Etiologi
Faktor tuba : peradangan, hipoplasia uterus, saluran tuba berkelok-kelok, endometriosis tuba, tumor.
Faktor abnormalitas zigot : tumbuh terlalu cepat atau besar bisa tersendat, berhenti dan tumbuh di
saluran tuba.
Faktor ovarium : bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral.
Faktor hormonal : pil KB yang mengandung progesterone dapat mengakibatkan gerakan tuba
melambat.
Faktor lain : pemakai IUD dan terdapat peradangan pada endometrium dan endosalping.
Kriteria diagnosis :
1. Gejala klinis :
Kehamilan ektopik belum terganggu : tidak khas, nyeri sedikit di perut bagian bawah.
Kehamilan ektopik terganggu :
Sakit perut mendadak disusul dengan syok atau pingsan.
Perdarahan pervaginam : menunjukkan kematian janin, berasal dari kavum uteri karena pelepasan
desidua.
Amenorea
Pemeriksaan vaginal : nyeri goyang (+), kavum Douglas menonjol dan nyeri pada perabaan karena
terisi darah.
USG : umumnya mendapatkan gambaran uterus yang tidak ada kantong gestasinya dan mendaatkan
gambaran kantong gestasi yang berisi mdigah di luar terus.
2. Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin dan jumlah sel darah merah.
3. Kuldosintesis : bila darah segar berwarna merah segar berasal dari arteri atau vena yang tertusuk;
bila darah tua berwarna cokelat sampai hitam, menunjukkan adanya hematokel retrouterina.
Pengelolaan kehamilan ektopik
Laparotomi
Kemoterapi : metotreksat 1mg/kg IV dan faktor sitrovorum 0.1mg/kg IM berselang-seling setiap hari
selama 8 hari. Kriteria kasus yang diobati dengan cara ini adalah :
o Kehamilan ektopik di pars ampularis tuba belum pecah.
o Diameter kantong gestasi ≤ 4 cm.
o Perdarahan dalam rongga perut ≤ 100 ml.
o Tanda vital baik dan stabil.