Karakteristik Babi
scrofa, Sus vittatus/Sus strozzli, Sus cristatus, Sus leucomystax, Sus celebensis,
Babi adalah ternak monogastric dan bersifat prolific (banyak anak tiap
kelahiran), pertumbuhannya cepat dan dalam umur enam bulan sudah dapat
dipasarkan. Selain itu ternak babi efisien dalam mengkonversi berbagai sisa
Ternak babi merupakan penghasil sumber daging dan untuk pemenuhan gizi
yang sangat efisien di antara ternak-ternak yang lain karena babi memiliki konversi
terhadap pakan yang cukup tinggi, semua bahan pakan bisa diubah menjadi daging
dan lemak dengan sangat efisien. Ternak babi bersifat peridi (Prolific), satu
kali beranak bisa 6-12 ekor dan setiap beranak 2 kali di dalam satu tahun. Persentase
karkas babi cukup tinggi, bisa mencapai 65-80%, sedangkan persentase karkas
kambing dan domba 45-55%, kerbau 38%, sapi 50-60%. Dan ternak babi juga
22
Sifat-sifat fisik yang tampak pada babi adalah warna tubuh, besar dan
gemuk serta cepat dewasa. Sifat fisik berdasarkan warna bulu digolongkan
(belted) dan bercak-bercak (spotted). Sifat fisik yang tampak pada babi
berdasarkan besar dan kegemukan dapat dibagi menjadi 2, yakni: tipe babi besar
yaitu bila babi besar dan lambat dewasa (cold blood atau tipe rainbow), dan tipe
babi kecil yaitu bila babi kecil dan cepat dewasa digolongkan dalam babi berdarah
panas (hot blood atau chuffy). Sedangkan sifat fisik yang tampak pada babi
Babi Landrace
Babi landrace merupakan babi yang berasal dari Denmark, termasuk babi
bacon yang berkualitas tingi. Babi Landrace sangat populer sehingga dikembangkan
juga di Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia, yakni American Landrace dan
Australian Landarce. Babi ini berwarna putih, terkenal babi bertubuh panjang
seperti busur, besar, lebar, bulu halus, dan juga kakinya panjang. Babi ini
terkenal sangat profilik hingga kini babi ini juga yang terbukti paling banyak per
16-17 pasang dan sampai kini puting susu babi inilah yang terbanyak diantara
bangsa babi unggul. Babi jantan dewasa berbobot sekitar 320-410 kg dan induk
berbobot 250-340 kg. Kelemahan babi ini adalah kaki belakang yang lemah
terutama saat induk bunting, dan hasil daging yang pucat (Sihombing, 2006).
Hal ini karena ternak babi dapat mengubah atau memanfaatkan sisa makanan yang
sudah tidak digunakan oleh manusia menjadi daging dan lemak yang mempunyai
- Babi bentuk merupakan tabungan hidup yang mudah diatur untuk memberi
- Ternak ini prolifik tinggi karena beranak banyak (6 – 12 ekor tiap kelahiran)
- Dapat dipelihara dengan intensif modal sehingga biaya tenaga kerja kecil.
Dapat meningkatkan daya guna hasil ikutan dan limbah agroindustri, limbah
berguna untuk pupuk, sumber energi biogas dan media pertumbuhan mikroba
diperoleh keuntungan yang memuaskan dari penjualan stok bibit, babi sapihan,
harian babi periode starter adalah 950-1425 gr/hari atau dengan rata-rata 1250 gr.
sempurna, untuk memperoleh reproduksi dan produksi daging yang optimal. Ternak
babi membutuhkan energi, protein, mineral, vitamin dan air. Setiap zat mempunyai
fungsi dan kaitan spesifik di dalam tubuh. Kekurangan atau ketidakseimbangan zat-
aroma pakan, kondisi lingkungan atau suhu kandang, ketersedian air minum, jumlah
bahwa temperatur yang cocok adalah 20-27°C. Semakin rendah temperatur atau
suhu lingkungan, babi akan mengkonsumsi pakan lebih banyak dan sebagian
besar energi pakan dialihkan menjadi produksi panas tubuh dan akan diubah untuk
produksi daging. Bila temperatur atau suhu lingkungan tinggi, konsumsi pakan
babi akan menurun, konsumsi air minum akan meningkat dan terjadi perubahan
ransum dan tergantung pada bau, rasa, tekstur dan suhu, faktor umum yang
makanan yang terkandung dalam ransum, salah satunya dengan penambahan zat
aditif yang diharapkan ternak mencapai produktivitas yang tinggi. Feed Additive
ransum, selain itu mampu mengoptimalkan daya serap makanan oleh usus halus
akibat rangsangan feed additive terhadap organ pencernaan tertentu pada ternak.
Bentuk feed additive yang dipergunakan dapat berasal dari bahan kimia sintetis
NRC (1998), yang menyatakan nilai pertambahan bobot badan babi stater
oleh berat sapih, anak babi dengan berat sapihnya besar akan bertumbuh lebih cepat
dan membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mencapai bobot potong
lahan kemudian mulai berlangsung lebih cepat dan akhirnya perlahan-lahan lagi atau
berbentuk sigmoid.
perubahan ukuran serta fungsi dari berbagai bagian tubuh semenjak embrio
sampai menjadi dewasa. Proses pertumbuhan pada ternak dimulai sejak awal
ada 2 hal yang terjadi: 1) Bobot badannya meningkat mencapai bobot badan dewasa
tubuh serta berbagai fungsi dan kesanggupannya untuk melakukan sesuatu menjadi
bahwa temperatur yang cocok adalah 20-27°C. Semakin rendah temperatur atau
suhu lingkungan, babi akan mengkonsumsi pakan lebih banyak dan sebagian
besar energi pakan dialihkan menjadi produksi panas tubuh dan akan diubah untuk
produksi daging. Bila temperatur atau suhu lingkungan tinggi, konsumsi pakan
babi akan menurun, konsumsi air minum akan meningkat, dan terjadi perubahan
pakan kedalam bentuk pertambahan bobot badan (PBB), dengan demikian makin
rendah angka konversi akan semakin efisien dalam penggunaan ransum (Bogart,
1977)
berbagai tipe babi sebagai berikut: 0,368 – 0,421. Bila ratio itu kecil berarti
pertambahan berat badan memuaskan ternak atau babi makan tidak banyak.
babi yaitu (1) pakan yang zat-zat gizinya tidak seimbang, (2) pakan berjamur, (3)
tergantung pada (1) kebutuhan ternak akan energi dan protein untuk pertumbuhan,
hidup pokok atau fungsi lain, (2) kemampuan ternak mencerna makanan, (3) jumlah
makanan yang hilang melalui proses metabolisme dan (4) tipe makanan yang
makanan semua pakan dan mempunyai satu perut besar yang sederhana. Alat
makanan dalam tubuh dan mengeluarkan bahan sisa pencernaan. Alat pencernaan
makanan digolongkan menjadi dua yaitu: saluran makanan atau corong dan alat-
memanjang mulai dari bibir, sampai anus yang terdiri dari urutan: mulut,
tenggorokan, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Sedangkan alat-alat
pelengkap yang membantu pencernaan makanan ialah gigi, lidah, kelenjar ludah,
pada sapi atau sekum besar seperti yang terdapat pada kuda, namun usus besarnya
dapat menampung dua kali lipat kapasitas usus besar domba dan usus besar inilah
yang membantu pencernaan hijauan pada ternak babi meskipun sangat terbatas
sebuah sistem yang terdiri dari saluran pencernaan yang dilengkapi dengan beberapa
pencernaan merupakan alat yang berfungsi sebagai jalan makanan dalam tubuh dan
atau zat-zat makanan pada ternak babi terutama dilakukan secara enzimatik.
pencernaan dibagi atas rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus dan anus.
Alat pelengkap lain yang dapat membantu pada pencernaan makanan adalah gigi,
lidah, kelenjar ludah (air ludah), empedu pada hati dan pankreas. Menurut
Saluran pencernaan ternak babi dimulai dari rongga mulut, lalu masuk ke
esofagus selanjutnya menuju ke lambung lalu masuk ke usus halus. Usus halus
merupakan bagian terbesar dari pencernaan dan penyerapan dari zat-zat makanan
kemudian masuk ke usus besar. Pembusukan terjadi dalam usus besar yang
Ransum
(Anggorodi, 1994). Suatu ransum seimbang menyediakan semua zat makanan yang
dibutuhkan untuk memberi makan ternak selama 24 jam. Konsumsi ransum sangat
dipengaruhi oleh berat badan dan umur ternak. Konsumsi ransum akan semakin
kakao mencapai yang mencapai 1.167.000 ha (Guntoro, 2006). Selama lima tahun
terakhir ini produksi kakao meningkat sebesar 7,14% tahun atau 49.200 ton pada
tahun 2004 (Baharuddin, 2007). Jika proporsi limbah mencapai 74% dari
produksi, maka limbah kulit kakao mencapai 36.408 ton per tahun. Hal ini
merupakan suatu potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan
pakan ternak.
Menurut BPT Ciawi (1997), pod kakao fermentasi dapat diberikan pada
ternak babi sebagai pengganti dedak padi dalam pakan.sampai level sekitar 35-
40%. Terbatasnya penggunanan kulit buah kakao sebagai pakan ternak babi
disebabkan tingginya kandungan serat kasar karena babi tidak mampu menghasilkan
enzim selulase menjadi glukosa. Pada pod kakao terdapat zat anti nutrisi yaitu
al., 1998).
15. Humbang
Hasundutan 1.108,60 470,00 18,00 1.596,60 318,38
Kulit buah kakao (shel fod husk) adalah merupakan limbah agroindustri yang
dihasilkan tanaman kakao (Theobroma cacao L). Buah coklat yang terdiri dari 74% kulit
buah, 2 % plasenta, dan 24% biji. Hasil analisa proksimat mengandung 22% Protein dan
Hasil ikutan pertanian dan perkebunan pada umumnya mempunyai kualitas yang
rendah karena berserat kasar tinggi dan mengandung anti nutrisi. Pod kakao mengandung
lignin dan theobromin tinggi (Areghoure, 2000), selain juga mengandung serat kasar yang
tinggi (40,03%). Menurut Amirroenas (1990), kulit kakao mengandung selulosa 36,23%,
hemiselulosa 1,14% dan lignin 20%-27,95%. Lignin yang berikatan dengan selulosa
menyebabkan selulosa tidak bisa dimanfaatkan oleh ternak. Upaya meningkatkan kualitas
dan gizi pakan serat hasil ikutan perkebunan yang berkualitas rendah merupakan upaya
strategis dalam meningkatkan ketersediaan pakan. Oleh karena itu untuk memaksimalkan
pengunaan kulit kakao pada ternak perlu ditingkatkan kualitasnya salah satunya dengan
cara fermentasi. Perbandingan kandungan nutrisi kulit kakao tanpa fermentasi dan pod
Bahan Pakan LK SK
PK K. Air K. abu GE
(%) (%) (%) (%) (%) (kkal/gr)
Upaya peningkatan kualitas dan gizi pakan hasil samping pertanian atau
penggunaan pod kakao sebagai produk bahan pakan pada ternak perlu
Konsentrat
Konsentrat adalah pakan yang memiliki protein dan energi yang cukup
tinggi yaitu PK ≥18%. Pada ternak yang digemukan semakin banyak konsentrat
dalam pakan akan semakin baik dengan konsumsi serat kasar tidak kurang dari
15% BK pakan. Oleh karena itu, banyaknya pemberian pakan konsentrat dalam
formula pakan harus terbatas agar tidak terlalu gemuk (Siregar, 2003).
energi pakan yang dapat menurunkan tingkat konsumsi sehingga tingkat konsumsi
Molases
fisiknya berupa cairan yang kental dan berwarna hitam. Kandungan karbohidrat,
protein dan mineral yang cukup tinggi, sehingga bisa dijadikan pakan ternak
aroma dan rasanya, sehingga bila dicampur pada pakan ternak bisa memperbaiki
aroma dan rasa ransum (Widayati dan Widalestari, 1996). Kandungan nilai gizi
Dedak Padi
Dedak Padi adalah bahan pakan yang diperoleh dari pemisahan beras dengan
kulit gabahnya melalui proses penggilingan padi dari pengayakan hasil ikutan dari
merupakan hasil ikutan dalam proses pengolahan gabah menjadi beras yang
mengandung bagian luar yang tidak tebal, tapi tercampur dengan bagian penutup
beras. Hal inilah yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kandungan serat kasar
dedak. Bila dilihat dari asal-usul pengolahan gabah menjadi beras, wajar bila
Tepung Ikan
amino yang lengkap dan berimbang, sumber kalsium, vitamin, dan mineral lainya.
Karena kandungan gizinya yang hampir sempurna inilah, tepung ikan mempunyai
harga yang relatif mahal. Tepung ikan masih terus digunakan untuk
Protein 52,6
Lemak 6,8
Phospor 2,88
Calsium 5,11
Tepung Jagung
lazim digunakan untuk bahan ransum ternak babi. Jagung kuning cukup baik
untuk babi, karena mengandung tinggi karoten atau vitamin A. Jagung dapat
diberikan pada babi dalam bentuk butir utuh, digiling, dicampur dengan bahan
lain (Sihombing, 2006). Kandungan nutrisi tepung jagung tertera pada Tabel 10.
b. Hartadi et al (1997).
sederhana dibandingkan dengan untuk daerah subtropis atau daerah beriklim dingin.
Suhu di Indonesia 27,2° C, namun suhu di berbagai daerah berbeda, tergantung dari
letak geografis, ketinggian tempat, kelandaian, sinar, angin, hujan, dan kelembaban.
Suhu atau temperatur lingkungan mikro harus dimodifikasi agar sesuai dengan
tuntutan hidup ternak babi yang dipelihara dalam kandang. Harus diusahakan agar
babi. Bila suhu terlalu tinggi, babi akan kehilangan panas evaporatif (berkeringat
meningkat, berusaha mencari kesejukan, dan tingkah laku mungkin berubah, dan
babi berbeda. Temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan
mengganggu kehidupan babi, sebab babi akan bertumbuh baik di lingkungan zone
1). Bahan bangunan yang tahan lama, relatif murah dan berdaya pantul tinggi
terhadap sinar
2). Berkemampuan rendah menyimpan beban panas yang berasal dari tubuh
ternak
3). Landaian (slope) atap cukup, biasanya 30-45° sehingga ternak terlindung baik
5). Terjamin sirkulasi udara yang baik, sehingga udara tak sehat keluar dan udara
segar masuk
7). Arah memanjang (poros) bangunan kandang adalah timur-barat, berbeda dari
(Sihombing, 1997).
Fermentasi
dalam keadaan basah (kadar air 60%). Proses fermentasi dapat dikatakan sebagai
fermentasi, nilai gizi limbah kulit buah kakao dapat ditingkatkan, sehingga layak
untuk pakan penguat kambing, sapi, bahkan untuk ransum babi dan ayam.
kandungan serat kasar, menurunkan kandungan anti nutrisi (zat lignin pada
kulit kakao).
fermentasi medium padat dan fermentasi medium cair. Fermentasi medium padat
cair adalah proses fermentasi yang substratnya larut atau tersuspensi di dalam
dapat menyebabkan terjadinya perubahan sifat bahan pakan sebagai akibat dari
pemecahan kandungan bahan pakan tersebut, dimana bahan pakan yang mengalami
fermentasi biasanya nilai gizi menjadi lebih baik dari asalnya disebabkan karena
dosis jamur tertentu pula, makin banyak dosis jamur yang digunakan makin cepat
proses fermentasi berlangsung dan makin lama waktu yang digunakan makin
Inokulan Cair
yang dipakai adalah, Rhizopus sp dari ragi tempe Saccharomyces sp yang berasal
menjadi volatile fatty acids (VFA) dan keto acids yang kemudian akan menjadi
asam amino.
(Ginting N, 2010).
Mikroorganisme Fermentasi
Rhizhopus sp
ordo Mucorales. Rhizopus sp mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang
membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah memiliki hifa
coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus sp yang
juga disebut stolon menyebar diatas substratnya karena aktivitas dari hifa
mengandung ratusan spora. Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari hifa lainnya
oleh sebuah dinding seperti septa. Salah satu contohnya spesiesnya adalah Rhizopus
stonolifer yang biasanya tumbuh pada roti basi (Postlethwait dan Hopson,
2006).
yang lebih aktif sebagai antioksidan, antihemolisis, antibakteri, anti jamur dan anti
glukosidase. Enzim ini selain terdapat di dalam kedelai juga diproduksi oleh
komponen glukosida menjadi aglikon dan gugus gula (Ewan et al., 1992).
bungkil kedelai dari 41% menjadi 55% dan meningkatkan asam amino sebesar
14,2%, sehingga diduga dapat dipakai untuk alternatif sebagai sebagai bahan
Saccharomyces sp
kelompok Eumycetes. Tumbuh baik pada suhu 30o C dan pH 4,8. Beberapa
cepat berkembang biak, tahan terhadap kadar alkohol yang tinggi, tahan terhadap
suhu yang tinggi, mempunyai sifat stabil dan cepat mengadakan adaptasi.
13.01 %. Hasil ini lebih bagus dibanding genus lainnya seperti Candida sp dan
penambahan nutrisi yaitu unsur C sebagai sumber carbon, unsur N yang diperoleh
dari penambahan urea, ZA, amonium dan pepton, mineral dan vitamin. Suhu
optimum untuk fermentasi antara 28-30oC. Beberapa spesies yang termasuk dalam
yang dikehendaki untuk dimanfaatkan dalam pembuatan bir, anggur, roti, produk
makanan terfermentasi dan sebagai sumber potensial dari protein sel tunggal
untuk fortifikasi makanan ternak. Seperti galur atau strain Saccharomyces sp yang
bahan lain dengan mendapatkan keuntungan berupa energi. Ragi untuk tape
Candida sp,dan Hansenula sp yang dapat menguraikan gula menjadi alkohol dan
Lactobacillus sp
atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok
mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri
ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat
ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan
merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus sp
untuk industri pembuatan yoghurt, keju, acar, bir, anggur (minuman), cuka,
kimchi, cokelat, dan makanan hasil fermentasi lainnya, termasuk juga pakan hewan,
seperti silase. Ada pula roti adonan asam, dibuat dengan "kultur awal", yang
merupakan kultur simbiotik antara ragi dengan bakteri asam laktat yang
dan L. brevis, adalah dua dari sekian banyak organisme yang membusukkan bir.
Cara kerja spesies ini adalah dengan menurunkan pH bahan fermentasinya dengan