cadmium dan asbestos), mikroba, dan Neoplasia merupakan gangguan pemicu lainnya (sinar radiasi, asap pertumbuhan tingkat sel, jaringan rokok, herbisida, insektisida, dan maupun organ dari tubuh hewan. pestisida). Mulai dari proses Pada tingkat sel ditandai dengan rangsangan hingga timbulnya gambaran mitosis yang disertai kelainan dalam sel akibat bahan dengan suplai darah yang intensif. bahan pemicu tumor tersebut Neoplasia memiliki massa jaringan sangatlah kompleks dan rumit dalam abnormal yang tumbuh berlebihan, tingkat seluler, melibatkan berbagai tidak terkoordinasi, dan tumbuh terus komponen sel dan gen gen yang walau pemicunya dapat dihilangkan. mengaturnya (Priosoeryanto, 2014). Pertumbuhan neoplasia atau tumor Squamous cell carcinoma (SCC) dapat bersifat jinak (benign) atau adalah neoplasia paling umum kedua ganas (malignant). Tumor jinak pada kuda setelah sarkoid dan biasanya tidak melakukan invasi ke mewakili 12-20% dari semua tumor jaringan lain di sekitarnya. kuda (Tornago et al., 2015). Sedangkan tumor ganas atau kanker Squamous cell carcinoma (SCC) dapat menginvasi jaringan lain dan terjadi paling sering pada gingiva bermetastasis (Berata et al., 2020). tetapi juga terjadi di seluruh rongga ETIOLOGI mulut ternasuk langit-langit dan lidah
Penyebab terjadinya tumor sangat (Snook and Wakamatsu. 2011).
bervariasi, sampai saat ini yang sudah
diketahui dapat menyebabkan tumor seperti berbagai bahan kimia yang bersifat karsinogen (nikel, uranium, perubahan produk gen dan kehilangan pengaturan produk gen. Hal ini yang kemudian mengakibatkan tumor (Priosoeryanto, 2014).
GEJALA KLINIS
Tanda-tanda klinis pada ternak
yang mengalami tumor pada mulut Gambar. Rahang atas kuda yang bervariasi mulai dari kesulitan untuk mengalami ulserasi massa yang besar makan, hipersalivasi, disfagia, yang menggeser arkus rahang atas ke halitosis, perpindahan atau lateral. kehilangan gigi, pembengkakan (Sumber : Snook and Wakamatsu. wajah, sekret hidung, kolik 2011). intermiten, demam dan variabel PATOGENESIS konsistensi feses (Head et al. 2002 dalam Tornago et al., 2015). Kelainan Mekanisme terjadinya tumor kimiawi klinis dapat berupa sangat kompleks dan rumit yang hipoglikemia karena malabsorpsi, melibatkan proses dari tingkat seluler hipoalbuminemia, sampai tingkat DNA. Sel normal yang hipergammaglobulinemia, anemia dipengaruhi oleh zat-zat karsinogen, (karena perdarahan dan penyakit radiasi, dan mikroba seperti virus kronis) dan hiperkalsemia (Grindem sehingga menyebabkan kerusakan dan DeHeer 2002 dalam Tornago et DNA, jika DNA tersebut gagal untuk al., 2015). diperbaiki maka akan terjadi mutasi pada genom dari sel somatik. Mutasi DIAGNOSIS sel somatik mengakibatkan terjadinya Diagnosis neoplasia pada mulut aktifasi dari oncongen pemacu dapat dilakukan dengan pemeriksaan pertumbuhan tumor, perubahan pada fisik secara langsung atau melalui gen yang mengatur apoptosis, dan gejala klinis yang timbul pada hewan. inaktifasi dari gen penekan tumor, Selain itu, untuk memastikan dapat sehingga terjadi ekspresi dari dilakukan dengan pemeriksaan dalam pengobatan tumor mulut biopsy dan rontgen untuk (Morrison et al., 2019). Selain itu, menentukan letak tumor dan metode pengobatan lain yang dapat pemeriksaan urine atau darah untuk diterima yaitu Cryosurgery. mengetahui adanya kelainan pada Squamous cell carcinoma mungkin urine atau darah yang dapat sulit diobati karena sifatnya yang mengindikasikan adanya tumor. invasif. Pembedahan debulking dengan laser karbon dioksida diikuti TREATMENT DAN PROGNOSIS dengan injeksi cisplatin intratumoral Modalitas pengobatan untuk dapat efektif pada kasus tertentu. Squamous cell carcinoma kuda Prognosis neoplasia tergantung dari termasuk eksisi bedah. Eksisi bedah jenis tumornya. SCC kompleks pada saja disediakan untuk tumor kecil rongga mulut memberikan prognosis yang terlokalisasi dan memiliki yang masih rendah (Hawkins, 2013). tingkat keberhasilan yang lebih baik PENCEGAHAN bila dikombinasikan dengan terapi adjuvant (Knottenbelt 2009 dalam Pencegahan untuk neoplasia pada Snook dan Wakamatsu, 2011). mulut dilakukan dengan menerapkan Namun, SCC dapat berkembang di sanitasi yang baik. Selain itu, hewan lokasi yang tidak dapat diakses untuk harus diberikan pakan yang tepat dan pembedahan dan meskipun bersih agar terhindar dari zat-zat radioterapi adalah pendekatan logis karsinogen, serta tetap menjaga saat ini yang tersedia sangat terbatas kebersihan mulut dan kesehatan di sejumlah rumah sakit kuda ternak. (Tornago et al., 2015). Metode lain DAFTAR PUSTAKA pengobatan termasuk cryotherapy, operasi laser, fotodinamik terapi, Berata I K., Mirah Adi A A A.,
terapi radiasi (teleterapi atau Winaya I B O, Adnyana I B W.,
brachytherapy), dan obat kemoterapi. dan Kardena I M. 2020.
Terapi radiasi berupa brachytherapy Patologi Veteriner Umum. Bali:
atau teletherapy bisa sangat efektif Swasta Nulus.
Hawkins J F., 2013. Neoplasia of the Snook E. R., and Wakamatsu N. Mouth in Large Animals. MSD 2011. Diagnostic Exercise: Oral Veterinary Manual. Tumor in an Aged Mare. Veterinary Pathology Vol. Morrison M L., Groover E., 48(3) : 785-787 Schumacher J., Newton J., and Pereira M M. 2019. Case Tornago R., Sabattini S., De Simoi Report : Lingual Squamous A., Bettini G., Furianello T., Cell Carcinoma in Two Horses. Baldassarre., Cornali M., Journal of Equine veterinary Mazzucato M., Carlin S., and Science Vol. 79 : 35-38 Genttini F. 2015. Case Report : Treatment of Oral Squamous Priosoeryanto, Bambang Pontjo. Cell Carcinoma inA Horse by 2014. Orasi Ilmiah : Penyakit Surgical Debulking Followed Tumor Pada Hewan: Biologi by Metronomic Chemotherapy. Dan Upaya Penanganannya. Equine Veterinary Education Fakultas Kedokteran Hewan Vol. 29(4) : 208-212 Institut Pertanian Bogor. STOMATITIS
I Wayan Mudiana NIM. 1809511008
I Nyoman Surya Tri Hartaputera NIM. 1809511040
DEFINISI contoh, infeksi akibat Actinobacillus
Stomatitis adalah gejala klinis lignieresii, bakteri batang gram- yang muncul dari beberapa penyakit negatif, merupakan bakteri flora pada hewan besar. Stomatitis normal dari mulut ruminansia. merupakan inflamasi yang terjadi Organisme ini dapat masuk ke dalam pada rongga mulut (Hawkins, 2013). jaringan lunak dari rongga mulut ETIOLOGI melalui abrasi dan pentrasi dari luka . Hewan domestik dari berbagai yang terdapat pada mulut dan lidah, ras, jenis kelamin, ataupun umur menimbulkan abses granulomatousa. dapat menderita stomatitis dari Bahan kimiawi yang dapat berbagai cara. Tidak terdapat syarat menyebabkan stomatitis adalah khusus dan sangat beragam serta substansi iritant yang secara tidak seringkali nonspesifik dalam kondisi sengaja terjilat atau termakan oleh tertentu. hewan. Secara fisik adanya benda Stomatitis dapat disebabkan oleh asing (seperti batu, kayu, ranting) agen infeksi seperti Rhabdovirus dapat tersangkut di dalam lekuk lidah yang menyebabkan vesicular dari sapi atau di sela gigi bagian atas stomatitis, wooden tongue yang dari kuda. Luka juga dapat terjadi disebabkan oleh infeksi akibat penggunaan alat yang Actinobacillus lignieresii, cairan digunakan untuk memberikan obat kimiawi, dan secara fisik (Ogilvie, secara oral atau alat perawatan gigi 1998). (Ogilvie, 1998). PATOGENESIS GEJALA KLINIS Infeksi agen yang dapat Stomatitis memiliki gejala klinis menyebabkan stomatitis antara lain yaitu lesi inflamasi pada mulut yang bakteri, jamur, dan virus. Sebagai secara klinis yang dikarakteristikan baik kehilangan nafsu makan TREATMENT & PROGNOSIS sebagian ataupun total, mastikasi Pada umumnya, lesi fisik yang yang menyakitkan atau lambat, dan ditimbulkan pada mulut dan lidah kesulitan untuk menelan. Sialism atau akibat adanya benda asing dapat ptyalism, napas pengap (jika terdapat sembuh dengan cepat tanpa adanya jaringan nekrotik), dan terapi interventive. Perawatan lymphadenopathy lokal (jika terdapat supportive dapat diberikan dalam infeksi bakteri pada jaringan) juga bentuk pemberian pakan yang lembut dapat terlihat pada pasien yang dan mudah untuk dimakan. menderita stomatitis (Ogilvie, 1998). Pada kejadian yang berkaitan DIAGNOSIS dengan bahan kimiawi, rongga mulut Pemeriksaan fisik penuh dan harus dibilas dengan air sesegera riwayat pasien penting untuk mungkin, dan hewan harus menentukan lokasi dari masalah dan diobservasi untuk melihat apakah ada menentukan kasus ini. Hal yang harus bahan yang tertelan atau tidak. ditentukan yaitu gejala klinis yang Pemberian pakan yang lembut dan ditimbulkan apakah akibat lesi lokal mudah untuk dimakan dianjurkan. atau disebabkan akibat manifestasi Jika terjadi anorexia, pemberian dari penyakit sistemik. terapi cairan intravena dan melalui Uji laboratorium biasanya tidak nasogastric tube dapat diberikan dilakukan pada kondisi yang hanya untuk memenuhi kebutuhan air dan disebabkan secara lokal. Uji nutrisi dari hewan (Ogilvie, 1998). hematologi dapat dilakukan jika Pengobatan akibat infeksi secara diduga adanya keterlibatan dari spesifik memiliki cara yang berbeda penyakit sistemik. Kultur bakteri juga tergantung agen infeksi. Seperti dapat dilakukan. Sebagai contoh, necrotic stomatitis (oral ditemukannya exudat dari lesi necrobacillosis) dapat diberikan actinobacillosis yang peniciliin G procaine (10-20.000 mengindikasikan adanya IU/kg intramuskular, dua kali sehari). Actinobacillus lignieresii (Ogilvie, Actinobacillosis (wooden tongue) 1998). dengan pemberian antibiotik kombinasi iodides. Mycotic Journal of Veterinary Diagnostic stomatitis dengan pemberian larutan Investigation. 25 (5):608-613. antiseptik oral (tembaga sulfat 2%). Ogilvie, Timothy H. 1998. Large Dan vesicular stomatitis diberikan Animal Internal Medicine. 1st ed. perawatan supportive dengan pakan Port City Press, Inc. 351 West yang mudah untuk dimakan Camden Street Baltimore, (Cargnelutti et al., 2014; McCluskey, Marylan 21201-2436 USA. 2013) PENCEGAHAN Banyak kasus yang dapat menyebabkan stomatitis dapat dicegah dengan cara memberikan informasi kepada klien bagaimana pentingnya merawat manajemen, pemberian pakan, dan higienitas lingkungan yang baik (Ogilvie, 1998). DAFTAR PUSTAKA Cargnelutti, Juliana F et al. 2014. Outbreaks of Vesicular Stomatitis Alagoas Virus in Horses and Cattle in Northeastern Brazil. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation. 26 (6):788-794. DOI Hawkins, Jan F. 2013. Stomatitis in Large Animals. MSD Manual Veterinary Manual. McCluskey, BJ., McCluskey, AM., Creekmore, L. 2013. Vesicular Stomatitis Outbreak in The Southwestern United States.