JAWABAN :
1. Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah
unit dasar makluk hidup berarti satuan terkecil makluk hidup adalah sel. Makluk hidup yang
paling sederhana adalah organism uniseluler (satu sel). Para ahli evolusi Makhluk hidup
percaya bahwa makluk hidup di planet bumi dimulai dari organism bersel satu yaitu sel
prokariotik anaerobic heterotrofik. Terbentuknya sel makluk hidup dijelaskan dalam oleh
Alexander Ivanovic Oparin (1930-an) seorang ahli biokimia rusia yaitu melalui tahap
evolusi kimia dan kemudian evolusi biologis. Teori ini dikenal dengan teori neoabiogenesis.
Biologi sel mengkaji sel makluk hidup mulai dari sel prokariotik, sel eukariotik
(berdasarkan ada tidaknya inti sel), sel bakteri (uniseluler-prokariotik), sel tumbuhan
(multiseluler-eukariotik) dan sel hewan (multiseluler-eukariotik). Virus juga menjadi bidang
kajian biologi sel akan tetapi virus hanya memenuhi syarat makluk hidup jika menginfeksi
sel hidup.
Perkembangan Teori Tentang Sel
Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga),
tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut“Sarcode”
Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan
nama Sarcodemenjadi Protoplasma
Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan
tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang
pada protoplasma yaitu inti (nucleus)
Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional
makhluk hidup
Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla)
Saat virus corona telah masuk ke dalam tubuh, dengan cepat ia akan menuju
belakang tenggorokan dan hidung orang tersebut. Lapisan hidung dan tenggorokan
disebut sebagai mukosa. Di sinilah virus berbentuk paku ini akan menempel sebelum
mulai bekerja. Ketika mencapai bagian belakang hidung, virus ini akan mengambil alih
sel-sel di lorong hidung. Ia akan masuk ke dalam dan memprogram ulang untuk berhenti
melakukan pekerjaan apapun dan hanya fokus membuat lebih banyak virus. Setelah sel
tersebut menghasilkan lebih banyak virus dari pada kapasitasnya, virus pun akan meledak
dan menempelkan diri ke sel-sel yang berdekatan. Kemudian menggunakannya sebagai
tempat untuk reproduksi dan siklus kembali berulang. Penghancuran sel-sel di hidung dan
tenggorokan akan menyebabkan batuk kering dan sakit ternggorokan. Rasa sakit yang
dirasakan adalah tanda bahwa sel berada dalam kesulitan dan sedang dihancurkan.
Hari Ke-1
Seseorang yang terinfeksi virus corona akan mengalami demam. Tubuh juga mulai
merasakan kelelahan, nyeri otot, hingga batuk kering. Beberapa di antaranya ada yang
mengalami diare dan mual. Beberapa pasien terkadang mengalami mual dan diare pada
hari kedua setelah terinfeksi.
Hari Ke-5
Di hari kelima, seseorang yang terinfeksi virus corona akan mengalami kesulitan
bernapas.
Kondisi tersebut biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau beberapa di
antaranya memiliki riwayat penyakit lainnya.
Hari Ke-7
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Wuhan, pada hari ketujuh
biasanya pasien mulai dirujuk ke rumah sakit
Hari Ke-8
Di hari kedelapan para pasien dengan kondisi parah, 15 persennya akan mengalami
sindrom gangguan pernapasan akut. Ada cairan memenuhi paru-paru. Sering kali sindrom
ini akan berakibat fatal.
Hari Ke-10
Pada hari kesepuluh, beberapa pasien mengalami gejala yang semakin memburuk. Jika
semakin memburuk pasien akan dibawa ke ICU. Beberapa pasien mulai mengeluh
gangguan di bagian perut. Sementara itu, pasien juga kehilangan nafsu makan.
Hari Ke-17 hingga 21
Pasien akan mengalami kondisi yang membaik setelah menjalani perawatan kurang lebih
2,5 minggu. Biasanya pasien akan merasa sembuh dan keluar dari rumah sakit.