Anda di halaman 1dari 231

Tuhan, jika buku ini hilang dan ditemukan

oleh seseorang, semoga buku ini dikembalikan


padaku

Nomor Hp-ku

 ____________________________ 

Email-ku

 ____________________________ 

Atau jika tidak, biarkan buku ini untuknya.


Aku berharap ia mau menjadi teman
seperjalananku, menempuh hari menuju hati-
Mu. Seperti aku dicintai oleh-Mu, seseorang
ini harus mengalami bagaimana rasanya
rasanya
dicintai oleh-Mu.
 Tuhan, Ini Aku 
 ____________________
 _____________________________
__________________ 
_________ 

 yang hanya
hanya akan berjalan, jika aku
menemukan
menem ukan jejak kaki-Mu menuntunku.
 Jika tidak, aku memilih berhenti saja
saja atau aku
akan tersesat.
DEAR GOD
 Per
 Perjalanan
jalanan Menuju kepada Hati-Mu

SEASON ONE

©VonnyEvelynJingga

 Branding & Design:


Sebastian & Co.
instagram: @sebastianco
@sebastianco.id
.id
Sebuah perjalanan bukanlah tentang
 perjalanan
 per jalanan ke bukit yang terang,
terang,
Tapi tentang siapa yang berjanji,
ber janji,
menemanimu dan siapa yang berjanji
tidak akan membiarkanmu
berjalan
ber jalan sendirian
sendirian
di tengah lembah yang gelap.
 Sebuah Perjalanan 
 dan Pencarian 
•••

Dear God Journal adalah sebuah perjalanan


dan sekaligus pencarian. Yang sekali di
mulai, kau selamanya akan menemukan dan
menemukan. Perjalanan ini panjang, tapi tidak
ada yang pernah tahu seberapa panjang. Di
setiap perhentian, kau mungkin akan bertanya,
masihkah kau diijinkan berjalan sampai ke
satu perhentian lagi. Sebelum kau selesai
menulis di jurnal ini, sebelum kau sampai
ke halaman terakhir, mungkin kau sudah
berhenti di perhentian yang sesungguhnya.
sesungguhnya.
Sungguh, kejadiannya akan sangat cepat
dan tidak ada yang bisa kau lakukan saat itu.
Di perhentianmu terakhir, di perhentian di
hati-Nya selamanya, doaku pada waktu itu,
catatan-catatanmu akan terus dibaca dan
dibagikan. Bahkan ketika ingatan
ing atan orang-
orang kepadamu sudah kabur, tulisan tentang
perjalananmu akan terus dikenang.
 Menikmati Perjalanan 
•••

Tidak ada bab panjang dalam jurnal


ini. Kalimat yang tertulis hanya untuk
mempersiapkan hatimu, sisanya kau harus
tahu caranya
caranya menikmati perjalanan
per jalanan ini.
Pelajari panduan berikut ini:

Membaca Peta
Membaca Peta
Di awal mungkin kau akan sangat
dipenuhi rasa ingin tahu, dan ingin segera
menghabiskan membaca jurnal ini dalam
waktu sekejap.
sekejap. Lakukanlah jika memang kau
ingin. Membaca sekilas keseluruhan buku ini
sebenarnya sama seperti kau membentangkan
lembaran peta di mejamu. Kau akan
mendapat gambaran, kira-kira perjalanan
ini menuju ke mana dan seperti apa. Dan
itu sangat membantu dan memudahkanmu
menempuh perjalanan ini.

Menyusuri 100 Hari


Setelah itu, tidak bisa tidak, jalan-jalan, hutan-
hutan, gunung-gunung dan semua sungai-
sungai yang kau lihat di peta perjalananmu,
harus kau lalui satu hari demi satu hari. Tidak
ada jalan pintas dalam perjalanan ini. Setelah
mengamati petanya, langkah selanjutnya
adalah bersiap untuk menempuhn
menempuhnya. ya. Setelah
membaca sampai
sampai akhir
akhir,, selanjutnya
selanjutnya adalah
membaca ulang per hari sesuai urutannya.
Buku ini dirancang untuk 100 hari perjalanan.
per jalanan.
Baca, resapi dan hayati dengan setia.

Menangkap Pesan-Nya
Setiap hari, berusahalah menemukan
menemukan pesan
dari perjalananmu ini. Satu hari setidaknya
satu pesan. Pesan yang mengajarimu tentang
sebuah pelajaran dan sebuah makna. Jangan
lewatkan satu haripun tanpa kau menerima
sebuah nasihat yang berharga dari Tuhan
melalui pengembaraanmu
pengembaraanmu ini. Untuk itu, kau
tidak bisa membacanya terburu-buru atau
sambil lalu. Jika kau membacanya
membacanya untuk
sekadar mengisi waktu, sambil menunggu
antrian atau sambil kau menikmati makan
siangmu,
siangm u, sekali lagi, itu han
hanyalah
yalah seperti
membaca peta. Boleh kau lakukan, tapi kau
tidak akan menemukan pesan apa-apa jika
kakimu tidak berjejak menempuh setiap ruas
 jalan yang tergambar
tergambar di peta.

Tempat Rahasia
Kau harus menyisihkan waktu, pagi hari sekali
atau dalam ketenangan malam. Tentukan
sebuah tempat rahasia, tempat tertentu dan
tersendiri. Mungkin ruangan kamarmu
kamar mu,,
ruang belajar atau ruang kerjamu
ker jamu.. Bangunlah
sebuah atmosfer pribadi, menyepi, sendiri
bersama Tuhan. Jika kau sudah di sana,
 jangan ada satupun
satupun perkara
perkara yang menganggu
menganggu
dan menginterupsi waktu pribadim
pribadimu u dengan
Tuhan.

Lima Indra
Salah satu rahasia yang sering terabaikan,
bahwa melatih semua indra kita, membuat kita
menikmati sebuah
sebuah perjalanan
per jalanan lebih mendalam.
Cara ini akan membawamu merasakan
pengalaman-pengalaman hebat dan indah.
Lima indra yang kau hidupkan akan
menuntunmu
menuntunm u untuk lebih peka dan lebih jelas
menemukan hati-Nya. Masuklah ke tempat
rahasiamu dan aktifkan semua pancaindramu.
Ia berbicara melalui banyak cara dan bahasa.
Mampukah kau menangkap pesan-Nya?

 Indra melihat, mata.


Siapkan kitab sucimu, Firman Tuhan dan
 jurnal ini untuk mencatat. Hidupkan
Hidupkan indra
melihatmu. Bawalah pandanganmu membaca
setiap kalimat, memperhatikan setiap kata-ka
kata-kata
ta
frman yang berbicara, juga menyimak video
pesan teduh yang disarankan. Tuhan ingin kau
melihat dan menemukan sesuatu.

 Indra mendengar,
mendengar, telinga.
Putarlah lagu
lagu penyembahan untuk untu k Tuhan.
Tuhan.
Beberapa lagu di Playlist Jingga Journal bisa
menjadi pilihan atau kau juga bisa memilih
lagu pujian lain yang kau tahu. Hidupkan
indra pendeng
pendengaranmu.
aranmu. Dengarkan dan
bernyanyilah,
bernyan yilah, tarik setiap alunan lagu mengalir
di setiap aliran tubuhmu. Lirik lagu yang akan
mengiring perjalananmu. Tuhan ingin kau
mendengar sesuatu.

 Indra penciuman, hidung.


hidung.
Taruhlah wewangian alami di sekitar
ruanganmu. Kemudian raciklah sebuah
minuman hangat kesukaanmu. Hirup dalam-
dalam keharuman udara yang meresap
sampai ke pikiranm
pikiranmu.u. Nikmati kehangatan
minumanmu dan aroma uapnya yang
memberi ketenangan. Seduhan kopi atau teh
madu di cangkir kesayanganmu membantumu
meredakan keletihan. Hidupkan indra
penciumanmu. Tuhan ingin kau belajar
mengenali aroma kehidupan.

 Indra sentuhan.
Di setiap benda yang kau sentuh, Tuhan
mampu berkata-kata. Pena untuk menulis,
bantal kursimu yang lembut, keramik
cangkirmu yang hangat, juga lembaran
kertas Alkitab.
Alkitab. Sentuhlah juga
jug a dan rasakan
kelembutan
kelemb utan kertas putih jurnal
jur nal ini waktu kau
membalikkan setiap halamannya. Bayangkan,
bukan melihatnya sekadar selembar kertas,
tapi seperti sebuah sentuhan tangan yang tak
terlihat, yang menuntunmu menuju suatu
tempat tujuanmu. Hidupkan indra sentuhmu.
Tuhan ingin kau menyentuh dan mengalami
keindahan semua karya-Nya di sekelilingmu.

 Indra perasa.
Sekarang buka hatimu selebar-lebarnya.
Hidupkan indra rasamu. Bukan apa yang
kau kecap di lidah, tapi apa yang kau rasakan
di perasaanmu. Karena selama ini mungkin
ada banyak peristiwa yang membuat hatimu
dingin dan tumpul. Jangan keraskan hatimu.
Tuhan ingin
ingin membangunkan
membangunkan perasaanmu
 yang hambar
hambar, melembutkann
melembutkannyaya agar kau
mengalami sesuatu yang menyentuh batin dan
nuranimu yang terdalam.

Aktifkan selalu lima indram


indramu.
u. Bukan saja
waktu kau sendiri di ruang rahasiamu, tapi
terlebih
terlebih lagi waktu kau beranjak dari sana.
Perhatikan baik-baik, siapa saja yang kau
temui, apa saja yang kau lihat, bunyi dan suara
apa saja yang kau dengar, aroma apa saja yang
kau cium, apa saja yang kau sentuh dan apa
saja yang kau rasa. Semuanya itu adalah pesan
Tuhan yang tersembunyi.

Orang asing yang kau temui mungkin saja


adalah guru yang dikirim Tuhan untuk
mengajarmu
mengajar mu tentang sesuatu. Sebuah perasaan
 yang meny
menyelinap mungkin
mungkin saja adalah
bisikan Tuhan yang harus kau perhatikan.
Seorang nenek tua yang sedang menyeberang,
seorang anak kecil berisik yang mengganggu
konsentrasimu atau seorang teman lama yang
tiba-tiba datang, mungkin saja mereka adalah
malaikat yang menyamar.
menyamar. Suara
Suara gerimis
gerimis atau
lagu yang sedang diputar di kafe
k afe mungkin saja
musik yang Tuhan kirim untuk menghibur
hatimu. Harum bajumu yang baru dicuci,
bahkan bau tanah yang khas setelah hujan
turun, Tuhan berbicara lewat itu semua.
Tugaskan lima indramu menemukan pesan-
Nya.

Pengingat untuk menghidupkan semua


pengindramu
pengindram u akan ditulis di setiap perhentian.
Perjalananmu bukan perjalanan biasa dan
datar. Sekali lagi kau harus menemukan cara
menikmati perjalanan ini. Sampai hatimu
hatimu
dipuaskan, menemukan
menemukan kata-kata bermakna,
ber makna,
menerima kelegaan, mendekap serpihan hati-
Nya, dan menaruhnya di samping hatimu.

 Pencerita Cinta 
•••
Di jurnal ini, kau akan menulis. Kau tidak
sekadar membaca dan mendengar
mendengar-Nya
-Nya
berbicara dalam kata-kata. Balas kasih dan
cinta-Nya, katakan tentang perasaanmu,
perasaanmu,
gambarkan tentang lukamu, ucapkan
rindumu, luapkan semua rasa yang ada di
batinmu.

Di setiap perhentian ada sebuah kartu pos.


Kau bisa menuliskan sesuatu yang kau alami
dalam perjalananmu. Seperti yang biasa orang
lakukan ketika mereka bepergian. Ketika
mereka menemukan sesuatu yang indah,
mereka akan menceritakan dan mengirimkan
pesannya lewat kartu pos.

Kau bisa memasukkann


memasukkannya ya ke dalam amplop
dan berdoa, Tuhan akan menggerakkan
hatimu untuk mengirim ceritamu kepada
seseorang. Kau boleh menulis bahwa kaulah
 yang mengirimny
mengirimnya,a, tapi tidak harus.
harus. Karena
sesungguhnya pengirimnya bukan kau, tapi
Tuhan sendiri. Tuhan yang ingin hati-Nya
ditemukan.

Dan di buku ini kau adalah pencerita cinta.


Pencatat kisah dan kenangan perjalanan
cinta, antara kau dan Tuhan. Kau tidak
pernah tahu, untuk siapa buku ini akan kau
simpan. Kau tidak pernah tahu, siapa yang
nanti membaca ceritamu. Bukan kalimat
 yang seindah mutiara,
mutiara, bukan
bukan yang puitis,
puitis, tapi
sebuah catatan yang tercipta dari hati yang
mencintai.

Menulislah dengan hati yang percaya. Suatu


hari, beberapa tahun dari sekarang, kau akan
membaca ulang dan menghirup lagi semangat
perjalanannya.
perjalananny a. Atau jurnal
jur nal ini, tidak tahu
dengan cara seperti apa, akan membaw
membawaa
orang lain yang tanpa sengaja membacan
membacanya, ya,
tidak bisa tidak, ia akan rindu ikut dalam
perjalanan ini. Pergi menuju hati Tuhan dan
mencintai-Nya.

Selamat bergabung
bergabung dalam perjalanan
ini. Tidak penting siapa dulu yang akan
menyelesaikan, tapi siapa yang melalui
setiap musim di perhentian demi perhentian,
dengan tak pernah berhenti berjuang.
berjuang. Mari
menempuh hari bersama. Pengembaraan kita
dimulai hari ini.

Teman Seperjalananmu,

Vonny Evelyn Jingga 


 Musim Demi Musim 
•••

Tandai per perjalananmu


jalananmu bersama
bersama Tuhan dalam
musim
mus im dan waktu. Naik dan turun, panas dan
hujan, bahagia dan terjatuh, semuanya telah
mengisi hidupmu.
hidupmu. Ada pesan yang tertulis di
setiap mus
musim.im. Jika perjalananmu melelahkan
dan kau hampir putus asa, kenanglah kembali
perjalanan di hari-hari yang lalu. Seperti
sebuah
sebu ah pengingat, bahwa kau sudah sampai di
titik ini. Kau sudah berhasil melewati musim-
musim
mu sim terberat, dulu bisa, sekarang lebih lagi.
 Jangan
 Jangan berpikir untuk berhenti dan menymenyerah.
Teruskan perj
perjalananmu!
alananmu!

Isilah pengingat Musim demi Musim ini


dengan pena berwarna. Warna-war
arna-warnany
nanyaa
menggambarkan pengalaman perjalananmu,
seberapa baik keadaan atau pertumbuhan
relasi kasihmu
kasihmu dengan
deng an Tuhan.
Tuhan.
Perhentian #1

 Luluh 
Tuhan, kepada
k epada hati-Mu, aku jatuh.
 Memandang-Mu aku luluh. Selalu.
 Perhentian
 Perhentian #1 - LULUH 
LULUH 

•••

Pernahkah kau merasakan debar-debar


bahagia ketika memandang wajah Tuhan?
Terkagum-kagum sedalam-d
sedalam-dalamnya.
alamnya. Ingin
Ingin
menyentuh hati-Nya dan memiliki-Nya
sepenuhnya.
sepenuhn ya. Kau mencintai-Nya, hingga
tertawa bahagia dan tangis haru sepertiny
sepertinyaa tak
ada batasnya. Di hadapan-Nya kau tertawa,
di hadapan-Nya juga kau berderai air mata.
Karena cinta. Karena
K arena bertanya,
bertanya, mengapa baru
sekarang menemukan-Nya
menemukan-Nya setelah sekian jauh
perjalanan pencarianmu. Setelah luka demi
luka karena diberi harapan cinta palsu. Setelah
ditinggalkan, dicampakkan dan tidak dicintai.

 Jika kau belum pernah merasa luluh di


hadirat Tuhan, kau belum sungguh-sungguh
bertemu Tuhan. Karena pesona Tuhan yang
Mahacemerlang sesungguhnya tidak ada yang
sanggup dan tahan memandang-Nya. Kau
akan jatuh sejatuh-jatuhnya.
Cinta secinta-cintanya.

Kau mungkin tidak pernah mengerti arti


cinta-Nya, pengorbanan-Nya dan kebahagiaan
bersama-Nya, karena ternyata memang kau
belum pernah jatuh cinta dan luluh di ambang
hati-Nya.

Luluh adalah awal perjalanan cintamu dengan


Tuhan. Kau pertama-tama harus menemukan
ruas jalan kecil itu. Yang walaupun kecil, jika
kau susuri terus menerus, tanpa berhenti,
kau akan melihat jalan-jalan terbuka yang
membawamu kepada tempat-tempat yang
terluas dan terhebat dalam hidupmu.

Luluh leburlah di hadapan-Nya. Jatuh cintalah


pada-Nya atau kau tak akan kemana-mana.

•••

Ingatlah tentang perjumpaan pertamamu


dengan Tuhan. Pertama kali mendengar
nama-Nya, pertama kali mendengar
cerita tentang-Nya. Tentang siapa yang
membawamu pertama kali pada Tuhan? Apa
 yang kau tahu tentang hati Tuhan?
Tuhan? Dan apa
 yang kau rasakan
rasakan yang membua
membuatmu tmu ingin
sekali mendekati-Nya, percaya pada-Nya dan
 jatuh cinta pada-Nya?
pada-Nya? Tulislah
Tulislah tentang semua
semua
perasaan yang begitu kuat pada saat pertama
kali kau memutuskan jatuh hati pada Tuhan.

 Jika kau belum pernah masuk ke fase pertama


pertama
 yang adalah awal
awal dari segalanya,
segalanya, fase jatuh
jatuh
cinta pada Tuhan,
Tuhan, maka tunggui
tungguilah
lah Tuhan
Tuhan
dengan lututmu. Dalam keheningan malam
berbicaralah pada-Nya, dan katakan bahwa
kau mendamba cinta-Nya. Bahwa kau ingin
merasakan dan mengalami pengalaman
peng alaman jatuh
cinta dengan-Nya. Minta Tuhan supaya
kau diberi perasaan tergila-gila pada-Nya,
pada-Nya,
perasaan dipenuhi gelora cinta yang tidak
biasa-biasa saja.

Tulislah semua keinginan


keinginan hatimu dan
nantikan sesuatu terjadi. Suatu peristiwa, di
mana kau tiba-tiba dibawa kepada perasaan
 yang mendalam
mendalam yang belum pernah kau
rasakan sebelumnya. Dihantar masuk ke
pengalaman yang paling mengubah dan
paling mendebarkan dalam hidupmu.
Perasaan jatuh cinta pada Pencipta-Mu yang
Mahamempersona.
PESAN TEDUH

 Mazmur 116:1-2
Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia
mendengarkan
mendengar kan suaraku dan permohonanku.
per mohonanku.
Sebab Ia menyendengkan
telinga-Nya kepadaku, maka seum
seumur
ur hidupku
aku akan berseru kepada-Nya.
ke pada-Nya.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #1

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: I Love
Love You
You Lord, Hillsong Y&F
 Perhentian
 Perhentian #1 - LULUH 
LULUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-1

SELURUH
Me: Tuhan, aku ingin menemukan hati-
Mu. Tuntun aku menuju ke sana.

God: Apakah kau rela?

Me: Mengapa, Tuhan?

God: Karena arahnya berlawanan dengan


hatimu. Arahnya menjauh dari
kesenangan hatimu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-2

MENDEKAT
Me: Tuhan, aku tidak bisa menggapai hati-
Mu. Terlalu jauh bagiku.

God: Tidak akan ada yang sanggup menuju


kepada hati-Ku.

Me: Lalu bagaimana jika aku ingin ada di


sana, Tuhan? Di hati-Mu.

God: Aku yang akan menarikmu mendekat.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-3

BERSINAR
Me: Tuhan, sejak aku dekat dengan-Mu,
kata teman-teman wajahku terlihat
berbeda.

God: Bersinar dan berseri-seri?

Me: Benar. Mengapa bisa begitu, Tuhan?

God: Cinta selalu bersinar. Jika tidak itu


bukan cinta.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-4

I N G I N TA H U
God: Aku Mahatahu. Tapi ada satu hal yang
Aku terus menerus ingin tahu.

Me: Tentang apa, Tuhan?

God: Aku selalu ingin tahu, apakah kau


mengasihi Aku? Aku selalu ingin
mendengar dari hatim
hatimu,
u, seberapa
dalam kau mengasihi-Ku?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-5 

GELISAH
Me: Maafkan aku, Tuhan. Ini sudah larut
malam, tapi baru sekarang aku bisa
berbicara dengan-Mu.

God: Aku sabar menunggu.

Me: Hatiku gelisah jika aku belum sempat


mendengar suara-Mu.

God: Mari, dengarlah suara-Ku dan jangan


gelisah lagi.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #1 - LULUH 
LULUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-6 

CINTA 
Me: Tuhan, apa tandanya kalau aku sangat
mengasihi-Mu?

God: Memikirkan-Ku saja mampu


membuatmu bergembira.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-7 

ENERGI
Me: Tuhan, aku merasa sangat
bersemangat dan antusias
antusias..

God: Seperti sebuah energi bahagia yang tak


terbendung?

Me: Benar. Mengapa bisa demikian,


Tuhan?

God: Aku memerintahkan kuasa, kasih,


berkatt dan sukacita, agar
berka ag ar mengalir
hebat kepada orang-orang yang
mencintai-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-8 

HILANG
Me: Aku takut kehilangan rasa ini, Tuhan.
Rasa cinta yang mendalam pada-Mu.

God: Itu adalah satu-satunya ketakutan yang


indah.

Me: Apa yang harus aku lakukan?

God:  Jagalah
 Jagalah rasa takut itu. Karena
Karena ketika
kau takut sesuatu hilang darimu,
berarti sesuatu itu masih ada padamu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-9

RASA 
Me: Tuhan, kata orang
orang,, dicintai
dicintai itu
rasanya lebih indah. Tapi aku merasa,
mencintai jauh lebih indah. Aku
merasakannya
merasakann ya ketika aku mencintai-
Mu.

God: Apa yang kau rasakan?

Me: Saat aku mencintai-Mu, aku justru


semakin merasakan betapa dalamnya
aku dicintai.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-10

KASIH TANPA SYARAT


Me: Tuhan, mengapa Kau mengasihiku?

God: Karena kau berharga di mata-Ku.

Me: Mengapa aku berharga di mata-Mu?

God: Karena Aku mengasihimu


mengasihimu..

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
Selamat, kau sudah melintasi Perhentian #1.
Teguhkan hatimu dan bergembiralah, karena perjalananmu
per jalananmu masih
 panjang.. Sekarang, pilih seseorang yang kepadanya kau ingin
 panjang
bagikan ceritamu. Tuliskan
Tuliskan cerita tentang awal perjalananmu
per jalananmu di
 POSTCARD
 POST CARD perhentian #1 dan kirimkan padanya.
padanya.
Perhentian #2

 Teduh 
Tuhan, kepada
ke pada hati-Mu, aku berteduh.
 Karena di perhentian-perhentianku yang dulu,
Tak pernah bisa membuatku sembuh.
 Perhentian
 Perhentian #2 - Teduh
Teduh

•••

Kau mungkin bisa pergi dari orang lain dan


keadaanmu. Tapi lari dari dirimu sendiri? Dari
ketakutan-ketakutanmu, dari penyesalanmu,
rasa malumu, dari semua rasa tidak amanmu,
kemana kau bisa menjauh? Kemana kau
bisa sembunyi? Kemana kau berlindung dari
kesepianmu yang paling sepi?

Selama ini kau mencari sebuah tempat


rahasia. Tempat kau bisa cerita tentang
riwayatmu yang memalukan,
memalukan , getir
getir, pahit dan
suram tanpa takut disalahkan. Tentang masa-
masa kehancuranmu
kehancuranmu yang selama ini tidak
sanggup kau kenang dan kau terus berbohong
untuk menutupinya. Kau mencoba mencari
teduh. Kepada manusia. Kepada sahabat.
Kepada semua gelimang kesenangan yang
sebisa mungkin kau raih. Namun kau makin
dihempas tak menentu. Makin ragu. Makin
sendirian. Makin dingin. Makin hampa.
Makin sunyi.

Dan kali ini kau jatuh cinta dan ingin


menumpang
menumpa ng berteduh. Menduga-duga
bagaimana rasanya melesak dalam rangkulan-
Nya yang hangat. Bertanya-tanya mampukah
Tuhan mencairkan hatimu yang sudah
mendingin dan hambar? Sanggupkah Tuhan
mencintaimu
mencintaim u dengan cara yang tak pernah
per nah
seorangpun bisa lakukan padamu?

Dan kau memutuskan, berlari kuat-kuat


menghambur dalam pelukannya. Begitu
kau ambruk di lengan-Nya yang kokoh,
kehangatan cinta-Nya merambat di sekujur
 jiwamu.
 jiwam u. Sekalipun isi hatimu
hatimu terlalu
terlalu sulit
ditembus
ditemb us oleh bahasa dan indera, tapi entah
mengapa tiba-tiba semua yang selama ini kau
sekap di batinm
batinmuu terungkap lepas
le pas.. Seperti
Se perti
ada sesuatu menembusi ruang-ruang rasa,
pintu demi pintu, dan semua masa lalumu
terburai keluar. Kau kelu tapi berteriak-teriak
dalam hati. Meronta dalam tangismu karena
kenangan kecewa-kecewamu yang dulu, mulai
berdatangan di pelupuk matamu.

Kau menjerit, “Tuhan, lindungilah aku dari


luka-lukaku. Aku lelah terluka. Aku lelah
sendiri. Aku lelah tidak pernah dimengerti.”
Lalu tiba-tiba kau tenang.
Diam. Tenteram. Hangat.
Terlegakan. Sembuh
Dan kau akhirny
akhir nyaa mengerti seperti apa
rasanya, berteduh dalam-Nya.
•••

Tuhan adalah tempat bercerita. Ia adalah


Seseorang yang bisa kau percayai, yang kau
bisa cerita apapun tanpa harus mencemaskan,
apa yang Ia pikirkan tentangmu. Sekarang,
ceritakan pada Tuhan apa yang tidak pernah
bisa kau ceritakan pada yang lain. Apa yang
kau pendam kuat-kuat di dalam ruang hatimu.
Semuanya. Jangan ada yang terlewatkan
satupun. Segala yang tidak pernah bisa
meluncur dari bibirmu
bibir mu karena kau bukan
bukan
hanya takut orang lain mencelamu, tapi kau
 juga tidak yakin apakah mereka
mereka peduli.

Lepaskan semuanya tanpa tekecuali, sampai


hatimu terbebas. Setelah ini tak ada yang bisa
menekanmu, tak ada yang bisa membuatmu
gelisah. Setelah ini hatim
hatimu
u akan berubah
benar-benar
benar -benar tenteram teduh.
PESAN TEDUH

 Mazmur 61:5 
Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu
untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung
dalam naungan sayap-Mu
sayap-Mu!!

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #2

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: In Christ Alone,
Alone, Natasha Midori
 Perhentian
 Perhentian #2 - TEDUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-11

TIDAK S ENDI RI
Me: Kaki kecilku lelah melangkah
di senja sepi.

God: Kau tidak sendiri.

Me: Aku takut menyusuri bukit berduri.

God: Akan Ku-balut semua lukamu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-12

TERBANG
Me: Tuhan mengapa aku belum juga bisa
membumbung tinggi?

God: Karena sayapmu baru saja patah.

Me: Mengapa tidak Kau pulihkan?

God: Sayapmu sudah Ku-sembuhkan. Tapi


setiap kali kau ingat lukamu, kau takut
terbang.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-13

KESEPIAN
Me: Tuhan, apakah salah ketika aku merasa
kesepian, aku mencari teman dan
mengejar apa yang kuinginkan untuk
mengobati rasa sepiku?

God: Tidak salah. Hanya kau akan haus


lagi. Teman-teman dan pencapaianmu
hanyalah air dalam tempayan. Tapi
menemukan-Ku adalah menemukan
air samudera luas yang tak bertepi.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-14

KELEGAAN
Me: Tuhan, aku tidak mengerti, ketika aku
datang pada-Mu, mengapa aku tak
sanggup berkata apa-apa. Hanya bisa
menangis tanpa henti.

God: Itu adalah air mata dari beban-


bebanmu di masa lalu. Luapkan
semuanya dan setelah itu terimalah
kelegaan dari-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-15 

PURA-PURA 
Me: Tuhan, aku tidak tahu harus berkata
apa. Katakan sesuatu agar aku tenang.

God:  Jangan
 Jangan berpura-pura kuat.
Menangislah jika kau ingin.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #2 - TEDUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-16 

NAMA 
Me: Tuhan, apa nama perasaan yang indah
sekali, yang aku rasakan ketika aku
sedang bersama dengan-Mu dalam
keheningan?

God: Teduh. Aman. Sejaht


Sejahtera.
era.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-17 

SANGGUP
Me: Tuhan, aku tak sanggup memikul
beban ini. Sungguh aku tak sanggup.

God:  Jika tak sanggup,


sanggup, mengapa kau
bersikeras memikuln
memikulnya
ya sendiri?
Sesungguhnya itu adalah bukti kau
tidak percaya bahwa Aku sanggup.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-18 

MASA LALU
Me: Tuhan, orang-orang membicarakan
masa laluku yang kelam.

God: Perubahan hidupmu sekarang adalah


pembelaanmu yang paling kuat.
Semakin bobrok masa lalumu, semakin
terbukti perubahanmu hari ini.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-19

MENEMUKAN
Me: Tuhan, rasanya aku sudah tidak
menginginkan apa-apa lagi.

God: Mengapa demikian?

Me: Aku sudah menem


menemukan-Mu.
ukan-Mu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-20

LELAH
Me: Tuhan, aku lelah. Sangat lelah.

God: Carilah suatu tempat dan


beristirahatlah.

Me: Aku tak tahu mau ke mana, Tuhan.

God: Masuklah ke rumah hati-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Kau hebat! Kau berhasil melewati
mele wati satu perhentian lagi.
 Di perhentian #2 ini, pelajaran apa yang kau dapati? 
 Jangan
 Jangan dihemat dan dinikmati sendiri.
Tulis kisahmu di POSTCARD perhentian #2
dan bagikan buat seseorang yang kau kasihi.
Perhentian #3

 Basuh 
Tuhan, kepada
ke pada hati-Mu,
h ati-Mu, jiwaku dibasuh.
diba suh.
 Dari cemar noda yang menghantuiku.
 Dan aku lepas dari beleng
b elenggu-beleng
gu-belenggu.
gu.
 Perhentian
 Perhentian #3 - BASUH 

•••

Kau tidak bisa menyamakan derajatmu


dengan sebuah benda, semahal apapun itu.
Sewaktu barang berhargamu rusak, dan
harga untuk memperbaikin
memperbaikinya ya lebih mahal
daripada membeli yang baru, maka benda
apapun itu pasti akan kau campakkan.
Tapi kau terlalu
terlalu berarti
berart i di hati Tuhan.
Tuhan. Kau
bukan sekadar benda mahal yang mewah
di mata Tuhan. Kau-lah kemewahan dan
kebanggaan itu sendiri. Kau
K au mulia. Kau
elok. Karena itu kau disimpan dalam hati
Tuhan. Dan mencampakkanmu sama dengan
menghancurkan hati-Nya sendiri.

Seburuk-buruknya kau memandang dirimu,


Tuhan tidak
tidak bisa tidak
tidak menyay
menyayangimu.
angimu.
Seputus asa-putus asanya dirimu di dalam
penjara kebencianmu terhadap dirimu sendiri,
Ia akan membayar berapapun nilainya untuk
menebusmu. Ia akan lakukan apapun agar
kau keluar dari belenggu kesalahan dan dosa-
dosamu. Mungkin ada dosa raksasa yang
membelitmu dan kau hampir mati sesak tak
berdaya. Di situ Tuhan mau mengurai dan
memangkas ikatan-ikatan
ikatan-ikatan yang mengganggu
mengg anggu
perjalanan hidupmu. Tuhan tidak akan
membiarkan kejahatan dan rasa bersalahmu
 yang tak pernah padam, mengintaimu
mengintaimu terus
pagi siang malam. Kau akan dilepaskan dari
pasung dosa ketidakkudusanmu.
ketidakkudusanmu. Kau akan
dibebaskan dari pelanggaran masa lalumu.
Sampai kau benar-benar merdeka.
 Jangan
 Jangan mengulur waktu lagi.
lagi. Mau berapa
lama kau terikat di sana? Tidak inginkah kau
menghirup kebebasan? Tak inginkah kau
lepas dari semua dosa yang membenamkanmu
makin lama makin dalam? Jangan lagi
berendam dan berguling-guling
berguling-guling di tanah hitam
berair dan bau itu. Keluar segera. Sekarang.

 Jangan
 Jangan kau tunda. Mengakui semua
semua lumpur
dosamu yang memuakkan. Segala cacat
dosamu, dengkimu, serakahmu, kenajisanmu,
nodamu, dan seantero durjanamu. Dan Tuhan
akan membasuh bersih-bersih jiwamu yang
keruh.
Sungguh-sungguh bersih.
Lalu jiwamu kini menjadi
 Jernih.
 Jernih.
Putih.
Bening.

•••
Tuliskan semua daftar kesalahan
kesalahanmu.
mu. Semua
sejarah kelammu. Jangan malu, jangan takut
dihukum, jangan takut ditolak, jangan takut
diusir. Lihatlah hati-Nya. Hati Tuhan. Hati
seorang Bapa. Jika kau mengaku dosamu, Ia
sedih sesaat, tapi setelahnya kau akan dipeluk-
Nya kuat-kuat. Takkan dibiarkan-Nya kau
 jatuh lagi, sendirian
sendirian lagi, pergi
pergi lagi dari-Nya.
Takkan Ia relakan kau hancur dan menderita
lagi dalam keputus-asaanm
keputus-asaanmu. u.

Catat semua hutang dosa yang kau ingin


Tuhan hapuskan. Bawa pada Tuhan dan sesali
sesali
sungguh-sungguh. Merataplah meminta belas
kasihan pada-Nya. Memohonlah di kaki-Nya
agar dilalukan dirimu dari ganjaran. Katakan
pada-Nya, kau percaya Ia Pengampun
tiada tara.
PESAN TEDUH

Yesaya 1:18 
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi,
akan menjadi putih seperti salju; sekalipun
berwarna merah seperti kain kesumba, akan
menjadi putih seperti bulu domba.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #3

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Amazing Grace
Grace,, My Chain Are Gone
Gone,
Chriss Tomli
Chri omlinn
 Perhentian
 Perhentian #3 - BASUH 
BASUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-21

KOTOR
Me: Tuhan, betapa kotor
kotornya
nya hidupku.

God: Aku mau menerimamu.

Me: Aku tidak layak, Tuhan. Dosaku sangat


menjijikkan.

God: Aku mau menerimamu.

Me: Hidupku sangat bobr


bobrok.
ok. Aku tak yakin
aku boleh mendekati-Mu.

God: Bisakah kau percaya sekali ini pada-


Ku?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-22

MENGAMPUNI
Me: Tuhan, apa alasannya aku harus
mengampuni dia? Dia sudah berbuat
 yang tidak baik dan meny
menyakiti
akiti hatiku.

God: Agar kau mengerti apa alasan Aku


mengampunimu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-23

 J A N J I
Me: Tuhan, aku janji tidak akan berbuat
dosa itu lagi.

God: Kalau kau berb


berbuat
uat dosa itu lagi, kau
 janji lagi?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-24

BENAR
Me: Tuhan, mengapa orang benar
menderita?

God: Siapa orang benar? Di mana ada


orang yang sungguh-sungguh benar?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-25 

BERSIH
God: Kembalilah pada-Ku sekarang.

Me: Aku masih penuh dosa, Tuhan. Aku


belum bersih.

God:  Justru
 Justru itu kembalilah pada-K
pada-Ku
u dan Aku
akan membersihkanm
membersihkanmu. u.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #3 - BASUH 
BASUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-26 

SAKIT
Me: Aku mau melepaskan semuanya,
Tuhan. Tapi aku tak mampu.

God: Kau bukan tak mampu. Kau tak mau


merasa sakit.

Me: Bagaimana supaya aku mampu


melepaskan?

God: Dengan percaya bahwa melepaskan


memang menyakitkan. Tetapi tidak
sesakit ketika kau terikat.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-27 

LANGKAH
Me: Mengapa Engkau tersenyum, Tuhan?

God: Aku mendengar suara langkah kakimu


menjauh dari sesuatu yang selama ini
telah mengikatmu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-28 

AMPUNI
Me: Tuhan, aku minta ampun atas dosa-
dosaku.

God: Sejak kau bertobat, Aku sudah


mengampunimu
mengampunim u dan tidak mengingat-
ingat dosamu.

Me: Tapi mengapa aku terus merasa


bersalah?

God: Karena kau belum mengampuni


dirimu sendiri.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-29

DALAM
Me: Tuhan, dosaku
dosaku terlalu dalam.

God: Kasih-Ku lebih dalam dari apapun.

Me: Bagaimana caranya menjauh dari


dosaku yang semakin dalam?

God: Dengan penyerahan dan pertobatan


 yang mendalam.
mendalam.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-30

DOMBA 
Me: Mengapa manusia yang melakukan
dosa sehebat itu masih saja Kau
ampuni?

God: Seekorpun dari domba-Ku,


domba-Ku, tidak akan
Ku-biarkan terhilang.

Me: Tapi domba itu adalah domba yang


bebal dan bodoh.

God: Benar. Dan domba itu adalah dirimu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
Sudah di perhentian #3. Pencapaian yang sangat baik.
 Kau merasa makin kuat sekarang? 
 Jangan
 Jangan lupa untuk menikmati perjalananmu.
per jalananmu.
Tulislah sebuah pesan pelajaran buat orang lain di POSTCARD
 perhentian #3. Inipun sebuah penyemangat
penyemangat untukmu melanjutkan
 perjalanan.
 per jalanan.
Perhentian #4

 Berlabuh 
Tuhan, kepada hati-Mu, aku berlabuh.
 Berhenti berlayar,
berlayar, kutinggalkan
kuting galkan perahu.
Seumur hidup menepi pada-Mu
 Perhentian
 Perhentian #4 - BERLABUH 
BERLABUH 

•••

Siapkah kau meninggalkan semsemua


ua yang kau
miliki, demi memiliki Tuhan dalam hidupmu?
Bersediakah kau untuk memilih tinggal
bersama-Nya dan menjauh dari apa yang
dunia tawarkan?
tawarkan? Beranikah kau tinggalkan
ting galkan
layarmu, perahumu, jalamu dan berhenti di
pantai baru?

Kau tidak perlu pergi bertapa atau


memencilkan diri. Kau tetap ada di sekitar
teman-temanmu.
teman-temanm u. Kau tetap di sekeliling
keluargamu.
keluargam u. Kau tetap di tempat di mana kau
 yakin, itu adalah dunia kecil yang Tuhan
Tuhan ingin
kau ada di sana. Perbedaannya adalah hatimu
tak lagi untuk dunia. Kau
K au sudah memilih
menambatkan hatimu kepada hati Tuhan.
Penyerahan sepenuhnya dan selengkap-
lengkapnya. Tidak ada satupun di dunia
 yang bisa memikatm
memikatmu u lebih daripada hatimu
hatimu
terpikat pada Tuhan.

Di tengah malam, di pantai itu, ketika kau


menatap wajah Tuhan, cahaya dunia seakan-
akan pudar tenggelam ditelan oleh pendar-
pendar-Nya.
pendar -Nya. Segala yang dulu bersinar
ber sinar-sinar
-sinar
dari dunia, yang dulu kau rela berkorban
apapun untuk mengejarnya, semuanya tampak
redup sudah. Padam sudah. Suram sudah.

Sebanyak apapun ikan yang kau pernah


Sebanyak
dapat dalam pelayaranmu, seluas apapun
lautan samudra
samudra pernah
per nah kau arungi, sehebat
apapun badai pernah kau taklukkan. Semua
 yang pernah jadi kebanggaanmu
kebanggaanmu selama
menjadi pelaut dunia tak lagi penting. Tak lagi
istimewa.

Pencarianmu berakhir. Sauhmu sudah kau


lempar dan kau sudah berlabuh. Kau sudah
memutuskan
mem utuskan untuk berhenti dan menepi,
mene pi, tidak
akan pindah ke pantai lain. Bagimu tidak ada
pantai yang lebih putih pasirny
pasir nyaa dan lebih
hijau daun nyiurny
nyiur nya.
a. Kau sudah menemukan
pantai yang baru. Berlabuh selamanya.

•••

Tuliskan dengan jelas ikrar hati dan


penyerahan hidupmu sepenuhnya kepada
Tuhan. Catatlah apa-apa yang ingin
kau tinggalkan, yang selama ini sering
mengalihkan perhatianmu dari Tuhan. Hantar
 janjimu pada Tuhan
Tuhan dalam doa. Katakan
Katakan
sungguh-sungguh, bahwa kau minta diberi
hati yang tidak menginginkan apapun, selain
menginginkan
mengingin kan hati
hati Tuhan.
Tuhan.

Belajarlah untuk mulai bertanya dan menulis


setiap hari, “Apa lagi yang harus aku lepaskan,
Tuhan?” Dengarkan dengan peka. Tuhan akan
bekerja di hatimu dan menyatakan perkara-
perkara yang harus kau tinggalkan. Hidupmu
bukan lagi milikmu sendiri. Jadi sekarang kau
bukan menuruti keinginan dirimu. Hidupmu
 juga bukan milik
milik dunia. Maka kau juga
bukan menuruti kemauan dunia. Jiwamu dan
hidupmu sekarang adalah milik Tuhan. Semua
kehendak dan keinginan-Nya berkuasa atas
dirimu.
dirim u. Dan kau cukup melakukan satu hal.
Taat.
PESAN TEDUH

 Filipi 3:7-8 
Tetapi apa yang dahulu merupakan
keuntungan bagiku, sekarang kuanggap
rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu
kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada
semuanya. Oleh karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya
sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #4

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Living Hope,
Hope, Phil Wickham
Wickham
 Perhentian
 Perhentian #4 - BERLABUH 
BERLABUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-31

TERLALU
Me: Tuhan, mereka menyebutku terlalu
rohani karena Aku terlalu mencintai-
Mu.

God: Mereka yang terlalu duniawi, karena


terlalu mencintai dunia.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-32

TAKUT
Me: Tuhan, aku mengasihi-Mu, tapi aku
takut Kau meninggalkanku.

God:  Jangan
 Jangan takut Aku meninggalkanmu.
meninggalkanmu.
Takutlah, jika kau meninggalkan Aku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-33

RELA 
Me: Tuhan, aku maumau menyerahkan seluruh
se luruh
milikku bagi-Mu. Tapi untuk yang satu
ini, ijinkan aku tetap memilikinya.
memilikinya.

God: Aku tidak mau seluruh milikmu. Aku


mau yang satu itu.

Me: Mengapa begitu, Tuhan?

God: Aku mencintai hati yang rela. Lebih


baik satu saja milikmu tapi dengan hati
 yang rela.
rela. Daripada semua
semua milikmu
milikmu
tapi tanpa kerelaan.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-34

MANA 
Me: Tuhan, bagaimana membedakan mana
 yang berasal dari-Mu
dari-Mu dan mana yang
yang
bukan?

God: Segala sesuatu yang membuatmu jauh


dari-Ku, itu bukan berasal dari-Ku.
Segala sesuatu yang membuatmu
makin dekat dengan-Ku, itu pasti
berasal dari-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-35 

MILIK
God: Apa yang membuatmu rela
menyerahkan seluruh hidupmu
bagi-Ku?

Me:  Jika aku mengasihi-Mu, aku adalah


milik-Mu. Jika aku milik-Mu,
bukankah semua yang Kau miliki
adalah milikku juga? Lalu apa lagi
 yang aku butuhkan,
butuhkan, jika aku sudah
memiliki-Mu?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #4 - BERLABUH 
BERLABUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-36 

PASIR
Me: Aku ingin berlabuh di pantai hati-Mu,
Tuhan.

God: Kau harus tanggalkan pasir dari


pantaimu yang lama.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-37 

SATU
God: Kau kecewa pada-Ku karena
semuanya Ku-ambil
Ku-ambil darimu?

Me: Tidak, Tuhan. Segala sesuatu boleh


Kau ambil dariku. Asal jangan Kau
tinggalkan aku.

God: Aku tahu sesungguhnya Aku tidak


mengambil semuanya darimu. Ada
satu yang Ku-tinggalkan untukmu.

Me: Apakah
Ap akah itu,
itu, Tuhan?

God: Hati-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-38 

TIDAK D I SI NI
God: Kau datang pada-Ku tapi hatimu tidak
di sini.

Me: Bagaimana Kau bisa tahu Tuhan?

God: Karena kata-kata doamu hampa dan


tidak mampu menyentuh hati-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-39

PERCAYA 
Me: Tuhan mengapa
mengapa aku
aku sulit
sulit mempercay
mempercayai
ai
 janji-Mu?

God: Kau memang tidak akan percaya


kepada seseorang yang tidak sungguh
kau kenal.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-40

SIA-SIA 
Me: Tuhan, apakah artinya sia-sia?

God: Segala sesuatu yang kau kerjakan


dengan sekuat tenaga nam
namun
un
alasannya bukan karena kau
mengasihi-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
Sekali lagi kau berhasil! Kau sudah menyelesaikan perhentian #4.
 Menarik nafaslah sejenak. Nikmati harimu, kau layak berbahagia.
 Jangan
 Jangan lupa tuliskan pesan bahagiamu di POSTCARD
POSTCARD
 perhentian #4, dan kirimkan kepada seseorang
seseo rang yang
yang mencari
sebuah perjalanan hidup yang bermakna.
Perhentian #5

 Menunggu 
Tuhan, kepada
ke pada hati-Mu, aku menunggu.
menung gu.
Tak kubiarkan sekali saja malam berlalu.
Sebelum kuhirup dari cangkir kasih yang Kau seduh.
 Perhentian
 Perhentian #5 - MENUNGGU 

•••

Berlari menuju pintu rumahmu, buru-buru


membukanya dengan wajah penuh harap.
Seketika wajahmu berubah lesu, karena
 yang kau nanti
nanti belum datang
datang. Beberapa
waktu kemudian, bangkit menuju jendela,
menyingkap lebar-lebar tirainya. Seketika
senyummu layu, karena yang datang bukan
ia yang kau nanti. Tidak lama setelah itu,
terjatuh-jatuh menyeret kaki menuju ke pintu
lagi. Cepat-cepat membuka pintu lagi. Dan
lagi wajahmu berganti sendu. Yang kau tunggu
tidak juga datang. Sampai kau putuskan, tidak
duduk, tidak berbaring
berbaring,, tidak kemana-mana.
Kau berdiri di sana. Di pintu. Menunggu.

Tuhan tidak pernah berhenti berurusan


denganmu. Walaupun ada milyaran orang
di jagat buana ini, Ia peduli tentang seluruh
hal terperinci dalam hidupmu.
hidupmu. Ia tahu warna
war na
kegemaranmu,
kegemaranm u, Ia memperha
memperhatikan
tikan jenis kopi
kesukaanmu, hobimu, jadwal harianmu,
semua
sem ua kenangan dan kumpulan perasaan
 yang tidak pernah lepas dari jiwamu.
jiwamu. Tuhan
tidak mengawasimu secara garis besar.
Ia tidak membuka bab demi bab catatan
kehidupanmu. Ia membaca setiap gerak
kehidupanmu.
gerikmu, halaman per halaman, kalimat demi
kalimat, kata demi
demi kata, bahkan huruf
huruf demi
huruf.

 Jika Tuhan
Tuhan tak pernah melewatkan setiap inci
inci
petak kehidupanmu,
mengapa kau tidak pernah
per nah menunggui-Nya?
Mengapa kau melewatkan hari, tanpa berdiri
menunggu apa yang mau dikatakan-Nya?
Mengapa kau tidak pernah
per nah menyisihkan
menyisihkan waktu
untuk mengintip siapa yang datang hari ini,
siapa yang mau mengunjungimu, siapa yang
mau bercakap-cakap denganmu? Mengapa
kau justru membiarkan Ia menunggumu.
Mengapa bukan kau?

Kau menghabiskan makan pagim


pagimu u sendirian.
Mengejar waktu menuju tempat kerjam
ker jamu,u,
meninggalkan Tuhan yang berusaha ingin
mendampingi-Mu. Kau mengurus semua
pekerjaanmu, bertemu pelangganm
pelangg anmu, u,
berdiskusi dengan teman kerjam
ker jamu u dan
mengambil keputusan besar untuk perusahaan
tempat kau bekerja atau bahkan untuk
masa depanmu. Tapi itu kau sendiri yang
melakukan. Kau pulang,
pulang, singgah
singg ah belanja
keperluan rumahmu, bertemu dengan
temanmu dan bercakap-cakap. Kau biarkan
Tuhan entah di pojok mana. Seperti kau tak
perlu melihat-Nya. Kemudian kau pulang,
sampai di rumah, kau menghabiskan makan
malammu dan berakhir dengan menyaksikan
tayangan favoritmu sampai jauh malam
lalu
lal u tert
tertidur
idur.. Dan Tuhan
Tuhan di sana. Tep
Tepat
at
di sampingmu. Mengamati wajahmu.
Menjagamu dalam lelapmu.

Ia ada di sepanjang harimu dan kaubiarkan


Ia menunggumu
menunggumu untuk sekadar bicara? Ia
tahu semuanya dan kau tak pernah menunggu
keputusan-Nya? Ia peduli segala detail
hidupmu
hidupm u dan kau tak pernah
per nah menunggu
 jawaban-Nya?
 jawaban-Ny a? Kau membiarkan
membiarkan harimu
harimu
berlalu, dan kau belum menjumpai-Nya?
Kau mengijinkan malammu berlalu, dan kau
belum sempat duduk sebentar saja, menikmati
matahari,
matahar i, hijau daun, udara sejuk di taman,
langit sore hari, dan meneguk kasih yang
Ia seduh, untuk kau nikmati hanya berdua
dengan-Nya? Itu dulu. Itu kau yang lama. Itu
caramu di masa lalu, bagaimana kau melewati
kurun waktu dan musim hidupmu. Sebelum
kau jatuh cinta pada-Nya.

Sekarang, kau bukan kau yang dulu. Kini


kau mengerti, betapa dalam arti menunggu.
Bahwa setiap hari kita menunggu. Semua
Semua
orang menunggu. Yang membedakan adalah,
kau menunggu apa? Kau menunggu siapa?
Dan bagaimana cara terindah menunggu
Seseorang yang tidak pernah berhenti
menunggui kita.

•••

Tuliskan tentang keinginanmu menantikan-


nantikan Tuhan. Tentang janjimu bahwa kau
akan menantikan-Nya setiap hari dari pagi,
siang hingga malam. Menunggu waktu-waktu
bersama, berdua menikmati hari.

Ceritakan pada Tuhan keputusan-keputusan


 yang harus kau ambil. Rencana
Rencana dan juga
seluruh mimpimu. Jangan ada satu bagianpun
 yang kau lupa melibatkan
melibatkan Tuhan.
Tuhan. Jika di
dalam hatimu ada tanya dan ragu, jangan
pernah berhenti menunggu, jangan melakukan
apa-apa, sebelum kau bertemu Tuhan dan
menemukan jawab dari semua tanyamu.
PESAN TEDUH

 Mazmur 130:5 
Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku
menanti-nanti, dan aku mengharapkan
frman-Nya.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #5

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Still Small Voice
Voice,, Scripture Lullabies
Lullabies
 Perhentian
 Perhentian #5 - MENUNGGU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-41

KEPUTUSAN
Me: Tuhan, aku sudah mengambil
keputusan. Ini adalah keputusan
 yang terbaik dan aku
aku ingin segera
mewujudkan keputusanku ini.

God: Apakah kau sama sekali tidak ingin


bertanya, apa keputusan-Ku?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-42

INGIN
Me: Tuhan, aku mengasihi-Mu dan ingin
selalu bersama-Mu.

God: Tapi mengapa kau lebih suka


melakukan segala sesuatu tanpa-Ku?

Me: Apakah cinta itu berarti setiap hal yang


kulakukan, aku harus memberitahu-
Mu?

God: Bukan kau harus, tapi kau ingin.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-43

MENDENGAR
Me: Tuhan, katakan sesuatu padaku. Apa
 yang harus aku lakukan?

God: Aku berbicara padamu.

Me: Aku tidak mendengar apa-apa.

God: Kau sibuk mendengar dirim


dirimu
u sendiri.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-44

KEBAIKAN
Me: Tuhan, katanya Kau selalu
bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan
mendatangka n kebaikan? Mengapa
aku belum merasakan kebaikan dari
masalahku?

God: Karena Aku belum selesai bekerja.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-45 

TIDAK TE NANG
Me: Tuhan, hari ini hatiku rasanya tidak
tenang.

God: Mengapa?

Me: Aku harus bertem


bertemu
u dengan-Mu,
Tuhan.

God: Aku menunggumu. Mari, Ku-


tenangkan jiwamu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #5 - MENUNGGU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-46 

MIMPI
Me: Tuhan, datanglah dalam mimpiku.

God: Apa yang kau inginkan?

Me: Merasakan-Mu ada di dekatku,


sekalipun
sekali pun aku
aku tertidur
tertidur..

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-47 

SESUATU
Me: Tuhan, lakukan
lakukan sesuatu. Jangan diam
saja.

God: Aku sedang melakukan sesuatu.

Me: Tidak. Engkau tidak berbuat


berbuat apa-apa.

God: Apakah memikirkanmu dan


menungguimu
menungguim u tidak termasuk
ter masuk
melakukan sesuatu?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-48 

SELALU
God: Tidurlah. Ini sudah malam.

Me: Tidak, Tuhan. Aku masih ingin


bersama-Mu.

God: Aku selalu bersama-Mu.

Me: Aku tahu, Tuhan. Aku hanya ingin


mengingatkan diriku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-49

TERIMA KASIH
Me: Terima kasih, Tuhan, hari ini aku
masih bisa menikmati nafas kehidupan.

God: Terima kasih karena kau masih ingat


berterima kasih.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-50

AKHIRNYA 
Me: Tuhan, aku sudah
sudah mengatur
mengatur semuany
semuanyaa
dengan baik-baik, tapi mengapa semua
tidak berjalan sesuai yang kuharapkan?
Mengapa harus terjadi masalah?

God: Halo. Apa kabar? Akhirny


Akhir nyaa kau punya
waktu bicara pada-Ku setelah sekian
lama.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
Wow! Kau sudah di setengah
se tengah perjalananmu.
per jalananmu. Perhentian
Perhentian #5 sudah
kau lampaui. Hapus air matamu, tatap ke depan, kau sudah
semakin dekat. Kirimkan energimu
ener gimu melalui pesan di POST
POSTCARD
CARD
 perhentian #5 untuk orang di luar sana yang
yang mungkin sedang letih
dan kehabisan tenaga. Mereka membutuhkanmu.
Perhentian #6

 Tumbuh 
Tuhan, kepada hati-Mu, percayaku tumbuh.
 Benih yang kecil walaupun satu.
 Di lahan subur-Mu,
subur-Mu, ia jatuh.
 Akarnya
 Akar nya teguh.
 Daunnya penuh.
dan buahnya beribu-ribu.
b eribu-ribu.
 Perhentian
 Perhentian #6 - TUMBUH 
TUMBUH 

•••

Setiap kali melihat pohon yang batangnya


menjulang besar perkasa,
perkasa, pernahkah
per nahkah kau
memikirkan seberapa besar ukuran benihnya?
Kita menatap kagum helai daunnya yang
rimbun lebat dan cabang-cabangnya yang
banyak. Burung-burung membuat rumahnya
di sana. Bapak tua bersepeda di siang hari
terik, berhenti berteduh di bawah rindangnya
daun, mengusap keringat dan meneguk bekal
airnya. Gadis kecil yang tidak membawa
payung, berlindung dari hujan angin yang
deras, di malam hari. Semua yang melewati
pohon itu, pernah berhenti di sana. Mungkin
mereka tidak ingat lagi, tapi pohon itu tahu,
daun-daun dan rantingnya pernah menahan
air dan panas dari langit, untuk menjaga dan
menaungi seseoran
seseorangg.

Kau bermimpi jadi pohon. Gagah kuat dan


pelindungg. Tapi
pelindun Tapi kau
kau tidak
tidak per
pernah
nah percay
percayaa
tentang kisah sebuah benih. Kau tidak percaya
ketika butir-butir kecil itu dihamburkan di
permukaan tanah yang kotor, ia tidak mati.
Sungguh tidak mati. Jika kau tidak percaya
percaya
tunas-tunas akan timbul darinya. Jika kau tidak
percaya ranting muda akan menjulur. Jika
kau tidak percaya itu semua dimulai dari satu
butir biji, bagaimana kau bisa berharap masuk
ke musim penuaian?
penuaian? Jika kau tidak pernah
per nah
percaya pada sebuah benih, bagaimana
mungkin
mun gkin kau ikut berbondong-bondong ke
masa panen? Dan memetik beribu-ribu buah
 yang akan kau simpan
simpan di keranjang-keranjang?
keranjang-keranjang?
Benih itu iman. Kau tak punya
punya iman, kau tak
punya benih. Kau tak punya benih, kau tak
punya pohon, apalagi buah. Benih itu iman.
 Jagalah.
 Jagalah. Ia kecil, tidak kelihatan,
kelihatan, dipendam
dalam-dalam. Tapi darinya lahir potongan
akar merambat yang menopang batang pohon
 yang kekar besar
besar. Benih itu iman. Jika kau tak
punya iman percaya, itu berarti kau biji benih
 yang tidak ditabur
ditabur.. Tidak jadi apa-apa.

Benih iman yang kau titipkan pada hati


Tuhan, jika kau rela percaya, benih itu akan
disebar di lahan garapan-Nya. Kau harus
berkorban mematikan dirimu, diaduk digaruk
cangkul dan bajak, supaya kau hidup dan
bertumbuh.

Tapi tidak selama-lamanya lahan tanah diolah.


Suatu saat lumpur tanah berubah lembut dan
halus. Gembur subur
s ubur.. Matahari
Matahari memberi
memberi nafas
di benihmu. Genangan air memberi nyawa di
benihmu.
Dan jika tiba penentuan waktunya,
waktunya, akan kau
 jelang,, pagi hari bersama matahari
 jelang matahari berseri.
Berjalan di perkebunan, membawa bakul-
bakul yang penuh. Hasil kau memungut buah-
buah dari pohon-pohon rindang. Pohon yang
di sana, seorang bapak tua singgah, gadis kecil
mampir, dan burung-burung kecil berteduh.
Setiap kali melihat pohon, ingatlah
ing atlah seberapa
besar benihnya.

•••

Ketika menghadapi hari-hari yang sulit,


berlari-lari dikejar kebutuhan yang tak habis-
habis. Ketika sakit mendera tubuh lemahmu,
ketika bayang mimpi rasanya makin menjauh
untuk ditangkap, dan ketika semua keadaan
di depan matamu kau namai “mustahil”, saat
itu seberapa rasa percay
percayamu
amu pada Tuhan?
Tuhan?
Seberapa besar benih imanmu?

Tuliskan keadaan-keadaan sulit yang kau alami


saat ini. Sebuah keadaan yang membutuhkan
iman. Catat juga harapanmu yang menurut
manusia tidak mungkin akan tergapai.
Tentang kerinduanmu mengurai benang rumit
masalah dan menyelesaikannya dengan baik.
Tentang seseorang yang kau rindu melihatnya
berubah. Tentang seseorang yang ingin kau
temui, tentang suatu tempat di mana kau ingin
berada, tentang mimpi yang sudah lama ada
di hatimu.

Lalu, berdoalah minta benih iman yang hidup.


Agar di saat kau putus harapan, di saat kau
lelah menunggu, kau tak akan menangis.
menangis.
Kau akan memilih pergi melawan matahari
dan menebar benihmu. Karena kau tahu, di
tempat kau menyebar benih itu, akan kau lihat
sebuah pohon besar. Persis seperti yang kau
pernah baya
bayangkan
ngkan dan impikan.
Ceritakan juga tentang pengalaman
imanmu di masa lalu. Tentang Tuhan yang
membawamu ke musim berkat, musim
penuaian, yang dimulai dari sebuah benih
iman.
PESAN TEDUH

 Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu
 yang tidak kita lihat.
lihat.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #6

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Take
Take No Tought
Tought For
For Tomorro
Tomorrow
w,
Scripture Lullabies
 Perhentian
 Perhentian #6 - TUMBUH 
TUMBUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-51

PERCAYA 
Me: Aku sudah tidak bisa melakukan apa-
apa lagi, Tuhan. Aku putus asa.

God: Masih ada satu hal lagi yang bisa kau


lakukan.

Me: Aku sudah melakukan semuanya.


Apalagi yang belum kulakukan?

God: Kau belum pernah sungguh-sungguh


percaya pada-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-52

BERUBAH
Me: Tuhan, ubahlah keadaanku
keadaanku..

God: Aku lebih suka mengubah hatimu


daripada mengubah keadaanmu.

Me: Aku ingin keadaanku berubah.

God: Keadaanmu berubah, hatimu belum


tentu berubah. Hatimu berubah maka
keadaanmu pasti berubah.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-53

MUNGKIN
Me: Kali ini aku tidak mungkin berhasil.
berhasil.

God: Aku sanggup mengubah yang tidak


mungkin menjadi mungkin.

Me: Tapi kemungkinan besar, aku gagal,


Tuhan.

God: Aku juga sanggup mengubah yang


mungkin menjadi tidak mungkin.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-54

MENGHITUNG
Me: Tidak cukup, Tuhan.
Tuhan. Aku sudah
menghitung, uangku tidak cukup.

God: Aku akan mencukupkanm


mencukupkanmu.
u.

Me: Bagaimana caranya? Aku sudah


menghitung berka
berkali-kali.
li-kali.

God: Kau tidak per


perlu
lu menghitung
berkali-kali. Perhitungkan cara-Ku
menghitung
menghitu ng.. Cara-K
Cara-Kuu menghitung
menghitung
tidak sama dengan
deng an caramu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-55 

IMAN
Me: Ini persis seperti
se perti yang aku butuhkan.
butuhkan.
Terim
erimaa kasi
kasih,
h, Tuhan
uhan..

God: Aku tahu apa yang kau butuhkan.

Me: Tapi aku bahkan belum sempat


meminta dan Kau sudah memberikan.

God:: Aku tidak perlu kata-kata. Aku cukup


mendengar imanmu berbicara.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #6 - TUMBUH 
TUMBUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-56 

MAMPU
Me: Rasanya, aku tidak mungkin mampu
menyelesaikan masalahku.

God: Mengapa?

Me: Masalahku terlalu berat, Tuhan.

God: Kau mungkin tidak mampu, tapi Aku


tidak mungkin tidak mampu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-57 

MENOLONG
Me: Tuhan, bagaimana ini? Siapa yang
akan menolongku?

God: Kau datang pada-Ku dan kau bertanya


siapa yang akan menolongmu?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-58 

RAGU
Me: Tuhan, pergumulanku terlalu besar.
Aku tak sanggup.

God: Yang membuatmu tak sanggup bukan


pergumulanmu yang terlalu besar. Tapi
rasa ragumu yang terlalu besar.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-59

MATA 
Me: Aku percaya, Tuhan. Aku tahu kau
akan menolongku.

God: Bibir mu mengatakan percaya,


Bibirmu percaya, tapi
hatimu belum.

Me: Aku mau percaya, tapi aku tak mampu


untuk percaya, Tuhan.

God: Karena kau melihat dengan matamu.


Bukan dengan imanm
imanmu.u.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-60

BUKTI
Me: Aku percaya, Tuhan.
Tuhan. Asal ada
buktinya.

God: Buktikan dulu bahwa kau percaya.


Baru nanti kau akan melihat buktinya.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Kau luar biasa! Kau baru saja melintasi Perhentian #6.
Sekarang pasti kau sangat kelelahan sekaligus semakin
se makin kuat.
 Jangan
 Jangan lengah. Jangan
Jangan ada perkara
perkara yang tidak penting
membuatmu berhenti.
Catatlah sebuah pesan di POST
POSTCARDCARD perhentian #6, ceritakan
 pengalamanmu kepada sahabatmu. Sekaligus mintalah agar ia
mendoakanmu, agar kau dimampukan melanjutkan perjalananmu.
Perhentian #7

 Bersimpuh 
Tuhan, kepada hati-Mu, hatiku bersimpuh.
 Di hadapan tahta-Mu yang berkilau.
 Aku mendekat ke kaki-Mu.
Tersungkur lemah seperti abu.
 Perhentian
 Perhentian #7 - BERSIMPUH 

•••

Telungkupl
elungkuplahah hingg
hinggaa wajahmu
wajahmu menyentuh
menyentuh
tanah. Menghormat kepada Raja. Sang
Tuan. Yang melihat pijar jubah mulia-Nya
saja, kau mungkin akan terlempar karena
tak layak. Ia dengan mahkota-Nya dan
singgasana-Nya yang kokoh, siapa yang berani
menghampiri dengan muka terangkat? Jika
Ia mengacungkan tongkat kerajaan-Nya,
kau akan gugur gemetar. Jika Ia memandang
matamu, lututmu akan berguncang. Jika Ia
menyebut
meny ebut namamu, mulutmu akan terkunci
rapat tak mampu menjawab. Di kebesaran-
Nya yang terlampau menakjubkan, pernahkah
kau bersimpuh?

Paduka di kursi padmasana nirmala.


nir mala.
Tanpa titik cacat cela.
Bersih.
Suci.
Tidak bernoda.

Baginda di mimbar agung-Nya. Mata-Nya


mengindra semua perkaramu. Mata-Nya
menyorot padamu. Desis suara hatimu, yang
kau ucapkan selirih mung
mungkin,
kin, bahkan yang
belum sempat meluncur dari bibirmu, Ia tahu.
Kepura-puraanmu yang tidak kau akui. Ia
tahu. Beribu-ribu keangkuhanmu di masa lalu
hingga kau berani menantang-Nya. Ia tahu.
Sekarang kau ada di hadapan-Nya, tidakkah
kau menggigil?
Demi mahkota-Nya, punya nyalikah kau maju
untuk menyanggahnya sekarang? Sebelum
bibirmu terbakar, membungkuklah sampai
tak terlihat wajahmu. Sebelum nyawamu
dihanguskan, jatuh tersungkur
tersungkurlah.
lah.

Kepada Ia, Yang Dipertuan di hadapan


hadirat-Nyaa yang megah semarak.
hadirat-Ny
Ciumlah kaki-Nya yang kudus.
Bersujudlah dalam bakti.
Mengabdilah dan sembahlah.
Memujalah
Memuja lah dengan
deng an khidmat
Menyimpuhlah
Menyim puhlah kepada-Nya.

•••

Lukiskan dengan kata-kata terbaikmu,


terbaikmu, rasa
hormatm
hor matmuu yang tertinggi kepada Raja
angkasa dan semesta. Bersamaan dengan itu,
katupkan kedua telapak tanganmu, angkat
penyembahan bagi nama-Nya. Kepada Sang
Penguasa itu, akuilah, kecil dan tak berartinya
dirimu. Akui juga, semua tatapan mata,
gerakan tangan, langkah kaki, suara yang
bicara, yang pernah merendahkan dan tidak
menghormati-Nya. Menyembahlah dalam-
dalam meminta pengampunan-Nya dan belas
kasihan-Nya yang tanpa batas.

PESAN TEDUH

 Mazmur 47:3
Sebab TUHAN
TUHAN,, Yang
Yang Mahatinggi
Mahatinggi,, adalah
adalah
dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #7

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Here I Bow
Bow, Jenn
Jenn Johnson
Johnson
 Perhentian
 Perhentian #7 - BERSIMPUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-61

MENGATUR
Me: Tuhan, semuanya menjadi tidak
terkendali.
terkendali. Aku pasti gagal.
g agal.

God: Aku sanggup menolongm


menolongmu.
u.

Me: Tidak, Tuhan. Semua sudah diatur,


tidak dibisa diubah lagi. Kali ini aku
pasti gagal.

God: Siapa yang bisa mengatur Raja


Semesta ini?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-62

PENYAYANG
Me: Ampuni aku, Tuhan. Aku takut, karena
aku pernah tidak menghormati-Mu.

God: Kau sudah mohon ampun.

Me: Aku sungguh tidak layak.

God: Datanglah pada-Ku. Aku Allah


Penguasa tapi Aku juga Allah
Penyayang.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-63

T I DA K S U K A  
Me: Aku tidak mau melakukan ini, Tuhan.
Aku tidak mampu. Aku tidak suka.

God: Sekalipun Aku yang memberi


perintah?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-64

TUNDUK
Me: Tuhan, aku takut.

God: Apa yang kau takutkan?

Me: Badai hidup, hujan masalah dan


ombak yang menyakitkan.

God: Aku Allah yang menciptakan badai,


hujan dan ombak. Jangan
Jangan takut.
Mereka tunduk pada-Ku

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-65 

RENCANA 
Me: Tuhan betapa
betapa sulitnya memahami
memah ami
rencana-Mu.

God: Memang rencana besar dan ajaib sulit


untuk dipahami.

Me: Tapi aku ingin bisa mengerti dan


menyelami semua rencana-Mu.

God: Walaupun harus menukar dengan


rencana kecil dan seadanya?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #7 - BERSIMPUH 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-66 

RAHASIA 
Me: Tuhan, beritahukan padaku rahasia
masa depanku.

God:  Jika Aku ingin kau tahu sesuatu,


sesuatu, Aku
tak akan merahasiakannya.

Me: Aku hanya ingin tahu, agar aku


percaya.

God: Kalau begitu carilah tahu, apa


rahasianya supaya kau percaya
pada-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-67 

RENDAH
Me: Tuhan, bagaima
bagaimana
na caranya supaya
orang lain tidak merendah
merendahkanku
kanku lagi?
God: Rendahkan hatimu lebih rendah dari
perkataan yang merendahkanmu.
Me: Nanti mereka makin merendahka
merendahkanku,
nku,
Tuhan.
God: Di tempat yang paling rendah, tidak
ada yang bisa merendahkanmu lagi.
Me: Itu berarti aku kalah?
God: Itu berarti Aku akan mengangkatm
mengangkatmu. u.
Turun serendah-rendah
serendah-rendahnyanya adalah
cara untuk naik setinggi-tingginya
setinggi-tingginya..

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-68 

RAJA 
Me: Tuhan, aku takut datang mendekati
tahta-Mu. Kau Raja yang agung dan
mulia. Aku begitu kecil dan hina.

God:  Jika kau mengasihi seorang Raja, kau


tak perlu takut.

Me: Aku tak mungkin berani meminta apa-


apa dari-Mu.

God:  Jika hati seorang Raja


Raja terpikat, apa
saja akan diberikan padamu.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-69

LAYAK
Me: Tuhan, terimalah hormatku.

God: Apa yang kau inginkan?

Me: Tidak ada, Tuhan. Kau layak


menerima hormat,
hor mat, pujian dan sembah.
Aku tak layak meminta.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-70

PEMBELA 
Me: Aku kalah, Tuhan.

God: Berjuanglah bersama-K


bersama-Ku.
u.

Me: Tapi aku sudah kalah.

God:  Jika Aku pembelamu,


pembelamu, siapa yang
sanggup mengalahkan?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Kau semakin dekat. Perhentian
Perhentian #7 sudah kau lalui.
 Ayoo sedikit lagi. Semangatmu tidak boleh meredup.
 Ay meredup.
Sebarkan kisah perjalananmu
per jalananmu di POSTCARD
POSTCARD perhentian #7.
Sebarkan geloranya. Agar mereka yang membaca, merasakan juga
betapa hebat perjalananmu ini.
Perhentian #8

 Merdu 
Tuhan, kepada
k epada hati-Mu, senandungku merdu.
 Lirik dan nada hanya kutulis untuk-Mu.
Tiap kali badai menerpa, kunyanyi laguku.
 Dan kutenang di angin yang menderu.
 Perhentian
 Perhentian #8 - MERDU 

•••

Di antara badai prahara yang beringas, yang


beritikad menghempaskanmu dengan buas.
Di gulungan gelombang dan ombak yang
kejam, yang bersiap menelanm
menelanmu u tanpa ampun.
Di pusaran hebat itu masih sanggupkah kau
bernyanyi?

Di kepedihanmu yang membuatmu seperti


terkubur dalam liang, bahkan sebelum kau
mati. Di rasa ngilumu tertindih batu danawa
 yang besar tak
tak terkira,
terkira, yang menyiksamu
menyiksamu,,
mencekikmu.
mencekikm u. Masih sanggupkah kau
bernyanyi?

Di luka-lukamu. Yang kau minta untuk


dihentikan, agar penderitaanm
penderitaanmu u pun berhenti,
tapi tak berhenti juga. Di derai air matamu
matamu
 yang tidak pernah habis kau tampung
tampung di kirbat
Tuhan. Masih sanggupkah kau bernyanyi?

Menyanyilah bukan untuk menghapus air


matamu.
matam u. Bukan untuk segenggam udara
karena kau rindu bernafas
ber nafas lega. Menyanyilah
Menyanyilah
sekalipun kau kehabisan bunyi suaramu karena
terlalu sering menangis. Menyanyilah untuk
memerdukan hati Tuhan. Untuk mengiring
Tuhan yang duduk di ruang hatimu.
Membiarkan-Nya menikmati lagumu sambil
Ia bersandar dan memejamkan mata-Nya.
Terbuai indah, larut dalam alunan syairmu.
Dan sekalipun kau sendiri sendu, kau berhasil
menceritakan keindahan sajak lagum
lagumu. u.
Di sana nanti, senandungmu tiba-tiba akan
berubah. Pelan, lembut, namun bergaung
memenuhi seluruh pelosok dan sudut ruangan
hatimu. Melodinya mengisi kisi-kisi hatimu,
memenuhi celah-celah batinmu. Makin
lama gema suaramu makin nyaring, makin
merdu, makin terasa jernih didengar. Itulah
kekuatanmu. Menyan
M enyanyi
yi untuk Tuhan didi
tengah topan menderu. Dan akan kau terima,
tenang dan aman di atas karang yang teguh.

•••

Apapun keadaanmu hari ini, seperti apapun


perasaanmu hari ini, salinlah sebuah lagu
indah yang akan menyenangkan hati Tuhan.
Lagu terbaik yang pernah kau dengar, tentang
Tuhan. Tentang betapa indah nama-Nya
dan betapa berbahagia bersekutu dengan-
Nya. Kemudian carilah ruangan yang teduh.
Menyanyilah di sana. Bukan menyanyi sendiri.
Menyanyilah bersama malaikat-malaikat yang
tidak pernah berhenti memuji-muji Tuhan
dengan kecapinya. Dan nikmatilah alunan
gelombang kekuatan dan sukacita yang baru.
Yang lahir
lahir dari
dari hati yang memuji.

PESAN TEDUH

 Mazmur 104:33
Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama
aku hidup,
hidup, aku hendak ber
bermazm
mazmur
ur bagi
Allahku seagi aku ada.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #8

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Mercy
Mercy,, Matt Redman
Redman
 Perhentian
 Perhentian #8 - MERDU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-71

MERDU
Me: Aku bernyanyi untuk-Mu, Tuhan. Tapi
suaraku tidak indah.

God: Kau menyanyi dengan hatimu. Dan itu


terdengar sangat merdu di telinga-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-72

MENYANYI
Me: Tuhan, ingatkan aku jika aku
melakukan sesuatu yang mendukakan
hati-Mu.

God: Sudah lama Aku tak mendengarmu


menyanyi
menyan yi untuk-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-73

MASALAH
Me: Tuhan, aku sedang dalam masalah.

God: Itu bukan masalah, itu proses.

Me: Apa bedan


bedanya?
ya?

God: Masalah biasanya berakhir dengan


saling menyalahkan. Proses berakhir
dengan progres dan hasil.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-74

LAGU
Me: Tuhan, lagu apa yang paling Kau
sukai?

God: Lagu yang dinyanyikan oleh seseorang


 yang hatiny
hatinyaa suka mengampuni.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-75 

MENGELUH
Me: Hari ini rasan
rasanya
ya melelahkan sekali,
Tuhan.

God: Karena kau lebih bany


banyak
ak mengeluh
daripada menyanyi.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #8 - MERDU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-76 

DA L A M H AT I
God: Aku senang memperhatikanmu
sepanjang hari ini.

Me: Mengapa, Tuhan?

God: Kau tak sadar, tapi Aku sungguh


menikmatinya. Aku melihatmu
melakukan segala sesuatu sambil
bernyanyi dalam hati memuji
nama-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-77 

PEMBERESAN
Me: Tuhan, mengapa ketika aku berdoa
dan menyanyi untuk-Mu, ada perasaan
tidak enak di hatiku?

God: Karena ada yang belum kau bereskan.


Mulailah melakukan pemberes
pemberesan.
an.

Me: Pemberesan apa, Tuhan?

God: Ampuni yang melukaimu, tinggalkan


kebiasaan burukmu dan semua
keterikatan dunia yang menghalangi
relasimu dengan-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-78 

TA K T E RU N G K A P
Me: Tuhan, aku sangat sedih. Aku
tidak bermaksud
ber maksud menyakitinya.
menyakitinya.
Mengapa semuanya
semuanya jadi seperti
se perti ini?
Aku tidak tahu bagaimana harus
menjelaskannya?

God: Aku mengenal hatimu lebih dari


siapapun. Yang tak terungkap
terkadang
terkadang jauh lebih penting daripada
 yang terungkap.
terungkap.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-79

MENUNGGU
Me: Menunggumu menjawab doaku terasa
melelahkan. Apa yang bisa kulakukan,
Tuhan?

God: Menyanyilah untuk-K


untu k-Ku.
u.

Me: Apakah pujianku membuat-Mu


membuat-Mu
menjawab doaku?

God: Lebih baik dari itu. Nyanyian hatimu


membuatmu menunggu dengan
gembira.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-80

MALAIKAT
Me: Aku seperti mendengar nyanyian yang
indah di telingaku.

God: Itu suara hatimu yang bernyanyi


pujian syukur.

Me: Itu bukan suaraku,


suarak u, Tuhan.
Tuhan.

God: Siapapun yang menyanyi dengan


rasa syukur, suara malaikat akan
mengiringinya.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 P erhentian #8 terlampaui sudah. Kau semakin dekat dengan
tujuanmu. Jika ada beban yang mulai terasa meletihkan,
membuatmu kepayahan, jangan tawar hati. Dunia sedang
berusaha menarikmu keluar, meninggalkan perjalanan ini.
 Bertahanlah. Semangati dirimu. Bagikan kisah perjuanganmu
per juanganmu
menapaki perjalanan ini. Catat dan kirimkan POSTCARD
 perhentian #8. Seperti dirimu, merekapun
me rekapun sedang berjuang
ber juang..
Perhentian #9

  Danau 
Tuhan, kepada
ke pada hati-Mu,
ha ti-Mu, kemarauku bertemu danau.
 Di percikan airnya
air nya yang mendesau.
Tak lagi pilu. Tak lagi jenuh. Tak lagi sendu.
 Kini aku, menjadi yang sesungguhnya
sesung guhnya aku.
 Perhentian
 Perhentian #9 - DANA
DANAU 

•••

Mungkin selama ini kau tak pernah


suka namamu. Tapi sebenarnya bukan
namamu yang tidak kau senangi. Namamu
hanyalah
han yalah gambaran dirimu. Cermin
Cer min yang
memperlihatkan dirimu dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Cermin
Cer min yang memantulkan
hidupmu
hidupm u di mana, bersama siapa dan seperti
se perti
apa. Jadi, kau bukan tidak suka namamu,
tapi kau tidak suka hidupmu. Kau membenci
dirimu.

Saat kau mulai membenci dirimu, di sanalah


pertama kali musim kemarau melanda jiwamu.
Kau menjalani hari-harim
hari-harimu
u dengan tertawa,
tapi di dalammu yang ada cuma kekeringan
 jiwa. Tanah-tanah
Tanah-tanah yang
yang retak karena
karena
kekurangan air. Semua kebaikanmu sepertinya
tidak pernah tumbuh subur di sana. Terlalu
tandus dan kering
kering..

Dan kau mencari. Sesuatu yang bisa


memberimu
memberim u kesegaran. Setiap jalur batang
air kau ikuti. Sampai ke kolam-kolam, sungai
kecil, perairan di manapun, namun kau tak
pernah merasa puas. Kau belum berhasil
menerima dan mencintai dirimu sendiri.

Tuhan membawamu ke sebuah danau danau


di pegunungan. Genangan air yang luas,
luas,
walaupun tidak seluas laut samudera. Hanya
seperti perigi, kumpulan air di lekukan
permukaan bumi. Tapi airnya sungguh terang
berseri. Bersinar-sinar ditimpa matahar
matahari.
i.
Untuk pertama kalinya, kau melihat dirimu
begitu indah.

Semua parut lukamu dan keburukanmu yang


kau anggap memalukan tak terlihat
terlihat lagi. Di
beningnya
beningn ya air telaga itu, kau tak malu menjadi
dirimu. Kau melihat bentuk matamu tidak
berubah, tapi cahayanya berbeda. Kulit
tubuhmu tidak berubah, tapi kelembutannya
berbeda. Helai rambutmu tidak berubah,
tapi kilaunya berbeda. Karena kau melihat
dari kaca bening yang berbeda. Cermin yang
berbeda.

Karena kini cahaya matamu punya pijar yang


berbeda, kau melihat segala sesuatu dengan
cara yang lain. Keadaan di sekitarmu yang
dulu, tidak henti-hentin
henti-hentinya
ya kau keluhkan.
Bagimu sekarang, baik-baik saja. Kau tahu
tidak bisa mengubah semuanya, menjadi
seindah air di permukaan danau yang tenang.
Namun memandangi keadaan yang kering
dan retak, dengan hati yang penuh kesegaran,
membuatmu tak lagi sendu. Segala sesuatu
bagimu sekarang terlihat indah.

Tuhan, satu-satunya, Seseorang yang bisa


melepaskan selaput yang menghalangi mata
hatimu. Selaput yang selalu membuatmu
tidak pernah bisa melihat dengan jelas. Yang
 juga membuatm
membuatmu u tidak pernah bisa merasa
puas. Ketika Tuhan
Tuhan gugurkan
gugurkan selaput
sela put itu,
itu,
mencucinya
mencucin ya dengan air danau yang bersih dari
hati-Nya yang putih, kau puas sepuas-puasnya.
Tak lagi mencari, tak lagi mengejar. Kau tak
butuh yang lain. Hanya merasa cukup dan
penuh di dalam dirimu.

Selama Tuhan ada di sisi-Mu, air hujan


akan selalu mengalir menuju danau hatimu.
Kemarau sudah berlalu.

•••

Buatlah daftar hal-hal yang tidak kau sukai


di dalam dirimu. Tentang keadaan fsikmu,
kondisi keluargamu, pengalaman hidupmu,
atau apapun itu. Tulis semua satu demi satu,
semua hal yang kau pandang tidak baik dan
buruk.
bur uk. Segala sesuatu yang kau benci dan kau
sesali, mengapa itu terjadi dalam hidupmu.

Minta Tuhan mengajak dan mengantarmu ke


danau. Di sana, Ia akan membersihkan selaput
buram mata rohanimu. Yang membuatmu
tidak pernah mampu melihat keindahan
dirimu yang sesungguhnya. Jangan pergi
meninggalkan danau sebelum kau dipuaskan.
 Jangan
 Jangan pergi dari
dari hadapan Tuhan,
Tuhan, sebelum
kau membereskan kebencianmu pada dirimu
sendiri.

Cintai tubuhmu, keadaanmu, keluargamu,


teman-temanmu dan semua yang
mengikutimu di sepanjang hidupmu. Semua
itu hanyalah alat, waktu dan peristiwa yang
Tuhan pakai untuk menyatakan diri-Nya
padamu. Berdamailah dengan Tuhan, dan
berdamailah
berdama ilah dengan
dirimu sendiri.
PESAN TEDUH

Yesaya 43:4
Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan
mulia,, dan Aku ini mengasihi engkau.
mulia

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #9

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: I am Here
Here, Scripture Lullabies
Lullabies
 Perhentian
 Perhentian #9 - DANA
DANAU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-81

HARI INI
God: Aku ingin memberkatimu, apa yang
kau butuhkan hari ini?

Me: Tidak ada, Tuhan. Untuk hari ini


semuanya sudah ada.

God: Kau sungguh kaya di hadapan-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-82

WAKTU
Me: Tuhan, pekerjaanku banyak. Aku tidak
punya waktu untuk-Mu.

God: Dulu kau berdoa, jika aku memberkati


pekerjaanmu, kau akan memberi
banyak waktu untuk-Ku.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-83

DIBERKATI
Me: Tuhan, apakah pernyataan ini benar?
Siapa yang sungguh-sungguh dan taat
berdoa pada Tuhan, ia akan diberkati
dengan limpah.

God: Apakah itu alasanm


alasanmu
u ketika datang
berdoa pada-K
pada-Ku?u?

Me: Tidak, Tuhan. Bukan itu, Tuhan.

God: Kalau begitu per


pernya
nyataanmu
taanmu benar.
benar.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-84

SEMBUH
God: Kau sudah berdoa bertahun-tahun
untuk kesembuhanmu. Bagaimana jika
Aku tidak menyembuhkanmu?

Me: Itu tidak akan mengubah rasa cintaku


kepada-Mu,
kepa da-Mu, Tuhan.

God: Sesungguhnya kau telah sembuh lebih


dari yang kau kira.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-85 

M U R A H H AT I
Me: Tuhan, jika aku punya banyak uang,
aku ingin memberi

God: Belajarlah bukan sekadar memberi.

Me: Seperti
Sepe rti apa,
apa, Tuhan?
Tuhan?

God:  Jika kau punya


punya banyak
banyak dan kau
memberi, itu namanya berbagi. Jika
kau tidak punya banyak dan kau
memberi, itu namanya berkorban.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #9 - DANA
DANAU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-86 

MEMBENCI
Me: Tuhan, aku benci kepada orang
tuaku. Setiap hari aku melihat mereka
bertengkar.

God:  Jangan
 Jangan membenci. Putuskan
Putuskan mata
rantainya. Dulu waktu seusiamu,
mereka juga melihat hal yang sama
dan menyimpan kebencian. Itu
sebabnya hari ini kau membenci
mereka.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-87 

K AYA D A N M I S K I N
Me: Tuhan, siapakah yang disebut orang
kaya?

God: Seseorang yang memiliki sedikit tapi


tidak pernah merasa miskin.

Me: Dan siapakah yang disebut orang


miskin?

God: Seseorang yang memiliki banyak tapi


tidak pernah
per nah merasa kaya.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-88 

ORIENTASI
Me: Tuhan, dia tega meninggalkan
semuanya demi uang
uang.. Orientasi
Orientasinya
nya
hanya uang. Aku menghitung
keuntungannya,
keuntunganny a, uang yang akan ia
hasilkan tiap bulan akan sangat banyak
sekali. Dan aku bisa menebak seberapa
banyak kekayaannya akan bertambah
setiap tahun.

God: Hebat sekali. Kamu bisa menghitung


semuanya itu. Jadi orientasimu apa?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-89

LUMAYAN
Me: Tuhan, maafkan aku. Kali ini aku tidak
taat. Aku sedang membutuhkan uang
dan ini hasilnya lumayan.

God: Kau yakin kau hanya ingin yang


lumayan?

Me: Aku benar-benar sedang


membutuhkan.

God: Yang Ku-siapkan untukmu lebih


lebih dari
lumayan.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-90

BURUK
Me: Tuhan, mereka
mereka bilang
bilang aku buruk.

God: Tidak. Kau indah di mata-Ku. Sangat


indah.

Me: Aku buruk, Tuhan. Semua yang ada di


diriku buruk!

God: Aku sedih. Semua yang terbaik Ku-


berikan untukmu, dan kau katakan itu
buruk?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
Ya! Akhirnya
Akhir nya kau melewati
mele wati satu perhentian lagi.
 Perhentian
 P erhentian #9 adalah perhentian paling dekat dengan perhentian
akhir. Sekaligus perhentian yang paling menantang.
 Kau akan tergoda untuk berhenti atau menyimpang pergi.
 Berusahalah lebih lagi,
la gi, karena kekuatanmu sudah terbentuk.
 Bayangkan selangkah lagi, selangkah lagi.
 Ada seseorang menantikan pelajaran bermakna dari pengalaman
 perjalananmu
 per jalananmu ini. Tulislah
Tulislah sesuatu di POSTCARD
POSTCARD perhentian
#9 dan kirimkan pesan yang memberi semangat
sem angat buat seseorang.
seseorang.
Perhentian #10

 Menyatu 
Tuhan, kepada
k epada hati-Mu, hatiku menyatu.
 Bunga kasihku tak layu, walau tubuhku ditandu.
Sampai bertemu di keabadian yang tak lagi jauh.
Perhentian #10 - MENY
 MENYA
ATU 

•••

Engkau adalah pengelana. Melangkah dari


subuh hari, saat matahari belum kelihatan,
hingga cahaya malam berakhir. Untuk
kemudian
kemu dian menunggu sinar fajar kemerahan
terbit lagi esoknya. Berkeliling, berputar
bersama waktu. Di kemuncak gunung tawamu
lebar. Di jurang yang curam dindingnya,
tangismu
tangism u pecah. Senang dan merana bertukar
terus menerus.
menerus. Dan saat kau ingin berhenti,
kau tak bisa.

Engkau adalah penjelajah. Berjalan dari dan


ke. Pergi dari dan ke. Tempat demi tempat.
Gurun dan pesisir. Di tanah-tanah datar
luas, yang ditumbuhi pohon-pohon berkayu
besar.. Di tanah-tanah rendah di kaki gunung
besar gunung..
Di jalan setapak yang kiri kananny
kanannyaa sungai.
Meski kakimu penat tak bertenaga, kau tetap
harus berjalan. Meski luka berdarah-darah,
kau tetap harus menarik kakimu. Ada musim
teduh, daun pohon-pohon menaungimu. Tapi
di musim hujan berguntur, sekalipun sembunyi
di balik batang pohon yang kuat, kau tidak
sanggup berani. Teduh dan takut. Rasa gelisah
dan perkasa berganti terus menerus. Dan saat
kau ingin berhenti, kau tak bisa.

Engkau adalah pengembara. Pernah ada di


satu perhentian kau ingin menyerah. Kau
seperti pohon tumbang. Rebah, jatuh, runtuh.
Saat itu kau sungguh-sungguh berpikir
mungkin
mun gkin itulah perhentian terakhirmu
terakhir mu.. Semua
bekal perjalananmu sudah ludes. Air untuk
minum tak ada. Kasut berjalanmu sudah
rusak. Bahkan air mata untuk menangispun
tak tersisa. Yang kau katakan dalam hatimu
cuma satu, “Aku ingin berhenti, Tuhan. Aku
ingin berhenti.”

Dan Tuhan tidak pernah menyudahi. Tidak


pernah. Yang Ia lakukan adalah Ia datang
menyentuh kaki lemasmu, mengangkat
tubuhmu yang ambruk, dan menggendongmu
di punggung-Nya. Kau yang tak berdaya
hanya bisa terkulai di tubuh-Nya yang
hangat. Perjalananmu berlanjut. Langkah
demi langkah pelan. Kau lunglai dalam
gendongan-Nya. Menikmati betapa amannya,
betapa tenteramnya
tenteramnya tinggal di sana. Di tubuh
kuat Kekasih yang mencintaimu, yang rela
memanggulmu
memanggulm u agar kau tak berhenti dan
menyudahi
menyud ahi perjalananm
per jalananmu.u. Agar kau bisa
sampai di perhentianmu yang sesungguhnya.
Detik-detik itu. Entah bagaimana kaki dan
tubuhmu tiba-tiba menguat. Kepalamu mulai
terangkat melihat sinar matahari seperti
mengikuti perjalananmu. Sang Kekasih masih
memanggulmu di punggung. Detik berikutnya,
kau melihat sesuatu. Di depan matamu.
Di bawah cahaya matahari yang masih
mengikutimu. Begitu jelas.

Gurat-gurat itu. Luka kasar


Gurat-gurat k asar dan dalam. Dan
sisa-sisa darahnya
darahnya masih ada. Bersama sisa-
sisa perihnya, pedihnya. Melekat di punggung
Sang Kekasih. Sangat jelas. Di punggung itu
kau dipanggul. Di punggung itu kau ditopang.
Air matamu yang habis, kini berkumpul penuh
di ujung matamu. Ada bayang-bayang di sana.
Tentang cambuk yang mendera, lalu cemeti,
 juga ujung tombak yang runcing
runcing.. Kemu
Kemudian
dian
rintihan dan bibir yang bergetar menahan
sakit yang tak tertahankan, melawan jalan
berbatu dan bukit yang terik panas.

Di sanalah kau temukan hati-Nya.


Di punggung penuh luka yang
menggendongmu.

Di perjalananmu yang tak tahu seberapa


panjang lagi yang masih boleh kau tempuh,
kau telah menemukan hati-Nya. Hati Seorang
 yang tidak bisa tidak
tidak mencintaimu.
mencintaimu. Hati yang
yang
tidak akan menyerah membawamu sampai
akhir. Dan setelah kau temukan hati-Nya,
kini kau menyadari tentang satu hal. Bahwa
selama ini tujuanmu berkelana, mengembara,
dan menjelajah, bukan mencari tempat untuk
pergi, melainkan mencari tempat untuk
pulang.
Pulang ke Hati Kekasih yang rela
menggendongmu
menggendongm u di punggung-Nya yang
penuh bilur luka. Menyatu di sana, tak
terpisahkan selaman
selamanya.
ya.

•••

Di perhentian terakhir ini, ringkaslah semua


perjalanan hidupmu. Masa-masa kau ingin
menyerah dan berhenti. Periode-periode di
mana kau ingin menyudahi segalanya. Dan
bagaimana akhirnya Tuhan mengangkatmu
untuk terus berjalan.

Tulis juga, hal-hal apa yang ingin kau lakukan


sebelum kau masuk ke perhentian terbesarmu
terbesar mu
nanti. Catatlah semua keinginan, mimpi,
harapan dan dedikasimu untuk Tuhan, selama
kau masih punya waktu di dunia ini. Serahkan
dan percayakan semuanya ke tangan-Nya
sampai suatu hari akan terwujud nyata.
Dan terakhir, rangkailah kata-kata dan
kalimat janji. Bahwa di sepanjang perjalanan
hidupmu
hidupm u ini, tidak ada lagi yang lain yang kau
inginkan, selain menempuh dan menyelesaikan
pengembaraanmu
pengembaraanm u bersama dengan-Nya
sampai kau berpulang kembali pada-Nya.
Pulang untuk melihat dari dekat wajah Sang
Kekasih, dan untuk menunjukkan kepingan
hati-Nya yang pernah kau temu
temukan.
kan.

PESAN TEDUH

 Ibrani 11:16 
Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air
 yang lebih baik yaitu
yaitu satu tanah
tanah air sorgawi.
sorgawi.
Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah
mereka, karena Ia telah mempersiapkan
sebuah kota bagi mereka.

Channel: Vonny Evelyn Jingg


Jinggaa
 Judul:
 Judul: Perhentian
Perhentian #10

Playlist: Jingga Journal


 Judul:
 Judul: Nothing Can Separate
Separate Me,
Me, Scripture
Lullabies
 Perhentian
 Perhentian #10 - MENYA
MENYATU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-91

BUNGA 
Me: Tuhan, mengapa orang baik begitu
cepatnya
cepatnya Kau panggil pulang?

God: Bunga yang indah jika ada di dunia,


akan dipetik dan layu. Tapi jika Ku-
tanam di rumah-Ku akan berbunga
selama-lamanya.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-92

MENINGGAL
Me: Tuhan, aku melihat ia pergi dan
meninggal dunia dalam damai.

God: Karena sebelum ia meninggal dunia, ia


sudah sungguh-sungguh meninggalkan
dunia.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-93

TA K T E R L U K I S K A N
Me: Katanya, keindahan surga tak
terlukiskan.
terlukiska n. Aku ingin tahu, surga itu
seperti
sepe rti apa,
apa, Tuhan?
Tuhan?

God: Bagaimana kau melukiskan sesuatu


 yang tak terlukiskan?
terlukiskan?

Me: Begitu sulitkah untuk melukiskannya?

God:  Jika sesuatu bisa dilukiskan,


dilukiskan, ia tidak
disebut tidak terlukiskan.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-94

DUNIA 
Me: Tuhan, mengapa hidupku penuh
dengan penderitaan?

God: Karena kau masih di dunia.

Me: Apakah aku tidak bisa bahagia, selama


aku masih hidup di dunia?

God: Bisa. Jika kau hidup di dunia, tapi


hatimu untuk perkara surga.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-95 

SELAMA-LAMANYA 
Me: Tuhan, bagaimana menyembuhkan
hati seseorang yang kehilangan orang
 yang dicintainya?
dicintainya?

God: Dengan meyakinkan, ia masih bisa


mencintainya.

Me: Orang yang dicintainya itu telah pergi


untuk selama-l
selama-lamanya,
amanya, Tuhan.
Tuhan.

God: Tapi cinta yang murni selama-lamanya


tidak akan pernah pergi.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Perhentian
 Perhentian #10 - MENYA
MENYATU 

DEAR GOD
Tuhan,__ ________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-96 

PULANG
Me: Tuhan, mengapa setiap kali pulang
kerja, pulang dari manapun, ada
waktu-waktu aku merasa kesepian.

God: Karena kau belum benar-benar


pulang.

Me: Pulang kemana, Tuhan?

God: Dunia bukan rumahmu. Suatu saat


nanti kau akan pulang ke rumahmu
 yang sesungguhnya.
sesungguhnya.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-97 

BERSATU
God:  Jika kau harus meninggalkan dunia ini
kapan saja, apakah kau sudah siap?
Me: Aku siap, Tuhan.
God: Kau tidak takut?
Me: Tidak. Aku bahagia.
God: Apa yang membuatmu bahagia?
Me: Bukankah itu satu-satunya cara agar
aku bisa memandang wajah-Mu, muka
dengan muka? Dan satu-satunya cara
aku bisa bersatu selamanya
selamanya dengan-
Mu?

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-98 

BUNGA-
UNGA-BBUNGA HIDUP
H IDUP
Me: Aku kagum, Tuhan. Orang yang meninggal
itu, orang yang sangat kaya dan dihormati.
Mereka sampai kekurangan tempat
untuk menampung karangan bunga yang
dikirimkan oleh banyak orang. Benar-benar
menganggumkan!
God: Beberapa hari lagi, bunga-bungan
bunga-bunganya
ya akan
mati. Hanya bunga-bunga
bunga-bunga di taman surga yang
tetap hidup dan berbunga tanpa henti.
Me: Aku ingin melihat bunga-bunga seperti itu,
Tuhan.
God: Kau akan melihatnya. Jika selama di dunia,
hatimu tidak mencari dan mengagumi bunga-
bunga yang bisa mati.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-99

BERHENTI
Me: Kapan semua penderitaan dan masalahku
berhenti,, Tuhan?
berhenti
God: Selama kau di dunia, masalah dan penderitaan
tidak akan berhenti.
Me: Aku sudah tidak sanggup, Tuhan. Tolong
hentikan penderitaanku.
God: Bersabarlah. Berjuanglah. Bertahanlah. Segala
sesuatu akan berhenti di perhentian surgamu
nanti.
Me:  Jika kelak di sana semua berhenti,
berhenti, apa yang
tersisa yang bisa kurasakan?
God: Bahagia tanpa henti yang tak dapat kau
hentikan.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Hari ke-100

RINDU PULANG
Me: Tuhan, jika pada akhirnya nanti aku
akan berkumpul dengan-Mu di surga,
mengapa Kau biarkan kami tinggal di
dunia yang penuh dengan kejahatan
ini?

God: Agar kau mengerti bagaimana rasanya


rindu pulang.

Catatan Perjalananku:
Per jalananku: __________, ____/____/_______
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 _____________________________________ 
 Menakjubkan! Luar Biasa! Kau Berhasil! PerPerjuanganmu
juanganmu sungguh
tak sia-sia. Terharulah dalam-dalam, ceriakan hatimu dan
tersenyumlah. Setelah menyelesaikan perhentian #10, kau harus
tahu, bahwa kau seorang yang tangguh. Kau sudah membuktikan,
bersama Tuhan, kau bisa, kau kuat.

Sekarang simpan dan jagalah


ja galah hati Tuhan baik-baik di hatimu.
 Kenang dan ingatlah selalu janjimu, komitmen dan ikrarmu
ikrar mu di
hadapan-Nya. Sebelum kau masuk ke sebuah perjalanan baru
 yang disediakan Tuhan.
Tuhan.

 Pengalaman perjalananmu
 Pengalaman per jalananmu terlalu indah
indah untuk tidak diceritakan.
Catatlah pesan kebahagiaan
kebaha giaan keberhasilanmu di POSTCARD
 perhentian #10 untuk seseorang yang sangat kau kasihi.
 Ia pun layak bahagia dan berhasil, seperti dirimu.

Anda mungkin juga menyukai