Modul 4
KEGIATAN BELAJAR 1
Perbedaan Peran Guru sebagai Pengajar dan Pelaksana PTK
A. Peran Guru sebagai Pengajar serta sebagai Pengajar dan Peneliti
Dengan memahami tugas seorang peneliti dan memahami tugas seorang
guru, pasti bisa merumuskan tugas seorang guru yang sekaligus menjadi peneliti.
1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dibuat guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran
(RP), baik yang digunakan oleh guru untuk mengajar secara rutin, maupun untuk
PTK.
Perbedaan RP untuk pelaksanaan PTK lebih rinci daripada RP untuk
pembelajaran rutin, dijabarkan sebagai berikut :
a. Tujuan. Tujuan ini dijabarkan dari tujuan kurikuler setiap mata pelajaran.
Khusus guru yang melaksanakan PTK, dalam RP harus ditambahkan tujuan
perbaikan, yang sesuai dengan fokus masalah yang ingin diatasi. Ini penting,
agar dalam proses pembelajaran, tujuan tersebut menjadi fokus perhatian
guru.
b. Materi. Biasanya bahan pembelajaran yang ditulis dalam RP terbatas, bahkan
sering hanya ditulis pokok bahasan saja. Dalam RP untuk pelaksanaan PTK,
materi harus dirinci, misal berupa outline, sehingaa guru tahu pasti apa yang
akan dibahas didalam kelas. Jika perlu, materi ini ditulis pada kertas sendiri.
c. Media dan sumber. Pada RP untuk kegiatan rutin, media dan sumber sering
diisi seadanya, namun untuk PTK, media dan sumber harus dirancang secara
cermat. Dari segi sumber, guru perlu memperkaya diri dengan sumber lain
sehingga pengetahuannya tentang topik yang dibahas menjadi lebih mantap.
Demikian pula dengan media/alat peraga, harus dipilih yang memungkinkan
siswa belajar lebih baik.
d. Kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran harus dikerjakan
secara rinci, lengkap dengan pertanyaan yang akan diajukan, bahkan bila
perlu dengan skenario sangat rinci. Hal ini sangat penting karena perbaikan
pembelajaran menuntut guru memilih dan menetapkan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan. Tentu saja langkah-langkah
atau skenario yang dibuat harus sesuai dengan metode pembelajaran yang
dipilih.
e. Evaluasi. Dalam bagian ini, seyogianya setiap RP dilengkapi dengan
prosedur dan alat evaluasi. Namun biasanya, dalam RP untuk pembelajaran
rutin, hanya dicantumkan deskripsi singkat, seperti tesobjektif atau soal
uraian. Kalau demikian halnya, tentu guru akan masih berpikir-pikir ketika
memberikan tes. Oleh karena itu, seyogyanya RP untuk pelaksanaan PTK
mencantumkan secara rinci butir-butir tes yang akan diberikan, atau lembar
observasi yang mungkin akan digunakan. Tentu saja jenis alat ukur yang
dicantumkan sesuai dengan tujuan khusus atau kompetensi yang diharapkan
akan dikuasai oleh siswa. Dengan demikian, sejumlah alat ukur, berupa tes
yang dapat mengukur ketercapaian tujuan instruksional khusus atau
penguasaan kompetensi harus disiapkan. Biasanya tujuan instruksional
khusus (indikator) yang dicantumkan dalam satuan pelajaran terbatas
jumlahnya. Namun guru yang melaksanakan PTK harus memiliki lebih
banyak alat ukur untuk memberi informasi yang lebih menyeluruh dan
komprehensif selama proses pembelajaran.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Guru yang mengajarkan hanya memfokuskan diri pada pembelajaran, maka guru
yang melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai peneliti.
Kegiatan Awal: Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang berfungsi
untuk menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran yang
akan disajikan.
Kegiatan Inti: Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai
kompetensi yang dirancang dalam RP.
Kegiatan Penutup: Kegiatan penutup bertujuan untuk memeriksa pemahaman
siswa dan menindaklanjuti hasil belajar.
3. Tahap Pasca Pembelajaran
Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Guru pelaksana PTK adalah :
a. Menghimpun atau merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran
b. Berdialog dengan siswa jika diperlukan
c. Berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang
dikumpulkan
d. Melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi
didalam kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya
bagi siswa.
e. Merangkum hasil perbaikan pembelajaran
f. Merangkum penyebab belum tercapainya perbaikan yang dirangkum pada
butir
B. Membangun Kolaborasi
Kolaborasi seyogyanya bersifat menguntungkan, Guru yang membantu mengamati
teman sejawatnya mengajar juga mendapat keuntungan yaitu mempunyai
pengalaman mengamati secara cermat peristiwa pembelajaran yang mungkin selama
ini tidak pernah dipikirkan. Dosen LPTK yang membantu guru dalam proses
perencanaan PTK juga mempunyai keuntugan sangat berharga, yaitu lebih mengenal
sekolah tempat mahasiswanya akan bertugas mengajar. Dengan pengalaman ini,
dapat dipastikan dosen akan lebih mantap dalam mendidik mahasiswanya untuk
menjadi guru. Kolaborasi dapat pula dibangun melalui media, misalnya telpon,
surat-menyurat, termasuk e-mail, serta jurnal atau majalah pendidikan. Melalui
berbagai media ini, anda dapat berbagi pengalaman dan menjalin hubungan
profesional dengan pakar, teman sejawat, dan anggota masyarakat yang mempunyai
perhatian terhadap dunia pendidikan khususnya disekolah.
Kegiatan Belajar 2
Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran
A. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1
1. Persiapan
Sebelum melaksanakan perbaikan pembelajaran, harus membuat persiapan
pelaksanaan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan guru menjelang
pelaksananaan tindakan perbaikan.
a. periksa kembali Rancana Perbaikan yang telah anda susun. Sambil
membaca ulang, cermati kembali setiap butir yang anda rencanakan
b. periksa apakah semua alat peraga dan sarana lain yang akan digunakan
sudah tersedia.
c. Cobakan alat peraga yang akan anda gunakan, lebih-lebih alat peraga
yang jarang anda gunakan. Simulasikan bagaimana anda akan
menggunakannya, sehingga anda yakin benar bahwa peragaan akan
berjalan mulus.
d. Periksa urutan kegiatan yang sudah dirancang. Memeriksa skenario
pembelajaran yang akan dilakukan mulai dari awal sampai kegiatan
akhir.
e. Pikirkan hal-hal yang dapat menganggu pembelajaran, sperti :
keributan ketika peragaan berlangsung, pembentukan kelompok yang
tidak sesuai dengan keinginan anak, pertayaan yang tidak dapat
dijawab oleh siswa, atau ada siswa yang tidak tertarik pada pelajaran
yang berlangsung. Rancang antisipasi, apa yang akan anda lakukan
jika hal tersebut benar-benar terjadi.
f. Periksa ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi,
yang telah anda sepakati dengan teman sejawat yang akan membantu
anda.
g. Terakhir, yakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah
siap dikelas ketika pembelajaran dimulai.
Hasil pengolahan data secara refleksi yang dilakukan guru akan menjadi
masukan bagi rencana perbaikan daur selanjutnya.