Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF OLAHRAGA BAGI TUBUH


Dosen Pengampuh : Aswin Try Juniarta, S.Or., M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1

Anggota

1. Hidya Awalya ( 20.01.051.003 )


2. Tri Haryanti (20.01.051.011)
3. Wiwin Fitria Ningsih (20.01.051.012)
4. Muhammad Mansur 20.01.051.007
5. Akmal Diansyah Putra (20.01.051.001)
6. Mila Hervayanti (20.01.051.006)
7. Pandu Satria Ade Putra (20.01.051.008)
8. Sulung Wahyu Nengsi (20.01.051.009)
9. Suriyani Lestari (20.01.051.010)
10. M. Faezal Ansori (20.01.051.005)
Kelas : 2a fikom

Mata Kuliah Olahraga

Prodi ilmu komunikasi Fakultas ilmu komunikasi

Universitas teknologi Sumbawa

Tahun ajaran 2020/2021


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
A.    Latar Belakang.....................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
C.     Tujuan.................................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Dampak positif dan negative olahraga bagi tubuh...............................................................................5
B. Olahraga menurut tingkatan usia manusia...........................................................................................7
C. Cidera..................................................................................................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
A.    Kesimpulan........................................................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ‘ DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
OLAHRAGA BAGI TUBUH DAN CIDERA PADA OLAHRAGA ”. tugas ini dibuat
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan jasmani dan olaharaga dengan dosen
pengampuh bapak Aswin Try Juniarta,S.Or.,M.Pd
Makalah ini berisikan informasi tentang dampak positif dan negative dari olahraga bagi
tubuh dan macam-macam cidera ,. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang dampak positif dan negative dari olahraga bagi tubuh serta cidera pada
olahraga.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.
Sumbawa, 26 April 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Apapun jenis kegiatan yang kita lakukan tentu memiliki dampak positif maupun negative

begitu juga dengan olahraga meskipun olahraga pada hakekatnya dapat menyehatkan kita tetapi

pada kenyataan nya olahraga juga memiliki dampak yang buruk bagi kita.

Dalam dunia olahraga kita juga tentunya mengenal yang namanya cedera. Cedera

merupakan musuh yang menakutkan bagi para olahragawan. Karena setiap olahragawan atau

atlit dapat menderita cedera yang diakibatkan oleh pergerakan yang salah pada saat bermain atau

berolahraga. Pada saat berolahraga atau bermain kita harus hati – hati, agar tidak terjadi salah

gerakan yang mengakibatkan cedera. Cedera ada 2 jenis yaitu : cedera ringan dan cedera berat.

Cedera ringan yaitu cedera yang membutuhkan waktu penyembuhan sebentar, sedangkan cedera

berat yaitu cedera yang membutuhkan waktu penyembuhan cukup lama dibandingkan dengan

cedera ringan.

Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang dampak dari olahraga bagi tubuh baik

dampak positif maupun dampak negative, macam-macam olahraga yang dapat dilakukan

menurut tingkatan usia manusia dan membahas sedikit tentang cidera pada olahraga.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diuraikan pembahasannya sebagai rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apa saja dampak positif dan negative dari olahraga bagi tubuh ?

2. Olahraga apa saja yang dapat dilakukan oleh manusia menurut tingkatan manusia?

3. Apa itu cedera dan penyebabnya ?

C.     Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah:

1. Untuk menjelaskan dampak positif dan negative olahraga bagi tubuh


2. Untuk menjelaskan olahara apa saya yang boleh dilakukan oleh manusia menurut
tingkatan manusia
3. Menjelaskan pengertian dari cedera dan penyebabnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dampak positif dan negative olahraga bagi tubuh

Adapun dampak positif olahraga bagi tubuh

1. Mengurangi risiko terkena penyakit tertentu 

Penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke adalah dua penyebab utama kematian di
Amerika Serikat dan juga Indonesia.  Jika mengikuti rekomendasi maka berolahraga aerobik
intensitas sedang setidaknya 150 menit seminggu dapat membuat Anda berisiko lebih rendah
terkena penyakit ini. Selain itu, olahraga secara teratur juga dapat menurunkan tekanan darah dan
kadar kolesterol.

Olahraga secara teratur juga mampu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dan sindrom
metabolik. Sindrom metabolik adalah kombinasi dari terlalu banyak lemak di sekitar pinggang,
tekanan darah tinggi, kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) rendah, trigliserida tinggi, atau
gula darah tinggi. Tak hanya itu, olahraga juga mampu menurunkan risiko terkena kanker. 

2. Menjaga berat badan

Baik diet dan olahraga memainkan peran penting dalam menjaga berat badan ideal,
menurunkan berat badan berlebih, atau mempertahankan keberhasilan penurunan berat badan. 
Berat badan akan bertambah ketika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dan tidak sebanding
dengan jumlah kalori yang dibakar. Sehingga penting untuk menyeimbangkan kalori. Dalam hal
menjaga berat badan, kebutuhan dan durasi waktu olahraga setiap orang bervariasi. 

3. Meningkatkan kebugaran dalam beraktivitas harian

Saat kondisi badan melemah maka aktivitas harian seperti naik turun tangga, berbelanja bahan
makanan, atau melakukan pekerjaan rumah dan sehari-hari menjadi agak berat. Rutin
berolahraga dapat meningkatkan kebugaran tubuh saat beraktivitas. 

4. Meningkatkan kesempatan hidup lebih lama


Sains menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi risiko kematian dini akibat jantung dan
beberapa jenis kanker. Orang yang aktif secara fisik selama sekitar 150 menit seminggu memiliki
risiko 33% lebih rendah dari semua penyebab kematian dini dibandingkan mereka yang tidak
aktif secara fisik.

Sedangkan dampak negatifnya sebagai berikut :

1. Dampak Jangka Pendek


 Kelelahan
Olahraga secara berlebihan membuat tenaga habis terkuras dan tubuh akan terasa lemas,
mual, bahkan tidak ada tenaga lagi untuk melakukan aktivitas lainnya. Jika kamu masih
tetap melanjutkan berolahraga, maka kamu bisa mengalami sindrom kelelahan kronis.  
 Nyeri Otot
Berolahraga terlalu lama tentunya akan membuat otot-otot pada tubuh kesakitan. Sendi,
tulang, dan beberapa anggota tubuh akan terasa nyeri, bahkan cedera jika ada otot-otot
yang digunakan secara berlebihan. Jadi, baik kamu memilih latihan kardio maupun
angkat beban, pastikan kamu memberi tubuhmu waktu untuk beristirahat agar dapat pulih
kembali.
 Sakit Punggung
Terutama jika kamu melakukan olahraga yang melibatkan banyak otot punggung, seperti
angkat beban, situp, dan lain-lain, akan memberikan tekanan yang besar pada tulang
punggung, sehingga menyebabkan sakit punggung.
 Susah Tidur
Olahraga yang dilakukan dalam batas yang normal bermanfaat untuk mengatasi
insomnia. Tapi, olahraga yang berlebihan justru dapat mengakibatkan kamu susah tidur
dan insomnia. Berolahraga terlalu banyak membuat tubuh merasa stres dan membuatnya
memproduksi kortisol berlebih sehingga kamu pun enggak mengantuk dan sulit rileks,
apalagi tidur.
2. Dampak Jangka Panjang
 Melemahnya Sistem Kekebalan Tubuh
Tubuh akan memulihkan dirinya sendiri dari kelelahan setelah berolahraga saat kamu
beristirahat di malam hari. Tapi, jika kamu kecanduan berolahraga yang akhirnya
menyebabkan susah tidur di malam hari, maka lama kelamaan sistem kekebalan tubuh
akan menurun. Akibatnya, kamu jadi mudah terserang batuk, nyeri kepala, demam, dan
bahkan berbagai penyakit lainnya yang lebih berat.
 Osteoarthritis
Disebut juga sebagai penyakit degenerasi sendi, osteoarthritis menyebabkan
pembengkakan sendi-sendi di dalam tubuh. Salah satu factor yang menyebabkan masalah
kesehatan tersebut adalah terlalu banyak berolahraga.
 Tidak Baik Bagi Kesehatan Jantung
Berdasarkan penelitian para ilmuwan dari Jerman, olahraga dengan intensitas yang tinggi
dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke pada orang yang
mengidap penyakit jantung. Selain itu, olahraga yang berlebihan juga dapat melemahkan
jantung kamu. Jika kamu tidak mengimbanginya dengan mengonsumsi cukup nutrisi,
maka kamu pun berisiko mengalami gagal jantung.

B. Olahraga menurut tingkatan usia manusia


1. Usia 20-an
Usia 20-an merupakan puncak fisik dengan waktu reaksi tercepat dan VO2 max (volume
oksigen tertinggi), yaitu tingkat maksimum tubuh memompa oksigen ke otot. Setelah
puncak tertinggi, VO2 max akan berkurang hingga 1 persen setiap tahunnya dan waktu
reaksi ikut melambat.  Namun, aktivitas fisik yang teratur dapat memperlambat
penurunan ini. Membangun massa otot tanpa lemak dan kepadatan tulang pada usia ini
dapat membantu tubuh tetap bugar di usia berikutnya.  Usia 20-an disarankan untuk
mencoba banyak olahraga yang bervariasi agar tetap menyenangkan. Jika Anda
berolahraga teratur, atur waktu periodisasi dengan baik seperti menetapkan intensitas,
volume, dan jenis latihan untuk mengoptimalkan kinerja tubuh.
2.  Usia 30-an
Pada usia ini, karier dan keluarga jadi salah satu prioritas sehingga kebugaran dan
kekuatan kardiovaskular harus tetap dijaga untuk memperlampat penurunan fisik.
Pastikan postur tubuh tetap terjaga, hindari duduk yang terlalu lama, dan banyak
bergerak.
Orang berusia 30-an disarankan untuk latihan interval dengan intensitas tinggi mencapai
80 persen dari detak jantung maksimum. Atau Anda bisa berlari cepat dan bersepeda
yang dilakukan dengan intensitas ringan selama 20 menit setiap hari.
Bagi perempuan, terutama yang sudah melahirkan, lakukan latihan dasar pinggul atau
sering disebut Kegel untuk mencegah inkontinensia.Selain itu, diversifikasi program
latihan agar tetap menarik seperti kelas spin dan yoga.
3. Usia 40-an
Kebanyakan orang pada usia ini mulai mengalami kenaikan berat badan. Latihan
ketahanan adalah cara terbaik untuk mengoptimalkan pembakaran kalori sehingga dapat
mengatasi akumulasi lemak. Cobalah program latihan angkat beban dan berlari yang
intensif. Pilates juga dapat bermanfaat untuk menjaga kekuatan dan melindungi tubuh
dari sakit punggung yang kerap menyerang usia 40-an.
4. Usia 50 – an
Pada usia ini, penyakit kronis kerap muncul seperti diabetes tipe 2 dan kardiovaskular.
Pada wanita, saat estrogen menurun pascamenopause, risiko penyakit jantung juga
meningkat.  Disarankan untuk melakukan latihan otot dua kali seminggu agar dapat
mempertahankan massa otot. Latihan menahan beban, seperti berjalan, juga dianjurkan.
Berjalanlah dengan cepat sehingga laju pernapasan meningkat dan berkeringat.
5. Usia 60-an
Penyakit kronis dan kanker semakin meningkat pada usia ini karena faktor penuaan.
Mempertahankan aktivitas fisik yang tinggi dapat membantu mencegah beragam kanker,
seperti kanker payudara, kanker usus besar dan kanker rahim. Olahraga juga mengurangi
penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
6. Usia 70-an ke atas
Berolahraga di usia 70-an dan setelahnya membantu mencegah rasa lemah yang kerap
membuat orang pada usia ini jatuh mendadak. Olahraga juga baik untuk fungsi kognitif.

Cobalah untuk tetap bergerak karena kekuatan dan kebugaran menurun dengan cepat jika
hanya diam di tempat tidur.

C. Cidera
1. Pengertian dan Gambaran Umum

Baik Anda sedang bermain di lapangan luar ruangan, lapangan dalam ruangan, kolam renang,
maupun halaman belakang Anda, fakta bahwa tubuh Anda mengerahkan upaya pada tingkat
tertentu membuat tubuh Anda rentan terhadap cedera olahraga. Cedera dapat bervariasi dari
keseleo sederhana hingga memar kepala atau patah tulang. Setiap otot atau tulang rawan cedera
disebabkan oleh olahraga yang beragam. Beberapa cedera olahraga yang paling umum adalah
patah tulang, dislokasi, otot tegang, keseleo, dan sakit pada tulang kering. Namun, terdapat dua
jenis utama dari cedera olahraga: akut dan kronis. Cedera olahraga akut adalah rasa sakit tiba-
tiba dan atau ketidakmampuan untuk bergerak atau tekanan pada bagian tungkai sementara
cedera olahraga kronis terjadi dari waktu ke waktu dan disebabkan oleh penggunaan dan
kerusakan otot, sendi, atau tendon. Orang yang menderita cedera kronis biasanya mengalami
sakit ringan pada daerah yang terserang ketika melakukan kegiatan fisik.

Cedera olahraga kecil atau ringan mungkin tidak memerlukan bantuan medis. Dalam beberapa
kasus, mengistirahatkan anggota tubuh yang terserang dan membiarkannya sembuh sendiri dapat
mengatasi masalah ini. Namun, kasus yang parah mungkin memerlukan operai. Untungnya,
perkembangan pada proses dan kemajuan bedah di bidang teknologi kesehatan, seperti operasi
rendah risiko, membuat beberapa tindakan lebih rendah risiko, yang membuat pasien pulih dan
dapat kembali lebih cepat melakukan olahraga pilihannya.

2. Penyebab Cedera Olahraga

Penyebab pasti cedera olahraga bergantung pada jenis cederanya. Namun, sebagian besar luka terjadi
pada otot, ligamen, atau tendon. Organ tersebut akan sobek jika dibentangkan terlalu jauh dan terlalu
cepat. Sobekan yang parah memerlukan operasi, namun sobekan kecil biasanya sembuh sendiri tanpa
bantuan pertolongan medis atau obat penghilang rasa sakit lainnya.
Cedera olahraga umum lainnya adalah patah tulang. Patah tulang memerlukan perhatian medis segera,
tidak hanya untuk menghilangkan rasa sakit, tetapi juga untuk membentuk tulang ke bentuk semula.
Tindakan tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga tulang sembuh.

Dislokasi juga merupakan cedera yang sangat menyakitkan. Namun, dokter olahraga atau pelatih yang
terlatih dalam bidang kedokteran olahraga dapat mengembalikan sendi yang dislokasi ke posisinya
semula sehingga mengurangi rasa sakit.

Tidak semua cedera olahraga muncul tiba-tiba. Cedera olahraga kronis muncul secara perlahan seiring
waktu. Misalnya, pelari sering memiliki risiko berbagai cedera yang sangat ringan. Cedera ini
berkembang secara perlahan dan disebabkan oleh tindakan yang berulang.

Penampilan fisik seseorang dan struktur tulangnya juga dapat menyebabkan cedera olahraga. Beberapa
sebab yang paling umum adalah panjang kaki yang tidak sama, kaki datar, telapak kaki yang terlalu
tinggi, kaki berbentuk O, dan kaki berbentuk X. Kondisi structural, seperti lordosis pinggang, bengkok
tulang paha, dan tempurung lutut terlalu tinggi juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang
cedera olahraga.

3. Gejala Utama Cedera Olahraga

Rasa sakit merupakan gejala umum berbagai cedera olahraga. Namun, tingkat rasa sakit biasanya tidak
menunjukan tingkat cedera. Misalnya, atlet terlatih untuk mengabaikan tingkat rasa sakit tertentu dan
banyak atlet melampaui pengalaman yang menyakitkan dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan atau ketahanan fisik mereka.

Melakukan hal-hal tersebut dapat mengakibatkan timbulnya cedera olahraga tanpa menyadari seberat
apa kondisi tersebut. Sebagai contohnya, cedera pinggang biasanya dimulai dengan rasa sakit ringan
pada punggung yang biasanya diabaikan oleh atlet angkat besi. Namun, melanjutkan latihan rutin sering
mengakibatkan penurunan kondisi tiba-tiba disertai dengan rasa sakit yang hebat dan kejang pada
punggung.

Selain rasa sakit, pembengkakan dan kemerahan pada daerah yang terserang adalah tanda umum dari
cedera olahraga. Ketika tanda ini muncul, penting untuk meminta dokter memeriksa seberapa parah
cederanya dan menjalani perawatan untuk mencegah kerusakan permanen. Misalnya, banyak atlet
amatir yang memilki kecenderungan untuk melampaui batasnya meskipun tanda dan gejala
cedera tendon muncul. Sayangnya, melanjutkan latihan rutin tanpa memberikan waktu istirahat yang
cukup untuk tendon pulih akan menyebabkan kondisi yang disebut degenerasi mukoid, yaitu ketika
materi berserat lentur menggantikan tendon yang sobek.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang menyehatkan tubuh dan meningkatkan

kekebalan tubuh, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Olahraga dekat kaitannya dengan

cedera, terutama bagi para olahragawan atau atlit. Untuk itu kita harus berhati – hati dalam

berolahraga agar tidak mengalami cedera. Sebelum berolahraga atau bermain usahakan

melakukan pemanasan terlebih dahulu, kemudian setelah selesai melakukan pendinginan. Untuk

mengurangi resiko terjadinya cedera.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita tentang
olahraga memang penting tetapi olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan cidera. Serta kita
jadi mengetahui tentang jenis-jenis olahraga yang dilakukan menurut tingkatan usia.
DAFTAR PUSTAKA

https://kesehatan.kontan.co.id/news/6-manfaat-olahraga-bagi-tubuh-termasuk-untuk-jaga-berat-

badan?page=all https://www.halodoc.com/artikel/9-dampak-negatif-dari-olahraga-berlebihan

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190204103758-255-366210/pilihan-jenis-olahraga-

terbaik-sesuai-usia https://www.docdoc.com/id/info/condition/cedera-olahraga

Anda mungkin juga menyukai