Hipoglikemia
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : By. Ny “H”
Umur : 1 – 2 jam
Umumnya hepoglikemia terjadi pada neonatus
umur 1 – 2 jam. Hal ini disebabkan oleh karena
bayi tidak mendapatkan lagi glukosa dari ibu,
sedangkan insulin plasma masih tinggi dengan
kadar glukosa darah yang menurun. (Sarwono,
2008 & Cunningham, F. Gary, dkk, 2005)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal MRS : -
Diagnosa Medis : Bayi dengan Hipoglikemia
b. Identitas orang tua
Nama Ibu : Ny “H” Nama Ayah : Tn “Z”
Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sasak Suku : Sasak
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru
Alamat :-
2. Keluhan utama
Lemah, gelisah, keringat dingin, gemetar dan takikardi.
4
5
b. Pada Bayi/Anak :
Gejala-gejala dapat berupa : sakit kepala, nausea, cemas, lapar,
gerakan motoric tidak terkoordinasi, pucat, penglihatan berkunang-
kunang, ketidakpedulian, cengeng, ataksia, strabismus, kejang,
malas/lemah, tidak ada perhatian dan gangguan tingkah laku (Sarwono,
2008).
c) Riwayat Postnatal
(1) BB bayi Lahir : BBLR
8
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Apatis, Coma
Tanda Vital : (Cunningham, F. Gary, dkk, 2005)
Nadi : Takikardia
Pernapasan : Tidak teratur / Apnea
Suhu : Hipotermia (< 36,5 0C)
Antropometri : PB : 50 cm
BB : 3000 kg
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 32 cm
LILA : 11 cm
Palpasi
Kepala : Teraba datar kadang cekung
Wajah : Tidak teraba oedema
Mata : Tidak teraba oedema
Telinga : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah
bening
Hidung : Tidak teraba pembesaran polip
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah
bening, kelenjar tiroid, dan vena jugularis
Abdomen : Teraba lembek, tidak ada massa maupun
tumor, turgor kulit kembali > 2 detik
Genetalia eksterna : Tidak teraba benjolan, massa, maupun
tumor
Anus : Teraba lubang anus, tidak ada atresia ani
Ekstremitas : Teraba dingin, tidak oedema
Teraba dingin karena bayi mengalami
hipotermia (Cunningham, F. Gary, dkk, 2005)
12
Auskultasi
Dada
Jantung : Mur – mur (-), BJ 1/BJ 2 normal, teratur
Paru : Wheezing (-), ronchi (-), krekels (-)
Abdomen : Bising usus (+)
Perkusi :
Dada : Terdengar Sonor
Abdomen : Tidak terdengar hipertimpani
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks :
a. Refleks Morro : Positif, terkejut saat ada suara (Asuhan
Persalinan Normal,2008)
b. Refleks Rooting : Positif, membuka mulut jika ada yang
menyentuh bibir (Asuhan Persalinan
Normal,2008)
c. Refleks Sucking : Berkurang, kadang Negatif (-)
Pada bayi normal : Positif, dapat
menghisap putting susu
d. Refleks Swallowing : Negatif (-)
Pada bayi normal : Positif, dapat menelan
(JNPK-KR,2008)
e. Refleks Babinsky : Positif, jari kaki menekuk ke bawah
f. Refleks Graft : Negatif (-)
Pada bayi normal : Positif, dapat menggenggam
dengan baik (Sitiava, 2012)
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboraturium :
1) Kadar glukosa serum
Diperiksa dengan dextrostix pada saat persalinan dan pada usia
½, 1, 2, 4, 8, 12, 24, 36, dan 48 jam. Pengukuran <45 mg/dL
13
V. INTERVENSI
1. Bina hubungan saling percaya pada ibu dan keluarga klien.
RASIONAL :Terbina hubungan yang baik dan menciptakan
kepercayaan keluarga klien terhadap tenaga kesehatan.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
RASIONAL : Mencegah terjadi infeksi.
3. Jelaskan tentang manfaat perawatan, penatalakanaan medis, dan
komplikasi hipoglikemi kepada keluarga pasien.
RASIONAL : Informasi mengenai semua tindakan yang dilakukan,
komplikasi yang mungkin terjadi dan tujuan dari suatu
tindakan tertentu merupakan hak pasien dan keluarga.
4. Observasi TTV tiap 1-2 jam.
RASIONAL : TTV sebagai paramereter untuk mengetahui keadaan
pasien apakah dalam keadaan baik atau tidak.
5. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada keluarga pasien
RASIONAL : Penjelasan mengenai keadaan dan hasil pemeriksaan
merupakan salah satu hak klien.
6. Pemberian ASI sedini dan sesering mungkin. Anjurkan ibu untuk
menyusui 2 - 3 jam atau selama bayi menginginkannya
RASIONAL : ASI mengandung glukosa yang dibutuhkan oleh tubuh
bayi sehingga hal ini akan membantu pemenuhan glukosa
pada tubuh bayi
7. Berikan dukungan kepada ibu agar terus menyusui bayinya
RASIONAL : Para orang tua akan merasa kurang percaya diri untuk
memberikan ASI nya karena melihat kondisi bayinya
yang tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan
8. Jaga kehangatan bayi
15
15. Bolus 200 mg/kg dextrose 10% dilanjutkan dg dextrose 5-8 mg/kg/menit,
dpt sampai 12-15 mg/kg/menit
RASIONAL : Hipoglikemia simptomatik diberikan terapi seperti
diatas yang bertujuan untuk pemenuhan glukosa darah
bayi
16. Periksa GDR 30 menit sesudah bolus dextrose 10 %
RASIONAL : Sebagai pemantau kenaikan glukosa dalam tubuh bayi
pada kasus hipoglikemia simptomatik
17. Pasang nasogastric tube (sonde)
RASIONAL : Dengan pemasangan NGT akan mempermudah
masuknya input cairan dan nutrisi ke dalam tubuh bayi.
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk VARNEY.