Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

 Masalah: Perilaku kekerasan


 Pertemuan: Ke 3 (satu)
Hari/tanggal : Senin, 08 Juni 2015

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi : Klien datang ke rumah sakit diantar keluarga karena di rumah marah-marah
dan merusak rumah tetangga, klien mengatakan mendengar suara-suara yang menghasut
dirinya sehingga klien merasa kesal dan ingin marah
2. Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan.
3. TUK : 1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi penyebab marah
4. Tindakan Keperawatan :
1) Mengidentifikasi penyebab PK
2) Mengidentifikasi tanda dan gejala PK
3) Mengidentifikasi PK yang dilakukan
4) Menyebutkan cara mengontrol PK
5) Membantu pasien mempraktekkan cara mengontrol fisik I
6) Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat sore, nama saya Widodo. Panggil saya Bruder Widodo. Namanya
siapa, senang dipanggil apa? Saya akan merawat Pak Arman sore ini.
b. Evaluasi/ validasi
Ada apa di rumah sampai dibawa kemari?
c. Kontrak
 Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang hal-hal yang menyebabkan Pak
Arman marah
 Tempat : Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di kamar perawat?
 Waktu : Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit
2. Kerja
 Apa yang membuat Pak Arman marah-marah?
 Apakah ada yang membuat Pak Arman kesal?
 Apakah sebelumnya Pak Arman pernah marah?
 Apa penyebabnya? Sama dengan yang sekarang?
 Baiklah, jadi ada tiga hal (misalnya 3) penyebab Pak Arman marah-marah.
 Apakah yang Bapak rasakan ketika sedang marah atau kesal? Apakah ada perasaan kesal,
tegang, mengepalkan tangan, mondar-mandir?
 Biasanya apa yang bapak lakukan jika sedang marah? Apakah sampai memukul? Atau
marah-marah? Nah, bagaimana perasaan Pak Arman setelah memukul meja?
 Apakah masalahnya selesai?
 Menurut Bapak apakah akibatnya dengan tindakan tersebut?
 Nah sekarang saya akan mengajarkan cara mengontrol marah, ada 4 cara yaitu teknik
fisik relaksasi nafas dalam, memukul bantal/kasur, minum obat, berbincang-bincang
 Sekarang kita latihan teknik relaksasi nafas dalam ya Pak
 Baiklah, kita latihan nafas dalam
 Jadi, kalau Pak Arman kesal dan perasaan sudah mulai tidak enak segera nafas dalam
agar cara marah yang lama tidak terjadi.
 Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau duduk tegak. Lalu tarik napas dari hidung dan
keluarkan dari mulut.
 Coba ikuti Bruder, tarik dari hidung. Ya bagus, tahan sebentar, dan tiup dari mulut. Oke,
ulang sampai 5 kali.

3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Araman setelah kita bercakap-cakap?
b. Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan 3 penyebab Pak Arman marah. Bagus sekali.
c. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah, waktu kita sudah habis. Nanti coba lakukan latihan relaksasi nafas dalam ya
d. Kontrak
 Topik: Nanti akan kita bicarakan cara mengontrol marah dengan teknik yang kedua
 Tempat: Mau dimana kita bicara? Bagaimana kalau kita disini?
 Waktu: Kira-kira 30 menit lagi ya. Sampai nanti.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
 Masalah: Perilaku kekerasan
 Pertemuan: Ke 4 (empat)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi : Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala marah, cara marah yang biasa
dilakukan serta akibat yang terjadi, klien mampu mempraktekkan cara relaksasi nafas
dalam
2. Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan.
3. TUK :
. Mendemonstrasikan satu cara marah yang konstruktif
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat sore Pak Arman.
b. Evaluasi/ validasi
 Bagaimana perasaan Pak Arman saat ini? Wah bagus.
 Apakah ada yang membuat Pak Arman marah sore dan malam kemarin?
 Bagaimana dengan perasaan, cara marah, dan akibat marahnya Pak Arman, masih
ada tambahan (jika perlu ulang satu-satu).
2. Kontrak
 Topik : Pak Arman masih ingat apa yang akan kita latih sekarang? Betul kita akan
latihan cara marah yang sehat.
 Tempat : Mau dimana kita bercakap-cakap? Baik disini saja seperti biasa
 Waktu : Mau berapa lama? 15 menit ya Pak Arman.
3. Kerja
 Pak Arman ada beberapa cara marah yang sehat, hari ini kita pelajari 1 cara
 Nah, Pak Arman boleh pilih mau latihan nafas dalam atau pukul kasur dan bantal?
 Baiklah, kita pukul kasur atau bantal
 Jadi, kalau Pak Arman kesal dan perasaan sudah mulai tidak enak segera nafas dalam
agar cara marah yang lama tidak terjadi.
 Caranya seperti ini, kita bisa berdiri atau duduk tegak. Lalu tarik napas dari hidung
dan keluarkan dari mulut sambil bapak memukul ke arah bantal atau kasur
 Coba ikuti Bruder, tarik dari hidung. Ya bagus, tahan sebentar, lepaskan sambil
memukul bantal atau kasur
4. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan Pak Arman setelah latihan, ada perasaan plong atau lega?
b. Evaluasi Obyektif
 Coba apa yang sudah kita pelajari?
 Ya benar,
c. Rencana Tindak Lanjut
 Nah, berapa kali sehari Pak Arman mau latihan? Bagaimana kalau 3 kali?
 Mau kapan saja? Bagaimana kalau pagi bangun tidur, lalu siang sebelum makan dan
malam sebelum tidur
 Juga lakukan kalau ada yang membuat kesal
 Bagimana kalau kita buat jadwal kegiatannya? Baik, nanti kalau sudah
 dijalankan di cek list. Nah, ini caranya.
d. Kontrak
 Topik: Nah, waktu kita sudah habis, nanti siang kita belajar cara lain.
 Waktu: Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 15:30
 Tempat: Mau dimana? Disini lagi? Baik, sampai nanti.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. Arman No. CM :
Ruangan : Yudistira Nama Perawat : Yani Slamet
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal 8 Juni 2015 jam 15:30 Subjektif :
- Klien mengatakan yang menyebabkan
Data :
marah karena adiknya tidak suka
Data Subjektif : membantu pekerjaan klien
- Klien mengatakan kalau marah
- Klien mengatakan dibawa ke RS karena
melakukan tarik nafas dalam
merusak rumah orang lain. - Klien mengatakan akan selalu minum
- Klien mengatakan merasa terganggu dan obat secara benar
Objektif :
jengkel kepada adiknya - Klien mampu melakukan tarik nafas
- Klien mengatakan suka tersinggung dan dalam .
- Klien tampak rileks
marah - Pandangan mata klien tidak tajam
Data Objektif : A : Masalah RPK
P :
- Klien tampak tegang dan postur tubuh - Lakukan tarik nafas dalam sehari
kaku 5 X tiap kali melakukan tehnik nafas
- Pandangan klien tajam dalam sebanyak 5X
Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan - Anjurkan untuk selalu minum obat
Tindakan : dengan 5 benar
- Membina hubungan saling percaya
dengan klien
- Mengidentifikasi penyebab marah klien
- Menganjurkan klien untuk
mengungkapkan apa yang dialami dan
rasakan saat jangkel dan marah
- Mengobservasi tanda-tanda perilaku
kekerasan pada klien
- Melatih klien tehnik tarik nafas dalam
- Menjelaskan cara minum obat (5 benar)
Rencana tindak lanjut :
- Latih cara fisik untuk mengontrol marah
dengan memukul bantal
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. Arman No. CM :
Ruangan : Yudistira Nama Perawat :
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal 9 Juni 2015 jam 15:15 Subjektif :
- Klien mengatakan kalau ada tanda-tanda
Data :
marah akan melakukan tarik nafas
Data Subjektif : dalam sambil baca ishtifar
- Klien mengatakan kalau marah
- Klien mengatakan masih marah (dendam)
melakukan akan dilampiaskan memukul
dan jengkel kepada adiknya bantal
- Klien mengatakan suka tersinggung dan - Klien mengatakan akan selalu minum
obat secara benar
marah Objektif :
Data Objektif : - Klien mampu melakukan memukul
bantal untuk mengontrol marah.
- Klien tampak rileks - Klien tampak rileks
- Klien tampak mengepal tangan - Pandangan mata klien tidak tajam
A : Masalah RPK
Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan P :
Tindakan : - Lakukan tarik nafas dalam sehari
- Mengevaluasi klien tehnik tarik nafas 5 X tiap kali melakukan tehnik nafas
dalam dalam sebanyak 5X
- Mengevaluasi tentang cara minum obat (5
benar) - Lakukan cara fisik untuk mengontrol
- Melatih cara fisik untuk mengontrol marah marah dengan memukul bantal apabila
dengan memukul bantal
Rencana tindak lanjut : ada tanda-tanda marah
- Latih klien cara berbicara dengan baik - Anjurkan untuk selalu minum obat
untuk meminta, menolak dan
mengungkapkan perasaan dengan 5 benar

Anda mungkin juga menyukai