Anda di halaman 1dari 16
Dengan menggunakanaturan Cramer diperoleh solusi sistem (4.32), SM) 4 =1,2,3, 040 wal (4.33) dengan v1 Uae sre Bn W()= "1 va Yn “en wr . ro danW,,(x) diperoleh dengan menggantikan entri kolom ke-m dari W(x) dengan [0,0,0,....21- Dengan demikian solusi persamaan diferensial (4.23) dapat dituliskan sebagai : 7 sOWn 4 (x)= Jmol Te wi) it (4.34) dengan) konstanta sembarang. eee wey jy} | 104 Persamaa Diferensial 5 Solusi Deret Pangkat Persamaan Diferensiai Linear Orde Kedua diferensial orde ke dua dan orde tinggi dengan koefisien Konstan. Metode yang digunakan untuk menentukan sols persamaan diferensial tersebut juga telah dibahas secara detil P ada bab sebelumnya telah dipaparkan tentang persamaan 3erbeda dari bab sebelumnya, pada bab ini akan dibahas persamaan diferensial linear dengan koefisien berupa fungsi dari peubah bebas. Beberapa persamaan diferensial seperti ini yang cukup dikenal dan banyak digunakan dalam ilmu rekayasa adalah persamaan Chaucy, Persamaan Bessel dan Persamaan Legendre. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial seperti ini juga akan dipaparkan, Beberapa istilah seperti titik repu- Jar dan titik singular juga akan dliperkenalkan. Fembahasan dalam bab ini diawali dengan, pemaparan teniang deret pangkat dan konvergensinya. Selanjatnya konstruksi solusi persamaan diferensial di sekitar titik singularnya dengan meng- mn pada bagian berikutnya. gunakan deret pangkat akan diuxz 5.1 Pendahuiuan Tentang Deret Pangkat Pada bagian ini akan dipaparkan pengertian dan konvergensi deret pangkat. Dalam kuliah kalkulus didefinisikan bahwa deret pangkat adalah deret iak berhingga yang dituliskan dalam bentuk Seay (x—9)" = ap +a) (€- 40) + 09(— 2p)? 4ay(r— xp)? + n=0 64) Deret tersebut dikatakan konvergen mutlak, jika deret E fate—n0)| konvergen Dapat ditunjukkan bahwa apabila suatu deret konvergen’ mutlak, maka deret tersebut akan konvergen. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku sebaliknya. 2. Metode yang sangat membantu dan cukup mudah untuk meng- Uji kekonvergenan suatu deret pangkat adalah uji banding limit. jikaa, #0 dan jika untuk suatu nilai x Deret tersebut dikatakan konvergen mutlakjika ] <1, dikatakan dlivergen jika/> 1 dan tidak memberikan kesimpulan apapun ergen pada x = x, ,makaakan konvergen s|< | ~x9]. Sebaliknya, jika deret tersebut %, maka akan divergen untuk 3. Jika deret tersebut mutlak untuk | divergen pada al> bro] 4. ‘Terdapat suatu bilaagan tak nagatif p, yang dinamakan jari- jari konvergensi, sedemikian rapa sehingga deret pangkat di [

0, maka interval |x—xo|

0, maka pernyataan-pernyataan berikut ini benar untuk [x —x9| 0, dikatakan analitik pada x= xy 108 Persanaaan Diferensial : Contoh 5.1 Diasumsikan bahwa Eng,a"" = Sea" at = untuk setiap nilai x. Tentukan nilaia, yang memenuhi. N Jawaban: Persamaan di atas dapat juga dituliskan sebagai E(n4+ Vag x"=Sa,2" eA Ps Dengan demikian dipetoich (A+ tgs = dye 2=0,1,2,.. atau Hal ini memberikan Cae ney 2 3! Jadi, Fax" =a) 3 mayet n=0 nso mt 5.2 Solusi di Sekitar Titik Ordinary Perhatikan peramaan diferensial linear homogen orde ke dua dengan keefisien berupa fungsi dari peubah yang dituliskan dalam bentak berikut Solusi Deret Pongkat Persanaan Diferensial Linear Orde Kedua a Plx)y"+ Q)y+R@)y =0 6.2) Diasumsikan bahwa p,Q dang adalah polinomial yang tidak memiliki faktor persekutuan. Solusi persamaan (5.2) di sekitar suatu titikxy yang terkait dengan karaKteristik dari p akan ditentukan. Suatu titikxy dikatakan titik ordinary dari persamaan (5.2) apabila P(vy)#0. Karena p kontinyu menyebabkan terdapat suaitt interval disckitarxy dimana P(x) tidak pernah bernilai nol. Dalam interval tersebut persamaan (5.2) dapat dibagi dengan p, sehingga y+ ple)y'+q(x)y=0, 6.3) R dengan P(X) =a dan 4(*)= rai adalah fungsi yang kontinyu. Apabila P(xy)=0, maka titikxg dikatakan titik singular dari persamaan (5.2). Di sini untuk kasus di manaQ(vp) atau R(xp) atau tidak bernilai nol menyebabkan nilai fungsiP atau tidak terbatas untuk xx. Dengan demikian, teorema eksistensi dan ketunggalan solusi persamaan diferensial tidak dapat digunakan. Pada bagian berikutnya, akan dibahas solusi persamaan (5.2) di sekitar titik singularnya. ~ i Pada bagian ini akan dibahas solusi persamaan diferensial di sekitar titik ordinary. Untuk itu, solusi persamaan (5.2) akan ditentukansedemikian rupa sehingga dapat dituliskan dalam bentuk berikut (64) titik ordinary. Diasumsikan bahwa deret dalam ai0. Dalem denganyy adalai 65.4) konvergen pada interval 0 Persaman Diferensial hal ini akan ditentukan koefisiena, dengan cara melakukan substitusi (6.4) ke dalam persathaan (6.2). Contoh 5.2 Tentukan solusi persamaan diferensial yl" ty=0, —w0. Hal ini membcrikan Y= E+ 10+ Daa” Dengan demikian dip2roleh S414 2) ox" pelle ataw Day + F(n+ 1)(t-+2)agggx” = Sy ax a = Akibatnya diperoleh bahwa a) =0 dan Oy a Daneel Dp) ears (n= 101+2) Mya = Secara detil koefisien-koefisien tersebut dituliskan sebagai Ag s Deret Pangkat Persamaan Diferensial Linear Orde Kedua ay Ess 9 3.47 aie 9.10: 10.9.7.6.4.3" a9 = y= 67 34.6.7" 4 (@n—3)(3n—2)3n(3n+ 1)’ Jadi, solusi persamaan Airy tersebut di atas dapat juga dituliskan sebagai on ae afte Sy 3 a ieee ane (31 —3)(3n— aril Teorema 5.1 Jikaxp merupakan titik ordinary dari persamaan diferensial Plx)y”+ lx)’ +R(x)y=0 Qe) dengan P(x) = PG) dan t= a adalah fungsi yang analitik pada xp, maka solusi umum persamaan diferensial tersebut dituliskan sebagai Ye Yay(x~ to)" =a tayo, dengana, dana, adalah konstanta sembarang. Sementara itu, ¥; dan yp adalah solusi dalambentuk deret pangkat yang saling bebas linear dan analitik di x, 14 Persamacn Diferensial q i : 1 | 5.3 Solusi di Sckitar Titik Singular Pandang kembali persamaan dalam (5.2). Diasumsikan bahwa P,Q danR adalah polinomial yang tidak memiliki faktor persekutuan, Berbeda dari sub bab sebelumnya, dalam bagian ini solusi persamaan (5.2) di sekitar titik singulamya akan ditentukan. Titik singular di sini didefinisikan sebagai titk di mana P=0. Contoh 5.4 Titik singular dari persamaan diferensial x?y"+ xy'Hx? -v" ly =0 di. Karena nilai untuk semua nilai. Selain titik merupekan titik or- dinary dari persamaan tersebut. Contoh 5.5 Titik singular dari persamaan diferensial (1-x?)y’2xy'+0(a + Dy =0 hanya dipenuhi oleh 1— x Hal ini memberikan titiky = 41 merupakan titik singular dari persamaan di atas. Semua titik selain | kedua titik tersebut, merupakan titik ordinary dari’ persamaan diferensial terkait. Dapat ditunjukkan bahwa solusi persamaan diferensial (6.2) tidak analitik di titik singularnya, Akibatnya konstruksi solusi dengan menggunakan ekspansi deret Taylor tidak dapat dilakukan. Dengan demikian metode terdahulu tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial seperti ini. Oleh karena itu diperlukan suatu deret pangkat yang lebih umum yang dapat digunakan untuk mengkonstruksi solusi persamaan diferensial jenis, ini, Salah satu teknik yang sering digunakan adalah pendekatan | numerik. | Solusi Deret Pangkat Persamiaan Diferensial Linear Onde Kediea 15 Re | Masih dimungkinkan untuk mengkonstruksi solusi persamaan diferensial dengan titik singular x,, sebagaimana halnya solusi persamaan diferensial yang tidak terbatas ketika x —> x, . Meskipun solusi persamaan tersebut tidak dapat dituliskan secara eksplisit, akan tetapi karakter solusi tersebut ketikax > x, penting untuk diketahui. Untuk menyelesaikan persamaan diferensial (5.2) di sekitar titik singularnya, dengan menggunakan metode matematika sederhana, perlu dibatasi bahwa fungsiQ/P dan R /P padax= x, hanya bersifat singular lemah. Syarat singular lemah ini dipenuhi apabila Qx) 2 R(x) pi (es 9) ‘p(y dan Pitas Xo) Plz) bernilai hingga. Hal ini memiiki pengertian bahwa kesingularan dalamQ/P tidak lebih jelek dibandingkan dengan kesingularan dalam (x—x,)1 dan kesingularan dalamR/P tidak lebih jelek dibandingkan dengan kesingularan dalam (x—x,)"*. Dalam hal ini titik singular, disebut juga sebagai titik singular yang regular dari persamaan {5.2).-Untuk fungsi yang lebih umum daripada polinomial,z, dikatakan titik singular yang regular dari persamaan (6.2) apabila 1. merupakan titik singular R 2 tx) G2) dante2P memiliki deret Taylor yang konvergea di sekitar x, Dalam kasus titik singular dari persamaan (5.2) bukan titik regular dinamakan tiik singular yang iregular. 116 Persamaan Diferensial VisitiottiiRetAO NNSNeNitemcoi Contoh 5.6 Kedua titik singular persamaan dalam Contoh 5.5 merupakan titik yang regular. Hal ini diperoleh dari kenyataan bahwa untuk x, = 1 Vina —1) 2 = tim 2*_ 1 xl Tx? ril+x dan lim(x 1? ee oa+Nx-1) _g = x1 x1 Itx bemilai hingga. Dengan cara yang sama untukx,=—1 diperoleh bahwa Seis: el ae 2 dan POD _ pipy OHNE) _4 lim(x+ 1) x1 xa ies juga bernilai hingga. Contoh 5.7 Tentukan titik singular dari petsamaan 2(x— 2) xy"43xy'H(x-2)y =0, | kemudian tentukan pula jenis titik singular tersebut. Jawaban: Dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa titiky=( dany=2 adalah titik singular dari persamaan diferensial di atas. Hal ini diperoleh dengan cara menyelesaian »(x—2)* =0.Selanjutnya akan diselidiki jenis kedua titik singular tersebut, Solusi Deret Pangkat Persanaan Diferensial Linear Orde Kedua 7 Untuk itu perhatikan 3x limx———— = Fad Dx(e—2)° dan feta 130 2x(x—2) Ini memberikan makna bahwa titikx=0 merupakan titik singular yang regular. Sementara itu untuk titik x=2 lim(x-2) mt aor Dea eee dapat disimpulkan bahwa titik x = 0 titik singular yang regu- lar sedangkan titik x =2 merupakan titik singular yang irregular dari persamaan diferensial di atas. | Contoh 58 Tentukan titik singular dari persamaan (x Fy "Heosxdy'tsinxyy =0, kemudian tentukan pula jenis titik singular tersebut. Jawaban: Dapat ditunjukkan bahwa satu-satunya titik singular dari persamaan ini adalah x= 1/2. Selanjutnya akan diselidiki jenis kesingularan titik tersebut. Untuk itu perhatikan fungsi _cosx Q&) i PG) Tt 2eosx = : (x-2/2) 118 Persamaan Diferensial dan RQ) = n/2p RO) _ (x-0/2) me (x-2/2)sinx=sinx Ekspansi Taylor daricosx dan sin x disekitar x =r, /2 berturat-turat dituliskan sebagai fey 1 coon = (xn /2)4 EKO) dan 2 a sing =1 28/2? (=n /2) 2! a Jelas bahwa kedua ekspansi ini konvergen untuk semua nilai x. Dengan demikian titikx=n /2 merupakan titiksingular yang regula dati persamaan diferensial di atas, 5.4 Persamaan Euler Salah satu contoh persamaan diferensial yang memiliki titik singular yang regular adalah persamaan Euler. Persamaan yang dikenal juga sebagai persamaan equidimensional ini dituliskan dalam bentuk 65) dengano, danB adalah konstanta yang bernilai real. Degan mudah dapat dilihat bahwa titiky =0 adalah titik singular yang regular dari persamaan ini Dalam swatu interval yang tidak memuat tikasal, persamaan (5.5) memiliki solusi umum yang dituliskan dalam bentak ¥=Q4;(x)+ cpYo(x), dengany, dany, saling bebas linear. Untuk Solusi Deret Pangkat Persamaan Diferensial Linear Orde Kedtwe 19

Anda mungkin juga menyukai