Anda di halaman 1dari 28

MATRIKS PERBANDINGAN JENIS METODE PENUGASAN PRAKTEK

KEPERAWATAN DAN TUGAS PERAWAT YANG TERLIBATNYA

TUGAS 2
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan dan Manajemen
Keperatawan
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Tetet Kartilah, S.Kep, M.Kes

Oleh :

Shofa Nazhroh Hanifah P2.06.20.5.19.037

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
2021
KOMPONEN IDENTIFIKASI
Tugas masing-
Syarat
No. JENIS Deskripsi Jenis perawat masing jenis
Keuntungan Kerugian pelaksanaan
METODE penugasan yang terlibat perawat yang
metode
terlibat.
1. Metode Metode 1) Manajemen 1) Tidak Dalam Perawat yang 1) Perawat
fungsional fungsional klasik yang memberikan melaksansakan terlibat dalam ditugaskan
dilaksanakan menekankan kepuasan pada metode fungsional jenis metode ini melakukan
oleh perawat efisiensi, pasien maupun tidak ada syarat yaitu : tugas tertentu
dalam pembagian perawat. khusus namun 1) Perawat untuk
pengelolaan tugas yang jelas 2) Pelayanan penugasan yang Senior. dilaksanakan
asuhan dan keperawatan dilakukan pada 2) Perawat kepada semua
keperawatan pengawasan terpisah-pisah, model ini pelaksana. pasien yang
sebagai pilihan yang baik. tidak dapat berdasarkan dirawat di suatu
utama pada saat 2) Sangat baik menerapkan kriteria efisiensi, ruangan
perang dunia untuk proses tugas 2) Misalnya :
kedua. Pada saat diterapkan keperawatan. didistribusikan Seorang
itu karena masih dirumah sakit 3) Persepsi perawat berdasarkan perawat
terbatasnya yang cenderung tingkat kemampuan bertanggung
jumlah dan kekurangan kepada tindakan masing-masing jawab untuk
kemampuan tenaga. yang berkaitan perawat dan pemberian obat-
perawat maka 3) Perawat senior dengan dipilih perawat obatan, seorang
setiap perawat menyibukkan keterampilan saja yang paling yang lain untuk
hanya diri dengan 4) Menurunkan murah. Kepala tindakan
melakukan satu tugas tanggung jawab ruangan terlebih perawatan luka,
sampai dua manajerial, dan tanggung dahulu dll - Seorang
jenis intervensi, sedangkan gugat mengidentifikasm perawat
misalnya perawat pasien 5) Hubungan tingkat kesulitan bertanggung
merawat luka diserahkan perawat dan klien tindakan, jawab kepada
kepada semua kepada perawat sulit terbentuk. selanjutnya manajer
pasien di junior dan atau 6) Kepuasan kerja ditetapkan perawat perawat.
bangsal. belum keseluruhan sulit yang akan 3) Perawat senior
berpengalaman. dicapai bertanggung jawab menyibukan diri
4) Memudahkan mengerjakan dengan tugas
untuk peserta tindakan yang manajerial,
didik yang dimaksud. sedangkan
belajar perawat
ketrampilan pelaksana pada
tindakan
keperawatan.
2. Metoda tim Metode 1) Memfasilitasi 1) Ketua tim 1) Keperawatan Perawat yang A. Tanggung
pemberian pelayanan menghabiskan tim biasanya terlibat dalam jawab Kepala
asuhan keperawatan banyak waktu berkaitan metoda jenis ini Ruang
keperawatan yang untuk koordinasi dengan pola yaitu : 1) Menetapkan
dimana seorang komprehensif dan supervisi kepemimpinan 1) Kepala standar kinerja
perawat dan holistik. anggota tim dan demokratis. ruangan yang
profesional 2) Mendukung harus 2) Anggota tim 2) Ketua tim diharapkan
memimpin pelaksanaan mempunyai diberikan 3) Anggota sesuai dengan
sekelompok proses keterampilan otonomi tim standar asuhan
tenaga keperawatan. yang tinggi baik sebanyak keperawatan.
keperawatan 3) Memungkinkan sebagai perawat mungkin dalam 2) Mengorganisir
dengan komunikasi pemimpin mengerjakan pembagian
berdasarkan antar tim maupun perawat tugas meskipun tim dan pasien
konsep sehingga klinik juga berbagi 3) Memberi
kooperatif & konflik mudah 2) Keperawatan dalam tanggung kesempatan
kolaboratif diatasi dan tim jawab dan pada ketua tim
(Douglas, 1992) memberikan menimbulkan tanggung untuk
kepuasan fragmentasi gugatnya. mengembangka
kepada anggota keperawatan 3) Mengakui nilai- n
tim. bila konsepnya nilai individual kepemimpinan.
3. Metode tim tidak karyawan dan 4) Menjadi
memungkinkan diimplementasika memberikan narasumber
tingginya n dengan total. otonomi kepada bagi ketua tim.
kepuasan 3) Rapat tim anggota tim 5) Mengorientasik
pasien terhadap membutuhkan akan an tenaga
pelayanan waktu sehingga menghasilkan keperawatan
keperawatan pada situasi kepuasan kerja yang baru
4. Menghasilkan sibuk rapat tim yang tinggi. tentang
kualitas asuhan ditiadakan, Menurut Tappen metode/model
keperawatan sehingga (1995), ada tim dalam
yang dapat komunikasi antar beberapa elemen pe Pemberian
dipertanggung angota tim nting yang harus asuhan
jawabkan terganggu. diperhatikan: keperawatan.
5. Memungkinkan 4) Perawat yang 1) Pemimpin tim 6) Memberi
meningkatkan belum terampil didelegasikan/di pengarahan
kemampuan dan belum beri otoritas kepada
anggota tim berpengalaman untuk membuat seluruh kegiatan
yang berbeda- selalu penugasan bagi yang ada di
beda secara bergantung 2) anggota tim dan ruangannya,
efektif. kepada staf, dan mengarahkan 7) Melakukan
berlindung pekerjaan pengawasan
kepada anggota timnya. terhadap
tim yang 3) Pemimpin seluruh kegiatan
mampu. diharapkan yang ada di
5) Akuntabilitas menggunakan ruangannya,
dari tim menjadi gaya 8) Memfasilitasi
kabur. kepemimpinan kolaborasi tim
6) Tidak efisien demokratik dengan anggota
bila dibandingkan atau partisipatif tim kesehatan
dengan model dalam yang lainnya,
fungsional berinteraksi 9) Melakukan
karena dengan anggota audit asuhan
membutuhkan tim. dan pelayanan
tenaga yang 4) Tim keperawatan di
mempunyai bertanggung ruangannya,
keterampilan jawab terhadap kemudian
tinggi. perawatan total menindak
yang diberikan lanjutinya,
kepada 10)Memotivasi staf
kelompok untuk
pasien. meningkatkan
5) Komunikasi di kemampuan
antara anggota melalui riset
tim adalah keperawatan.
penting agar 11)Menciptakan
dapat sukses. Iklim
Komunikasi komunikasi
meliputi: yang terbuka
1) penulisan dengan semua
perawatan staf.
klien
2) rencana B. Tanggung
perawatan jawab ketua
klien, tim
3) laporan untuk 1) Mengatur jadual
dan dari dinas timnya
pemimpin tim yang
4) pentemuan dikoordinasikan
tim untuk dengan kepala
mendiskusikan ruangan,
kasus pasien 2) Membuat
dan umpan perencanaan
balik informal berdasarkan
di antara tugas dan
anggota tim kewenangannya
yang
didelegasikan
oleh kepala
ruangan.
3) Melakukan
pengkajian,
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi asuhan
keperawatan
Bersama-sama
anggota timnya,
4) Mengkoordinasi
kan rencana
keperawatan
dengan tindakan
medik.
5) Membuat
penugasan
kepada setiap
anggota tim dan
memberikan
bimbingan
melalui
konferens.
6) Mengevaluasi
asuhan
keperawatan
baik proses
ataupun hasil
yang
diharapkan
Serta
mendokumentas
ikannya.
7) Memberi
pengarahan
pada perawat
pelaksana
tentang
pelaksanaan
asuhan
keperawatan,
8) Menyelenggara
kan konferensi
9) Melakukan
kolaborasi
dengan tim
kesehatan
lainnya dalam
pelaksanaan
asuhan
keperawatan,
10)Melakukan
audit asuhan
keperawatan
yang menjadi
tanggungjawab
timnya,
11)Melakukan
perbaikan
pemberian
asuhan
keperawatan

C. Tanggung
jawab anggota
tim
1) Melaksanakan
tugas
berdasarkan
rencana asuhan
keperawatan.

2) Mencatat
dengan jelas
dan tepat
asuhan
keperawatan
yang telah
diberikan
berdasarkan
respon klien.
3) Berpartisipasi
dalam setiap
memberiikan
masukan untuk
meningkatkan
asuhan
keperawatan
4) Menghargai
bantuan dan
bimbingan dan
ketua tim.
5) Melaporkan
perkembangan
kondisi pasien
kepada ketua
tim.
6) Memberikan
laporan

3. Metoda Keperawatan 1) Model 1) Hanya dapat 1) Setiap perawat Perawat yang A. Tugas dan
keperawatan primer adalah praktek dilakukan oleh primer adalah terlibat dalam tanggungjawab
primer suatu metode profesional perawat perawat jenis metode ini kepala
pemberian 2) Bersifat profesional “bedside” yaitu : ruangan dalam
asuhan kontinuitas 2) Tidak semua 2) Beban kasus 1) Kepala metode
keperawatan dan perawat merasa pasien 4 ruangan primer :
dimana perawat komprehensif siap untuk 3) 6 orang untuk 2) Perawat 1) Sebagai
profesional 3) Klien/keluarg bertindak satu perawat primer konsultan dan
bertanggung a lebih mandiri, primer 3) Perawat pengendalian
jawab dan mengenal memiliki 4) Penugasan asosiet mutu perawat
bertanggung siapa yang akontabilitas dan ditentukan primer.
gugat terhadap merawatnya kemampuan oleh kepala 2) Orientasi dan
asuhan 4) Perawat untuk mengkaji bangsal merencanakan
keperawatan primer serta 5) Perawat karyawan baru.
pasien selama mendapatkan merencanakan primer 3) Menyusun
24 jam/hari. akuntabilitas asuhan dibantu oleh jadwal dinas
yang tinggi keperawatan perawat dan memberi
terhadap hasil untuk klien. professional penjelasan pada
dan lain maupun perawat asisten
memungkinka 3) Akuntabilitas non 4) Evaluasi kerja.
n yang total dapat professional 5) Merencanakan
pengembanga membuat jenuh. sebagai atau
n diri. 4) Perlu tenaga yang perawat menyelenggarak
5) Memberikan cukup banyak asisten an
peningkatan dan mempunyai perawat pengembangan
autonomi kemampuan primer staf.
pada pihak dasar yang sama. mempunyai 6) Membuat 1-2
perawat, jadi 5) Biaya relatif tanggung pasien untuk
meningkatkan tinggi dibanding jawab untuk model agar
motivasi, metode asuhan dapat mengenal
tanggung penugasan yang keperawatan hambatan yang
jawab dan lain pasien terjadi.
tanggung 6) Perawat primer selama 24
gugat kurang dalam jam sehari, B. Tugas dan
6) Waktu yang tanggung jawab dari tanggung
digunakan dan tanggung penerimaan jawab perawat
lebih sedikit gugat sampai primer:
dalam 7) Perawat asosiet pemulangan 1) Menerima
aktivitas kurang memiliki 6) Perawat pasien dan
koordinasi tanggung jawab primer mengkaji
dan supervisi 8) Ketidakadilan melakukan kebutuhan
dan lebih dalam pembagian pengkajian pasien secara
banyak waktu tugas kebutuhan komprehensif.
untuk 9) Memerlukan asuhan 2) Membuat tujuan
aktivitas pendokmentasian keperawatan, dan rencana
langsung yang lebih kolaborasi keperawatan.
kepada klien. lengkap dengan 3) Melaksanakan
10) Perbedaan pasien dan rencana yang
7) Pasien pendapat antar professional telah dibuat
terlihat perawat. kesehatan lain, selama ia dinas.
lebih dan menyusun 4)Mengkomunikasi
menghargai. rencana kan dan
Pasien perawatan. mengkoordinasi
merasa 7) Pelaksanaan kan pelayanan
dimanusiakan rencana yang diberikan
karena asuhan oleh disiplin
terpenuhi keperawatan lain maupun
kebutuhannya didelegasikan perawat lain.
secara oleh perawat 5) Mengevaluasi
individu. primer keberhasilan
8) Asuhan kepada yang dicapai.
keperawatan perawat 6) Menerima dan
berfokus pada sekunder menyesuaikan
kebutuhan selama shift rencana.
klien. lain. 7) Menyiapkan
9) Profesi lain 8) Perawat penyuluhan
lebih primer untuk pulang.
menghargai berkonsultasi 8) Melakukan
karena dapat dengan rujukan kepada
berkonsultasi perawat kepala pekerja sosial,
dengan dan penyelia. kontak dengan
perawat yang 9) Autoritas, lembaga sosial
mengetahui tanggung di masyarakat.
semua tentang gugat dan 9) Membuat jadwal
kliennya. autonomi ada perjanjian
10) Menjamin pada perawat klinik.Mengada
kontinuitas primer kan kunjungan
asuhan rumah
keperawatan. Syarat untuk 10) Memimpin
menjadi Perawat timbang terima
11) Meningkatnya Primer yaitu :
hubungan 1) Pendidikan C. Tugas dan
antara minimal tanggung
perawat dan Keperawatan jawab perawat
klien. Ners asosiet :
12) Metode ini 2) Memiliki rasa 1) Memberikan
mendukung tanggung asuhan
pelayanan jawab yang keperawatan
profesional. tinggi 2) Memberi
13) Rumah sakit 3) Berani informasi/masu
tidak harus membuat kan yang
mempekerjak kepututusan diperlukan
an terlalu 4) Mampu kepada PP
banyak berkomunikasi tentang klien
tenaga interpersonal untuk keperluan
keperawatan dengan baik asuahan
tetapi harus 5) Mampu keperawatan
berkualitas membuat selanjutnya.
tinggi asuhan 3) Mengikuti
keperawatan timbamg terima
secara 4) Melaksanakan
menyuluruh tugas yang
selama 24 jam. didelegasikan
- Mendokume
ntasikan
tindakan
- Melaporkan
asugan
keperawatan
yang
dilaksanakan

4. Metoda kasus Metode kasus 1) Perawat lebih 1) Belum dapatnya 1) Berpusat pada Perawat yang A. Tugas dan
adalah memahami diidentifikasi client/pasien terlibat dalam tanggung
metode dimana kasus per kasus perawat 2) Secara jenis metode ini jawab kepala
perawat 2) Sistem evaluasi penanggung konsisten yaitu : perawat
bertanggung dari manajerial jawab. pasien dilayani 1) Kepala 1) Membuat
jawab menjadi lebih 2) Perlu tenaga yang oleh perawat perawat penugasan
terhadap pasien mudah cukup banyak yang sama 2) Perawat untuk setiap
tertentu 3) Pasien yang mempunyai dalam satu klinik tenaga perawat
yang mendapat kemampuan periode/shift 2) Menerima
didasarkan pada asuhan dasar yang sama dinas laporan
rasio satu keperawatan 3) Beban kerja 3) Dibutuhkan 3) Merencanakan
perawat untuk secara holistic tinggi terutama level pekeriaan,
satu pasien dan terus jika jumlah klien kompetensi 4) Menentukan
dengan menerus oleh banyak sehingga yang tinggi kebutuhan
pemberian ahlinya tugas rutin yang dari pelaksana perawatan
perawatan 4) Perawat sederhana asuhan pasein,
konstan untuk mendapat terlewatkan. 5) Melakukan
periode tertentu. kepuasan 4) Pendelegasian supervise.
Metode karena dapat perawatan klien
penugasan kasus melakukan hanya sebagian B. Tugas dan
biasa diterapkan semua yang selama perawat tanggung
untuk perawatan menjadi penaggung jawab jawab perawat
khusus seperti wewenangnya. klien bertugas. klinik :
isolasi, 5) Komunikasi 5) Tidak ada 1) Memberikan
intensive care, antara perawat seorang perawat asuhan
perawat – pasien dan yang bertanggung keperawatan
kesehatan dokter dengan jawab pada pasien
komunitas. anggota staf mengkoordinasik yang menjadi
lainnya an asuhan selama tanggung
berlangsung 24 jam jawabnya pada
terus menerus. 6) Perencanaan shift tertentu
yang dibuat 2) Melakukan
kemungkinan kolaborasi
tidak dapat dengan tim
terlaksana karena kesehatan lain
kurangnya dalam memberi
komunikasi asuhan
keperawatan
pada pasien.
5. Metode Metode 1) Tim 1) Sedikit perawat 1) Memerlukan Perawat yang A. Tugas dan
moduler keperawatan mendukung register yang perawat yg terlibat dalam tanggung
modul pengembanga digunakan berpengetahuan jenis metode ini jawab kepala
merupakan n dan untuk mengatasi luas dan yaitu : perawat :
metode produktifitas kondisi pasien trampil, 1) Memfasilitasi
modifikasi kelompok yang tidak 2) Untuk metode 1) Kepala pelaksanaan
keperawatan tim 2) Asuhan diharapkan ini diperlukan perawat pemberian
– primer, yang keperawatan 2) Diperlukan perawat yang 2) Ketua tim asuhan
dilaksanakan diberikan pengalaman dan berpengetahuan, moduler keperawatan
untuk secara keterampilan terampil dan 3) Anggota pasien
meningkatkan komprehensif ketua tim memiliki tim 2) Memberikan
efektifitas 3) Membaiknya 3) Diperlukan kemampuan moduler motivasi pada
konsep kontiyuitas campuran kepemimpinan. staf perawat
keperawatan tim dan keterampilan 3) Idealnya 2-3 3) Melatih
melalui koordinasi yang tepat perawat untuk 8 perawat untuk
penugasan asuhan – 12 orang bekerjasama
modular. 4) Meningkatnya klien. dalam
kepuasan pemberian
pasien asuhan
5) Biaya efektif
B. Tugas dan
tanggung
jawab ketua
tim moduler
1) Memimpin,
mendukung
dan
menginstruksi
kan perawat
non
professional
untuk
melaksanakan
tindakan
keperawatan
2) Memberikan
asuhan
keprawatan
pasien(mengka
ji,merencanak
an,
melaksanakan,
melaksanakan
dan menilai
hasil asuhan
keperawatan)
3) Memberi
bimbingan dan
instruksi
kepada
perawat
partner
kerjanya.
C. Tugas dan
tanggung
jawab anggota
tim moduler:
1) Memberikan
asuhan
keperawatan
sesuai dengan
yang ditugaskan
ketua tim.
6. Manajemen Manajemen 1) Mutu asuhan Kurang efisien 1) Manajemen Perawat yang A. Tugas dan
kasus kasus meningkat karena memerlukan kasus terlibat dalam tanggungjawa
merupakan karena perawat profesional diterapkan metoda jenis ini b perawat
manajer:
sistem perkembangan dengan keterampilan untuk masalah yaitu :
1) Memonitori
pemberian kesehatan psien tinggi dan imbalan yang bersifat 1) Manajer permasalahan
asuhan dimonitoring yang tinggi, ekspresional kasus yang potensial
kesehatan secara terus menerus sedangkan pada sistem ( case terjadi
multididipsliner sehingga selalu masih ada pekerjaan “peta asuhan” manageme 2) Mengevaluasi
untuk ada perbaikan yang harus 2) Membutuhkan nt) permasalahan
memanfaatkan bila asuhan dikerjakan oleh perawat yang 2) Manajer dan
berbagai yang diberikan asisten perawat. professional mengusulkan
solusi
anggota tim tidak 3) Harus terjalin
3) Mengkomunik
kesehatan dan memberikan komunikasi asikan solusi
sumber yang perbaikan yang baik dan alternative
ada sehingga 2) Terjalin dengan tim pemecahan
dapat kerjasama yang kesehatan masalah
dicapai hasil baik antara yang lainnya 4) Melakukan
akhir asuhan manajer kasus tindakan
emergensi jika
kesehatan dengan tim
diperlukan
yang optimal. kesehatan lain 5) Mengkoordinir
3) Menurunnya pelaksanaan
Sebuah tim komplikasi program
multidisipliner 4) Menurunnya 6) Penghubung
mengidentifikas biaya pasien/keluarg
ikan pola a dengan
dokter utama
praktek yang
atau bidang
lazim dan lain dirumah
asuhan yang sakit
biasa diberikan. 7) Penghubung
antar dokter
Tujuan utama spesialis
manajemen 8) Pertolongan
gawat darurat
kasus adalah
9) Pelayanan
menurunkan kepada pasien
lamanya hari sesuai standar
perawatan agar 10) Meningkatkan
anggaran rumah kepuasan
sakit dapat pasien
bersaing dengan 11) Mengkoordina
sikan
rumah sakit atau
pemberian
untuk pelayanan
mempertahanka yang
n biaya asuhan berkualitas
dan penggantian 12) Mengkomunik
biaya jika asikan,
manajemen memonitor
dan
kasus
mengevaluasi
diterapkan. pelayanan
pasien

B. Tugas dan
tanggung
jawab
manajer :
1) Mengelola dan
memimpin
proses
perbaikan
mutu
2) Memberikan
arahan pada
para manajer
kasus bahawa
jumlah kasus
tepat dan
ditangani
dengan baik
3) Melaksanakan
survey
kepuasan
pasien
4) Membuat
batasan area
tanggungjawa
b
5) Mengklarifika
si suatu
kejadian
kepada
manajer lain
bila diperlukan
6) Merencanakan
&
memfasilitasi
pendidikan
dan
pengembangan
staff
berdasarkan
tujuan unit dan
kebutuhan
staff
7) Melakukan
monitoring
terhadap
asuhan yang
dilaksanakan
oleh tenaga
perawat dan
non
keperawatan
8) Melakukan
koordinasi,
komunikasi
dan bekerja
sama dalam
menyelesaikan
permasalahan
pasien
9) Memfasilitasi
asuhan
keperawatan.
7. Partnership Merupakan 1) Biaya lebih 1) Kemungkinan Syarat pelaksanaan Perawat yang A. Tugas dan
model motode efektif dari perawat metode partnership terlibat dalam tanggung
kombinasi keperawata primer yaitu adanya jenis metode ini jawab
perawat
antara perawat n primer mengalami perawat primer dan yaitu :
primer:
primer dengan 2) Perawat kesulitan perawat vokasi: 1) Perawat 1) Melakukan
perawat vokasi primer dalam Kualifikasi perawat primer pengkajian
(LPN/LVN) dapat mendelegasik primer : 2) Perawat keperawatan
atau perawat mendorong an pada 1) Pendidikan vokasi secara holistik
pembantu peningkata partnernya minimal 2) menetapkan
(asisten nurse) n dan 2) Partnership Keperawatan diagnosis
keperawatan
untuk bekerja melatih yang Ners
3) Merencanakan
bersama secara partnernya konsisten sulit 2) Memiliki rasa tindakan
konsisten 3) Komunikas dipertahankan tanggung keperwatan
i terjalin karena jadwal jawab yang 4) Melaksanakan
baik yang tinggi tindakan
dengan bervariasi 3) Berani keperawatan
perawat membuat 5) Mengevaluasi
lainnya kepututusan hasil tindakan
4) Mampu keperawatan
6) Melakukan
berkomunikasi
rujukan
interpersonal 7) Memberikan
dengan baik tindakan pada
Kualifikas perawat keadaan gawat
vokasi : darurat sesuai
Minimal dengan
pendidikan DIII kompetensinya
8) Memberikan
keperawatan
konsultasi
keperawatan
dan
berkolaborasi
dengan dokter
9) Melakukan
penyuluhan
kesehatan dan
konseling
10) Melakukan
penatalaksanaa
n pemberian
obat kepada
klien sesuai
dengan resep
tenaga medis
atau obat
bebas dan obat
bebas terbatas.
B. Tugas dan
tanggung
jawab
perawat
vokasi:

1) Melakukan
pengkajian
keperawatan
secara holistik
pada individu,
keluarga dan
masyarakat
( terbatas pada
tingkat
individu )
2) Melaksanakan
tindakan
keperawatan
3) Memberikan
tindakan pada
keadaan gawat
darurat sesuai
dengan
kompetensinya
4) Menjalin
kemitraan
dalam
perwatan
kesehatan
masyarakat
5) Melakukan
penyuluhan
kesehatan dan
konseling

8. Patient care Menurut 1) Kepuasan 1) Perubahan 1) Patient Perawat yang 1) Perawat


centre Institute pasien struktur Centered Care terlibat dalam bertanggung
for Patient- meningkat organisasi yang ditandai dengan jenis metode ini jawab untuk
Family 2) Hasil klinis besar adanya yaitu : memberikan
Centered meningkat 2) Unit/ departemen Kolaborasi 1) Perawat proses yang
Care (2012) 3) Pelayanan lain harus antar Profesi profesional mendukung hak
Pelayanan yang medis yang mengakui dalam Dalam metode pasien &
berpusat pada berlebihan kepemimpinan menangani adanya kolaborasi keluarganya
pasien dan dan tidak keperatwatan pasien, ada dengan tenaga selama dalam
keluarga adalah bermanfaat 3) Kepala ruangan Koordinasi kesehatan pelayanan.
suatu menurun harus yang baik lainnya. 2) Perawat
pendekatan 4) Malpraktek mensupersisi diantara team menyampaikan
dalam dan keluhan berbagai macam pemberi hak pasien dan
perencanaan, menurun pegawai pelayanan keluarga selama
pemberian dan 5) Meningkatkan 4) Persyaratan kepada pasien dirawat di RS
evaluasi kepuasan perekrutan yang yang paling dan menghargai
pelayanan dokter dan ketat dapat penting adalah sebagai individu
kesehatan yang perawat menimbulkan Komunikasi yang unik
berbasis pada 6) Waktu hambatan untuk diantara team dengan berbagai
kemitraan yang konsultasi memperoleh pemberi karakter. Setiap
saling bagi pasien tenaga kesehatan perawatan pada pasien
memberikan menjadi dari lingkungan pasien, baik dijelaskan
manfaat antara banyak sekitar. komunikasi tentang hak-hak
penyedia 7) Biaya 5) Kurangnya alat tertulis yang & tentang jawab
pelayanan, perawatan untuk mengukur tertuang dalam mereka dengan
pasien, dan menurun dan memberikan Rekam medis cara dan bahasa
keluarga. 8) Tim di reward kinerja pasien dan yang dapat
supervise oleh PCC Komunikasi mereka pahami.
perawat 6) Kebiasaan lama Verbal yang 3) Pelayanan
professional dari staf yang terlihat dari dilaksanakan
9) Perawat tidak mau pertemuan antar dengan penuh
professional merubah profesi dalam perhatian dan
bertanggungja paradigma lama memberikan menghormati
wab dan sebagai penyedia asuhan kepada nilai-nilai
tanggung layanan / pasien. pribadi &
gugat untuk hubungan atau kepercayaan
pelayanan relasi dengan 2) Kepemimpinan pasien
secara luas pasien dan yang 4) Perawat
dan berfungsi budaya serta berkomitmen, mendengarkan
lebih tinggi . faktor sosial dalam dan
ekonomi. organisasi perlu menghormati
mengembangka pilihan pasien.
n visi dan Pengetahuan,
rencana nilai-nilai yang
strategis yang dianut, dan
jelas untuk background
mengatur budaya pasien
bagaimana PCC ikut berperan
(Patient penting selama
Centered Care) perawatan
akan masuk ke pasien dan
dalam prioritas menentukan
dan proses outcome
secara pelayanan
operasional kesehatan
sehari – hari. kepada pasien.
Pentingnya 5) Perawat
pernyataan visi menghormati
dan misi yang kebutuhan
jelas, unsur – privasi pasien.
unsur sederhana Tiap pasien
yang dapat memiliki
dengan mudah karakteristik
diulang dan yang unik
tertanam dalam sebagai
kegiatan rutin individu,
bahwa semua masing-masing
anggota staf memiliki
melaksanakan kebutuhan yang
tugasnya berbeda. Tiap
dengan baik. individu
Menterjemahka memiliki
n visi ke dalam kebutuhan
cara berperilaku privasi yang
yang berbeda dan
merupakan harus dipenuhi
kunci sukses oleh perawat.
dalam Perawat dididik
organisasi. tentang peran
mereka dalam
mengidentifikas
ikan nilai-nilai
& kepercayaan
pasien serta
melindungi hak
dan privasi
pasien.
Tenaga kesehatan
mengajak pasien
dan keluarga pasien
dalam membuat
kebijaksanaan,
perencanaan dan
pengembangan
program,
implementasi dan
evaluasi program
yang akan
didapatkan oleh
pasien
(Kusumaningrum,
2009)
DAFTAR PUSTAKA
Rosa, E. M., & KES, M. (2018). Patient centered care di rumah sakit konsep dan
implementasi. Yogyakarta: LP3M Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1-105.
Ernawati, E., & Lusiani, M. (2019). Studi Fenomenologi: Pelaksanaan Patient Center Care
Perspektif Pasien dan Perawat di RS dr. Dradjat Prawiranegara Serang. Faletehan
Health Journal, 6(3), 83-90.
Heriansyah, H. (2019). TANGGUNG JAWAB PELAKSANA METODE TIM DENGAN
KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI IRNA RSUD RATU ZALECHA
MARTAPURA. NERSPEDIA JOURNAL, 1(2), 147-155.
Aspihan, M. (2009). METODE PENUGASAN DALAM RUANG PERAWATAN. 29 - 35.
Mugianti, S. (2016). Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. Jakarta
Selatan: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Windy Rakhmawati, S. M. (5 Des 2007). Metode Penugasan Tim Dalam Asuhan
Keperawatan. 1-9.

Amalia, A., & Lailasari, A. (2020). PERBEDAAN METODE PENUGASAN TIM DAN
PENUGASAN FUNGSIONAL PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN. Babul
Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 12(1)
Douglas, LM. (1984) , the Effevtive Nurse Leader and Menager, Second
edition, St. Louis, the CV Mosby
Nursalam (2007), Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Proffesional. Jakarta : Salemba Medika
Tappen, R.M., (l 995). Nursing Leadership and Management. Concepts and Practice. (3 rd
edition). Philadelpia: F.A. Davis Company
Russel C. Swanburg .(1994). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
Untuk Perawat Klinis, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai