dapat diartikan sebagai koleksi kering spesimen tumbuhan yang
digunakan dalam penelitian maupun sebagai museum tumbuhan. Spesimen
tumbuhan yang telah dikeringkan ini menjadi sarana yang penting untuk studi
tumbunah di masa lalu. Saat ini herbarium tidak hanya merupakan spesiman
tumbuhan yang diawetkan  tapi juga mempunyai suatu lingkup kegiatan botani
tertentu sebagai sumber informasi dasar untuk para ahli taksonomi dan berperan
sebagai  pusat penelitian dan pengajaran,  juga pusat informasi bagi masyarakat
umum.  Herbarium diartikan juga sebagai bank data  dengan sejumlah data
mentah yang belum diolah. Masing – masing spesimen  dapat memberikan
bermacam- macam  informasi, tergantung  kelengkapan spesimen data, dan asal-
usul  materialnya.

         

6
Praktikum Ke – I
“Pengenalan Tumbuhan Obat Berdasarkan Habitus dan Kegunaan”

I. Tujuan
1. Mengamati keragaman jenis tumbuhan obat
2. Klasifikasi tumbuhan obat
3. Morfologi dan habitus tumbuhan obat
4. Bagian-bagian tanaman yang digunakan sebagai obat
5. Kandungan kimia tanaman obat
6. Efek farmakologi dan manfaat tanaman obat

II. Dasar Teori

Stenis (1988:16) mengatakan,”Yang termasuk flora daerah pada saat daerah


teoritis dapat dibedakan beberapa tipe, antara lain kebun sayur-sayuran, kebun buah-
buahan, dan tanaman pagar yang membatasi alam”. Tjitrosoepomo (1986)
mengatakan bahwa, ”Tumbuhan yang ada di bumi ini selain dapat dalam jumlah
besar juga menunjukkan keanekaragaman. Hal inilah yang mendorong manusia
melakukan klasifikasi nama”. Pratiwi (1992) menyatakan, ”Tumbuhan tunggal
adalah tumbuhan yang memiliki struktur tubuh kompleks dan telah memiliki akar
dan daun sejati yang meliputi angiospermae dan gymnospermae”.

III. Alat dan Bahan :


a.       Alat :
          Alat tulis menulis
b.      Bahan :
          Tumbuhan berdasarkan habitus (pohon, herba, perdu, semak, paku, liana)

IV.   Cara Kerja :
1.      Diamati semua jenis tumbuhan yang ada.
2.      Setelah diamati dituliskan nama ilmiah, nama daerah, klasifikasi, morfologi,
habitus, bagian tanaman yang digunakan sebagai obat, kandungan kimia, aktivitas
farmakologi dan khasiat tumbuhan yang diamati tersebut.

7
Praktikum Ke – II & III
“Morfologi dan Anatomi Organ Vegetatif Tumbuhan”

I. Tujuan
1. Mengetahui struktur morfologi akar
2. Mengetahui struktur morfologi batang
3. Mengetahui stuktur morfologi daun

II. Dasar Teori


II.1. Morfologi
Struktur morfologi merupakan struktur yang tampak dari luar tubuh tumbuhan
yang dapat dilihat dengan mata telanjang (tanpa bantuan alat apapun). Morfologi
berasal dari kata Morphus yang berarti wujud atau bentuk, dan Logos yang berarti
ilmu. Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan
struktur tubuh dari tumbuhan.
II.2. Organ Vegetatif Tumbuhan
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks),
batang (caulis) dan daun (folium). Ketiga organ tersebut dikenal dengan sebutan
organ vegetative tumbuhan.
II.2.1. Akar

Akar adalah bagian pokok disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan kormus.
Beberapa fungsi Akar adalah :
1. Untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat
hidupnya.
2. Untuk menyerap air dan garam-garam mineral zat-zat hara dari dalam tanah.
3. Sebagai alat respirasi, contohnya pada tumbuhan bakau.
4. Sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan, contohnua pada
wortel.
5. Sebagai alat reproduksi vegetative, contohnya pada tumbuhan sukun, dimana
pada bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang dapat menjadi individu baru.

8
2.2. Batang

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Diujung titik
tumbuhnya batang dikelilingi oleh daun muda dan menjadi tunas terminal. Dibagian
batang yang lebih tua yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun
yang melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian
batang diantara dua buku yang berurutan. Diketiak daun biasanya terdapat tunas
ketiak. Bergantung pada tumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk
tumbuha.Batang bisa memperlihatkan tumbuh yang memanjang dengan buku dan
ruas yang jelas.Sebaliknya batang juga dapat amat pendek dan letak daunnya
merapat membentuk roset.
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan
anatominya.
a. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
1) Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.Pada batang yang
mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan
gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
2) Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang
dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam
tersusun atas jaringan parenkim.
3) Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan
lapisan pemisah antara korteks dengan stele.Endodermis tumbuhan
Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis
tumbuhan Gymnospermae.
4) Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang.Lapis terluar dari stele disebut perisikel
atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya
xilem dan floem.Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem

9
sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan
selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut
juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.Keduanya
dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah
besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya
menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus,
tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering
tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang
tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama
satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
b. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks
dan stele umumnya tidak jelas.Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh
yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan
floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil
menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan
perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.

2.3. Daun

Dalam bidang botani, definisi daun ialah sebuah organtumbuhan yang


bertumbuh di atas tanah dan yang mengkhusus dalam fotosintesis.Untuk tujuan ini,
daun biasanya berbentuk lever untuk menghasilkan permukaan yang luas supaya sel-
selnya yang mengandungi kloroplas bukan saja dapat didedahkan kepada cahaya,
tetapi juga untuk membenarkan cahaya melintasi sepenuh tisu-tisunya.Dalam
kebanyakan, daun-daun juga merupakan bagian tumbuhan untuk respirasi,
transpirasi, dan gutasi.
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang,
umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme
autotrof obligat yang harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi

10
energi cahaya menjadi energi kimia. Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya
berupa helaian, bisa tipis atau tebal.
Daun hanya tumbuh dari batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain
pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut
antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla), umumnya berwarna hijau
(mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya
matahari untuk fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain,
misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning),
dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah
(dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Daun mempunyai fungsi:


1. Tempat Pembuatan Makanan (Fotosintesis)
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses pembuatan
makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk
kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan. Tempat terjadinya
fotosintesis pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade, sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan
spons.
2. Sebagai organ pernapasan (Respirasi)
Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata inilah,
pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas
oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat
berada di bawah pohon pada siang hari.
3. Tempat terjadinya transpirasi
Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan.Kelebihan air ini jika
tidak dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati.
4. Tempat terjadinya gutasi
Sebagian air yang tidak digunakan dibuang melalui mulut daun, dalam bentuk
uap air.Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun.
Proses ini disebut gutasi.

11
5. Alat perkembangbiakkan vegetatif
Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun
pepaya dan singkong; obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji;
rempah-rempah, contohnya daun salam jeruk

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :


1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis
bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi
oleh lapisan kutikula.Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna
untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.Jaringan pagar
sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang,
sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif
pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga
karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di
dalam tulang daun dan urat-urat daun.

III. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
 Pisau atau Silet  Herba bayam  Herba jambu biji
Tajam  Herba kangkung  Herba mangga
 Mikroskop  Herba pacar air  Herba jeruk
 Kaca Preparat  Herba jagung  Herba senduduk
 Kaca Penutup
 Aquadest
 Tissue

IV. Cara Kerja

12
Praktikum Ke – I (Morfologi) Praktikum Ke – II (Anatomi)
1) Persiapkan alat dan bahan 1) Persiapkan Mikroskop dengan baik
yang digunakan 2) Sayatlah bahan setipis mungkin secara
2) Amati tumbuhan yang telah melintang
dipersiapkan tanpa bantuan 3) Letakkan sayatan bahan tersebut ditengah
alat apapun kaca objek dan tetesilah dengan air
3) Gambar hasil pengamatan 4) Tutup secara hati-hati kaca objek dengan
pada lembar kerja dan beri kaca penutup
keterangan gambar tersebut 5) Pasanglah preparat tersebut pada meja
benda mikroskop dan amati dengan
perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat
6) Gambar hasil pengamatan dan beri
keterangan gambar tersebut

V. Hasil Pengamatan PRAKTIKUM KE - II

Bayam / Kangkung / Pacar Air / Jagung


Klasifikasi
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Struktur Morfologi (Daun)

Keterangan Gambar :
a) E g) Korteks i) Floe

13
h) Xylem m
b) pidermis j) Emp
c) E ulur
d)
e)
f) Ndodermis

Struktur Morfologi (Akar dan Batang)

Keterangan Gambar :
n) Korteks
o) Xylem
k)
l) E

m) Pidermidodermis
Jambu Biji / Mangga / Jeruk / Senduduk
Klasifikasi
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................
Struktur Morfologi (Daun)

14
Keterangan Gambar :
p) E u) Korteks w) Floe
v) Xylem m
q) pidermis x) Emp
r) E ulur
s)

t) Ndodermis
Struktur Morfologi (Akar dan Batang)

15
Keterangan Gambar :
ee) Korteks
ff) Xylem
y) E

z) Pidermis

aa)
bb)E
cc)
dd)Ndodermis
VI. Hasil Pengamatan PRAKTIKUM KE - III

Bayam / Kangkung / Pacar Air / Jagung


Klasifikasi
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................
Struktur Anatomi (Daun)

16
Keterangan Gambar :
gg)E mm) Korteks oo)Floem
nn)Xylem pp)Empulur
hh)pidermis
ii) E
jj)
kk)
ll) Ndodermis

Struktur Anatomi (Batang) Keterangan Gambar :

Struktur Anatomi (Akar) Keterangan Gambar :

17
Jambu Biji / Mangga / Jeruk / Senduduk
Klasifikasi
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Struktur Anatomi (Daun)

18
Keterangan Gambar :
qq)E ww) Korteks yy)Floem
xx)Xylem zz) Empulur
rr) pidermis
ss) E
tt)
uu)
vv)Ndodermis
Struktur Anatomi (Batang) Keterangan Gambar :

Struktur Anatomi (Akar) Keterangan Gambar :

19
VII. Pembahasan

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

20
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................

VIII. Kesimpulan dan Saran

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

IX. Daftar Pustaka

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

21
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

Praktikum Ke – IV dan Ke - V
“Morfologi dan Anatomi Organ Generatif Tumbuhan”

I. Tujuan
1. Mengetahui struktur morfologi dan anatomi bunga
2. Mengetahui struktur morfologi dan anatomi buah
3. Mengetahui morfologi daun dan anatomi biji

II. Dasar Teori


2.1. Bunga

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi.Modifikasi ini disebabkan


oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon
tertentu.Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada
banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air.
Bunga merupakan alat reproduksi pada angiospermae. Bunga atau kembang
adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta
atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ
reproduksi (benang sari dan putik).
Secara biologi bunga bunga berfungsi sebagai wadah menyatunya gamet jantan
(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai
dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji.
Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
a. Kelopak bunga atau calyx;
22
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
c. Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah
pria) berupa benang sari;
d. Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah
wanita") berupa putik

Bagian-bagian bunga sempurna.


1. Bunga sempurna,
2. Kepala putik (stigma),
3. Tangkai putik (stilus),
4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),
5. Sumbu bunga (axis),
6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel),
8. Kelenjar nektar,
9. Benang sari (stamen),
10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum),
12. Serbuk sari (pollen),
13. Kepala sari (anther),
14. Perhiasan bunga (periantheum),
15. Mahkota bunga (corolla),
16. Kelopak bunga (calyx)

2.2. Buah

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan


lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah biasanya membungkus dan melindungi
biji.Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah,
yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.Pengertian buah dalam lingkup pertanian
(hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan
biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang
terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ
yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian
botani biasa disebut buah sejati.

23
2.3. Biji
Pada awalnya biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau
tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut talu pusat (funiculus). Bagian
biji tempat pelekatan tali pusat dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak
biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusat
umumnya nampak jelas pada biji. Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh,
berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus).
Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya
menyelubung sebagai biji saja. Salut biji ada yang :
a. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian
(Durio zibethinus Murr), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.). dll.
b. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala
(Myristica fragrans Houtt). Salut biji pala dinamakan marcis, yang seperti bijinya
sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan
lainnya, antara lain sebagai bahan obat(Rifai,1976).

Bagian-bagian biji dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Kulit Biji (spermodermis)
2. Kulit pusar (funiculus)
3. Inti biji atai isi biji (nucleus seminis)

III. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
 Pisau atau Silet  Bunga anggrek  Bunga kembang
Tajam  Buah kelapa sepatu
 Mikroskop  Biji jagung  Buah mentimun
 Kaca Preparat  Kacang tanah
 Kaca Penutup
 Aquadest
 Tissue

24
IV. Cara Kerja

Praktikum Ke – IV (Morfologi) Praktikum Ke – V (Anatomi)


1) Persiapkan alat dan bahan 1) Persiapkan Mikroskop dengan baik
yang digunakan 2) Sayatlah bahan setipis mungkin secara
2) Amati tumbuhan yang telah melintang
dipersiapkan tanpa bantuan 3) Letakkan sayatan bahan tersebut ditengah
alat apapun kaca objek dan tetesilah dengan air
3) Gambar hasil pengamatan 4) Tutup secara hati-hati kaca objek dengan
pada lembar kerja dan beri kaca penutup
keterangan gambar tersebut 5) Pasanglah preparat tersebut pada meja
benda mikroskop dan amati dengan
perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat
6) Gambar hasil pengamatan dan beri
keterangan gambar tersebut

V. Hasil Pengamatan

Klasifikasi Tumbuhan

Anggrek
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Kembang Sepatu
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................

25
Spesies : .............................................................

Kelapa
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Mentimun
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Jagung
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Kacang Tanah
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

26
Struktur Morfologi (Bunga Anggrek) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Bunga Kembang Sepatu) Ket. Gambar :

27
Struktur Anatomi (Bunga Anggrek) Ket. Gambar :

Struktur Anatomi (Bunga Kembang Sepatu) Ket. Gambar :

28
Struktur Morfologi (Buah Kelapa) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Buah Mentimun) Ket. Gambar :

29
Struktur Anatomi (Buah Kelapa) Ket. Gambar :

Struktur Anatomi (Buah Mentimun) Ket. Gambar :

30
Struktur Morfologi (Biji Jagung) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Biji Kacang Tanah) Ket. Gambar :

31
Struktur Anatomi (Biji Jagung) Ket. Gambar :

Struktur Anatomi (Biji Kacang Tanah) Ket. Gambar :

32
VI. Pembahasan

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

33
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................

VII. Kesimpulan dan Saran

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

VIII. Daftar Pustaka

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

34
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

PRAKTIKUM VI
“Morfologi dan Anatomi Umbi Tumbuhan”

I. Tujuan
1. Mengetahui struktur morfologi dari Umbi Tumbuhan
2. Mengetahui struktur anatomi Umbi Tumbuhan

II. Dasar Teori

Umbi
Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ
lain danberfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat). Organ
yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar. Bentuk modifikasi ini
biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas
terlihat. Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah. Organ
penyimpan tidak harus berbentuk umbi. Beberapa jenis tumbuhan menyimpan
cadangan energi pada organ yang sama, tetapi tidak mengalami banyak modifikasi
bentuk, sehingga tidak membentuk umbi. Tumbuhan memerlukan cadangan energi
karena ia tidak bisa berpindah tempat untuk menemukan sumber energi baru atau
untuk membantu reproduksi jenisnya.

Macam-macam umbi
Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan
berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi.

35
 Umbi lapis (bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal)
daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, A maryllidaceae
dan Liliaceae.
 Umbi batang merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang. Umbi batang
mampu memunculkan tunas maupun akar, sehingga kerap kali dijadikan bahan
perbanyakan vegetatif. Umbi batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah,
membesar, dan mengandung banyak pati disebut sebagai tuber, biasanya dihasilkan
oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae.

 Umbi Akar (tuberous root) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar.
ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa
dijadikan bahan perbanyakan. Beberapa organ yang tumbuh dibawah permukaan
tanah juga kadang-kadang disebut umbi, seperti rimpang dan geragih.

IX. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
 Pisau atau Silet  Bawang merah (Allium cepa)
Tajam  Kimpul (Xanthosoma violaceum)
 Mikroskop  Uwi (Dioscoreae alata)
 Kaca Preparat  Talas ( Xanthosoma roseum)
 Kaca Penutup  Ubi jalar putih (Ipomea batatas)
 Aquadest  Wortel (Daucus carota)
 Tissue

X. Cara Kerja

Praktikum Ke – VI (Morfologi) Praktikum Ke – VI (Anatomi)


1. Persiapkan alat dan bahan 1. Persiapkan Mikroskop dengan baik
yang digunakan 2. Sayatlah bahan setipis mungkin secara
2. Amati tumbuhan yang telah melintang
dipersiapkan tanpa bantuan 3. Letakkan sayatan bahan tersebut ditengah
alat apapun kaca objek dan tetesilah dengan air
3. Gambar hasil pengamatan 4. Tutup secara hati-hati kaca objek dengan
pada lembar kerja dan beri kaca penutup
keterangan gambar tersebut 5. Pasanglah preparat tersebut pada meja benda
mikroskop dan amati dengan perbesaran
lemah kemudian perbesaran kuat

36
6. Gambar hasil pengamatan dan beri
keterangan gambar tersebut

XI. Hasil Pengamatan

Klasifikasi Tumbuhan

Bawang merah (Allium cepa)


Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Kimpul (Xanthosoma violaceum)


Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Uwi (Dioscoreae alata)


Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Talas ( Xanthosoma roseum)


Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
37
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Ubi jalar putih


(Ipomea batatas)
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Wortel
(Daucus carota)
Kingdom : .............................................................
Divisi : .............................................................
Kelas : .............................................................
Ordo : .............................................................
Famili : .............................................................
Genus : .............................................................
Spesies : .............................................................

Struktur Morfologi (Umbi Bawang merah) Ket. Gambar :

38
Struktur Anatomi (Umbi Bawang merah) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Umbi Kimpul) Ket. Gambar :

39
Struktur Anatomi (Umbi Kimpul) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Umbi Uwi) Ket. Gambar :

40
Struktur Anatomi (Umbi Kimpul) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Umbi Talas) Ket. Gambar :

41
Struktur Anatomi (Umbi Talas) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Umbi Ubi Jalar Putih) Ket. Gambar :

42
Struktur Anatomi (Umbi Ubi Jalar Putih) Ket. Gambar :

Struktur Morfologi (Umbi Wortel) Ket. Gambar :

43
Struktur Anatomi (Umbi Wortel) Ket. Gambar :

XII. Pembahasan

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

44
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................

XIII. Kesimpulan dan Saran

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................
45
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

XIV. Daftar Pustaka

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

46
PRAKTIKUM VII
“Respirasi pada Tumbuhan”

III. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap laju respirasi
kecambah

IV. Dasar Teori


2.1. Definisi Respirasi
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan melakukan
respirasi. Respirasi merupakan proses pengikatan oksigen (O2) dari atmosfer
oleh mahkluk hidup. Dalam tubuh makhluk hidup, oksigen tersebut digunakan
untuk mengoksidasi sari makanan sehingga dapat menghasilkan energy, uap
air, dan karbon dioksida(CO2).
Pada tumbuhan, respirasi dapat berlangsung melalui permukaan akar,
batang, dan daun.respirasi yang berlangsung melalui permukaan akar dan
batang sering disebut respirasi lentisel. Sedang respirasi yang berlangsung
melalui permukaan daun disebut respirasi stomata.Kecepatan respirasi
ditentukan oleh berbagai factor, antara lain: kelembaban udara, keadaan
lentisel dan aktifitas (metabolism) dari tumbuhan.
Bernapas meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel.
Pertukaran gas adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida melalui alat pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian
senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan
energi.Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup
berlangsung.Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak, dan

47
protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktifitas
metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua
macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob.Respirasi aerob adalah
respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi anaerob adalah
respirasi yang tidak memerlukan oksigen.

2.2. Alat Respirasi tumbuhan


Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat
pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan
pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan
tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan
bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan
tumbuhan :
a. Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang
dikelilingi oleh dua sel penjaga dan terletak di daun.Stomata berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga
berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari
terbit dan menutup saat hari gelap.Membuka dan menutupnya stomata
dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga.
Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan
masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel
penjaga yang berhadapan dengan celah stomata akan tertarik ke
belakang, sehingga stomata menjadi terbuka. Sebaliknya, ketika ion
kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan berpindah secara
osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan
mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup.
b. Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang
membentuk xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang
menghasilkan parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan

48
menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan
membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan
lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit.
Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel.Lentisel
memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui pertukaran
gas dengan udara luar.
c. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar
berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil
oksigen pada pori-pori tanah.

d. Alat Pernapasan Khusus


Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan
menghasilkan alat pernapasan khusus.Tumbuhan bakau yang hidup di
lingkungan air laut mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan
tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida.Akar tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk
bernapas.Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah
tanah.Pada saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas
dari udara.Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi
menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti
enceng gondok dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga
udara yang besar berfungsi untuk menyalurkan oksigen.

2.3. Pertukaran Gas


Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian
yang penting dalam respirasi.Pertukaran gas secara keseluruhan berlangsung
secara difusi.Difusi merupakan perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan
encer. Oksigen akan masuk ke dalam sel tumbuhan secara difusi melalui ruang
antar sel, dinding sel, membran sel, dan akhirnya masuk ke dalam sel. Begitu
juga dengan karbondioksida, yang akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke

49
ruang antar sel. Transpor oksigen dan karbon dioksida antara ruang antar sel
dengan lingkungan luar juga berlangsung secara difusi.

2.4. Proses Respirasi


Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan
karbondioksida untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. Senyawa
organik merupakan bahan bakar respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan
produk limbah respirasi seperti karbon dioksida dan air, merupakan bahan yang
digunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. Lihat Gambar 6.
Energi (ATP) yang diperoleh dari proses respirasi, akan digunakan untuk
aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum
sebagai berikut :

Senyawa organik + oksigen karbon dioksida + air + energy

Glukosa, lemak, dan protein dapat diproses dan digunakan sebagai bahan
respirasi.

Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :


a. Ketersediaan substrat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat
dalam sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang
rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula.
Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.
b. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun
besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan
bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.
c. Suhu

50
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi
respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC,
namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
d. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi
akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda
menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang
tua.Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa
pertumbuhan.

51
V. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
 3 buah botol bening dengan  Kecambah 1 gr
volume sama (contoh botol ASI  Larutan air kapur sirih 600 mL
dan botol UC Vitamin C 1000)
 Aquadest
 Karet gelang 3 – 6
 Benang wol atau benang rami  Air panas 300 mL

putih
 Kasa steril 3 pcs
 Mangkok 1
 Saringan teh 1
 Plastik bening

VI. Prosedur Kerja


1. Siapkan 3 botol bening (botol dalam keadaan bersih dan kering). Beri keterangan
atau label pada masiang-masing botol.
2. Perlakuan 1 : air kapur sirih tanpa kecambah
Perlakuan 2 : air kapur sirih + kecambah segar
Perlakuan 3 : air lapur sirih + kecambah yang direndam air panas
3. Masukan air kapur sirih pada masing-masing botol 100 mL
4. Botol 1 ditutup dengan kasa steril dan plastik lalu ikat dengan karet atau benang
5. Botol 2, kasa streil diisi dengan kecambah segar kurang lebih 5 - 10 mg lalu
dibungkus dan digantung di mulut botol kemudian tutup dengan plastik bening.
6. Botol 3, kasa streil diisi dengan 5- 10 mg kecambah yang sudah direndam air
panas lalu dibungkus dan digantung di mulut botol kemudian tutup dengan plastik
bening.
7. Ketiga botol tersebut diamkan selama 24 jam. Amati perubahan yang terjadi pada
3 botol tersebut
8. Jika terjadi kekeruhan pada botol berarti terjadi proses respirasi. Jika tidak terjadi
kekeruhan (masih tetap bening) : tidak terjadi proses respirasi.

TUGAS :

52
1. BAGAIMANA CARA MEMBUAT LARUTAN KAPUR SIRIH ?
2. CARI REAKSI YANG TERJADI ANTARA CO 2 DENGAN LARUTAN
KAPUR SIRIH PADA PERCOBAAN INI ?

VII. Hasil Pengamatan


Masukkan data hasil pengamatan dalam tabel berikut :

BOTOL KE - HASIL PENGAMATAN KETERANGAN

1
2
3

VIII. Pembahasan

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

53
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
............................................................................................................................

IX. Kesimpulan dan Saran

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

X. Daftar Pustaka
54
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

PRAKTIKUM VIII
“Fotosintesis”
55
II. Tujuan Praktikum
Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap laju fotosintesis suatu
tumbuhan.

III. Dasar Teori


2.1. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu
melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil
(zat hijau daun).Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh
klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk
karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat
diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-
senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga
dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan
makanan.Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks. 
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis dapat
dituliskan sebagai berikut :

   Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar berlangsung


proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.
a. Karbon dioksida (CO2), diambil oleh tumbuhan dari udara bebas melalui
stomata (mulut daun).
b. Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun melalui
pembuluh kayu (xilem).
c. Cahaya matahari.
d. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya matahari
untuk melangsungkan proses fotosintesis.
Glukosa diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui floem.Hasil
fotosintesis ini digunakan tumbuhan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Apabila kebutuhan glukosa sudah cukup, maka kelebihan

56
glukosa yang ada akan diubah menjadi karbohidrat dan disimpan sebagai
cadangan makanan di dalam akar, batang, buah, atau biji. Dalam akar misalnya
kentang, dalam batang misalnya tebu, dalam buah seperti durian, rambutan,
dan pepaya, dalam biji misalnya kacang hijau.

2.2. Tempat Terjadinya Fotosintesis


Proses fotosintesis terjadi di daun yang berwarna hijaukarena
mengandung klorofil yang dapat menyerap sinarmatahari. Daun memiliki
permukaan atas dan bawah yangdilindungi lapisan epidermis yang mempunyai
lapisanlilin.Fungsi lapisan lilin mencegah penguapan air (transpirasi) yang
berlebihan. Lapisan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis, di antara sel-
selnya terdapat stomata. Fungsi stomata adalah untuk pertukaran CO2 dan O2
dalam proses fotosintesis dan respirasi.Di antara epidermis bawah dan atas
terdapat jaringan palisade. Sel-selnya mengandung kloroplas yang berfungsi
menyerap cahaya matahari untuk digunakan sebagai tenaga dalam proses
fotosintesis. Di dalam kloroplas inilah proses fotosintesis terjadi. Dalam
kloroplas terdapat pigmen warna hijau, yaitu klorofil.

Gambar. Letak Kloroplas

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis

Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun


factoreksternal.Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis
adalahsebagai berikut.
a. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi konsentrasi
CO2 di udara, maka laju fotosintesis semakin meningkat.

57
b. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka proses
fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil
memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat
gelap tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna. Kecambah ini
dikatakan mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih
tinggi/panjang dari seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna
pucat karena tidak mengandung klorofil. Umur daun juga mempengaruhi
laju fotosintesis. Semakin tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin
berkurang karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya fungsi
kloroplas.
c. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar fotosintesis
berlangsung dengan efisien.
d. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena air
merupakan bahan baku dalam proses ini.
e. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis akan
meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila suhu terlalu tinggi,
fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim yang berperan dalam
fotosintesis rusak. Oleh karena itu tumbuhan menghendaki suhu optimum
(tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara
efisien.

IV. Alat dan Bahan


Kegiatan 1 : Apakah Cahaya dibutuhkan untuk fotosintesis ?

Alat : Bahan :
 2 Tabung reaksi  Air
 2 Corong  Hydrilla verticullata 2
 2 Gelas beker 1000 Kantong
mL
 Stopwach (Hp)
 Malam atau plastisin

Kegiatan 2 : Pengaruh penambahan substrat CO2 terhadap laju


fotosintesis ?

58
Alat : Bahan :
V. Cara Kerja/Prosedur
 2 Tabung reaksi  Air
 2 Corong  Hydrilla verticullata 2
 2 Gelas beker 1000 mL kantong
 Stopwach (Hp)  Larutan NaHCO3
 Malam atau plastisin

Kegiatan 1:
1. Tambahkan 800 ml air ke dalam gelas beker. Letakkan malam atau
plastisin dengan cara ditekan pada sisi kiri dan kanan gelas beker.
Corong kaca diisi Hydrilla verticullata hingga permukaan corong terisi
penuh, lalu telungkupkan di dasar gelas beker hingga menekan malam
atau plastisin. Lalu, tabung reaksi diisi dengan air sampai penuh dan
telungkupkan di atas corong hingga terlihat permukaan air ditabung
reaksi tersebut.

2. Menempatkan satu unit rangkaian percobaan ditempat kena cahaya


langsung dan satu unit rangkaian percobaan lainnya di dalam ruang yang
tidak ada cahaya (tempat gelap).

3. Membiarkan selama 10 menit. Kemudian diamati ada tidaknya


gelembung didalam gelas kimia tersebut ?

4. Membandingkan jumlah gelembung pada kedua perlakuan tersebut, gas


apakah itu ?

Kegiatan 2 :
1. Siapkan 2 unit percobaan fotosintesis (kegiatan 1) : 1 unit control dan I
unit percobaan perlakuan
2. Tambahkan 10 ml 0.5 % atau 1.0 % NaHCO 3 kedalam unit percobaan
perlakuan
3. Tempatkan kedua unit percobaan itu ditempat terkena cahaya matahari
langsung
4. Amatilah gelembung yang dihasilkan setiap 10 menit
5. Hitunglah rerata jumlah atau volume gelembung dari kedua unit
percobaan tersebut

VI. Hasil Pengamatan

59
Masukkan data hasil pengamatan dalam tabel berikut :
Kegiatan 1 :
Tabel 1. Jumlah Gelembung oleh Hydrilla verticullata

PRODUKSI GELEMBUNG OLEH TANAMAN


NO Terkena Sinar Langsung Tidak Terkena Sinar KETERANGAN
(A) Langsung (B)
1.
2.
3.
N
Rerat
a

Kegiatan 2 :
Tabel 2. Jumlah Gelembung oleh Hydrilla verticullata

JUMLAH VOLUME GELEMBUNG YANG


DIHASILKAN
NO KETERANGAN
Tambah NaHCO3 Tanpa NaHCO3
(A) Langsung (B)
1.
2.
3.
N
rerat
a

60
VI. Pembahasan

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

61
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.............................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

.........................................................................................................................................
62
VII. Kesimpulan dan Saran

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.....................................................................................................................

VIII. Daftar Pustaka

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

63
Praktikum Ke – IX & X
“Pengenalan & Koleksi Tumbuhan”

I. Tujuan: Agar praktikan memahami dan dapat melakukan sendiri bagaimana


melakukan Pengenalan & Koleksi Tumbuhan, mempersiapkan spesimen
identifikasi koleksi tumbuhan dilapangan (setara dengan bobot 2 x kegiatan
praktikum di Laboratorium).
II. Dasar Teori

1.1. Survey Etnobotani

Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana suatu etnik (bangsa)


pada daerah tertentu memanfaatkan tumbuhan yang ada disekitarnya (indigenous
plants). Etnobotanis akan meneliti bagaimana penggunaan tumbuhan tertentu, apakah
sebagai bahan makanan, bahan bangunan, obat-obatan, pakaian, peralatan berburu
ataupun sebagai bagian dari upacara-upacara adat dan kepercayaan yang dianut oleh
masyarakat tertentu. Etnobotani merujuk pada dasar-dasar ilmu botani dan
sebaliknya ilmu botani terkait pada bagian bagaimana menemukan tumbuhan yang
dibutuhkan untuk keperluan tertentu, misalnya untuk mengobati penyakit. Jadi
dengan demikian, dunia pengobatan dan botani selalu terkait erat satu sama lainnya.
Banyak obat-obatan yang bersumber dari tumbuhan. Farmakognosi misalnya,
merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari obat-obatan dan bahan racun
dari tumbuh-tumbuhan.
Hutan tropika merupakan sumber senyawa kimia yang besar dan dilihat
sebagai harta karun tumbuhan obat. Keanekaragaman tumbuhan tersebut masih
banyak belum terjamah oleh tangan para ahli, unik atau khas jenisnya sehingga
berpotensi sebagai sumber senyawa-senyawa yang diharapkan menjadi ‘lead
compound’ untuk obat baru. Para ahli menyadari bahwa dihutan tropika banyak
tersimpan rahasia alam yang dapat digali untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kesehatan manusia. Untuk membuka rahasia alam yang sangat luas ini dibutuhkan
tangan-tangan trampil dan ahli serta mau bekerja keras dilapangan.
Mengumpulkan jenis-jenis tumbuhan di lapangan bukan hanya sekedar
mengoleksi dan kemudian mencatat apa kegunaannya. Banyak pengertian harus

64
diberikan bagaimana cara untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Pemahaman
akan kultur masyarakat setempat akan banyak membantu untuk memperoleh
informasi yang diharapkan. Ahli etnobotani akan membantu kita untuk memahami
bahaya yang dapat ditimbulkan sebagai akibat hilangnya hutan tropika, Musnahnya
biota tertentu dari habitatnya tidak hanya membawa kerusakan pada ekologi
lingkungan sekitar tetapi juga membawa dampak hilangnya pengetahuan atau
kebiasaan/budaya masyarakat setempat.
Sesuai kebutuhan, etnobotani sebenarnya merupakan bidang ilmu
multidisiplin. Pendekatan multidisiplin ini akan membantu ahli etnobotani
memahami bagaimana mengelola hutan tropika ditengah-tengah tekanan lingkungan
yang cendrung mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
Para ahli dibidang ini harus memiliki bekal pengetahuan tentang kimia
disamping farmakologi dan botani. Disamping itu, dengan berkembangnya
pemanfaatan pengetahuan nenek moyang tentang penggunaan tumbuhan sebagai
obat serta diterapkannya pegetahuan itu secara pengobatan modern saat ini
menimbulkan bidang baru yang disebut etnomedisin, suatu bidang dimana dokter
bekerjasama dengan etnofarmakologi dan lain-lain menerapkan pengetahuan kuno
tersebut dalam pengobatan modern. Dari sinilah mulai berkembang penelitian-
penelitian baru yang mengarah pada penemuan obat-obat baru dengan memanfaatkan
etnobotani sebagai landasan penelitian survey lapangan untuk mencari jenis-jenis
tumbuhan obat.

1.4. Menyiapkan spesimen tumbuhan


Untuk menjaga sample spesimen tidak rusak, tertukar satu sama lainnya,
dapat dilakukan pemberian label dan masing-masing spesimen herbarium harus
disimpan dalam lipatan kertas koran. Karena tumbuahan banyak mengandung air
serta adanya enzim yang masih aktif dimana terdapat suatu emzim yang kerjanya
dapat menimbulkan daun mudah lepas dari tangkainya, maka sample dimasukkan
dalam kantong plastik yang tidak bocor dan harus disiram atau dibasahi dengan
alcohol. Sampel yang sudah diawetkan dengan alcohol ini dapat bertahan berbulan-
bulan menunggu waktu untuk diolah. Dilaboratorium kemudian spesimen diolah
menurut tata cara pengolahan spesimen herbarium yang baik. Spesimen herbarium

65
dalam studi etnobotani digunakan untuk konfirmasi ulang atau pembanding otentik
bilamana dibutuhkan untuk kajian lanjut dari suatu spesies tumbuhan.

Table 1. Obat-Obatan yang berasal dari tumbuhan yang masih berguna secara klinis
dan
berasal dari informasi penggunaan tradisional

Nama Senyawa Spesies tumbuhan Efek terapeutik Penggunaan Tradisional


ditemukan
Acetyldigitoxin Digitalis lanata Ehrh. Cardiotonic -
Adonicide Adonis vernalis L. Cardiotonic Mengatasi keluhan jantung
Aescin Aesculus hippocastanum Antiinflamatory Mengobati inflamasi/
L. peradangan
Agrimophol Agrimonia eupatoria L. Anthelmintic Anthelmintic
Ajmalicine Rauvolfia serpentina Circulatory stimulant Penenang
(L.) Benth. ex Kurz
(Apocynaceae)
Andrographolide Andrographis Antibacterial Dysentery
paniculata Nees
(Acanthaceae)
Arecoline Areca catechu L. Anthelmintic Anthelmintic
(Palmae)
Asiaticoside Centella asiatica (L.) Vulnerary Vulnerary
Urban (Umbelliferae)
Atropine Duboisia myoporoides Anticholinergic Dilatasi pupil
R.Br. (Solanaceae)
Bergenin Ardisia japonica Antitussive Chronic Bronchitis
Thunb.
Bromelain Ananas comosus (L.) Antiinflammatory; -
Merrill (Bromeliaceae) Proteolytic
Caffeine Camellia sinensis (L.) Stimulant CNS Stimulant
Kuntze
(+)-Catechine Potentilla fragarioides Hemostatic Hemostatic
L.
Cocaine Erythroxylum coca Local anesthetic Appetite supresant;
Lam. (Erythroxylaceae) stimulant
Codeine Papaver sommiferum Analgesic; sedative Analgesic; sedative
Colchiceine amide Colchicum autumnale Antitumor agent Gout
L.
Colchicine Colchicum autumnale Antitumor agent, anti- Gout
L. gout
Convallatoxin Convallaria majalis L. Cardiotonic Cardiotonic
Curcumin Curcuma longa L. Choleretic Choleretic
(Zingiberaceae)
Deslanoside Digitalis lanata Ehrh. Cardiotonic -
Digitalin Digitalis purpurea L. Cardiotonic Cardiotonic
Digitoxin Digitalis purpurea L. Cardiotonic Cardiotonic
Digoxin Digitalis lanata Ehrh Cardiotonic -

66
Emetine Cephaelis ipecacuanha Amebicide; Emetic Amebicide; Emetic
(Brot.) A. Richard
(Rubiaceae)
Ephedrine Ephedra sinica Staph. Symphatomimetic Cronic bronchitis
Etoposide Podophyllum peltatum Antitumor agent Cancer
L.
Galanthyamine Lycoris squamigera Cholinesterase inhibitor -
Maxim
Glaucarubin Simarouba glauca DC. Amebicide Amebicide
(Simaroubaceae)
Gitalin Digitalis purpurea L. Cardiotonic Cardiotonic
Hyoscyamine Duboisia myoporoides Anticholinergic Sedative
R.Br. (Solanaceae)
Kainic acid Digenea simplex (Wulf) Ascariside Anthelmentic
Agardh
Kawain Piper methysticum Tranquilizer Euphoriant
Forst. f. (Piperaceae)
Khellin Ammi visnaga (L.) Bronchodilator Asthma
Lamk.
Monocrotaline Crotalaria spectabilis Antitumor agent (topical) Skin cancer
Roth (Leguminosae)
Neoandrographolide Andrographis Antibacterial Dysentery
paniculata Nees
(Acanthaceae)
Nicotine Nicotiana tabacum L. Insecticide Narcotic
(Solanaceae)
Papain Carica papaya L. Proteolytic; Mucolytic Digestant
(Caricaceae)
Physostigmine Physostigma Anticholinesterase Ordeal poison
venenosum Balf.
(Leguminosae)
Pilocarpine Pilocarpus jaborandi Parasympathomimetic Poison
Holmes (Rutaceae)
Quinidine Cinchona ledgeriana Antiarrhytmic Malaria
Moens ex Trimen
(Rubiaceae)
Quinine Cinchona ledgeriana Antimalarial; Antipyretic Malaria
Moens ex Trimen
(Rubiaceae)
Quisqualic acid Quisqualis indica L. Anthelminthic Anthelmintic
(Combretaceae)
Rescinnami Rauvolfia serpentina Anthypertensive; Tranquilizer
(L.) Benth. ex Kurz Tranquilizer
(Apocynaceae)
Reserpine Rauvolfia serpentina Antihypertensive; Tranquilizer
(L.) Benth. ex Kurz Tranquilizer
(Apocynaceae)
Rorifone Rorippa indica (L.) Antitussive Chronic bronchitis
Hiern (Cruciferae)
Rotenone Lonchocarpus nicou Piscicide Fish poison
(Aubl.) DC.
(Leguminosae)
Rotundin, Stephania sinica Diels Analgesic, sedative, Sedative

67
(+)- tranquilizer
tetrahydropalmatin
Scopolamine Datura metel L. Sedative Sedative
(Solanaceae)
Stevioside Stevia rebaudiana Sweetener Sweetener
Hemsley (Compositae)
Strychnine Strychnos nux-vomica CNS stimulant Toxic stimulant
L. Loganiaceae
()- Corydalis ambigua Analgesic, sedative, Sedative
tetrahydropalmatine Cham & Schltdl tranquilizer
Tetrandrine Stephania tettrandra S. Antihypertensive -
Moore
Theobromine Theobroma cacao L. Diuretic; Vasodilator Diuretic
(Sterculiaceae)
Tubocurarine Chondrodendron Skeletal muscle
tomentosum R. & P.
(Menispermaceae)
Vasicine (Peganine) Adhatoda vasica Nees Oxytocic
(Acanthaceae)
Vinblastine Catharanthus roseus Antitumor agent
(L.)
G.Don(Apocynaceae)
Yohimbine Pausinystalia yohimba Adrenergic blocker;
(K.Schum.) Pierre ex Aphrodisiac
Beille (Rubiaceae)
Sumber: Farnsworth, N. R. ‘Screening plants for new medicines’.

--oOo--

68
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

Bahan dan Peralatan:

Bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan selama dilapangan dapat
dikelompokkan atas beberapa bagian:

 Bahan dan keperluan pribadi.


1. Keperluan pribadi umumnya berupa pakaian yang ringkas, dapat menutupi dengan
baik anggota tubuh.
2. Pakaian untuk musim hujan (jas hujan)
3. Sepatu lapangan (sepatu kets atau boot)
4. Topi untuk melindungi kepala
5. Makanan dan minuman kecil (snack)
6. Obat-obatan, seperti untuk mengatasi: sakit kepala , diare, alergi, obat luka. Obat
untuk hal-hal yang spesifik bagi pederita penyaklit tertentu disediakan sendiri oleh
pribadi peserta seperti obat antihipertensi, asma, jantung, dll.
7. Obat untuk mengatasi nyamuk dan binatang kecil lain (Autan, Baigon, dll)
 Bahan dan alat untuk koleksi tumbuhan serta pengawetan spesimen yang harus
disiapkan masing-masing untuk tiap kelompok.
1. Gunting kebun atau pisau kecil minimal 3 bh
2. Karung goni plastik yang besar 4 bh
3. Plastik seukuran karung goni plastik 2 bh
4. Plastik ukuran 2 kg 1/4 kg dan 1 kg 1/4 kg
5. Karet pengikat kecil 1/2 ons
6. Lakban/Selotip besar 1 bh (warna coklat)
7. Label dari karton putih 100 bh (3 x 5 cm)
8. Benang pengikat untuk label 1 bh (benang cap jagung)
9. Pensil dan bloknote masing-masing 1 bh
10. Spidol hitam tahan air 1 bh
11. Kertas koran bekas 2 kg
12. Parang/ Golok 1 atau 2 bh
13. Tali raffia kecil 1 bh
14. Alkohol 2 lt (Metanol atau Etanol untuk mengawetkan spesimen tumbuhan)

69
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

Pelaksanaan Koleksi Tumbuhan


Sebelum masing-masing kelompok turun kelapangan, setiap peserta telah siap secara
fisik dan mental. Diharapkan peserta kuliah lapangan, jauh hari sebelumnya telah melakukan
persiapan fisik melalui latihan-latihan yang bersifat aerobik (lari pagi atau jogging). Sebelum
berangkat tiap kelompok akan berkumpul untuk mendapatkan pengarahan dari Dosen
pembimbing lapangan tentang hal-hal ayang mesti dilakukan dan hal-hal yang ditak boleh
sama sekali dilakukan. Biasanya selama dilapangan, pawang /dukun setempat dimintakan
bantuan untuk mendampingi selama kegiatan survey.

Prosedur koleksi tumbuhan :

1. Pilih tumbuhan yang memiliki organ generatif, memiliki buah atau bunga, masing-
masing cukup untuk 3 spesimen koleksi herbarium, dan 1 bagian yang akan dimasukkan
kedalam kantong plastik kecil.
2. Pengambilan contoh tumbuhan sedemikian rupa dengan mencegah kemungkinan
tumbuhan menjadi mati. Tumbuhan yang berupa herba tidak boleh dicabut keculai telah
dikonsultasikan dengan pembimbing lapangan.
3. Contoh spesimen diberi label dan diikat dengan karet dan kemudian dimasukkan
kedalam karung plastik secara hati-hati, Jangan sampai ada yang rontok atau patah yang
dapat menghasilkan spesimen tidak dapat diidentifikasi dengan baik.
4. Buah atau bungan yang dikhawatirkan dapat copot/ rontok, dapat dilindungi dengan
memasukannya kedalam plastik kecil, kemudian diikat dengan karet.
5. Setiap pengambilan contoh spesimen, tanyakan pada dosen/asisten dosen nama local
serta kegunaan tradisional tumbuhan dimaksud bagi mereka.
6. Beri identifikasi awal masing-masing koleksi: termasuk famili atau genus yang mana,
karena hal ini akan memudahkan identifikasi selanjutnya (bila perlu tanyakan pada
pembimbing atau asisten). Catat dengan baik ciri-ciri tumbuhan yang dikoleksi, apakah
berupa herba, menjalar, pohon, warna bunga, buah, dan lain sebagainya.
7. Kerja sama yang baik antara anggota kelompok sangat menentukan keberhasilan
koleksi, masing-masing anggota kelompok mendapat pembagian tugas seperti:
pengambilan spesimen, mengikat dan memberi label spesimen, membuat cacatan
dinotebook dan yang akan membawa koleksi yang terkumpul selama di perjalanan.
Spesimen dibawa dengan hati-hati agar tidak rusak sampai ke posko peristirahatan.
8. Sewaktu ditemukan contoh spesimen yang dianggap menarik (konsultasi dengan
pembimbing/ asisten), pengujian kandungan kimia dapat dilakukan misalnya untuk
menguji adanya kandungan alkaloida.

70
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

Kegiatan di posko peristirahatan


Contoh koleksi tumbuhan yang dibawa ke tenda posko harus segera diselamatkan dengan
memasukkan masing-masing tiap jenis kedalam kertas koran untuk dijadikan spesimen
herbarium.

1. Siapkan dengan baik masing-masing 3 spesimen untuk tiap koleksi, beri label dan
masukkan kedalam lipatan kertas koran.
2. Siapkan 1 kantong yang berisikan kira-kira 50 gr bagian dari spesimen untuk dibawa
ke laboratorium.
3. Lengkapi nama tiap spesimen yang belum lengkap
4. Kumpulkan tiap spesimen, ditumpuk sedemikian rupa sehingga dapat diikat dalam satu
ikatan (10 jenis atau 30 spesimen per ikatan), ikat dengan baik dengan tali raffia.
5. Masukkan dengan tersusun rapi ke dalam kantong plastik besar dan tuangkan
secukupnya alkohol sampai membasahi semua spesimen.
6. Lipat ujung plastik dan beri Lakban/selotip coklat untuk mencegah penguapan alcohol
(methanol) selama transportasi ke Laboratorium.

71
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

Praktikum Ke –XI & XII


“Pembuatan Herbarium”

I. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud herbarium dan cara pembuatannya
2. Mengetahui langkah-langkah pembuatan herbarium dan dapat membuat herbarium dari
berbagai tanaman obat
3. Mengetahui kegunaan dari tanaman obat yang telah dibuat herbarium

II. Dasar Teori

Herbarium  berasal  dari  kata  hortus  dan  botanicus,  artinya  kebun  botani  yang
dikeringkan. Dengan kata lain, herbarium juga dapat diartikan dengan sekumpulan contoh
tumbuhan yang dikeringkan (diawetkan) dengan cara-cara khusus.
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit atau
kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung batang, daun,
bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus.Herbarium
kering digunakan untuk spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan
akar, sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek,
misalnya buah.
Adapun macam-macam herbarium di bagi menjadi dua yaitu :
a) Herbarium basah
Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah didentifikasi
dan di tanam bukan lagi pada habitat aslinya. Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan
disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi
yang berbeda-beda adapun zat yang di gunakan pada herbarium basah diantaranya akuades,
formalin 4% asam cuka 40% terusi alkohol 50% dan gliserin 10%. (matnawi 1989).
b) Herbarium kering
Herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap
terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan di jadikan perbandingan. 
Zat yang di gunakan dalam proses ini, formalin 4% atau alkohol 70%.

Fungsi herbarium secara umumantara lain:


1. Sebagai pusat referensi; merupakan sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para
ahli taksonomi, ekologi, petugas yang menangani jenis tumbuhan langka, pecinta alam,
parapetugas yang bergerak dalam konservasi alam.
2. Sebagai lembaga dokumentasi.
3. Sebagai pusat penyimpanan data, ahli kimia memanfaatkannya untuk mempelajarialkaloid,
ahli farmasi menggunakan untuk mencari bahan ramuan untuk obat kanker dansebagainya

72
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

Tahap pembuatan herbarium :


1. Pengumpulan
Pengumpulan Tumbuhan dilakukan dengan melakukan eksplorasi di lapangan. Selanjutnya
masukan tumbuhan yang diperoleh kedalam vasculum, atau dimasukan saja kedalam
halaman sebuah buku yang tebal. Ambilah terutama dari bagian tumbuhan yang berbunga
atau malahan yang berbuah. Bagian dari tumbuhan yang besar sedikitnya panjangnya 30-40
cm dan sedikitnya harus ada satu daun dan satu inflorescencia yang lengkap, kecuali kalau
bagiannya yang khusus masih terlalu besar. Lihatlah bagian tumbuhan yang berada
dibawah tanah. Sediakan buku untuk mencatat kehususan seperti : warna, bau, bagian
dalam tanah, tinggi tempat dari permukaan laut, tempat, banyaknya tanaman tersebut.
2. Mengeringkan
Tumbuhan diatur diatas kertas kasar dan kering (misalkan kertas Koran).Letakan diantara
beberapa halaman yang dobel dan sertakan dalam setiap jenis catatan yang dibuat untuk
tanaman tersebut.Juga biasanya digunakan etiket gantung yang diikatkan pada bahan
tumbuh-tumbuhan, yang nomornya adalah berhubungan dengan buku catatan
lapangan.Tumbuh-tumbuhan yang berdaging tebal, direndam beberapa detik dalam air
yang mendidih.Lalu tekanlah secara perlahan-lahan.Gantilah untuk beberapa hari kertas
pengering tersebut. Ditempat yang kelembabannya sangat tinggi, dapat dijemur dibawah
sinar matahari atau didekatkan di dekat api (diutamakan dari arang). Tanaman dikatakan
kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga terasa kaku.Diusahakan bahwa seluruh
sampel terus-menerus dalam keadaan kering. Makin cepat mereka mengering, maka makin
baik warna itu dapat dipertahankan
3. Pengawetan
Tumbuhan yang dikeringkan selalu bersifat hygroscopis, akan mudah sekali terserang
jamur. Oleh karena itu, usahakanlah penyimpanan herbarium di tempat kering dan
jemurlah koleksi tersebut sekali-kali dibawah sinar matahari. Terhadap serangan serangga,
yang juga memakan tumbuh-tumbuhayang sangat kering, dapat dipakai bubukan belerang,
naphtaline, atau yang lebih baik dapat digunakan paradichloorbenzol.
4. Pembuatan Herbarium
Tempel Tumbuhan yang diherbariumkan, kalau dapat pada helaian yang terlepas, sehingga
kelak dapat ditempatkan menurut selera yang dikehendaki. Tempelkan nama pada kertas
dengan kertas label. Tuliskan diatas kertas herbarium data mengenai tanggal, tempat
ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama penemu, catatan khusus, nama familia dan nama
spesies.

III. Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Gunting tanaman 1. Satu spesimen tumbuhan dikotil
2. Gunting dan satu spesimen tumbuhan
3. Alat tulis monokotil
4. Jarum dan benang jahit 2. Kertas duplek
5. Botol semprot 3. Kertas karton
4. Koran

73
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

5. Alkohol 70%

74
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

IV. Cara Kerja

Ambil spesimen tumbuhan


dikotil dan monokotil
(lengkap), bersihkan dari
pengotor

Masing-masing spesimen
disemprot dengan alkohol 70%
PRAKTIKUM
KE - XI
Spesimen diletakkan pada
lipatan koran dan dipress

Lakukan pengeriingan
spesimen tumbuhan

MOLTING : Spesimen
ditempelkan pada kertas
duplek (30x40 sm), dgn cara
dijahit atau dengan lem

PRAKTIKUM
KE - XII
Tempelkan label herbarium

75
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

V. Hasil Praktikum

FOTO HERBARIUM

d) Stale f) Floem
e) Xylem

a)
b) K
c) Orteks
LABEL HERBARIUM

76
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

VI. Pembahasan

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...........................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

77
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

.......................................................................................................................................................
...........................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................

...........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................

...........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................

...........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

78
STIFI Bhakti Pertiwi
Palembang
Diktat Praktikum Botani Farmasi

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...................................................................................................................

...........................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...........................................................................................

VII. Kesimpulan dan Saran

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
...........................................................................................

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

VIII. Daftar Pustaka

.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
..........................................................................................................................

79

Anda mungkin juga menyukai