Anda di halaman 1dari 7

NEOPLASIA ON MOUTH

I Wayan Mudiana NIM. 1809511008


I Nyoman Surya Tri Hartaputera NIM. 1809511040

DEFINISI benzidine, benzene, vinyl chloride,


cadmium dan asbestos), mikroba, dan
Neoplasia merupakan gangguan
pemicu lainnya (sinar radiasi, asap
pertumbuhan tingkat sel, jaringan
rokok, herbisida, insektisida, dan
maupun organ dari tubuh hewan.
pestisida). Mulai dari proses
Pada tingkat sel ditandai dengan
rangsangan hingga timbulnya
gambaran mitosis yang disertai
kelainan dalam sel akibat bahan
dengan suplai darah yang intensif.
bahan pemicu tumor tersebut
Neoplasia memiliki massa jaringan
sangatlah kompleks dan rumit dalam
abnormal yang tumbuh berlebihan,
tingkat seluler, melibatkan berbagai
tidak terkoordinasi, dan tumbuh terus
komponen sel dan gen gen yang
walau pemicunya dapat dihilangkan.
mengaturnya (Priosoeryanto, 2014).
Pertumbuhan neoplasia atau tumor
Squamous cell carcinoma (SCC)
dapat bersifat jinak (benign) atau
adalah neoplasia paling umum kedua
ganas (malignant). Tumor jinak
pada kuda setelah sarkoid dan
biasanya tidak melakukan invasi ke
mewakili 12-20% dari semua tumor
jaringan lain di sekitarnya.
kuda (Tornago et al., 2015).
Sedangkan tumor ganas atau kanker
Squamous cell carcinoma (SCC)
dapat menginvasi jaringan lain dan
terjadi paling sering pada gingiva
bermetastasis (Berata et al., 2020).
tetapi juga terjadi di seluruh rongga
ETIOLOGI mulut ternasuk langit-langit dan lidah

Penyebab terjadinya tumor sangat (Snook and Wakamatsu. 2011).

bervariasi, sampai saat ini yang sudah


diketahui dapat menyebabkan tumor
seperti berbagai bahan kimia yang
bersifat karsinogen (nikel, uranium,
perubahan produk gen dan kehilangan
pengaturan produk gen. Hal ini yang
kemudian mengakibatkan tumor
(Priosoeryanto, 2014).

GEJALA KLINIS

Tanda-tanda klinis pada ternak


yang mengalami tumor pada mulut
Gambar. Rahang atas kuda yang
bervariasi mulai dari kesulitan untuk
mengalami ulserasi massa yang besar
makan, hipersalivasi, disfagia,
yang menggeser arkus rahang atas ke
halitosis, perpindahan atau
lateral.
kehilangan gigi, pembengkakan
(Sumber : Snook and Wakamatsu. wajah, sekret hidung, kolik
2011). intermiten, demam dan variabel
PATOGENESIS konsistensi feses (Head et al. 2002
dalam Tornago et al., 2015). Kelainan
Mekanisme terjadinya tumor
kimiawi klinis dapat berupa
sangat kompleks dan rumit yang
hipoglikemia karena malabsorpsi,
melibatkan proses dari tingkat seluler
hipoalbuminemia,
sampai tingkat DNA. Sel normal yang
hipergammaglobulinemia, anemia
dipengaruhi oleh zat-zat karsinogen,
(karena perdarahan dan penyakit
radiasi, dan mikroba seperti virus
kronis) dan hiperkalsemia (Grindem
sehingga menyebabkan kerusakan
dan DeHeer 2002 dalam Tornago et
DNA, jika DNA tersebut gagal untuk
al., 2015).
diperbaiki maka akan terjadi mutasi
pada genom dari sel somatik. Mutasi DIAGNOSIS
sel somatik mengakibatkan terjadinya Diagnosis neoplasia pada mulut
aktifasi dari oncongen pemacu dapat dilakukan dengan pemeriksaan
pertumbuhan tumor, perubahan pada fisik secara langsung atau melalui
gen yang mengatur apoptosis, dan gejala klinis yang timbul pada hewan.
inaktifasi dari gen penekan tumor, Selain itu, untuk memastikan dapat
sehingga terjadi ekspresi dari
dilakukan dengan pemeriksaan dalam pengobatan tumor mulut
biopsy dan rontgen untuk (Morrison et al., 2019). Selain itu,
menentukan letak tumor dan metode pengobatan lain yang dapat
pemeriksaan urine atau darah untuk diterima yaitu Cryosurgery.
mengetahui adanya kelainan pada Squamous cell carcinoma mungkin
urine atau darah yang dapat sulit diobati karena sifatnya yang
mengindikasikan adanya tumor. invasif. Pembedahan debulking
dengan laser karbon dioksida diikuti
TREATMENT DAN PROGNOSIS
dengan injeksi cisplatin intratumoral
Modalitas pengobatan untuk dapat efektif pada kasus tertentu.
Squamous cell carcinoma kuda Prognosis neoplasia tergantung dari
termasuk eksisi bedah. Eksisi bedah jenis tumornya. SCC kompleks pada
saja disediakan untuk tumor kecil rongga mulut memberikan prognosis
yang terlokalisasi dan memiliki yang masih rendah (Hawkins, 2013).
tingkat keberhasilan yang lebih baik
PENCEGAHAN
bila dikombinasikan dengan terapi
adjuvant (Knottenbelt 2009 dalam Pencegahan untuk neoplasia pada
Snook dan Wakamatsu, 2011). mulut dilakukan dengan menerapkan
Namun, SCC dapat berkembang di sanitasi yang baik. Selain itu, hewan
lokasi yang tidak dapat diakses untuk harus diberikan pakan yang tepat dan
pembedahan dan meskipun bersih agar terhindar dari zat-zat
radioterapi adalah pendekatan logis karsinogen, serta tetap menjaga
saat ini yang tersedia sangat terbatas kebersihan mulut dan kesehatan
di sejumlah rumah sakit kuda ternak.
(Tornago et al., 2015). Metode lain
DAFTAR PUSTAKA
pengobatan termasuk cryotherapy,
operasi laser, fotodinamik terapi, Berata I K., Mirah Adi A A A.,

terapi radiasi (teleterapi atau Winaya I B O, Adnyana I B W.,

brachytherapy), dan obat kemoterapi. dan Kardena I M. 2020.

Terapi radiasi berupa brachytherapy Patologi Veteriner Umum. Bali:

atau teletherapy bisa sangat efektif Swasta Nulus.


Hawkins J F., 2013. Neoplasia of the Snook E. R., and Wakamatsu N.
Mouth in Large Animals. MSD 2011. Diagnostic Exercise: Oral
Veterinary Manual. Tumor in an Aged Mare.
Veterinary Pathology Vol.
Morrison M L., Groover E.,
48(3) : 785-787
Schumacher J., Newton J., and
Pereira M M. 2019. Case Tornago R., Sabattini S., De Simoi
Report : Lingual Squamous A., Bettini G., Furianello T.,
Cell Carcinoma in Two Horses. Baldassarre., Cornali M.,
Journal of Equine veterinary Mazzucato M., Carlin S., and
Science Vol. 79 : 35-38 Genttini F. 2015. Case Report :
Treatment of Oral Squamous
Priosoeryanto, Bambang Pontjo.
Cell Carcinoma inA Horse by
2014. Orasi Ilmiah : Penyakit
Surgical Debulking Followed
Tumor Pada Hewan: Biologi
by Metronomic Chemotherapy.
Dan Upaya Penanganannya.
Equine Veterinary Education
Fakultas Kedokteran Hewan
Vol. 29(4) : 208-212
Institut Pertanian Bogor.
STOMATITIS

I Wayan Mudiana NIM. 1809511008


I Nyoman Surya Tri Hartaputera NIM. 1809511040

DEFINISI contoh, infeksi akibat Actinobacillus


Stomatitis adalah gejala klinis lignieresii, bakteri batang gram-
yang muncul dari beberapa penyakit negatif, merupakan bakteri flora
pada hewan besar. Stomatitis normal dari mulut ruminansia.
merupakan inflamasi yang terjadi Organisme ini dapat masuk ke dalam
pada rongga mulut (Hawkins, 2013). jaringan lunak dari rongga mulut
ETIOLOGI melalui abrasi dan pentrasi dari luka
. Hewan domestik dari berbagai yang terdapat pada mulut dan lidah,
ras, jenis kelamin, ataupun umur menimbulkan abses granulomatousa.
dapat menderita stomatitis dari Bahan kimiawi yang dapat
berbagai cara. Tidak terdapat syarat menyebabkan stomatitis adalah
khusus dan sangat beragam serta substansi iritant yang secara tidak
seringkali nonspesifik dalam kondisi sengaja terjilat atau termakan oleh
tertentu. hewan. Secara fisik adanya benda
Stomatitis dapat disebabkan oleh asing (seperti batu, kayu, ranting)
agen infeksi seperti Rhabdovirus dapat tersangkut di dalam lekuk lidah
yang menyebabkan vesicular dari sapi atau di sela gigi bagian atas
stomatitis, wooden tongue yang dari kuda. Luka juga dapat terjadi
disebabkan oleh infeksi akibat penggunaan alat yang
Actinobacillus lignieresii, cairan digunakan untuk memberikan obat
kimiawi, dan secara fisik (Ogilvie, secara oral atau alat perawatan gigi
1998). (Ogilvie, 1998).
PATOGENESIS GEJALA KLINIS
Infeksi agen yang dapat Stomatitis memiliki gejala klinis
menyebabkan stomatitis antara lain yaitu lesi inflamasi pada mulut yang
bakteri, jamur, dan virus. Sebagai secara klinis yang dikarakteristikan
baik kehilangan nafsu makan TREATMENT & PROGNOSIS
sebagian ataupun total, mastikasi Pada umumnya, lesi fisik yang
yang menyakitkan atau lambat, dan ditimbulkan pada mulut dan lidah
kesulitan untuk menelan. Sialism atau akibat adanya benda asing dapat
ptyalism, napas pengap (jika terdapat sembuh dengan cepat tanpa adanya
jaringan nekrotik), dan terapi interventive. Perawatan
lymphadenopathy lokal (jika terdapat supportive dapat diberikan dalam
infeksi bakteri pada jaringan) juga bentuk pemberian pakan yang lembut
dapat terlihat pada pasien yang dan mudah untuk dimakan.
menderita stomatitis (Ogilvie, 1998). Pada kejadian yang berkaitan
DIAGNOSIS dengan bahan kimiawi, rongga mulut
Pemeriksaan fisik penuh dan harus dibilas dengan air sesegera
riwayat pasien penting untuk mungkin, dan hewan harus
menentukan lokasi dari masalah dan diobservasi untuk melihat apakah ada
menentukan kasus ini. Hal yang harus bahan yang tertelan atau tidak.
ditentukan yaitu gejala klinis yang Pemberian pakan yang lembut dan
ditimbulkan apakah akibat lesi lokal mudah untuk dimakan dianjurkan.
atau disebabkan akibat manifestasi Jika terjadi anorexia, pemberian
dari penyakit sistemik. terapi cairan intravena dan melalui
Uji laboratorium biasanya tidak nasogastric tube dapat diberikan
dilakukan pada kondisi yang hanya untuk memenuhi kebutuhan air dan
disebabkan secara lokal. Uji nutrisi dari hewan (Ogilvie, 1998).
hematologi dapat dilakukan jika Pengobatan akibat infeksi secara
diduga adanya keterlibatan dari spesifik memiliki cara yang berbeda
penyakit sistemik. Kultur bakteri juga tergantung agen infeksi. Seperti
dapat dilakukan. Sebagai contoh, necrotic stomatitis (oral
ditemukannya exudat dari lesi necrobacillosis) dapat diberikan
actinobacillosis yang peniciliin G procaine (10-20.000
mengindikasikan adanya IU/kg intramuskular, dua kali sehari).
Actinobacillus lignieresii (Ogilvie, Actinobacillosis (wooden tongue)
1998). dengan pemberian antibiotik
kombinasi iodides. Mycotic Journal of Veterinary Diagnostic
stomatitis dengan pemberian larutan Investigation. 25 (5):608-613.
antiseptik oral (tembaga sulfat 2%). Ogilvie, Timothy H. 1998. Large
Dan vesicular stomatitis diberikan Animal Internal Medicine. 1st ed.
perawatan supportive dengan pakan Port City Press, Inc. 351 West
yang mudah untuk dimakan Camden Street Baltimore,
(Cargnelutti et al., 2014; McCluskey, Marylan 21201-2436 USA.
2013)
PENCEGAHAN
Banyak kasus yang dapat
menyebabkan stomatitis dapat
dicegah dengan cara memberikan
informasi kepada klien bagaimana
pentingnya merawat manajemen,
pemberian pakan, dan higienitas
lingkungan yang baik (Ogilvie,
1998).
DAFTAR PUSTAKA
Cargnelutti, Juliana F et al. 2014.
Outbreaks of Vesicular Stomatitis
Alagoas Virus in Horses and Cattle
in Northeastern Brazil. Journal of
Veterinary Diagnostic
Investigation. 26 (6):788-794. DOI
Hawkins, Jan F. 2013. Stomatitis in
Large Animals. MSD Manual
Veterinary Manual.
McCluskey, BJ., McCluskey, AM.,
Creekmore, L. 2013. Vesicular
Stomatitis Outbreak in The
Southwestern United States.

Anda mungkin juga menyukai