Anda di halaman 1dari 6

Nama : Shofa Nazhroh Hanifah

Nim : P2.06.20.5.19.037
Prodi : Profesi Ners
Matkul : Keperawatan Medikal Bedah
Tugas : Resume Asuhan Keperawatan Leukimia

A. Definisi
Leukimia adalah kanker yang menyerang sumsum tulang belakang. Sumsum
tulanglah yang biasanya memproduksi sel darah putih, sel darah merah, serta
trombosit. Leukimia terjadi saat proses produksi yang normal ini terganggu.
Gangguan tersebut akan menyebabkan terjadinya sel-sel sumsum muda yang disebut
“leukemic blasts“. Sel “leukemic blast“ ini kemudian akan mengalahkan jumlah sel-
sel sumsum normal yang menyebabkan berkurangnya sel darah yang normal.
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang, yang
menyebabkan Proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan menyingkirkan jenis
sel lain. ( Reeves, Charlene J et al, 2001).

B. Etiologi
Etiologi leukemia sampai sekarang belum dapat dijelaskan secara keseluruhan.
Banyak para ahli menduga bahwa factor infeksi sangat berperan dalam etiologi
leukemia. Infeksi terjadi oleh suatu bahan yang menyebabkan reaksi seperti infeksi
oleh suatu virus. Mereka membuat suatu postulat bahwa kekinian pada leukemia
bukan merupakan penyakit primer akan tetapi merupakan suatu bagian dari respon
pertahanan sekunder dari tubuh terhadap infeksi tersebut. Respon defensive tubuh
berbeda pada bagian tingkat usia oleh karena itu, bahwa leukemia limfoblastik akut
( ALL) terdapat banyak pada anak – anak. Leumikia myeloblastik ( AML ) pada usis
dewasa muda, leukemia granulositik kronik pada dewasa muda dan orang tua dan
leukemia limfositik kronik dapat dijumpai pada semua umur ( Supandiman, 1997 ).
Terjadi insiden peningkatan leukemia pada orang – orang yang terkena radiasi sinar
rontgen ( terkena radiasi ledakan bom atom, yang dapat terapi radiologis dan para
dokter radiologis). Diduga peningkatan insiden ini karena akibat radiasi akan
merendahkan resistensi terhadap bahan penyebab leukemia tersebut (Supandiman,
1997). Selain factor diatas ada beberapa factor yang menjadi penyebab leukemia yaitu
: factor genetika (syndrome down), lingkungan dan social ekonomi, racun, status
imunologi, serta kemungkinan paparan virus lainnya.

C. Patofisiologi

D. Gejala
1. Fatigue / kelelahan karena Anemia
2. Pendarahan lebih mudah karena trombositopenia
3. Lebih sering infeksi karena leukopenia
4. Nyeri pada tulang bisa terjadi ketika ada peningkatan produksi sel yang
menyebabkan sumsum tulang mengembang.
5. Hepatosplenomegali sering menyebabkan perasaan kepenuhan di perut.
6. Limfadenopati sering menyebabkan nyeri ringan, tetapi terlokasi pada kelenjar
getah bening.
7. Pembengkakan gusi pada tipe monosit
8. Mediastinum massa di T – ALL.

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes darah
Tes hitung darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel
darah putih, dan trombosit. Dokter dapat menduga penderita mengalami leukemia jika
jumlah sel darah merah atau trombosit rendah dan bentuk sel darah tidak normal.
2. Aspirasi sumsum tulang
Prosedur aspirasi sumsum tulang dilakukan melalui pengambilan sampel jaringan
sumsum tulang belakang dari tulang pinggul dengan menggunakan jarum panjang dan
tipis. Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi sel-sel kanker.
Selain tes diagnosis di atas, akan melakukan pemeriksaan lanjutan lain untuk
memeriksa kelainan organ akibat leukemia. Jenis tes yang dapat dilakukan adalah:

a. Tes pemindaian, misalnya USG, CT scan, dan MRI.


b. Lumbal pungsi.
c. Tes fungsi hati.
d. Biopsi limpa.

F. Penatalaksaan
Pengobatan AML dan ALL didasarkan pada jenisnya dan stadium kanker,
tetapi secara umum melibatkan :
1. Kemoterapi
Kemoterapi, yaitu metode pengobatan dengan menggunakan obat-obatan untuk
membunuh sel kanker. Obat dapat berbentuk tablet minum atau suntik infus

2. Terapi target,

yaitu penggunaan obat-obatan untuk menghambat produksi protein yang


digunakan sel kanker untuk berkembang. Contoh jenis obat yang bisa digunakan
adalah penghambat protein kinase, seperti imatinib.

3. Sel induk transplantasi / transplantasi sumsum tulang .


yaitu prosedur penggantian sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang
yang sehat.
G. Konsep Asuhan Keperawatan Leukimia
1. Pengkajian
Meskipun gambaran klinisnya bervariasi untuk setiap jenis leukemia, namun
riwayat kesehatan dapat menunjukkan rentang tanda dan gejala yang dikeluhkan
pasien dan tampak dalam pemeriksaan fisik. Yang mungkin ditemukan pada
pemeriksaan klinis adalah pucat, kelemahan dan kelelahan, ekimosis, nyeri, sakit
kepala, kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah, kaji adanya tanda-tanda
leucopenia yaitu demam dan infeksi. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia
yaitu petekia, purpura, perdarahan membrane mukosa. Kaji adanya tanda-tanda
invasi ekstra medulola yaitu limfadenopati, hepatomegali, splenomegaly. Kaji
adanya pembesaran testis. Kaji adanya hematuria, hipertensi, gagal ginjal,
inflamasi disekitar rectal, nyeri ( Lawrence, 2003). Pemeriksaan darah
menunjukkan perubahan sel darah putih, anemia dan jumlah trombosit rendah :
1. Integritas EGO : perasaan tak berdaya/ tak ada harapan
2. Pernapasan : sesak nafas, nafas cepat, dispenia, takipnea,
batuk, ronki, penuruan bunyi nafas.
3. Riwayat kesehatan keluarga : adanya gangguan hematologis, adanya factor
herediter missal kembar monozigot.
2. Diagnose
1. Nyeri b.d infiltrasi leukosit ke jaringan sistemik
2. Resiko infeksi b.d menurunnya daya tahan tubuh yang berkaitan dengan
neutropenia/menurunnya system imun.
3. Intoleransi aktivitas : kelemahan secara menyeluruh akibat anemia
4. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, fungsi dan peran
3. Intervensi
4. Implementasi
Implementasi merupakan realisasi dan perencanaan keperawatan yang telah dibuat
oleh karena itu banyak yang menyangkut segala keterampilan perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan serta melibatkan petugas kesehatan yang lain.
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai