DEFINISI PATOGENESIS
Laserasi pada bibir merupakan luka robek Patogenesis pada kasus laserasi bibir
atau terbuka pada bibir yang sering terjadi karena penggunaan alat restrain yang tidak
pada kuda. Luka didefinisikan sebagai sesuai terjadi ketika alat yang dipasangkan
diskontinuitas atau pemisahan kulit, terlalu keras atau kencang yang membuat
membran mukosa, atau jaringan permukaan hewan tidak nyaman, sehingga hewan akan
lainnya (Kamalakar et al., 2016). berusaha melepaskannya dan tidak jarang
hewan melawan dengan gerakan-gerakan
Luka terbuka terjadi pada hewan karena
berlebihan yang kemudian mengakibatkan
kecelakaan, terkena kawat pagar, cedera
perlukaan ketika hendak ditarik kembali
akibat benda tajam seperti potongan kaca.
dalam keadaan terkejut (Hawkins,2013).
Luka yang terbuka menyajikan tepi robek dan
tidak teratur (Venugopalan, 2009 ). GEJALA KLINIS
(Sumber : Theoret and Schumacher, 2016). sederhana menggunakan bahan jahitan non-
absorbable atau absorbable. Jahitan yang
DIAGNOSIS
tidak diserap harus dilepas dalam 10 hari
Diagnosis pada hewan yang mengalami (Modransky et al.,1989). Perawatan pasca
laserasi pada bibir dapat dilakukan dengan operasi dengan memberikan makanan
pemeriksaan fisik secara langsung atau melalui IV dengan tujuan mengurangi
melalui gejala klinis yang timbul pada pergerakan rahang yang dapat menghambat
hewan. Pada kasus yang disertai dengan penyembuhan luka. Selain itu, diberikan
fraktur dapat dilakukan dengan rekaman atropin sulfat secara sub-kutan 0,04 mg/kg bb
elektromiografi dan stimulasi sensorik untuk untuk membuat kondisi mulut lebih kering
mengetahui respon motorik atau sensorik sehingga mempercepat penyembuhan luka
yang menunjukkan denervasi (Smyth, et al., (Kamalakar et al., 2016).
1988).