Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI

“KONSEP MOTIVASI”

DOSEN PENGAJAR:

NS. NEHRU NUGROHO, S.Kep, M.Kep

DI SUSUN OLEH :

NURUL AFNI

NIM : P05120219072

KELAS/PRODI : IB/ D3 KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas izinnya lah semata sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini tepat pada waktunya.
Tak lupa pula Salawat serta salam kita hanturkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa Umatnya keluar dari zaman
kegelapan menuju zaman terang menderang saat ini, semoga apa yang beliau
perjuangkan dapat kita tegakkan untuk pedoman kita umat manusia.
Syukur alhamdulilah saya mampu menyelesaikan Makalah ini yang telah
ditugaskan oleh Ns.Nehru Nugroho S.Kep, M.Kep pada Mata kuliah Psikologi.
Semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membacanya dan mampu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Saya sadar di dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh kerena itu saya mengharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah yang akan saya buat pada berikutnya.

  Bengkulu, 25 Maret 2020


DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................
Daftar Isi..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................
1.3 Tujuan Penulisan................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
   2. Apa saja jenis-jenis motivasi ?
   3. Apa saja teori-teori motivasi ?
4. Apa motivasi menjadi seorang perawat?
5. Apa tanggapan kita tentang semangat perawat dalam membantu pasien
dalam kondisi penderita corona saat ini??
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................
3.2 Saran...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan
dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang
diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. Tercapai
tidaknya tujuan pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar
yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi, para siswa mempunyai
indikasi berpengetahuan yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi
prestasi siswa adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar
lebih keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam
proses belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan
salah satu hal yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.
Penelitian Wasty Soemanto (2003) menyebutkan, pengenalan seseorang
terhadap prestasi belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-
hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan
prestasi belajarnya. Dengan demikian peningkatan prestasi belajar dapat lebih
optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan prestasi
belajar yang telah diraih sebelumnya.
  1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan motivasi ?
   2. Apa saja jenis-jenis motivasi ?
   3. Apa saja teori-teori motivasi ?
4. Apa motivasi menjadi seorang perawat?
5. Apa tanggapan kita tentang semangat perawat dalam membantu pasien
dalam kondisi penderita corona saat ini??
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian motivasi
- Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi
- Untuk mengetahui teori-teori motivasi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi dalam kaidah bahasa Indonesia berasal dari kata motif
yang berarti kekuatan yang ada dalm diri individu , yang menyebabkan individu
tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi
dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan atau
pembangkit tenaga untuk melakukan tingkah laku tertentu. Sedangkan dalam
mengartikan motivasi para ahli mempunyai pendapat masing-masing, diantaranya:
1.Hellriegel dan Slocum: “Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan, kekuatan ini dirangsang
oleh berbagai macam kebutuhan.”
2.Petri(1981) :” Motivasi adalah kekuatan yang bertindak pada organisme yang
mendorong dan mengarahkan perilakunya”       
3.Morgan dkk.(1986):” Motivasi adalah suatu kekuatan yang memggerakkan dan
mendorong terjadinya perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu.
Dari serangkaian uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu dorongan yang ada pada diri seorang individu yang menyebabkan
individu tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu.   

2.2 Jenis Motivasi

1. Berdasarkan arah datangnya motif

a.Motivasi Internal
Motivasi internal diartikan sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri
orang yang bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan dari orang lain.
Seseorang yang secara intrinsic termotivasi akan melakukan pekerjaan karena
mendapatkan pekerjaan itu menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhannya,
tidak tergantung pada penghargaan-penghargaan eksplisit atau paksaan eksternal
lainnya. Motif  ini dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, atau
penghargaan dan cita-cita.

b. Motivasi Eksternal
Motivasi eksternal adalah motivasi yang timbul karena rang sangan atau
bantuan dari orang lain. Motivasi ini disebabkan oleh keinginan untuk menerima
ganjaran atau menghindari hukuman.

2. Berdasarkan pengaruhnya terhadap cara seseorang dalam bertingkah laku

Menurut Davis dan Newsstroom (1996), motivasi yang mempengaruhi seseorang


dalam bertingkah laku, termasuk belajar terbagi menjadi empat pola:
a. Motivasi berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi tantangan, untuk
maju dan berkembang.
b. Motivasi berafiliasi, yaitu dorongan untuk berhubungan dengan orng lain
secara efektif.
c. Motivasi berkompetisi, yaitu dorongan untuk mencaoai hasil kerja dengan
kualitas tinggi.
d. Motivasi berkuasa, yaitu dorongan untuk memengaruhi orang lain dan
situasi.

2 Berdasarkan sunber dan proses pekembangannya

Untuk keperluan studi psikologis telah diadakan penertiban dengan diadakan


penggolongannya, antara lain:

a. Motivasi primer, adalah motivasi dasar yang bersifat alamiah dan tidak
dipelajari. Motivasi ini dibedakan menjadi dua, yakni:
1. Dorongan fisiologis yang bersumber pada kebutuhan organis
seperti lapar, haus, pernafasan, seks, dan lain sebagainya.
2. Dorongan umum atau motif darurat termasuk di dalamnya rasa
takut, rasa kasih sayang, rasa ingin tahu dan lain-lain.

·          b. Motivasi sekunder, adalah motivasi yang menunjuk pada motif yang
berkembang dalam diri individu, karena pengalaman, dan dipelajari
misalnya: takut terhadap apa yang dipelajari, motif sosial, motif objektif
dan lain-lain

2.3 Teori-Teori Motivasi

Dari sekian banyak teori motivasi yang telah dikemukakan oleh para ahli,
pemakalah akan mengambil beberapa teori yang banyak digunakan dan dianut
pada zaman sekarang, diantaranya:

1.Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow


            Menurut Maslow bahwa pada saat seseorang telah mencapai dan
memenuhi kebutuhan tertentu, maka mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih
tinggi. Dia mengemukakan lima tigkat kebutuhan seoerti terlihat pada gambar di
bawah ini:
1.  Kebutuhan Fisologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, misalnya sandang,
pangan, dan papan.
2. Kebutuhan akan Rasa Aman
Ketika seseorang telah tercapai kebutuhan fisologisnya maka perhatian akan
diarahkan pada keselamatan diri. Misalnya, pengambilan polis asuransi,
mendaftarkan diri masuk pada perserikatan kerja dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Setelah semua kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, maka seseorang
akan memunculkan motif baru yakni berkenaan dengan hubungan sosial.
Misalnya, dalam kaitannya dengan pekerjaan seorang karyawan melakakukan
pekerjaan tertentu agar memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan
hidup(pokok) , sementara di sisi yang lain, ia juga menilai pekerjaan sebagai suatu
dasar hubungan kemitraan sosial yang ditimbulkannya.
4.  Kebutuhan akan Penghargaan
Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan akan orang lain.
Dalam kaitannya denga pendidikan, hal itu berarti memiliki suatu capain belajar
yang dapat diakui sebagai sesuatu yang bermanfaat, memndapat pengakuan dan
kehormatan dalam dunia pendidikan.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Tahap ini merupakan tahap puncak dimana seseorang ingin meraih secara penuh
potensinya.

2. Teori Motivasi Kesehatan Hezberg


Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan wawancara
dengan para akuntan dan para ahli teknik  Amerika Serikat, Hezberg
mengembangkan teori motivasi dua faktor. Teori tersebut menjelaskan adanya
beberapa faktor yang jika tidak ada akan menyebabkan ketidakpuasan dan yang
terpisah dari faktor motivasi lain yang membangkitkan upaya dan kinerja sangat
istimewa. Hal-hal yang tidak memuaskan, ia gambarkan sebagai motivator.
            Hezberg berteori,” faktor-faktor kesehatan tidak mendorong minat para
pegawai. Akan tetapi,jiika faktor-faktor itu dianggap tidak dapat memuaskan
dalam berbagai hal, seumpama karena gaji tidak cukup tinggi atau kondisi kerja
tidak menyenangkan, faktor-faktor itu menjadi sumber ketidakpuasan potensial
yang kuat.”. Motivator sebaliknya, adalah faktor-faktor yang agaknya mendorong
semangat guna mencapi kinerja yang lebih tinggi dan pekerjaan denganmutu yang
lebih baik.

3. Teori X dan Teori Y Douglas Mc. Gregor


Teori X dabn Teori Y beranggapan bahwa teori X memandang para
pekerja sebagi pemalas yang tidaak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu, mereka
menggunakan pendekatan “wortel dan tongkat” untuk menanganinya.
Sedangkan manajer teori Y memandang bekerja harus seimbang dengan istirahat
dan bermain, dan bahwa orang-orang pada dasarnya cenderung untuk bekerja
keras dan melakukan pekerjaan dengan baik.
4. Teori Harapan Vroom
            Teori harapan didasarka pada keyakinan bahwa orang dipengaruhi
perasaan mereka tentang gambaran hasil tindakan mereka. Contohnya, orang
menginginkan kenaikan pangkatakan menunjukkan kinerja yang baik jika mereka
menganggap kinerja yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan pangkat.
            Vroom mengembangkan sebuah teori yang didasarkan pada apa yang ia
gambarkan sebagai kemampuan bersenyawa (valence), alat
perantara (instrumentality), dan harapan (expectancy).  Kemampuan bersenyawa
adalah pilihan lebih baik seseorang akan tercapainya hasil tertentu.

5. Teori Motivasi Berprestasi Mc Celland

            Mc Celland menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi, karena orang


yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil mengerjakan
segala sesuatu. Ia menandai 3 motivasi utama, yaitu penggabungan,
kekuatan/prestasi. Ia menandai sifat-sifat dasar orang awam berikut dengan
kebutuhan penacapaian yaitu:
1. Selera akan keadaan yang menyebabkan seseorang apat bertanggungjawab
secara pribadi
2. Kecenderungan menentukan sasaran yang pantas dan memperhitungskan
risikonya
3. Keinginan untuk mendapat umpan balik yang jelas akan kinerja.

6. Teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan Cleyton Alderfer E.R.G

Alderfer merumuskan lagi hierarki Maslow dalam 3 kelompok yang


dinyatakan sebagai keberadaaan, keterkaitan,dan pertumbuhan, yaitu:
1.  Kebutuhan akan   keberadaan adalah semua kebutuhan yan berkaitan
dengan keberadaan manusia yang diperhatankan dan behubungan dengan
hubungan fisiologis daridan rasa aman pada hierarki Maslow.
2. Kebutuhan keterkaitan yaitu hubungan kemitraan
3. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan
perkembangan ppotensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan
dan aktualisasi diri yang dikemukakan oleh Maslow.
Menurut teori ini semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama.
Kalau satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan, seseorang
kelihatannya kembali ke tingkat yang lain.

2.4 Motivasi menjadi perawat

1. Profesi Yang Mulia : Perawat adalah profesi yang mulia. Sama seperti
dokter, Kamu juga punya peran untuk merawat orang yang sakit hingga
sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula.
2. Bisa Bekerja Secara Mandiri : Bisa bekerja secara mandiri bisa jadi alasan
memilih menjadi perawat. Tidak hanya berkarir di instansi kesehatan
seperti rumah sakit, juga bisa membuka praktik kerja sendiri. Contohnya
adalah Kamu bisa membuka praktik perawat untuk luka diabetes.
3. Mengasah Keterampilan : Menjadi perawat juga bisa mengasah
keterampilan. Ketika menangani orang sakit, Kamu akan menemukan
persoalan yang berbeda, sehingga treatment yang diberikan juga berbeda.
4. Membantu banyak orang : Ketika Kamu memilih menjadi perawat, Kamu
akan memiliki kesempatan untuk membantu banyak orang. Tidak hanya
merawat orang lain yang sakit, tapi Kamu juga bisa merawat keluargamu
sendiri. banyak orang yang bisa Kamu bantu untuk sembuh dengan
memilih karir sebagai perawat.
5. Ingin membantu orang lain dengan ilmu dan keterampilan yang
dimilikinya.
6. Menjadi perawat karena ingin merawat orang tua.
7. Ingin menjadi PNS.

2.5 Tanggapan terhadap perawat yang membantu penderita corona

Tanggapan kita terhadap perawat,dokter, dan tenaga kesehatan lainnya


yang terjun langsung untuk membatu penderita penyakit corona saat ini tanpa
pandang bulu, semua di rangkul tanpa adanya perbedaan, mereka yang rela
bekerja meninggalkan suami/istri,anak, orang tua, keluarga, bahkan orang
terpenting dalam hidup mereka demi menyembuhkan orang-orang yang terkena
penyakit virus corona,dan bahkan mereka juga dapat menderita penyakitnya.
maka dari itu kita harus berterima kasih kepada tenaga kesehatan tersebut
yang rela bekerja tanpa kenal waktu dan lelah,kita sebagai masyarakat hendaknya
selalu tetap di rumah bagaimana yang telah di hambau pemberintah untuk tetap
berada di dalam , melakukan aktivitas apapun dirumah agar mencegah banyaknya
yang akan menderita dari virus corona yang menular ini, dan semoga tenaga
kesehatan yang telah menolong selalu dalam lindungan Allah , kebaikannya
tergantikan pahala yang berlimpat ganda dari Allah swt, dan hendaknya tenaga
kesehatan yang telah berjuang membantu penderita ini mendapatkan aprisiasi dari
pemerintah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
membuat atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
kegiatan yang dilakukannya sehingga dapat mencapai tujuannya. Adapun
dalam motivasi terdapat dua tipe/jenis yaitu instrinsik dan tipe ekstrinsik.
Teori dalam pengurangan dorongan yaitu cara lain untuk melihat motivasi
adalah melalui konstruk dorongan dan kebutuhanTeori Penggugahan
Optimal

3.2 Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran dalam hal motivasi bagi pembaca, walaupun banyak juga
kekurangannya. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak orang,
terutama bagi penyusun dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

B. Uno, Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara,


2008.
Khadijah, Nyayu. Psikologi Pendiidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2014.
Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1998.
Hamdu, Ghullam dan Nisa Agustina. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan (Online),
No. 01, 2011(http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu.pdf, diakses 2
Desember 2017).

Anda mungkin juga menyukai