Anda di halaman 1dari 16
104 Persamaan Diferensial Biasa; Model Matematika Fenomena Perubahan Contoh 4.5 Selesaikan persamaan diferensial (2x +1)? y" —2(2x + Iy'- Iy = 6x Penyelesaian: 2 Dengan transformasi veriabel 2x + / = e* maka persamaan diferensial itu berubal menjadi (dalam operator 5 ), (45 (5-1) - 48-12 =3(2-1) (46? -85-I2)y=3E-3 Persamaan karakteristik untuk persamaan diferensial ini adalah 427 -8A-12=0 44-120 A+) Akar-akar persamaan karakteristik dalah ‘ Ay=3, A=. Oleh karena itu, solusi untuk persamaan diferensial homogen ini adalah n= Cre Cre Selanjutnya kita menghitung solusi partikulimnya, sebagai berikut: 1 3 45? -85-12 dpe t gts 4 - Sehingga solusi umum persamaan diferensial ini adalah % =Cye+ Ge? y ye 16 Dengan melakukan transformasi kembali, yaitu z = In (2x + J), maka solusi umum persamaan linier Legendre orde ke-2 adalah , Pee yay (2x + 1+ Ce Qx ty x4 L (2 + C2 (2x 1 16 4.3 Metode Deret Pangkat dalam Penyelesaian Persamaan Diferensial Orde Kedua Seperti telah dibahas pada subbab 2.3, metode deret pangkal juga dapat dipakai untuk mendapatkan solusi persamaan diferensial onde kedua den an Ke koefisien variabel dengan prosedur yang serupa. Pandang persamnaan diferensial orde kedua de en variabel. Persamaan Diferensial Linter dengan Koefisien Variabel 105 Pole) y” + pis) y’ + PAY = r(x) 43.1) dimana po(x), p(x) pals), r() adalah polinomial dari x. Kita mengatakan bahwa x = a adalah titik biasa Jika po(a) #0; dan jka,po(@) =Omaka disebut tte singular, Jika x = Oadalab ttik biasa maka persemaan diferensial orde kedua (4.2.13) dapat diselesaikan dalam bentuk deret pangkat sekeliling x = 0 seperti I y= A (deret pangkat dalam) + B (deret pangkat dalam x) 43.2) imana 4 dan B adalah Konsiate-konstata sembarang. Dua deret ini saling bebas linier dan kedua-dvanya konvergen di sekitarx = 0. Prosedur metode deret pangkat untuk persamean diferensial orde pertama dapat digunakan ysitu mula-muls nyatakan semua fingsi yang diberikan dalam porsamaan diferensial itu dengan deret pangkat, Katakanlah dari x (atau deret pangkat dari x~ xp ). Kemudian dengan menganggap suatu solusi berbentuk devet pangkat, diferensialkan suka demi suku deret ini sampai turunan orde kedua dan kemudian substitusikan seauanya ke delam persamaan diferensial orde kedua yang diberiken, Dengan menerapkan kesamaan koefisien maka kita memperoleh koefisien-koefisien yang tak diketahui secara berurutan dan kemudian disubstitusikan pada deret pangkat yang diasumsikan, Pethatikan Contoh 4.6 berikut Contoh 4.6 Selesaikan persamaan diferensial ode kedua ini dengan metode deret pangkat Penyelesaian: Dalam persamaan diferensia! ini, po(s) = 1 sehingga x = 0 merupakan titik biasa (ordinary point) Asumsikan solusi persamaan diferensial itu berbentuk deret pangkat dati x yaitu ay tayx tage tax tags +... ba,x + Selanjutaya yay tlaxtiattdart...4naxvi+ 2ayt6ajxt at +... +n (nlp a,x”? + Kite substitusikan ke persamasndiferensialnya, -=0 2+ Gajxt Dax’ t... +n (nl) a,x? +...) te (ap taxtas tat tag... tayx'+,)-P-2-2=0 2a) -1 4 (5 as~ I) x + (2a, + ay 1) x? + (20.5 + ay) x + BO ast Sot (EDAD aust aay? +... = 0 106 Persamaan Diferensial Biasa; Model Matematika Fenomena Perubahan ‘Menurut kesamaan koefisien, kita memperoleh bahwa: Koefisienx” : 2a) Oo -a=% xX 36-11-08 a= 16 oe Harta-1=0 a= EA-a) ; ‘ 1 Fo 22a; toy =O eras — ay i. L x4 3005+ a= 0 e2ag= Senay 1 L Wie dees ge a +a = 0 <0)=-— ay 252 ¥ Sa +a=0 aq-—-ba= (yl) say 36° 672 ¥ a ei Xs (MFI (Mt) ayer + a,.7 = 0 ea = ea,= — _ays.n 25 Maat) ‘Maka solusi umum persamaan diferensial tersebut adalah ‘ 1 Yraotarx thx + 6x + Bled -i ax 5 Ee ne Hite git 672 1440 Ie earls Beg (ode, me fg 2 dimana ay dan a, adalah konstanta sembarang Persamaan Diferenstat Linier dengan Koefisien Variabel 107 Contoh 4.7 Persamaan diferensial Legendre Selesaikan persamaan diferensial Legendre (1-x) y"~2y' +nfnt Dy =0 dimana parameter n adalah bilangan rill yang diberikan, : Penyelesaian: Dalam persamaan diferensial Legendre, po(s) = J - x, sehingga x = 0 merupakan tiik bias, Jadi Persamaan diferensial it dapat diselesaikan dengan metode deret pangkat, yatu dengan mengasumsikan solusi berbentuk I= nat i Daui sini, yD mage! D mfn-) ag? Kemudian kita substinsikan y beserta turunan-turunannya ke dalam persamaan diferensialrya, maka kita memperoleh_ 0-2) Yin ag? 26 F mag 2 nll & ag =o, S im a FP mint) aux? F mil) dy" De FS mass + nlntl) Fag" ee = si a Setelah kita uraikan dan dengan menggunakan Kesamaan koefisien maka kita memperoleh harga-harga dari a yainu: n(n+1 a Kocfision dari 2°: 2a + n(n + 1) ap = <9 a = *!6ay+ (2+ n(ntl)) a) = 0 a, _(a~2Y(n4 43 X72 Hay + (6+ nfntl)) ay = 0.6 a4 - 108 Persamaan Diferensial.Biasa; Model Matematika Fenomena Perubahan ay = B= Dnkn N43) 4 20 aj + (12 + ntl) a = Oe 05= GAes,, a= F=IN= Mn+ 2(044) a Ve Met hoan dan seterusnya, secara umum jika = 2, 3, 4 5, .. maka (5 + IY(s + I) aysz + [-8(8-1) -28 + n(n+1)] a, = 0. Jadi solusi umum persamaan diferensial Legendre adalah ye ag (t MOD 24 O=2Mne N+) 2 2 $y 6: CEMA D) , HIDE Mt) z St 1 (neat a2 rayt(r+lax+..) (43.9) aa ye D (rtrltatrel) 2px = Ltr agt(r +1} rayz +.) (43.10) m= Persamaan (4.3.7), (4.3.8), (4.3.9) dan (4.3.10) selanjutnya disubstitusikan ke dalam persamaan diferensial (4.3.6) dan menyamakan jumlah semua koefisien dari setiap pangkat x sama dengan nol. Hal ini akan menghasilkan suatu persamaan yang mengandung koefisien-koefisien a yang tidak diketahui. _ Pengkat terkecil adalah x” dan persamaan kaitannya adalah (r(r—1) + por + go) a= (4.3.11) Karena diasumsikan bahwa ay #0 maka r(r— Dt por + q0=0 (43.12) P+ po- r+ qo=0 (43.13) Persamaan kwadrat (4.3.13) dinamakan persamaan petunjuk yang akan berperan menentukan basis solusi Salah sata dari kedue solusi y ‘membentuk basis solusi akan selalu berbentuk Yee ax! 43.14) dengan r adolah akar dari persamasn penunjuk. Bentuk dari solusi lainaya akan ditunjakkan olel persamaan petunjuk bergantung pada akar-akamya, Misalkan ry dan rp adalah akar-akarnya maka ada tiga asus yaitu Persamiaan Diferensial Linier dengan Koefisien Variabet 11 Kasus 1: Akar-akar yang berbeda yang tidak dibedakan oleh bilangan bulat. Basis solusinya adalah Wax") ays" dan y2=x? Y) Anz” : (4.3.19) = i Kasus 2: Akar rangkap,r) = r2 =r Basis solusinye adalah WANS, gt den yy =y Inspr FS das? (43.10) = ei Kasus 3: Akar-akar yang dibedekan oleh suatubilangen bulat. Basis solusinya adalah wax! Dd, a dan ys = ky iigyts? Ys Ags 43.17) = mt dimana akar-akarnya menunjukken 7; —r, > 0 dan kmungkin menjadi nol. Contoh 4.8 Selesaikan persamaan diferensial acy" +2y'+y=0. Penyelesaian: Dalam persamaan diferensial ini, x = 0 sebagai singular dan syarat Keberlakukan metode Frobenius dipenuhi. Oleh karena itu solusi dapat diasumsikan berbentuk dan selanjutnya y= intr agt a= Stones ret) agar”? 112 Persamaan Diférensial Bidsa; Model Matematika Fenomena Perubahan ‘Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan diferensialnya, menghasilkan 4D Getriimtrt) anv 42S mt) anv So agt™ = 0 m= n= md Arty <1) agxl! + dr Dray + Mr ADet Yaax +... + 2ragx Fr +L) ayx’t rt Qagx +... tagk Fay +... =0 Dari sini, pangkat terkecil adalah x”! dan persasnaan kaitannya adalah (Arie — 1) + 21) ay = 0. Oleh karena itu sebagai persamaan petunjukaya adalah 4r(r— 1} + 2r=0 47 —2r=0 rr-W=0 - ' Akar-akar dari persamaan petunjuk ini adalah 1) =%danr,=0 Dengan menyamakan jumlah koefisien dari x" dengan nol (misalkan m-+r-! = s+r maka m = s+ untuk dua deret yang pertama dan m = s untuk deret yang ketiga) maka kita memperoleh Ast rt Ils +4) ayes + 2s +r age ta, =0 AS tr + letra Wan te=0 - enn aE =O 1,2, 3, Gevtrenasnaray 0 tt? Sekarang kita menentukan solusi yang pertama yang bersesuaian dengan r = 7. Untuk r = 4 maka kita mempunyai 4 eS aie Ganain'® ) a, Sehingga secara berturut-turut, kita mempesoleh a _ _ 90 et IE Persamaan iferensial Linier dengan Koefisien Variabet 113 dan seterusnya secara umum dapat ditulis, Dengan demikian solusi pertamanya adalah : Per eit nt Yo orl Dengan cara yang serupa kits menentukan solusi yang kedua yang berseswaian dengan ry = 0. Untuk =0, dengan 4,,, dan 4, sebagai pengganti a.) dan a, maka A = Germransraray OT ohAh- ete eels : (Qs42Q5+D Ant = Dari sini secara berturut-turut kita tuempunyai Ay A, _ Ay 2 43° 4 4s Ay 8 dan seterusnye secara umum dapat ditulis sebagai eo" (Qn)! Dengan demikian solusi keduanya adalah eens vi x crn Jadi solasi umum persamaan diferensial tersebut adalah pate FD" mits 4, S 42m)! Ax mn) dinar ap dan 4p adalah konstata sembarang 114 Persamaan Diferensial Biasa; Model Matematika Fenomena Perubahan Salah satu contoh persamaan diferensial yang memiliki titik singular yang sering murcul dalam penerapain matematika adalah persamaan diferensial Bessel yang biasa difulis dalam bentuk xy" +xy'+ FV y=0 dimana parameter y merupakan bilangan yang diberikan dan biasanya diasumsikan il tek negotif. Persamaan ini mempunyai tipe yang dapat diselessikan cleh metode Frobenius. Oleh kareaa itu kita mengasumsikan solusinya berbentuk ye eat Co *0) ‘0 Dengan mensubstitusikan bentuk solusi yang diasumsikan ini beserta jwrunan pertama dan kedus kedalam persamaan diferensial Bessel maka kita memperoleh S orniner-narred argases $ ata aarnn = = no ‘ in Kita samakan jumlah koefisien-koefisien dari x" dengan nol, Dari sini maka n = s dalam jumlah pertama, kedua, dan keempat serta n = s — 2 pada jumlah yang ketiga Karena n = 0 makas = 0 dan 1 tidak berpengaruh pada jumlah yang ketiga. Oleh karena itu kita mempunyai tiga buah persamaan berdasarkar. kondisi s yaitu untuk s = 0, kita mempunyai persamaan sebagai persamaan penunjuk (e(r-1) + r—V) a9 = 03 (r+ v) (ry) = 0. untuk s = J, kita mempunyei persamaan (r+ Dt rt Dv) ay =0 9 +r +1 -) untuk = 2,3, 4, 5, ..., kita mempunyai persamaan GH tr-Yart(+rata.-Va.=0. Dari persamaan penunjuik, kita memperoleh akar-akar persamaan yaitu r= van ry = -v dengan v tak negatit Sekarang kits menentukan solusi terhadap akar ry =v Karena r; = v maka a, = 0 dan dati persamaan ketiga kita mempunyai BF 2 sa, ta.=0 Karena a; = @ dan v 2 0 maka kita memperaleh ay = as = a>... = 0. Bila diambil s = 20 maka kita inemperoleh koefisien-koofis 1 Peon Geen) Persamaan Diferensial Linier dengan Koefisien Variabet 15 | B22, N=, 2, 3,,.. | Biasanya diambil 1 2 2°F(v+l) a0 = dimana 7(v+1) adalah fungsi gamma. Dari sini kita mempunyai cy" 2 ar(vtntl) Dengan mensubstitusikan nilai-niai a ini maka kite mempunyai solusi khusus persamaan Bessel yang dinyatakan oleh J,(x): * 2 eat S&S cyten Sift) =x" Yon zy Pry ntl) 2a ‘nl(vtn)! yang kita kenal sebagai flangsi Bessel jenis pertama orde v. Selanjutnya kita menentukan solustterhadap akar r, Dengan mengganti v oleh ~ v makakita memperoleh 2 cate Dery m2" nl (n—vel) so yo 02?" nl(n =v)! Karena persamaan difernsial Bessel memuat v? maka fungsi-fungsi J, dan J. merupakan solusi dari persamaan Bessel untuk v yang sama. Bila v bukan bilangan bulat maka J, dan J. adalah bebas Linier dan karenanya maka solusi umm persamaan Bessel untuk setiap x «(adalah Cit Orde, ‘Tetapi perlu diingat bahwa jika v =m bilangan bulat maka persamaan Gia Cale fidak merupakan solusi unum Karena Jq dan Jn tidak bebas liner sehingga tidak bisa membentuk basis solusi 116 Persamaan Diferensial Biasa; Model Matematika Fénomena Perubahan Contoh 4.8 i). Selesaikan persamaan diferensial vy" txy'txy=0 Penyelesaian: Persamaan diferensial ini merupakan persamaan diferensial Bessel denganv = 0. Maka solusinya adalah (yt i Ae Soy = YA nL, + oe, x 2" int 4° 64" 2304" * T7436 ii). Selesaikan persamaan diferensial vy" txy' +O? Dy =0 Penyelesaian: 4 Persamaan diferensial ini merupakan persamaan diferensial Bessel dengan v = / atau v= Maka solusi yang bersesuaian dengan v =/ adalah Lat nl(+ ny! Lees is ee i=x aa ‘Sedangkan solusi yang bersesuaian dengan v = -/ adalah Jul) ned Jadi terlihat bahwa kedua solusi ini tidak bebas linier sehingga tidak dapat membentuk basis solusi Berikut ini akan ditampilkan grafik dari Jo(x), Jy(x) dan J.,(x) pada Gambar4.2. Persamaan Diferensial Linier dengan Koefisient Voriabel 7 117 Gambar 4.2 Fungsifungsi Bessel jenis pertama orde 0, 1 dan -1 4-4 Soal Latihan Buktikan bahwa solusi (4.1.5) bebas linier ! 2. Apa yang dimaksud dengan titk singular dan titi biasa pada suatu persamaan diferensial?. 3. Untuk persamaan diferensial wMe-IPy” +e IP y ty carilah titik singular dan titik biasanyal, 4. . Apakah persamaan diferensial yxy’ ty <0 mempunyai titik singular?. Selesaikan persamaan diferensial tersebut sehingga didapatkan solusi berbentuk deret di sekitar titik pusat! 5. Apa yang dimaksud dengan fangsi analiti &- Selesaikan persamzan diferensial dengan koefisien variabel, a xy" Qe y's Iya? by ary tay 2 tx Inf 7. Selesaikan persamaan diferensial dengan koefisien varabel, (C41) y"* tI) y' = Ie 43 > y 8. Selesaikan masalah nilai awal. a ey ey! 3d y(2)=-LyQ=% bys Sey" B= Fine) 4.91) =, y= 1 =O, ¥() =-Ly'() =-1 118 Persamaan Diferensial Biasa; Model Matematika Fenomena Perubahan 9, Dengan mereduksi orde persamaan diferensialnya, selesaikan persamaan diferensial, a (+I yt oxy! = 2" bh pee 10, Bandingkan fungsi Bessel Jo dan J; pada Contoh 4.9 dengan persanjean sistem pegas pada Contoh 3.18. -00000- SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER STANDAR KOMPETENSI 2 Setelah mengikuti kulish, mahasiswa dapat meiahami pengertian, penerapan dan metode-metode penyelesaian sistem persamaan diferensial biasa linier yang memodelkan fenomena perubahan di dunia nyata. KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti kuliah, mahasiswa. dapat menyebutkan bentuk-bentuk sistem persamaan diferensial linier, menerapkan metode penyelesaian untuk menyelesaikannya, menggambarkan bidang fase, menguji an menyebutkan jenis kestabilan, serta menginterpcctasikan-solusinya pad masaluh njata, 5-4 Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde Pertama Sistem persamaan diferensial biasa muncul secara alamiah dalam masalah yang melibatkan beberapa variabel tak bebas (misalnya xy, x2... , x9, Yang mana masing-masing darinya merupakan sebuah fimgsi dari satu variabel bebas (misalnya #). Dalam proses penyempumaan model, seringkali kita perlu memperhatikan lebih dari satu variabel tak bebas yang bergatung pada satu variabel bebas agar mendapatkan deskripsi yang memadai dari suatu perilaku yang sedang dipelajari Secara umum, sister: persamaan diferensial linier orde pertama dinyatakan dalam bentuk By PAE Ri Mic gs 0 RED wy’ = Pt. § sd (5.1.1) Sm Fulah des a)

Anda mungkin juga menyukai