OLEH:
Nama Mahasiswa : Ajeng Pratiwi Putri
NIM : 1218002
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Walyani & Purwoastuti,
2015)
Post partum fisiologis adalah post partum yang di mulai setalah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti semula sebelum
hamil (Sulistyowati, 2011)
1. Puerperium Dini
Beberapa jam setelah persalinan, ibu dianjurkan segera bergerak dan
turun dari tempat tidur. Hal ini bermanfaat mengurangi komplikasi kandung
kemih konstipasi, menurunkan frekuensi trombosis dan emboli paru pada
masa nifas.
2. Puerperium Intermedial
Suatu masa yakni kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi
internal maupun eksternal selama kurang lebih 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi.
C. Perubahan Sistem Reproduksi
1. Uterus
a. Iskemia Miometerium
Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi uterus yang terus
menerus setelah pengeluaran plasenta sehingga membuat uterus
menjadi relatif anemi dan menyebabkan serat otot atrofi.
b. Atrofi Jaringan
c. Autolisis
d. Efek Oksitosin
2. Lokea
b. Lokea Sanguinolenta
c. Lokea Serosa
d. Lokea Alba
Saluran kemih kembali normal dalam waktu dua sampai delapan minggu.
Kandung kemih pada masa nifas sangat kurang sensitif dan kapasitasnya
bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau sesudah buang air kecil masih
tertingal urine residual (normal + 15 cc). Sisa urine dan trauma pada kandung
kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi.
1. Suhu tubuh
Setelah persalinan, dalam 24 jam pertama ibu akan mengalami sedikit
peningkatan suhu tubuh (38℃) sebagai respon tubuh terhadap proses
persalinan.
2. Nadi
Pada saat proses persalinan denyut nadi akan mengalami
peningkatan.
3. Tekanan darah
Setelah persalinan, tekanan darah dapat sedikit lebih rendah
dibandingkan pada saat hamil karena terjadinya perdarahan pada proses
persalinan.
4. Pernapasan
Pada ibu postpartum pada umumnya pernapasan menjadi lambat
atau kembali normal seperti sebelum hamil pada bulan keenam setelah
persalinan.
Pada hari pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga
meningkatkan faktor pembekuan darah. Pada awal postpartum, jumlah
hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit sangat bervariasi. Hal ini disebabkan
volume darah, volume plasenta, dan tinkat volume darah yan berubah-ubah.
J. Perubahan Sistem Endokrin
1. Hormon Plasenta
2. Hormon Pituitari
4. Hormon Esterogen
Proses persalinan dan lahirnya bayi memberikan arti dan makna yang sangat
besar bagi seorang ibu. Bahkan sering kali dapat mengubah sikap dan psikologis
orang tua. Timbulnya gejala-gejala psikologis tersebut dipengaruhi oleh:
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan sudah mulai ada rasa tanggung jawab
dalam perawatan bayinya.
3. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab dan akan peran
barunya. Fase ini berlansung sepuluh hari setelah melahirkan/ibu sudah
kembali di rumah. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya. Ibu merasa lebih percaya diri akan peran barunya,
lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri dn bayinya.
Hal-hal yang harus dipenuhi selama masa nifas antara lain sebagai berikut:
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL
PADA Ny. Y P1 A0 UMUR 25 TAHUN NIFAS HARI KE 2
DIPMB NY. SRI RUKINI SUROTO S. ST
TEGAL REJO
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas pasien dan penanggungjawab
Ibu Suami
1) Nama : Ny. Y Tn. A
2) Umur : 25 tahun 27 tahun
3) Alamat : Ngronggo Rt 03 Rw 04 Ngronggo Rt 03 Rw 04
4) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
5) Telphone :- -
6) Agama : Kristen Kristen
7) Pendidikan : SMA SMA
8) Kewarganegaraan : Indonesia Indonesia
2. Keluhan utama
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dan hanya kontrol saja.
3. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 12 tahun
2) Siklus : 30 hari
3) Lama : 6-8 hari
4) Banyak : ± 60 cc
5) Warna : Merah Segar
6) Flour albus : Setelah Menstruasi
7) Keluhan : Nyeri Haid
Umur Keadaan
No Kehamilan Bayi
GPA Persalinan Penolong Nifas
.
Nifas
Ini
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 163 cm
BB : 60 kg
Pernapasan : 22 kali/ menit
Nadi : 84 kali/ menit
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Suhu : 37°C
2. Pemeriksaan Fisik
Rambut : bersih, sukar rontok, tidak ada ketombe, hitam
Muka : simetris, tidak ada odema, tiak ada nyeri tekan, tidak pucat
Mata : pandangan tidak kabur, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik, reflek pupil bagus
Mulut : bibir tidak kering/ pecah-pecah, tidak ada sariawan, tidak
ada gigi berlubang, tidak ada pembengkakan gigi
Hidung : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada secret, tidak ada
polip
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
Kulit : lembab, turgor normal, tidak ada kelainan
Payudara : simetris, tidak ada nyeri tekan, putung menonjol, areola
hiperpigmentasi, tidak ada massa, ASI sudah keluar
Abdomen
Hepar : tidak dilakukan pemeriksaan
Bekas luka operasi : tidak ada
Genetalia
Genetalia luar : tidak ada odema, jahitan subkutis, laserasi derajat II, tidak
ada kelinan
Genetalia dalam : lochea rubra, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada
kelainan
Ekstremitas
Atas : tidak ada odema, tidak ada varises, akral hangat, tidak ada
cacat, jari-jari lengkap
Bawah : tidak ada odema, tidak ada varises, akral hangat, tidak ada
cacat, jari-jari lengkap, tidak lumpuh
3. Pemeriksaan Obstetri
a. Inspeksi
Mammae : simetris, puting mnonjol, areola hiperpigmentasi
Abdoment : tidak ada bekas luka operasi
Vulva : tidak ada odema, perinium laserasi derajat II, lochea rubra,
jahitan subkutis
b. Palpasi
Mammae : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, ASI sudah keluar
Abdoment : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras
Vulva : jahitan perinium utuh, tidak ada odema
2. Masalah
Tidak Ada
3. Kebutuhan
Tidak Ada
IV. ANTISIPASI
Tanggal : 02 Maret 2020 Jam : 19.26 WIB
Tidak Ada
V. INTERVENSI
Tanggal : 02 Maret 2020 Jam : 19.27 WIB
1. Beritahu pasien hasil pemeriksaannya
2. Beritahu pasien tentang penkes zat gizi pada ibu nifas
3. Beritahu pasien tentang penkes ASI Eksklusif
4. Beritahu pasien tentang penkes vit A pada ibu nifas
5. Anjurkan pasien untuk menjaga vulva hygiene
6. Berikan pasien waktu kunjungan ulang
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 02 Maret 2020 Jam : 19.30 WIB
1. Memberikan pasien hasil pemeriksaannya
Bahwa pasien dalam keadaan sehat dengan :
TTV TD : 120/80 mmHg
N : 84x /menit
S : 37˚C
RR : 22x /menit
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
PPV : ±40 cc
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi Uterus : uterus keras
6. Memberitahu ibu waktu kunjungan ulang yaitu sebelum tanggal 06 Maret untuk
melakukan imunisasi HB0 pada bayinya/ segera saat ada keluhan.
VII. EVALUASI
Tanggal : 02 Maret 2020 Jam : 19.45 WIB
Hidayat, M., Prahastuti, S., Chikita, V., Safitri, D., Rahmawati, S. F., & Soemardji, A.
(2016). Subchronic Treatment of Combination Extract Detam 1 Soybean and
Jati Belanda Leaves has No Toxic Effect onFunctin, Weight, and Histopatological of
Wistar Rat Kidney. Journal of Medicine and Health, 1 (4), 341-50.
Purwoastuti dan Walyani. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru Pres
Sulistyawati, A. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga
Yuniar Safitri, 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Motivasi terhadap kemandirian ibu
nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.