Anda di halaman 1dari 4

RESUME TINDAKAN

Terapi Oksigen Nasal Kanul

No Indikator Penilaian Deskripsi


1. Pengertian Tindakan Nasal prong/ nasal kanul adalah salah satu jenis alat
yang digunakan dalam pemberian oksigen. Alat ini
adalah dua lubang “prong” pendek yang menghantar
oksigen langsung kedalam lubang hidung. Prong
menempel pada pipa yang tersambung ke sumber
oksigen, humidifier, dan flow meter.
2. Tujuan Tindakan Manfaat sistem penghantaran tipe ini meliputi cara
pemberian oksigen yang nyaman dan gampang dengan
konsentrasi hingga 44%. Peralatan ini lebih murah,
memudahkan aktivitas/mobilitas pasien, dan sistem ini
praktis untuk pemakaian jangka lama (Terry & Weaver,
2013).

3. Indikasi Tindakan - Indikasi nasal kanul untuk terapi oksigen dengan


kebutuhan oksigen rendah hingga sedang, laju 1-
4 L/menit tanpa sistem humidifikasi dan 1-10
L/menit dengan sistem humidifikasi. Pasien
perlu menggunakan metode terapi oksigen yang
berbeda jika kebutuhan oksigen melebihi batas
maksimal tersebut.
- Indikasi terapi oksigen adalah hipoksia, yang
ditandai dengan PaO2 < 60 mmHg dan SaO2 <
90%. Pemilihan nasal kanul atau metode terapi
oksigen lainnya didasarkan pada usia, kebutuhan
oksigen atau tujuan terapeutik, toleransi pasien,
dan kebutuhan humidifikasi.
- Terapi oksigen diberikan pada kondisi

darurat. Terutama ketika pasien mengalami

kekurangan oksigen (hipoksia),


- Pada proses penyakit acute coronary syindrome
(ACS) akibat kurangnya suplai oksigen ke
miokard, maka kompensasi dari miokard adalah
dengan melakukan metabolisme anaerob agar
jantung tetap dapat memberikan suplai oksigen
ke seluruh tubuh. Salah satu tindakan untuk
mencegah perluasan infark miokard adalah
dengan pemberian terapi oksigen (Thygesen
and Verdy, 2012).

4. Prinsip dan Rasional tindakan - Penelitian yang telah dilakukan oleh Febriyanti,
(EBP) 2017 menunjukkan bahwa rata-rata saturasi
oksigen sebelum dan sesudah diberikan
oksigenasi nasal prong selama 10 menit pertama
dan 10 menit kedua didapatkan nila Pvalue yang
sama yaitu 0.000 dimana Pvalue < α(0.05) yang
artinya ada pengaruh terapi oksigenasi nasal
prong / nasal kanul terhadap perubahan saturasi
oksigen.
- Apabila oksigen diberikan pada gangguan
jantung, maka oksigen mudah masuk berdifusi
kedalam paru-paru. Pada ACS masalah
utamanya adalah hambatan transport (gannguan
cardiac output atau denyut jantung) maka
pemberian oksigen akan meningkatkan saturasi
oksigen maka hemoglobin mampu membawa
oksigen lebih banyak dibandingkan jika
seseorang tidak diberikan oksigen (Suparmi &
Ignavicius, 2009).
- Penelitian yang dilakukan oleh Thygesen &
Verdy, 2012 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
yang menunjukkan bahwa dengan pemberian
terapi oksigen nasal kanul dapat mengembalikan
saturasi oksigen dari kondisi hipoksia ringan ke
kondisi normal secara bermakna. Penelitian ini
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Budi & Yamin, 2014 bahwa dari 38 responden
yang mendapatkan terapi oksigen binasal kanul
didapatkan sebanyak 32 (84.2%) responden yang
mengalami peningkatan saturasi oksigen dari
hipoksia ringan menjadi normal dan sebanyak 6
(15.8%) responden tetap pada hipoksia ringan.

5. Bahaya dan pencegahannya Penggunaan kanula hidung sebagai alat untuk terapi
oksigen merupakan tindakan yang cukup aman.
mungkinan risiko komplikasi setelah pasien melakukan
terapi oksigen nasal kanul, seperti:

 Iritasi kulit.
 Komplikasi pada mukosa hidung.
 Mengalami hiperoksia, yaitu kadar oksigen di
dalam tubuh terlalu tinggi.
 Mengalami hiperkapnia, yaitu ketidaknormalan
tekanan parsial karbon dioksida  (PaCO2) di
dalam darah.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan yaitu selalu
monitor keadaan klien saat terpasang nasal kanul.

6. Daftar Pustaka 1. Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD.


Morgan and Mikhail’s Clinical Anesthesiology.
5th ed. New York: McGraw-Hill; 2013. 1392 p.
2. Darmawan, I. (2019). Efektivitas Terapi
Oksigenasi Nasal Kanul Terhadap Saturasi
Oksigen Pada Penyakit Acute Coronary
Syindrome (Acs) Di Instalasi Gawat Darurat
Rsud Ulin Banjarmasin. CNJ: Caring Nursing
Journal, 3(2), 68-73.
3. Takatelide, F. W., Kumaat, L. T., & Malara, R.
T. (2017). Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal
Prong Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen
Pasien Cedera Kepala Di Instalasi Gawat
Darurat Rsup Prof. Dr. RD Kandou
Manado. Jurnal Keperawatan, 5(1).

Tasikmalaya, 21 November 2020


Mahasiswa

SHOFA NAZHROH HANIFAH


NIM. P2.06.20.5.19.037

Anda mungkin juga menyukai