Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang dibuahi mengalami pertumbuhan di luar rongga utama
uterus (rahim). Kehamilan dimulai dengan pembuahan telur. Normalnya setelah telur dibuahi, telur
tersebut akan menempel pada dinding rahim.
Kehamilan ektopik tidak dapat berkembang secara normal. Telur yang dibuahi tidak dapat bertahan, dan
pertumbuhan janin dapat menyebabkan pendarahan yang membahayakan nyawa jika tidak ditangani.
Bedah tuba
Penggunaan AKDR
Kelainan tuba
Merokok
Bilas vagina
Endometriosis
Tanda dan Gejala
Rasa sakit yang tiba-tiba, tajam, dan intens atau berat pada perut
Pingsan
Diagnosis :
Tes kehamilan. Dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi peningkatan kadar hormon HCG
untuk menguji kehamilan. Pengujian ini dapat dilakukan secara berulang dalam beberapa hari, sampai
hasil USG mampu menguatkan dugaan atau menyingkirkan kehamilan ektopik.
Ultrasound (USG). USG transvaginal membantu dokter dalam menentukan secara tepat lokasi
kehamilan. USG abdominal (perut) dapat digunakan untuk mengonfirmasi kehamilan atau memeriksa
perdarahan internal.
Tes darah. Tes darah, seperti apusan darah lengkap atau Complete Blood Count (CBC), dibutuhkan untuk
menentukan apakah ada tanda-tanda perdarahan atau anemia. Selain itu, apabila seseorang didiagnosis
dengan kehamilan ektopik, maka golongan darah mereka juga akan diperiksa untuk mempersiapkan
kemungkinan diperlukannya transfusi darah.
Penatalaksanaan
Sel telur yang telah dibuahi tidak akan bisa tumbuh normal jika berada di luar rahim. Oleh karena itu,
jaringan ektopik harus segera diangkat, agar pasien terhindar dari komplikasi serius